Harsa masih melawan rasa traumanya, ia masih bisa kambuh kapan saja dan dimana saja. Mengingat jika Harsa sudah pernah berada di fase trauma kronis yang benar benar tak bisa di sembuhkan.
Kedua tangannya terus menarik rambut hazel tebalnya, ia terus menariknya agar suara yang ada dalam pikirannya pergi. Ia tak ingin mendengar seseorang berbicara di dalam benaknya.
Kamar sudah berserakan, Faresta dan Yunita sedari tadi mondar mandir panik karna Harsa belum kunjung membuka kunci kamarnya.
Ingin sekali Faresta mendobrak pintu kamarnya itu, tetapi Harsa terus berteriak untuk tidak masuk.
Hingga seorang lelaki dengan rambut cerahnya datang, wajah khawatirnya terlihat jelas disana dengan nafas yang tak beraturan.
Penyiar diotakku sih toxìc+badword banget dia, penyiar dikepala kamu gimana Kak Sprng?🙏🏻
2025-04-06
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Dibanding 'jangan dengarkan' lebih ke 'coba berdamai' sih.. dari pandanganku yang sedikit sembuh dari berbagai macam trauma. Tapi Traumanya Harsa emang berat banget.
2025-04-06
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Disini Zidane bener² belajar buat cari tau cara buat ngobatin Harsa, sempat kepikiran kalau Zidanenya aja ngga sih yang jadi Psikiaternya, thor?
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Penyiar diotakku sih toxìc+badword banget dia, penyiar dikepala kamu gimana Kak Sprng?🙏🏻
2025-04-06
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Dibanding 'jangan dengarkan' lebih ke 'coba berdamai' sih.. dari pandanganku yang sedikit sembuh dari berbagai macam trauma. Tapi Traumanya Harsa emang berat banget.
2025-04-06
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Disini Zidane bener² belajar buat cari tau cara buat ngobatin Harsa, sempat kepikiran kalau Zidanenya aja ngga sih yang jadi Psikiaternya, thor?
2025-04-06
1