Bab~10

Andrea nampak mengenakan helm full facenya lantas mulai menggeber motor yang di tungganginya tersebut sebelum di bawanya melaju kencang memutari sirkuit mini yang ada di belakang sebuah mall.

Sementara Julian nampak memperhatikan dari pinggir jalan dengan senyuman mengembang di bibirnya, sungguh ia sangat mencintai gadis itu. Gadis sederhana yang membuatnya jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya dan kebetulan mereka memiliki hobby sama yaitu penyuka balapan motor.

Sementara itu Gerard yang masih menemani kedua orang tuanya makan nampak mengalihkan pandangannya ke arah jendela kaca yang berada tak jauh dari tempat duduknya, sejak tadi ia terlalu fokus berbincang dengan keluarganya hingga tak memperhatikan sekitarnya dan pandangannya pun tertuju pada sebuah pemandangan sirkuit mini di luar sana.

"Bukankah dia gadis malam itu?" gumamnya ketika tak sengaja melihat seorang gadis sedang menjajal sebuah motor di sirkuit tersebut, tentu saja ia masih mengingat kejadian waktu itu bahkan jaket kulit serta helm full face yang di gunakan oleh gadis itu sama persis.

Gerard nampak tak berhenti memperhatikan gadis yang sedang asyik memutari sirkuit itu bahkan sesekali menunjukkan keahliannya dalam menggeber motor dengan mesin berkapasitas 600 cc itu.

"Lihat apa sayang?" Tanya Lucy tiba-tiba dan sontak membuat Gerard yang sebelumnya penasaran dengan wajah gadis itu pun langsung menoleh.

"Tidak sayang," sahut pria itu sembari mengulas senyumnya.

"Balapan motor ya?" Lucy pun beralih ke arah sirkuit.

Gerard langsung mengedarkan pandangannya ketika sudah tak melihat keberadaan gadis itu lagi di sana padahal baru beberapa detik ia berpaling, mungkin sudah pergi pikirnya. Sial, kenapa akhir-akhir ini ia sering memikirkan hal yang tidak penting seperti itu pikirnya.

"Apa ada balapan?" Tuan Adrian yang memang penggemar motogp pun langsung bertanya.

"Hanya pameran saja pa," terang Lucy menjelaskan.

"Papamu kan memang hobby motor nak, sayangnya idolanya sudah pensiun." Terang nyonya Kim, sebelumnya ia pernah beberapa kali di ajak menonton pertunjukan yang di gemari masyarakat dunia itu secara langsung.

"Suatu saat kita harus menontonnya bersama-sama," ajak tuan Adrian menanggapinya dengan antusias.

Namun Gerard yang tak begitu menyukai olah raga yang mengancam jiwa itu nampak tak tertarik membahasnya, baginya itu hanya buang-buang waktu saja.

Sementara itu Andrea dan Julian yang kini telah msuk ke dalam mall tersebut nampak sedang membeli sebuah es krim. "Mau pesan makan juga?" Tawar pria itu di sela sang kekasih menikmati es krimnya.

"Tidak," Andrea pun langsung menggeleng.

"Mau es krimku?" Tawar gadis itu seraya menyodorkan es krimnya di depan bibir pria itu dan Julian pun langsung membuka mulutnya.

Ketika Andrea kembali memakannya tiba-tiba seorang anak kecil menabraknya dari belakang hingga es krim tersebut langsung jatuh mengenai kaos dan celana jeansnya.

"Astaga, apa kamu tak bisa berhati-hati?" Tegur Julian pada anak kecil tersebut.

"Sudah sayang tidak apa-apa," Andrea pun langsung menjauhkan sang kekasih sebelum membuat bocah kecil itu menangis karena ketakutan.

"Kamu jadi kotor begini," Julian pun nampak kesal ketika melihat pakaian kekasihnya itu yang kotor.

"Tidak apa-apa nanti bisa di bersihkan di toilet," sahut Andrea seraya mengelap sisa es krim di bajunya dengan tisu.

Kemudian gadis itu pun kembali berbalik badan menatap bocah kecil yang nampak ketakutan itu. "Jangan takut, kakak baik-baik saja." Ucapnya seraya mengulas senyumnya, ia juga memiliki seorang adik lelaki jadi mana mungkin ia bisa marah dengan anak itu.

"Ayo ikut aku !!" Julian pun langsung menarik tangan kekasihnya pergi dari sana.

"Mau kemana?" Andrea nampak pasrah mengikuti pria itu yang membawanya memasuki sebuah butik.

"Ayo pilihlah pakaian yang kamu suka!!" Perintah Julian kemudian.

