Bab~15

Malam itu joki yang telah di persiapkan Julian nampak bersiap di atas motornya. "Buktikan jika kamu tak kalah jago dengan Andrea," ucap Julian memberikan motivasi. Pria bernama Maxim itu memang sudah lama tak menjadi joki andalannya sejak ada Andrea yang belum pernah terkalahkan.

Julian masih mengingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan gadis itu hingga membuatnya langsung jatuh cinta.

"Kamu baik-baik saja?" Pagi itu Andrea yang hendak pergi bekerja tak sengaja melihat sebuah kecelakaan di pinggir jalan, nampak seorang pria terkapar di sebelah motornya di tepi jalanan yang lumayan sepi.

Sejak tadi tak ada satu pun yang menolongnya, mungkin beberapa orang yang lewat justru menyumpahi pria itu dan merasa senang jika ia jatuh mengingat lelaki itu yang memang hobby kebut-kebutan di jalan.

Di tengah kesadarannya yang menipis Julian pun nampak membuka matanya, lantas di lihatnya seorang gadis cantik bermata hazel dengan rambut keemasannya sedang menatapnya iba. Mungkin ini pertama kali ada orang yang merasa kasihan padanya karena nyatanya sejak kedua orang tuanya tiada bahkan kakaknya pun tak peduli lagi.

"Kamu baik-baik saja?" Ulang gadis itu dengan wajah khawatirnya.

Julian pun langsung mengangguk, meskipun ia merasakan nyeri di kakinya. Sebelumnya ia memang membawa motor dengan kecepatan di atas normal, namun dirinya yang masih mengantuk pun akhirnya tak bisa mengendalikan mesin kuda besinya itu ketika ada kucing yang hendak menyeberang jalan.

"Ayo aku bantu," Andrea pun langsung membantu pria itu berdiri dan ketika kakinya di gunakan untuk menopang tubuhnya sendiri Julian langsung meringis kesakitan.

"Mau ku teleponkan ambulance?" Tawar Andrea karena ia yakin pria itu takkan bisa pulang sendiri.

Julian pun langsung terkekeh. "Apa aku terlihat akan mati?" Ucapnya menanggapi dan itu membuat Andrea ikutan tersenyum.

"Sebentar," gadis itu pun membiarkan pria itu berdiri sendiri saat melihat ke arah motornya yang tergeletak di tepi jalan. Kemudian Andrea segera mengecek motor tersebut dan sepertinya tak mengalami kerusakan berat lalu di naiki dan di hidupkan mesinnya.

Julian yang melihat itu pun nampak terperangah, gadis bertubuh kecil ramping itu ternyata sangat lihai dengan mesin berkapasitas 250 cc tersebut.

"Kamu bisa mengendarainya?" Tanyanya tak percaya.

"Tentu saja, mendiang ayahku adalah seorang pembalap nasional hanya saja kecelakaan naas telah merenggut nyawanya." Terang Andrea, gadis itu nampak bercerita banyak perihal ayahnya pada pria yang belum ia kenal tersebut. Nampak kebanggaan di wajahnya ketika membahas sang ayah dan Julian pun tak menyangka jika gadis itu adalah putri dari idolanya saat masa kecil dulu.

"Ayo aku antar, ku rasa kamu takkan bisa pulang sendiri !!" Ajak Andrea kemudian.

Akhirnya dengan langkah pincang Julian pun menurut dan segera naik ke jok belakang gadis itu dan sejak saat itu hubungan mereka sangat dekat, bahkan ketika pria itu menawarkannya untuk bergabung dengan geng motornya pun langsung di setujui dengan senang hati. Setelah beberapa kali Andrea menang dalam balapan liar, Julian pun memberanikan diri menyatakan perasaannya dan siapa sangka gadis itu langsung menerimanya tanpa berpikir panjang.

"Tentu saja aku akan melakukannya lebih baik daripada Andrea," ucap Maxim yang membuat Julian kembali dari lamunannya tentang kekasihnya tersebut. Sebenarnya pria itu juga merasa khawatir setiap kali kekasihnya itu bertarung di lintasan, tapi darah pembalap sang ayah yang mengalir di tubuhnya membuat gadis itu susah di cegah dan ia hanya berharap semoga kekasihnya selalu baik-baik saja karena sungguh ia sangat takut kehilangannya.

Julian pun langsung menepuk bahu pria itu beberapa kali untuk memberikan semangat sebelum pertandingan di mulai dan kini pria itu harap-harap cemas ketika Maxim mulai melajukan motornya mengarungi lintasan liar bersama dengan rivalnya yang lain.

