Bab~04

Andrea terus melajukan motornya melewati tikungan terakhirnya dan akhirnya gadis itu kembali finish urutan pertama meskipun hanya berbeda beberapa detik dari kedua rivalnya.

"Yes," Andrea pun nampak senang meskipun sedikit kurang puas dengan balapan kali ini dan ini semua karena mobil yang hampir menabraknya tadi.

Kini Julian dan geng motornya nampak merayakan kemenangan mereka, Andrea memang benar-benar bisa di andalkan dan kini wanita itu pun menerima setengah uang dari taruhan sebesar 5 juta sebagai upahnya jadi seorang joki.

"Bisa antarkan aku pulang, besok aku harus bekerja." Mohonnya pada sang kekasih kemudian.

"Ayolah sayang kita bersenang-senang dahulu," bujuk Julian. Rasanya kurang lengkap jika mereka tak merayakan kemenangan ini dengan beberapa minuman dan juga musik di markas mereka, sebuah bengkel yang biasa geng motornya gunakan untuk bekerja setiap hari.

"Please?" Tegas Andrea menatap kekasihnya tersebut, meskipun pekerjaan sampingannya itu tak jauh dari kehidupan malam tapi gadis itu selalu berusaha untuk tidak menyelaminya lebih dalam.

"Baiklah-baiklah," Julian pun menyerah dan segera berpamitan dengan teman-temannya yang lain jika ia tak mengikuti pesta perayaan. Baginya gadis itu yang terpenting selain sebagai asetnya juga ia sangat mencintainya.

Kini mereka pun segera meninggalkan tempat tersebut tepat pukul dua malam dan sepanjang perjalanan Andrea nampak memeluk erat sang kekasih.

"Lelah?" Tanya Julian seraya menggenggam tangan gadis itu yang melingkar di perutnya dengan sebelah tangannya.

"Tidak, hanya sedikit mengantuk." Sahut Andrea dan keduanya pun langsung terkekeh.

Julian menyadari jika kekasihnya itu memang masih tergolong remaja berusia 19 tahun, gadis muda yang di paksa berdiri tegak oleh keadaan dan karena ketegarannya itu pria 23 tahun tersebut jatuh cinta dan selalu ingin melindunginya.

Sesampainya di apartemennya Andrea pun segera turun dari motor sang kekasih. "Boleh aku minta minum? Aku sangat haus," mohon pria itu dan gadis itu pun langsung mengangguk. Sejak tadi mereka memang belum sempat menyantap apapun dan dirinya pun juga merasa haus setelah tenaganya di peras untuk memacu adrenalin di arena balap.

"Baiklah ayo, akan ku buatkan teh hangat untukmu!!" Ajaknya kemudian dan Julian pun langsung turun dari motornya lalu mengekori langkah sang kekasih masuk ke dalam unit apartemennya yang lebih mirip dengan rumah susun itu.

"Duduklah, maaf ya sedikit berantakan tadi aku langsung tidur setelah pulang kerja." Andrea nampak bergegas memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai maupun sofa ketika mereka baru masuk.

Sebuah unit sempit yang hanya ada sebuah kamar tidur, dapur mini dan ruang tamu kecil itu kini nampak kembali rapi. Kemudian Andrea segera berlalu ke dapurnya untuk membuat minuman dan tak berapa lama gadis itu pun kembali dengan dua cangkir teh hangat untuk mereka.

"Terima kasih," Julian yang sedang duduk di sofa bututnya pun langsung menerima secangkir minuman yang di berikan oleh gadis itu lantas keduanya pun segera menikmatinya di tengah dinginnya malam.

"Terima kasih," ucap Julian lagi dan tentu saja itu membuat Andrea yang baru menaruh minumannya di atas meja langsung menatap pria itu.

"Untuk?" Ucapnya tak mengerti.

"Sudah mau bertahan di sisiku sampai sejauh ini," sahut pria itu dan Andrea pun langsung mengangguk kecil. Gadis itu juga merasa bersyukur karena pria itu selalu mendukungnya dalam hal apapun.

Kini pandangan keduanya pun nampak terkunci dan entah siapa yang memulai duluan karena kini bibir mereka telah tertaut satu sama lainnya, saling me lu mat dan menyesap dengan penuh perasaan. Namun ketika tangan Julian mulai menelusup masuk ke dalam bajunya, Andrea pun langsung mengakhiri ciumannya lantas mendorong pelan pria itu.