Andrea yang melihat berbagai macam gaun nampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal, jujur ia tak pernah memakai pakaian seperti itu. Ketika keluar rumah ia terbiasa menggunakan tshirt dan celana jeans bahkan saat di rumah pun kaos kebesaran dan celana pendek menjadi favoritnya.

"Sayang, kita cari toko lain yuk !!" Bisiknya pada pria itu, rasanya ia kurang cocok mengenakan gaun-gaun seperti itu.

"Please sayang, sekali ini saja aku ingin melihatmu memakai itu." Mohon Julian dan akhirnya Andrea pun nampak pasrah ketika pria itu memilihkan sebuah gaun untuknya.

Setelah membayarnya gadis pun pamit ke toilet untuk mengganti pakaiannya yang kotor dengan gaun tersebut, namun ketika ia hendak masuk tiba-tiba seseorang juga masuk hingga membuat mereka tak sengaja bertabrakan.

"Silakan duluan, nyonya !!" Ucap Andrea pada seorang wanita paruh payah barangkali wanita itu sudah kebelet pikirnya.

"Terima kasih, oh astaga ada apa dengan pakaianmu sayang?" Nyonya Kim yang hendak masuk ke dalam toilet nampak terkejut saat melihat pakaian gadis baik hati itu sangat kotor.

"Hanya ketumpahan es krim nyonya, ini mau saya ganti." Sahut Andrea seraya menunjukkan gaun di tangannya tersebut.

"Oh baiklah," nyonya Kim pun langsung masuk ke dalam toilet dan di ikuti oleh Andrea di belakangnya.

Toilet yang memiliki beberapa ruangan kosong itu pun tak membuat mereka harus antri dan Andrea yang baru berganti pakaian segera keluar dari sana untuk melihat penampilannya di depan cermin.

"Oh astaga ini sangat tidak cocok denganku," ucapnya ketika melihat penampilan dirinya yang nampak aneh. Sejak kecil ia yang di tuntut untuk bekerja keras membuat jiwa feminimnya perlahan menghilang.

"Itu tidak benar sayang, itu sangat cocok denganmu." Tiba-tiba suara seseorang menyela dari belakang dan itu membuat Andrea langsung menoleh.

"Benarkah?" Ucapnya pada wanita paruh baya yang tadi masuk ke toilet bersamanya itu.

"Tentu saja bahkan lebih cocok pakaian ini daripada yang tadi," sahut wanita itu meyakinkan dan itu membuat Andrea mulai sedikit memiliki kepercayaan diri.

"Terima kasih," sahutnya.

Kemudian mereka pun bersama-sama meninggalkan toilet tersebut. "Kalau begitu saya duluan nyonya, kekasih saya sudah menunggu di sana." Andrea pun langsung berpamitan pergi ketika melihat Julian sedang menunggunya di ujung lorong.

Sementara itu nyonya Kim nampak menatap kepergian gadis itu. "Gadis yang manis, seandainya putri kita masih hidup pasti sudah sebesar itu pa," ucapnya pada sang suami yang sejak tadi menunggunya di depan toilet. Sebelumnya mereka memang memiliki seorang putri hanya saja sudah tiada sejak kecil karena sakit.

"Makanya suruh anak kita cepat punya keturunan biar kamu tidak merasa kesepian," kelakar sang suami menanggapi.

"Maunya juga secepatnya pa, tapi jika mereka bisanya dua tahun lagi ya kita bisa apa. Sebagai orang tua kita tidak boleh egois, melihat mereka bahagia dan rukun saja itu sudah membuat kita senang," sahut wanita itu menanggapi.

Terpopuler

Comments

Lestari Titi

Lestari Titi

ceritanya ini si Julian jd penjaga jodoh orang duuuh kasihan, eh tapi ya KLO namanya jodoh kan GK tau ya, walaupun pacaran lama kalo GK jodoh gimna ya kan, gpp lah nnti Julian dpt jodoh yg lain... mungkin ya kak othor
itu si nyonya kayaknya dh cocok tuh pdhl br interaksi skli dn br knl jg

2024-11-06

1

༄༅⃟𝐐ִֶָ࣪🔵𝐆𝐫ҽҽᴎ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜

༄༅⃟𝐐ִֶָ࣪🔵𝐆𝐫ҽҽᴎ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜

emak Kim pernlyy banget😁 aku suka aku suka
bentar lgi gadis baik dan lugu itu akan jadi menantumi Mak🚴

2024-11-06

1

Aan

Aan

senang banget ngelihat Andrea ketemu calon mamernya, mg lancar Dre....

2024-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!