Zidane menatap tak suka Edgar yang terus merusak perabotannya yang baru di pindahkan itu, sudah beberapa piring pecah olehnya dan sekarang gelas kaca miliknya juga ikut pecah.
helaan frustasi kembali Zidane lirihkan, ia bangkit dari duduknya dan langsung mengambil kain untuk mengumpulkan pecahan dari gelasnya.
Zidane
Lain kali hati hati, kamu rapihin ruang tamu aja.
Zidane
Jangan pernah pegang benda kaca!
Edgar hanya mengangguk, niat hanya ingin membantu Zidane tapi dirinya malah menambah beban kerjaan untuk Zidane.
Setelah selesai merapihkan rumah barunya itu kini keduanya sudah beristirahat di sofa panjang yang sebelumnya keduanya angkut, dengan seteko besar air dingin yang di buat oleh Zidane.
Edgar
mau bayar berapa nih?cape banget!
Zidane
Bantu Abang sendiri aja masih perhitungan.
Edgar
selagi ada peluang buat bisnis, bisa nambah uang jajan juga.
Zidane
Nanti di transfer.
Edgar
Oke, terima kasih karna sudah memanggil jasa Mr Edgar.
Keduanya hanya terkekeh, jam sudah menunjukan pukul tiga sore dan entah kenapa suasana di sekitar rumah yang akan Zidane tempati lumayan sepi, apa karna komplek yang ia tempati memang baru sedikit yang sudah berpenghuni?mungkin saja.
Edgar menatap samping kanan jendela rumahnya, terlihat jika rumah di sampingnya itu sangat hidup yang berarti rumah tersebut ada penghuninya.
Edgar
Bang, yang di samping kayaknya ada orang, nanti kalo bubu kesini terus ngadain syukuran jangan lupa kasih ke dia juga.
Edgar
Tetangga baru harus baik.
Zidane hanya mengangguk sebari memainkan ponsel miliknya, ia bahkan sesekali membuka file kerjaan yang di berikan sekertarisnya.
Edgar terdiam sejenak, bocah SMA itu terlihat tengah berfikir, jika besok bubu datang kesini berarti jika Edgar pulang sekarang besok ia akan kembali ikut kesini.
Edgar
Berarti aku nginep disini?
Zidane
Terserah itu mah.
.....
Malamnya keduanya jelas tidur di kamar yang sama, meskipun rumah yang Zidane tempati termasuk rumah besar tetapi hanya memiliki dua kamar saja.
Dan lagi kamar satunya lagi belum keduanya bereskan yang berarti sementara Edgar tidur di kamar Zidane.
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Keduanya masih terjaga dengan bermain game sebentar untuk mendatangkan rasa kantuknya itu.
PRANG!!
Sontak keduanya langsung menatap satu sama lain begitu mendengar suara yang seperti sebuah pecahan kaca, Zidane yang penasaran langsung pergi keluar kamar takut jika rumahnya kemalingan atau bagaimana.
Tetapi melihat heningnya suasana di bawah membuat Zidane kembali masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya kembali.
Zidane
Gaada apa apa.
Edgar
Kucing liar kali.
Zidane
Kayaknya.
Edgar
Lanjut ayo, mumpung gaada bubu.
Keduanya langsung mencoba mengabaikan suara singkat itu dan kembali memfokuskan dirinya masing masing ke game yang tengah mereka mainkan.
Comments
Rey (:~)
itu rambutnya toloong hiks/Sob/
2024-11-02
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Sunyi-sunyi gitu malah mencurigakan woe
2024-11-01
5
𓆩Huang_Fox°𓆪
Baru sadar Edgarnya Nyenyo, pantes pecah semua.. pake otot sih😐
2024-11-01
6