Zidane menatap bingung Edgar yang baru saja masuk dari pintu belakang rumahnya, wajahnya terlihat kesal.
Zidane
Kenapa?
Edgar
Tetangga disana, tadi aku liat dia lagi nyiram taneman, nah aku tanya eh dia malah masuk.
Edgar
Ga sopan banget, mana wajahnya datar gitu.
Zidane
Emang nanya apa?
Edgar
Ya nanya kalo dia orang yang tinggal disitu.
Zidane
Udah tau dia disana yang jelas itu rumahnya lah.
Zidane
Udah sana bantu Bubu angkutin cateringnya.
bocah SMA itu mengangguk dan langsung pergi menuju Bubunya yang tengah menurunkan beberapa catering yang ia pesan sebelumnya.
Edgar
Ini di bagiin ke tetangga Abang?
Tian
Bubu tanya, emang mau kesiapa lagi selain ke tetangga abangmu?
Edgar hanya tersenyum sambil memperlihatkan gigi rapihnya kepada sang bubu, ia langsung membantu Bubunya.
Sementara Zidane menatap rumah di sebelahnya yang terlihat sangat sepi, akan tetapi terlihat juga jika disana ada mobil yang terparkir di depannya.
tatapannya terputus ketika Edgar memasuki ruangan sebari terus mengoceh tidak jelas, Zidane langsung menyuruh Edgar untuk menyimpan cateringnya di meja dapur.
Zidane
udah ngomelnya, kedengeran Bubu kamu di amuk lagi.
.....
Terlihat Harsa terdiam sebari menatap ramainya rumah di sebelahnya, ia memang memiliki rasa takut Sekarang tetapi beruntungnya Yunita masih disana menemani Harsa.
Yunita
obat kamu nanti di ambil sama paman sekalian kesini.
Yunita
Kenapa kamu ga bilang kalo obatnya habis?
Harsa
Maaf.
Yunita menghela nafasnya, ia langsung menundukkan dirinya di samping Harsa sebari merangkul pelan tubuh kecil Harsa.
Sudah berbagai macam Yunita lakukan agar Harsa sembuh dari pikirannya itu, tapi dilihat sudah 12 tahun lamanya Harsa masih terjebak di dalam ingatan masa kecilnya itu.
Bahkan Faresta selalu mendapatkan laporan yang sering kali naik turun di setiap berhadapan dengan Harsa.
Harsa
Mereka lagi ngapain?ada perampokan lagi?
Yunita menatap ke arah yang Harsa maksud, ia sebenarnya cemas karna Harsa selalu kambuh ketika melihat banyak orang, tetapi entah kenapa sekarang Harsa malah melihat rumah yang sedang ramai orang itu dan tidak terlihat gejala kambuh lagi.
Yunita
Kayaknya mereka lagi syukuran pindah rumah, bukannya kemarin rumah itu kosong?
Harsa kembali terdiam, tak lama bel rumah terdengar Yunita bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu depan, sementara Harsa Masih terdiam.
Faresta
Astaga, kenapa aku lupa jadwalnya?!
Yunita
Loh?kamu sendiri yang jadi psikiaternya kenapa lupa jadwal obat habis?
Faresta
Maaf sayang, aku lupa.
Yunita
Lain kali gaada yang namanya lupa!
Yunita
Aku gamau Harsa kenapa napa karna lupa kamu!
keduanya langsung menghampiri Harsa, ini memang bukan sesi konseling Harsa karna Faresta kesini hanya untuk memberikan obat Harsa yang sebelumnya habis.
Faresta
Harsa, Nanti hubungi paman kalo obatmu habis lagi.
Faresta
Jaga jaga kalo paman lupa.
Diluar jadwal konseling Faresta memang sering menyebut dirinya dengan sebutan paman, akan tetapi jika di dalam jadwal konseling ia akan memanggil dirinya dengan sebutan aku demi membuat Harsa nyaman mengobrol dengannya.
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Kak Lanjutt, pokoknya lanjut, yang ini lanjutt😣
2024-11-05
3
𓆩Huang_Fox°𓆪
tcihh pacarnya ternyata😫☝🏻
2024-11-05
6
𓆩Huang_Fox°𓆪
H-Harsaaa🤧
2024-11-05
4