Pagi hari cukup menyegarkan bagi Zidane yang kini tengah memakan sarapannya, jendela besar dekat dapur terhubung langsung mengarah ke rumah Harsa, pandangan Zidane masih terus lurus.
Rumah yang terlihat sunyi itu membuat Zidane tak bisa untuk berdiam saja, padahal ia baru saja beberapa hari pindah dan itupun karna ia merasa tak nyaman tinggal di apartemen dekat kantornya.
Setelah sarapan Habis, Zidane langsung berangkat menuju kantornya, ia akan mengunjungi Harsa ketika dirinya sudah pulang bekerja.
lumayan cukup lama menuju kantornya mengingat jika jarak keduanya lumayan untuk Zidane, kedatangannya tentu di sambut oleh sang sekertaris dengan deretan jadwal ia hari ini.
Zidane fokus mendengarkan sebari berjalan menuju ruangannya yang berada di lantai atas. Setelah Dikta menyelesaikan tugasnya ia langsung terdiam begitu Zidane mengangkat tangan kanannya.
Zidane
Kontrak kerja sama bareng bubu belum kamu print?
Dikta
Sudah pak, semuanya sudah saya simpan di meja kerja bapak.
Ting!
Pintu lift terbuka keduanya langsung berjalan menuju ruangan Zidane, begitu masuk ia langsung mengambil kontraknya dan membaca sebagian isinya.
Zidane
Kapan jadwal saya kosong?
Dikta
Sekitar pukul dua siang setelah anda makan siang bersama Mr Jaya.
Zidane
Baiklah, setelah semuanya beres kita pergi ke rumah untuk meminta tanda tangan Bubu.
Zidane
Kamu boleh keluar sekarang.
Dikta memberikan hormat kepadanya Zidane hingga akhirnya ia pergi meninggalkan sang atasannya dengan beberapa berkas yang sudah tertumpuk rapih.
saat tengah merapihkan beberapa berkas pandangannya terfokus kepada layar ponselnya, terlihat nomor tidak di kenal menelepon nomor pribadinya.
Mark langsung mengangkatnya akan tetapi selang beberapa detik setelah mengangkatnya tak ada seorangpun yang berbicara di sebrang sana.
Zidane
📱halo?dengan siapa ya?
Kedua halisnya berkedut saat ia hanya mendengar suara nafas saja, bagaimana bisa ada orang iseng yang mencoba menelepon nomor pribadinya.
Zidane
📱jika tidak terlalu penting saya akan men—
Harsa
📱h—halo?
Wajahnya tertegun begitu mendengar suara yang ia kenali, senyuman terukir di bibir tipisnya, pandangan yang awalannya dingin kini berubah.
Zidane lupa jika dirinya sudah memberikan nomor pribadinya agar Harsa menghubunginya.
Zidane
📱Harsa?ada apa?
Harsa
📱m—maaf, kamu gaada di rumah?
Zidane
📱oh, aku sedang bekerja. kamu ada yang sakit?
suara Harsa hilang kembali karna memang Harsa menjawab pertanyaan Zidane dengan gelengan yang membuat Zidane tak melihat reaksi yang Harsa berikan.
Zidane
📱Harsa?
Harsa
📱malam nanti kamu sibuk?bisa kita ketemu—dirumah?
Zidane
📱bisa, pulang nanti aku kesana.
Harsa
📱Maaf sudah mengganggu waktu kerjamu.
Panggilan mati begitu saja Zidane terkekeh mendengar kalimat cepat yang Harsa keluarkan, kenapa lelaki itu sangat menggemaskan?
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Harsa lumayan cepat yah berubahnya.. Dia berani langsung masukin Zidane ke hidupnya😭
2024-11-14
6
𓆩Huang_Fox°𓆪
Ah Serius ini emang ngegambarin seseorang dengan mentaI yang kayak Harsa.. aku kenal seseorang.
2024-11-14
5
𓆩Huang_Fox°𓆪
Ohhhhhhhh terus Harsa nya langsunh tlfn. Kenawhy ieu?
2024-11-14
6