Bab~12

Gerard yang baru sampai di kantornya nampak membanting pintu mobilnya dengan kasar, perasaannya hari ini tiba-tiba berantakan hanya karena seorang gadis ingusan yang tidak penting.

"Selamat pagi tuan," sapa Henry ketika menyambut kedatangannya pagi itu.

"Hm," Gerard hanya menjawab sekenanya seraya melangkah masuk ke dalam kantornya.

Henry yang menyadari tuannya sedang tidak baik-baik saja nampak mengernyitkan dahinya, apa yang sebenarnya terjadi dengan pria itu karena tak biasanya bersikap dingin seperti itu. Apa mungkin habis bertengkar dengan nyonya mudanya?

Henry pun langsung mengikuti langkah pria itu yang kini nampak menekan tombol lift dan mereka pun segera masuk ke dalam sana, suasana tiba-tiba menjadi hening karena bosnya itu tak kunjung bersuara.

"Anda baik-baik saja tuan?" Akhirnya Henry pun memberanikan diri bertanya setelah mereka berdiam beberapa saat, pria yang sudah lama mengapdi di keluarga Adrian itu memang selalu mengkhawatirkan atasannya tersebut.

"Hm, apa jadwalku hari ini?" Tanya Gerard kemudian.

"Jam sepuluh pagi ini anda ada meeting di hotel Hilton lalu setelah makan siang di lanjutkan meeting dengan para dewan direksi di kantor dan malamnya ada undangan makan malam dari komisaris Global Group," terang Henry membacakan jadwal pria itu hari ini.

"Batalkan saja meeting di hotel Hilton, aku sedang tak ingin kemana-mana hari ini !!" Perintah Gerard kemudian, pergi ke hotel itu pasti ia akan bertemu dengan gadis berandalan menyebalkan itu pikirnya.

Henry pun langsung mengangguk pelan. "Baik tuan," bosnya itu benar-benar sedang tidak baik-baik saja saat ini dan lebih baik ia tak banyak bicara lagi.

Di tempat lain Bob nampak mendatangi studio milik Tom pagi itu dan lihatnya pria itu baru saja membuka tempat tersebut, terlihat beberapa karyawannya bergegas masuk ketika pintu berbentuk rolling door itu di buka.

"Ada apa tumben pagi-pagi kesini?" Sapa Tom yang nampak membiarkan rambut gondrongnya terurai karena basah, kemudian pria itu pun mengajak Bob masuk ke dalam tempat tinggalnya yang berada di lantai dua ruko tersebut.

Nampak beberapa pakaian, piring dan gelas berserakan di sana hingga membuat Bob langsung menggeleng kecil. Tom pun langsung merapikannya meskipun masih menyisakan beberapa puntung rokok di atas meja.

"Maklum bujang," seloroh pria berusia 30 tahun itu lantas membuka lemari pendinginnya untuk mengambil minuman.

"Apa Lucy sudah membuat pilihan?" Tanyanya lagi seraya mengulurkan sekaleng kopi pada Bob, kemudian pria itu pun menghempaskan bobot tubuhnya di sofa seberang pria itu.

"Kamu sudah biasa ya minum kopi dingin di pagi hari?" Bob bukannya menjawab pertanyaan pria itu, ia justru nampak sedikit mengernyit ketika Tom nampak menyesap kopi dingin tersebut.

"Kenapa? Kamu mau membuatkan ku kopi panas?" Tom pun langsung menatap penuh ejek pada pria melambai yang duduk di hadapannya tersebut.

"Jika kau tak keberatan," sahut Bob namun Tom langsung meletakkan minumannya itu di atas meja dengan sedikit kasar hingga membuat Bob langsung menelan ludahnya. Niat hati ingin menggoda pria itu namun dirinya keder duluan.

"Baiklah langsung ke intinya saja," ucapnya mengalihkan pembicaraan dengan sedikit gugup.

"Lucy menolak semua perempuan yang kamu tawarkan dan dia akan menaikkan harganya menjadi 10 miliar jika kamu berhasil mencari gadis perawan dan lugu untuknya," imbuhnya lagi menjelaskan maksud kedatangannya itu.

"Itu bisa di atur asal ada uang muka setengahnya di depan," sahut Tom lantas kembali mengambil minumannya di atas meja lalu menyesapnya dengan penuh perasaan.

"Tentu saja, aku akan segera mengabarkannya." Sahut Bob, lantas segera beranjak berdiri.

