Eps - 01 After Nightmare

Harsa terbangun dari tidurnya begitu ingatan itu terputar kembali di mimpinya, keringat yang banyak membasahi sebagian pakaiannya dan bahkan nafas Harsa seakan akan sesak sesaat.
dadanya naik turun secara cepat, tak lama pintu terbuka terlihat wajah panik bibinya memasuki kamar Harsa.
Jam memang masih pukul enam pagi dan Yunita memang sering mengunjungi Harsa ketika pukul lima subuh dan ia akan pulang begitu Harsa sudah terbangun.
Itupun Yunita terpaksa harus mengikuti kemauan Harsa, jika sudah begitu ia tak bisa memaksa Harsa, akan ia lakukan apapun demi kenyamanan keponakannya.
Yunita
Yunita
Mimpi itu lagi?
Yunita mengusap surai Harsa dan mengelap sebagian keringat Harsa yang ada di wajahnya, terlihat jika wajah Yunita menatap khawatir Harsa.
Ternyata kejadian 12 tahun yang lalu masih terekam jelas di dalam ingatan Harsa.
Yunita
Yunita
Nanti siang langsung ketemu psikiater ya, mau kamu yang kesana atau paman yang kesini?
Harsa
Harsa
Paman kesini.
Yunita
Yunita
oke, biar bibi buat janji dulu.
Yunita
Yunita
Kamu pergi mandi ya.
Harsa hanya mengangguk, tak lama Yunita langsung pergi untuk menghubungi psikiater Harsa.
Lelaki yang kini berusia 20 tahun itu kini terdiam merenung sebari melihat ke arah luar jendela kamarnya, dirasa cukup ia bangkit dan langsung pergi membersihkan dirinya.
Semenjak menyelesaikan home schooling nya, Harsa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang sama, seperti ia akan membaca buku di ruangan buku dan itu bisa ia habiskan waktu seharian, atau bahkan ia akan pergi ke belakang rumah untuk menanam beberapa sayuran.
Kehidupan yang begitu saja kadang membuat Harsa bosan.
Akan tetapi ia tak mau jika dirinya kambuh di waktu yang tidak tepat.
Setelah selesai dengan mandinya Harsa turun dan berjalan menuju dapurnya yang dimana sudah banyak makanan yang Yunita siapkan untuknya.
Mata kecilnya itu menutup sebentar dan kembali terbuka, ia mendudukan dirinya di kursi dan langsung memakan sarapannya.
setelah kegiatan kecil sudah ia lakukan kini Harsa kembali bosan, namun pendengarannya tidak sengaja terarah ke rumah di sampingnya.
Ia berjalan menuju jendela besar dan mendudukan dirinya disana sebari melihat orang yang berlalu lalang memasukan sebagian barang.
Bahkan percakapan orang orang tersebut masih bisa Harsa dengar.
Zidane
Zidane
Yang bener dong!! nanti mesin cucinya rusak!!
Edgar
Edgar
Ini udah bener, tuh salahin dia noh.
Zidane
Zidane
Malah nyalahin barang, udah buruan!
Pertengkaran kecil itu membuat manik Harsa menatap bergilir kearah keduanya, ia jarang mendapatkan interaksi seperti itu, bahkan ia tak pernah memiliki teman sama sekali.
Ketakutan yang mengelilinginya seakan akan menutup diri Harsa sepenuhnya.
Ia langsung bangkit begitu mendapatkan pesan dari Yunita jika paman sudah berada di perjalanan menuju rumahnya.
Harsa langsung bersiap diri di sofa ruang tamu dengan wajah datarnya, tak lama terdengar bel pintu dan segera Harsa berjalan membukakan pintunya itu.
Tak ada sambutan atau senyuman selamat datang, meskipun begitu Harsa membiarkan nya untuk masuk dengan gestur yang lumayan sopan.
Faresta
Faresta
Terima kasih Harsa, kalau begitu mari langsung masuk sesi kita.
....
NovelToon
Terpopuler

Comments

𓆩Huang_Fox°𓆪

𓆩Huang_Fox°𓆪

Siap, aku ngerti banget! Disini Zidane bukan crushnya Harsa tapi Zidane tetap bakal jadi bagian dari Harsa./Smile/

2024-10-29

4

𓆩Huang_Fox°𓆪

𓆩Huang_Fox°𓆪

Kak, Beneran ini Zidanenya rambut biru?!😭 mencoIok banget dimataku🙏🏻😭 Vibes nya jadi abang² yang suka dipinggir jalan😣

2024-10-29

5

𓆩Huang_Fox°𓆪

𓆩Huang_Fox°𓆪

Ya pantes aja sulit buat jadi psikiater, entar jadi Seorang psikiater yang butuh perbaikan mentaI /Cry/

2024-10-29

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!