Maxim terlihat percaya diri meskipun beberapa rivalnya berusaha menikung dan membuangnya keluar jalur lintasan, pria itu benar-benar ingin menunjukkan pada Julian jika dirinya juga bisa lebih baik dari Andrea. Kini beberapa lintasan pun telah mereka lalui dengan saling mengejar dan menyenggol satu sama lainnya hingga motor pria itu berhasil mencapai finish pertama setelah meninggalkan jauh motor lainnya.

"Yes,"

Julian pun nampak bersorak, akhirnya joki penggantinya tak kalah bagus dengan sang kekasih dan pria itu pun langsung menerima taruhan uang senilai 30 juta yang di bagi dua dengan jokinya tersebut.

Tentu saja Julian tak memakan uang tersebut sendiri, pria itu memiliki 2 orang mekanik serta 1 helper yang juga akan mendapatkan bagian.

"Kita harus merayakannya malam ini," ucap Maxim yang terlihat sangat bangga dengan pencapaiannya. Seperti biasa seorang joki yang menang harus mentraktir para pendukungnya baik itu minuman atau makanan dan itu yang membuat mereka selalu kompak.

Kini saat mereka hendak meninggalkan tempat tersebut sebelum petugas melakukan patroli tiba-tiba pimpinan geng XX mendatanginya. "Kami ingin tanding ulang dengan taruhan 10 kali lipat dari yang kalian dapatkan saat ini," tawarnya dan tentu saja itu membuat Julian dan Maxim nampak saling berpandangan.

10 kali lipat itu berarti 300 juta, jika ia menang maka ia bisa membelikan beberapa gaun untuk kekasihnya tersebut pikir Julian.

"Tidak Jul, lebih baik kita tak usah menerima tawarannya." Ucap Maxim memberikan pendapatnya, entah kenapa firasatnya tidak baik kali ini.

Pemilik geng XX adalah anak dari seorang pejabat dan bagi mereka uang segitu tak seberapa, namun tidak dengan Julian karena pria itu tak memiliki banyak uang saat ini bahkan jika pria itu kalah taruhan tidak hanya motornya yang melayang tapi mungkin seluruh tabungannya pun tak cukup untuk membayarnya.

"Baiklah, aku terima." Sahut Julian tanpa berpikir panjang, kesempatan tidak akan datang dua kali dan jika ia menang tidak hanya bisa menyenangkan sang kekasih tapi juga bisa ia gunakan untuk menyuntik dana ke bengkelnya.

"Julian, ku mohon jangan lakukan itu !!" Mohon Maxim dengan penuh harap, bagaimana pun juga mereka telah bersahabat sejak lama dan kesusahan pria itu juga akan menjadi kesusahannya.

"Apa kamu takut?" Julian pun langsung menatap remeh pria itu, seandainya Andrea yang di tawari tanpa ragu gadis itu pasti akan menerimanya. Benar-benar pengecut, pikirnya.

Maxim nampak terdiam dan Julian pun sudah tahu jawaban sahabat sekaligus jokinya tersebut, kini pria itu pun mengajukan dirinya sendiri untuk menjadi joki.

"Aku yang akan main," ucapnya yakin dan pimpinan geng XX pun langsung tersenyum menyeringai menatapnya, bagi Julian harga diri geng motornya di atas segalanya apalagi geng XX adalah rival terberatnya selama ini dan ia tak mau mempermalukan teman-temannya.

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

Jadi over thinking deh ..jangan sampai terjadi hal2 yang tidak di inginkan menimpa julian atas kengeyelannya, takutnya sesuatu terjadi sama julian dan menjadikannya diam2 menjauhi Andrea 😂🤭

Ohh begitu ceritanya...awal mula Andrea dan julian bertemu, sama2 punya hoby yang sama dan cinta pun hadir dalam hati julian dan di sambut sama andrea..tapi deg2gan juga mereka bertemu di jalan takutnya jalanan pula yang memisahkan mereka 🤭

teruss piyeee kie...haruskah ada cinta segitiga, segiempat antara mereka 😂

2024-11-08

13

༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜

༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜

Jangan sampai Julian kecelakaan terus mati, 😳😳😳😳

2024-11-08

3

Aan

Aan

perasaan ku kok ikutan gak nyaman ya Thor
Kok aku berpikirnya 2-3 hari berikutnya ya
Julian kecelakaan, butuh biaya besar utk operasinya
Terus Andrea menyewakan rohimnya demi biaya pemulihan julian.
kemarin q berpikir dg keras, jalannya dari apa, bagaimana rahim Andrea akan disewakan. Kasihan Andrea nya ya Thor
juga sayang sekali nasib Julian 😭
ini sih hanya my imagination aja

2024-11-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!