Malam hari, sekitar pukul 7 malam Harsa baru saja menyelesaikan makan malamnya dan kini ia mendudukan dirinya di sofa sekalian menonton acara tv yang kini tengah disiarkan.
Yunita dan Faresta sudah pulang dari sore tadi karna Harsa terus menyuruh keduanya untuk pulang saja, yang ia butuhkan saat ini hanya kesendiriannya.
Obat sudah Harsa minum dan sekarang sekalian ia menunggu rasa kantuknya menyambut setelah meminum obat tidurnya.
Tiba tiba bel pintu terdengar, Harsa reflek menoleh dan terkejut menatap pintu tersebut.
Dengan perasaan tak karuan ya ia berjalan menuju pintu depan tanpa membuka pintunya terlebih dahulu.
Harsa
Siapa?
Zidane
Oh, maaf mengganggu jam segini, ini aku yang baru pindah ke rumah samping kamu.
Zidane
Niat kesini buat ngasih makanan.
Harsa terdiam sesaat, mendengar suara berat lelaki yang ada di balik pintunya itu entah kenapa membuat perasaannya sedikit membaik.
Ia menutup netranya dan menghela nafas guna menetralkan detak jantungnya.
Ingatannya kembali ke hari dimana ia menjalankan konseling bersama Faresta.
Faresta
Aku liat rumah di samping ada yang isi, coba kamu interaksi.
Faresta
Itu bisa saja buat kondisi kamu membaik.
Apa kali ini ia harus mencobanya?
CEKLEK!
pintu terbuka menampilkan kedua wajah yang terlihat sama sama asing di pandangan keduamya, Zidane tersenyum dan langsung memberikan beberapa bingkisan untuk Harsa.
Zidane
Siang tadi aku liat kamu lagi ada tamu.
Zidane
Ini ada beberapa makanan buat kamu, tetangga yang lain juga dapat.
Harsa masih terdiam, menatap Zidane yang sekarang menatap bingung Harsa yang terdiam menatapnya, melihat penampilan orang yang ada di hadapannya membuat Zidane sedikit penasaran, apa yang terjadi dengannya?
Harsa
Terima kasih.
Setelah menerima makanannya Harsa kembali menutup pintunya dengan kencang membuat Zidane terkejut dengan gebrakannya.
Zidane
Astaga!
Zidane langsung berjalan kembali ke dalam rumahnya, keluarganya sudah pulang dari sore tadi dan sekarang ia tinggal sendiri di rumah yang lumayan besar itu.
Pintu ia tutup kembali dan Zidane mulai berjalan menuju dapurnya, ia akan membereskan beberapa makanan yang tersisa dan langsung memasuki ruang kerjanya untuk membereskan beberapa berkas penting miliknya.
Selang 30 menit kemudian, Zidane memasuki ruang kerjanya yang berada di lantai bawah berhadapan dengan ruang tamunya.
Begitu masuk ia kembali menutup pintu ruangannya dan langsung meraih berkas berkasnya.
Semenjak ia mengambil alih perusahaan ayahnya rasanya Zidane tak memiliki waktu untuk bersantai, meskipun ia mengerjakan berkasnya dengan santai di dalam ruangan.
Tapi yang Zidane inginkan adalah bersantai untuk pikirannya.
Zidane
di tinggal sehari aja udah numpuk gini.
dengan santai Zidane terus menyelesaikan pekerjaannya dengan sesekali ia membuat ponselnya untuk membalas beberapa pesan sang bubu dan adiknya.
Namun tiba tiba suara yang kemarin kembali ia dengar.
PRANG!!
Kedua alis camarnya mengerut, ia terlihat bingung dengan asal suara itu.
Comments
shansa
up lagi dong thor malam ini
2024-11-07
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Aaaaa pantes Harsa bakal membaik sama Zidane nya, aku jadi paham dikit²
2024-11-08
4
𓆩Huang_Fox°𓆪
Yang kayak gini² ini harusnya jangan tinggal sendirian, buruan Zidane serumah sama Harsaa aja😭
2024-11-08
3