"Baiklah aku pergi dulu," imbuhnya lagi kemudian segera berlalu dari hadapan pria itu namun ketika hendak menuruni anak tangga Bob kembali berbalik badan menatapnya.

"Tawaranku masih berlaku jika kamu ingin," ucapnya seraya mengedipkan sebelah matanya.

Namun Tom langsung tertawa sinis lantas pandangannya beralih ke sudut ruang tamunya itu di mana sebuah lingerie nampak berserakan di sana dan Bob pun baru menyadarinya.

"Sial," gumamnya lalu segera berlalu pergi dari sana.

Tom langsung tertawa mengejek, meskipun di usianya yang sudah menginjak 30 tahun belum menikah bukan berarti ia tak menyukai wanita bahkan malam-malamnya selalu di kelilingi oleh wanita-wanita cantik.

Kemudian pria itu pun mengambil ponselnya lantas menghubungi seseorang. "Aku butuh bantuanmu," ucapnya.

Malam harinya pria itu pergi ke sebuah bar untuk bertemu dengan temannya tersebut dan segera memesan beberapa minuman berakohol untuk menemani mereka.

"Senang berbisnis denganmu Tom," ucap seorang pria setelah menerima segepok uang dari pria itu.

"Aku ingin secepatnya," tegas Tom lantas menyalakan korek di tangannya itu membakar rokoknya.

"Tentu saja, aku takkan mengecewakan mu." Sahut pria asing itu meyakinkan.

Sementara itu Gerard yang rupanya sedang berada di tempat itu dengan relasi bisnisnya nampak mengibas-ngibaskan asap rokok di hadapannya itu, pria yang anti dengan benda mengandung nikotin itu memang tidak pernah menyentuhnya selama ini.

"Maaf tuan Gerard anda jadi tak nyaman," ucap sang relasi bisnisnya sembari mematikan puntung rokoknya.

"Tidak apa-apa tuan, saya sangat mudah beradaptasi di mana pun itu." Sahut Gerard meskipun pria itu bukan perokok tapi bukan berarti juga anti asap rokok dan pria itu juga tidak hobi datang ke tempat berisik seperti bar ini tapi bukan berarti ia tak menyukainya, ia akan beradaptasi dengan apapun asalkan itu demi proyek yang akan ia dapatkan.

Selanjutnya mereka mulai membahas masalah bisnis dan tanpa Gerard sadari sejak tadi pandangan Tom nampak tak beralih darinya.

Beberapa saat kemudian Gerard pun segera meninggalkan tempat tersebut setelah berhasil menandatangani sebuah proyek dan kini pria itu pun meninggalkan tempat tersebut.

"Pulanglah Hen, aku akan pulang sendiri !!" Perintah pria itu agar sang asisten tak perlu mengantarnya.

"Anda yakin tuan?" Henry nampak ragu, meskipun atasannya itu tak sedikit pun menyentuh alkohol tapi ini sudah tengah malam dan ia khawatir dengan pria itu jika pulang sendiri.

"Kamu meragukan ku?" Gerard menatap tegas asistennya tersebut.

"Maaf tuan," Henry pun nampak sedikit membungkukkan badannya lalu pria itu segera masuk ke dalam mobilnya sendiri.

Kini setelah asistennya itu pergi Gerard pun juga meninggalkan tempat tersebut namun ia mengambil jalan yang berbalik arah dengan pria itu. Gerard pun terlihat santai mengendarai mobilnya dengan sesekali melirik jam di layar monitornya.

"Jika sudah mengantuk tidurlah duluan, aku masih ada sedikit urusan." Ucapnya ketika menghubungi istri tercintanya itu.

Setelah itu pria itu pun kembali mempercepat laju kendaraannya dan beberapa saat kemudian berhenti di pinggir jalan tak jauh dari beberapa motor yang nampak siap melakukan balap liar itu.

Terpopuler

Comments

zenara

zenara

duh om Gerald lagi mantau orang balapan nih, wah kyaknya bakalan ketemu Hinata nih gadis pembalap yang bikin otak dan hati mulai oleng🤭🤭🤭

2024-11-07

4

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

ya ampuun bob kau suka sesama pisang /Drowsy//Drowsy//Drowsy/

2024-11-07

4

Sulistiana

Sulistiana

Ga mau meeting di hotel Hilton takut ketemu gadis brandalan itu tapi malem nya malah nungguin hadis itu apakah mau memastikan gadis brandalan itu adalah gadis lugu cleaning servis hotel Hilton yang sudah jadi gadis berandalan 😂😂

2024-11-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!