Bab~05

Pagi itu Gerard nampak meninggalkan kediamannya bersama sang asisten, seperti biasa tak ada sambutan pagi dari sang istri yang mengantar kepergiannya ke kantor karena wanita itu masih belum beranjak dari tempat tidurnya.

"Tuan, apa mau mampir ke kantor dulu sebelum ke hotel karena perdana menteri masih dua jam lagi datang?" Tawar Henry ketika kendaraannya mulai melaju membelah jalanan pagi itu.

"Tidak, kita langsung ke hotel saja. Aku ingin memastikan persiapannya benar-benar sempurna," sahut Gerard. Hari ini ia ada pertemuan dengan perdana menteri yang akan bekerja sama dengannya dan tentu saja ini adalah proyek besar yang tak boleh ia sia-siakan begitu saja.

Di usianya yang baru menginjak 32 tahun pria itu telah menjadi seorang pebisnis sukses dan semua ini berkat kerja kerasnya juga dukungan dari orang tuanya yang memang seorang pengusaha juga, namun sayangnya kesuksesannya belum terasa lengkap ketika belum hadirnya seorang buah hati di tengah keluarga kecilnya. Sejak awal ia dan sang istri memang sepakat untuk tidak memiliki anak tapi bukan berarti untuk selamanya, namun sampai mereka benar-benar siap dan di saat ini ia sudah sangat siap untuk menjadi seorang ayah tapi tidak dengan sang istri.

"Aku tidak mungkin menghancurkan reputasiku sekarang hanya karena seorang anak, kamu tahukan aku susah payah membangun karirku hingga sampai saat ini. Ku mohon beri aku waktu beberapa tahun lagi,"

Mohon sang istri setiap kali ia membahas perihal anak akhir-akhir ini, entah menunggu sampai usia berapa wanita itu akan siap dan ia juga penasaran apa wanita itu juga telah mendapatkan pendonor rahim untuk calon anaknya nanti. Lagipula wanita mana yang rela mengandung anak orang lain kecuali wanita gila dan matre pikirnya.

Karena fokus dengan lamunannya, Gerard sampai tak sengaja menabrak tempat pel yang berada di depan kakinya itu hingga tumpah dan mengenai sepatunya.

"Maaf tuan, apa anda baik-baik saja?" Andrea yang merasa bersalah karena meletakkan peralatan pelnya di depan pintu masuk pun langsung melangkah mendekat dengan ketakutan, hari ini ia benar-benar sial.

Gerard yang sedang menatap sepatunya yang basah pun langsung mengangkat wajahnya menatap seorang office girl yang berada di hadapannya itu.

"Mata itu?" Gumamnya ketika melihat sepasang mata berwarna hazel tersebut dan itu mengingatkannya pada sosok gadis yang mengendarai motor balap yang hampir ia tabrak semalam.

Gerard nampak memperhatikan Andrea dari ujung kaki hingga rambut, gadis yang sedang mengenakan seragam OG serta masker medis itu terlihat seperti gadis baik-baik jauh berbeda dengan gadis semalam yang berani-beraninya mengacungkan jari tengah ke arahnya, dasar gadis berandalan gumamnya.

"Tidak apa-apa," ucapnya datar lantas berlalu dari hadapan office girl tersebut begitu saja. Di belahan dunia ini banyak wanita bermata hazel dan bukan hanya wanita itu saja pikirnya, lagipula untuk apa ia memikir gadis tak penting itu karena istrinya sendiri sudah sangat sempurna baginya.

"Syukurlah," Andrea nampak lega karena pria itu tak marah karena kelalaiannya. Kemudian gadis itu pun segera mengeringkan lantainya sebelum kepala kebersihan datang lalu menegurnya.

Siang harinya Andrea pun baru sempat beristirahat, pekerjaannya benar-benar sangat banyak ketika hotelnya sedang mendapatkan tamu penting dan kini gadis itu nampak makan siang di belakang hotel tersebut bersama teman-temannya.

"Cepat selesaikan makannya, sebentar lagi acara selesai dan kita harus kembali merapikan tempat acara seperti semula !!" Ucap kepala kebersihan yang baru saja masuk.

Andrea hanya menatap datar sang atasan, enak sekali bosnya itu main perintah sedangkan dirinya baru juga bisa beristirahat gerutunya dengan kesal. Beberapa saat kemudian setelah menghabiskan makan siangnya gadis itu pun segera kembali bekerja, mengambil peralatan kebersihannya dan segera pergi ke ruangan yang di gunakan untuk acara tadi.

