Zidane pulang dari kantornya dengan keadaan lelah, ia berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum dan setelahnya berjalan menuju ruang tamu dan menatap ke arah jendela luar.
Yang menghadap langsung ke rumah Harsa, bisa ia lihat Harsa yang tengah membersihkan beberapa tanaman disana, jelas Zidane tersenyum.
Iapun langsung menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya di kamar mandi atas, ia akan menghampiri Harsa untuk menghilangkan rasa lelahnya itu.
Ceklek!
Pintu ia buka dan betapa terkejutnya Zidane melihat sebuah gundukan besar di atas ranjangnya.
Terlihat Edgar tengah menatap Zidane yang masih terdiam di ambang pintu kamarnya, helaan menjadi sambutan manis untuk Edgar.
Zidane
Ngapain kesini?
Edgar
Berkunjung ke rumah Kakak tercinta, sekalian liburan semester juga.
Zidane
Pulang.
Edgar mencoba bangkit dan menatap sewot kakaknya yang kini tengah berjalan menuju kamar mandinya.
Edgar
Yaelah, nginep ya?
Zidane menoleh memperlihatkan wajah tak sukanya itu, jelas Edgar memberikan wajah cemberutnya yang semakin dilihat tak suka oleh Zidane.
Edgar
Ga terima amat aku nginep disini.
Zidane
Emang gitu, bocah!
Selang beberapa menit Edgar menatap bingung Kakaknya yang kembali berjalan keluar kamarnya mencoba mengabaikan Edgar yang sedari tadi terus mengoceh tak jelas.
Edgar
Mau kemana lagi?
Zidane
Ke rumah Harsa.
Edgar
IKUT!!
Zidane
Ga!!
Zidane langsung berlari keluar rumah dan langsung memasuki rumah Harsa begitu pula Edgar tetapi ia langsung mendengus kesal begitu kakaknya menutup pintu rumah sang tetangga.
Edgar
ABANG!!!
Harsa menatap kaget Zidane, belum lagi teriakan yang semakin membuat Harsa takut jika Zidane tengah mengalami hal yang menakutkan.
Harsa
Zi—zidane?
Zidane
Tenang bukan apa apa kok, dia adik aku.
Harsa
Adik?
Harsa
Kenapa ga di suruh masuk aja?
Zidane
Takutnya kamu ga nyaman?
Harsa
itu pertanyaan atau apa?
Zidane hanya terkekeh, akhirnya ia membuka pintunya dan terlihat wajah kesal sang adik.
Edgar
Ga sopan banget masuk rumah tetangga!!
Zidane
Kenalin, dia Edgar adik aku.
Keduanya saling bertukar tatapan tetapi perasaan takut kembali menyelimuti hati Harsa, ia yang awalnya terdiam kini perlahan berjalan mundur.
Edgar
Heh?jangan bilang kamu bakal ka—
Zidane langsung menatap serius Edgar dan membekap mulut adiknya itu, melihat reaksi Harsa membuat Zidane paham jika Harsa masih belum bisa terbuka kepada orang lain selain dirinya.
Zidane
Pulang.
Edgar
Ta—
Zidane
Pulang Edgar.
Edgar
Oke.
Edgar langsung melesat pergi kembali ke rumah sang kakak, Sementara Zidane menatap Harsa sekalian berjalan perlahan menuju lelaki kecil itu.
Zidane
Gapapa, ada aku disini.
Harsa
Maaf.
Zidane
Aku yang harusnya minta maaf.
Zidane
Kamu masih belum nyaman Harsa.
Harsa
Iya.
Selama 3 hari ini Zidane mulai mengenal Harsa, mulai dari jadwal konseling Harsa maupun kebiasaan yang sering Harsa lakukan sebelum Zidane datang.
Bahkan kemarin Zidane sempat bertemu dengan paman yang sering di maksud Harsa.
Dan Zidane sedikit mengobrol perlahan dengan Faresta yang kebetulan memang ada yang harus ia bicarakan.
Sebelumnya.
Faresta
Paham kan gimana kondisi Harsa?
Zidane mengangguk, penjelasan yang Faresta berikan cukup rinci dan itu membuat Zidane ingin terus berada di sekitar Harsa.
Ya, perasaanya seakan akan mengunci dirinya untuk tetap bersama Harsa.
Seorang lelaki manis yang sudah melewati banyak hal seorang diri.
Faresta
Jadi gimana?bisa bantu kan?
Zidane
Bisa om!
jika hanya dirinya caranya agar Harsa sembuh jelas Zidane menyanggupi permintaan yang Faresta berikan, permintaan agar membantu Harsa secara perlahan dengan kehadiran dirinya.
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Aku berusaha focus ke pembicaraan mendalam ini tapi mataku terarah ke ProfilePicture mu teruss bang Zid!!!😭
2024-11-26
4
𓆩Huang_Fox°𓆪
Baik ya ternyata Zidanenya... ehh ada maunya, mau deket² terus sama Harsa😌
2024-11-26
4
𓆩Huang_Fox°𓆪
Sedikit bertanya tapi ngga perlu jawaban😁
2024-11-26
5