"Please, aku tidak bisa." Ucapnya seraya menggelengkan kepalanya ketakutan dan Julian pun merasa bersalah karena telah melanggar kesepakatan jika tak ada s e x di antara mereka. Kini pria itu pun memutuskan untuk pulang saja sebelum benar-benar tak bisa menahan dirinya.

Sementara itu di tempat lain di sebuah kamar yang lumayan luas nampak sepasang suami istri sedang memadu asmara yang di sertai keringat membasahi tubuh dan erangan panjang keduanya menandakan jika mereka telah selesai.

"Mau mandi?" Tanya Gerard pada wanita yang kini nampak menarik selimutnya untuk menutupi tubuh polosnya.

"Tidak aku sangat mengantuk," sahut sang istri.

"Baiklah," kini Gerard pun bergegas ke kamar mandi lantas mengguyur tubuhnya di bawah shower. Seperti biasa pria itu kembali mencari kepuasan lain setelah berhubungan dengan sang istri, mengurut pusakanya yang masih berdiri tegak padahal sebelumnya telah mendapatkan pelepasan. Bibirnya nampak sedikit terbuka seiring kenikmatan yang ia rasakan akibat permainan tangannya tersebut dan tiba-tiba bayangan sosok mata hazel yang tak sengaja ia lihat di jalanan beberapa waktu lalu terlintas di benaknya hingga membuat adrenalinnya semakin terpacu dan akhirnya cairan pekat itu pun kembali keluar seiring dengan napasnya yang naik turun.

Sial, akhir-akhir ini Gerrad merasa lebih nikmat bermain solo daripada dengan sang istri dan kini rasa penyesalan pun mulai merasuki pikirannya karena untuk pertama kalinya ia membayangkan wanita lain selain istrinya tersebut bahkan ia tidak tahu bagaimana rupa wanita pemilik mata hazel tersebut.

Kemudian pria itu pun segera membilas tubuhnya lantas mematikan shower dan segera memakai jubah tidurnya, di lihatnya sang istri nampak sudah tertidur pulas dan pria itu pun segera naik ke atas ranjangnya lalu merebahkan tubuhnya di samping wanita itu.

"Maafkan aku," ucapnya seraya mengecup kening wanita itu lantas di peluknya dan pria itu pun mulai memejamkan matanya.

Keesokan harinya....

Pagi itu Andrea yang bangun kesiangan segera membersihkan tubuhnya meskipun pagi itu udara terasa dingin menusuk kulitnya dan rupanya ia baru menyadari jika sedang flu. Setelah berganti pakaian dan sarapan sepotong roti gadis itu pun segera berangkat ke tempat kerjanya.

"Terlambat lagi Andrea?" Ucap sang kepala kebersihan sesaat gadis itu baru sampai, kemarin gadis itu juga terlambat karena ketinggalan kereta.

"Sepertinya aku sedikit flu pagi ini," ucap Andrea beralasan. Sepertinya flu yang di deritanya karena semalam ia pulang terlalu larut.

Kepala kebersihan itu pun hanya menggeleng kecil. "Gunakan masker, hari ini hotel akan kedatangan tamu penting dan aku tidak ingin manager protes karena mereka tertular flu gara-gara kamu !!" Perintahnya kemudian.

"Baik," Andrea pun segera ke ruangan perlengkapan untuk mengambil peralatan kerja serta masker wajah untuk ia kenakan.

Kemudian gadis itu pun siap bekerja membersihkan lantai di lobby hotel tersebut, sudah hampir satu tahun Andrea bekerja di sana. Meskipun atasannya itu sangat tegas tapi sangat baik padanya dan lingkungan kerjanya pun juga terasa nyaman baginya.

Terpopuler

Comments

juhaina R💫💫

juhaina R💫💫

lahh kebetulan yg sgt luar biasa 🫣 kyaknya Andrea akan mnjdi pantasi Gerald tiap akan mndpat pelepasan🤭
jatuh pada pandangan pertama gtu bukan Gerald 😂 aku yakin dgn tatapan aja gerald sudah tahu klo itu gds pembalap itu😅

2024-11-03

1

༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜

༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜

Gimana gk Flu & telat bangun ,,,
pulang tengah malam, angin"nan pula,
belum harus bangun pagi buat kerja, 🙆‍♀️🙆‍♀️🙆‍♀️

Lagu" Gerald akan melihat mata hazel keknya krn akan mlihat Andrea pake masker, 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

2024-11-03

1

GiZaNy

GiZaNy

tamu penting nya si Gerrard ya Thor..., 😁😁

2024-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!