Namun sepertinya sebagian tamu belum pergi dan ia terpaksa menunggu ruangan kosong baru bisa di bersihkan.

"Sayang, tadi pidato sambutanmu keren loh." Puji Lucy pada sang suami yang sedang merapikan beberapa dokumen di atas meja di ruangan tersebut yang kini hanya menyisakan mereka berdua.

"Benarkah?" Gerard pun langsung tersenyum menatapnya.

"Tentu saja suaminya siapa dulu dong," sahut wanita itu sembari terkekeh.

"Jadi apa aku akan mendapatkan hadiah?" Goda Gerard menanggapi.

"Tentu saja," Lucy pun langsung melangkah mendekat lalu mengalungkan kedua tangan di leher pria itu sembari menyatukan bibir mereka.

Namun tiba-tiba ada seseorang datang hingga membuat mereka pun langsung melepaskan tautan bibirnya, Lucy nampak menatap tak suka ke arah Andrea karena kemesraannya dengan sang suami terganggu oleh kedatangannya.

"Ma-maaf, saya pikir tak ada orang." Ucap Andrea lantas kembali keluar.

Lucy nampak menggeleng kesal sementara Gerard langsung mengusap puncak kepala wanita itu dengan lembut sebelum kembali merapikan dokumennya.

"Tunggu !!" Ucap Lucy pada Andrea, wanita itu pun nampak melangkah keluar dan di lihatnya office girl itu sedang berdiri tak jauh dari sana.

"Apa kamu yang membersihkan ruangan ini?" Tanyanya kemudian.

"Benar nyonya, maaf tadi saya pikir sudah kosong." Andrea yang merasa bersalah pun langsung meminta maaf.

"Baiklah, tidak apa-apa. Apa kamu bawa lap?" Tanya Lucy kemudian.

"Bawa nyonya," Andrea pun langsung menunjukkan beberapa kain lap yang ia bawa pada wanita itu.

"Kalau begitu bersihkan heelsku karena tadi tak sengaja ketumpahan air !!" Lucy pun langsung mengangkat sebelah kakinya ke hadapan Andrea lalu meminta gadis itu untuk mengelapnya.

Andrea nampak terkejut, membersihkan kaki pelanggan hotel bukanlah tugasnya tapi jika ia menolak maka bisa saja akan di pecat mengingat wanita itu adalah istri dari orang penting yang telah bekerja sama dengan perdana menteri.

"Ayo, bersihkan tunggu apa lagi!!" Ulang Lucy dengan sedikit menaikkan oktaf suaranya, anggap saja ini hukuman pada office girl tak tahu diri itu yang telah berani-beraninya mengganggu kemesraannya dengan sang suami.

Meskipun tidak rela Andrea terpaksa menurut lantas mengambil salah satu lapnya lalu segera berlutut di hadapan wanita kaya raya itu untuk membersihkan heelsnya yang sedikit terkena noda minuman, dasar orang kaya tidak bisakah mereka memanfaatkan tangannya sendiri untuk melakukannya?

Tiba-tiba ide licik muncul di kepalanya dan tanpa sepengetahuan wanita itu, gadis itu pun nampak mencelupkan lapnya pada air untuk mengepel yang sudah ia bubuhkan beberapa bahan kimia lantas segera ia gunakan untuk mengelap heels wanita itu dan sontak membuat wanita kaya itu langsung berteriak.

"Astaga, ini gatal sekali." Teriaknya seraya menarik kakinya dari hadapan Andrea.

"Sayang, ada apa?" Gerard yang baru keluar pun langsung mendekati sang istri, entah ada apa dengan wanita itu tiba-tiba berteriak kesakitan dan pria itu pun sangat khawatir mendengarnya.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐ִֶָ࣪🔵𝐆𝐫ҽҽᴎ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜

༄༅⃟𝐐ִֶָ࣪🔵𝐆𝐫ҽҽᴎ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜

cucian cucian, semoga bengkak deh tuh kaki kau Luc, menyebalkan kau
seenaknya sama org, jatoh miskin baru tau rasa kau

2024-11-03

1

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

kwkwkwkwkkww bgus andreaa jangan mau ditindas harus dibalas🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-11-03

2

༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜

༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜

Kamu gk salah Drea, wajar kalo kamu kerjai si Lucy😂😂😂
sekalian aja sepatu nya di bikin kotor lagi,,,

Jangan mau ditindas ya😉😉😉
lawan mereka dng cara yg cantik

2024-11-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!