Faresta menatap serius Harsa yang terus mengoceh perihal apa yang ia rasakan, melihat hal baru ini jelas membuat Faresta tak bisa banyak bicara.
Belum lagi gaya bahasa Harsa yang sedikit berbeda dengan yang sebelumnya, ini terdengar lebih semangat.
Tak bisa Faresta pungkiri jika sosok tetangga baru Harsa membuat Harsa seakan akan semakin membaik, meskipun Faresta belum bisa memastikannya.
Tetapi, melihat perubahan Harsa saja bukannya itu sudah sangat terbukti?
Faresta mencoba menuliskan beberapa di dalam buku laporannya, setelahnya pandangannya kembali terfokus pada Harsa yang kini sudah terdiam sebari menatap datar dirinya.
Harsa
Itu, kondisi alami kan?
Harsa
Ini pengalaman pertama aku.
Faresta
Iya, aku tau itu pengalaman pertama kamu.
Faresta
Dari laporan kali ini belum menjamin kamu semakin baik.
Faresta
Kita lakukan perlahan oke?
Harsa hanya mengangguk, akhirnya Faresta menutup sesi konselingnya dan memasukkan beberapa alat tulis miliknya ke dalam tas.
Faresta
oh ya, perasaan kamu pas ketemu bibi sama paman, Gimana?
Harsa
Gatau.
Faresta
Siapa nama tetangga kamu?
Harsa
Zidane.
Harsa
Nama yang lumayan unik.
.....
Zidane terdiam setelah membersihkan dirinya, jam masih menunjukkan pukul empat sore dan pekerjaannya sudah selesai di kantor sebelumnya, kini memang sudah waktunya ia istirahat.
Tetapi pikirannya seakan akan terpaku kepada Harsa, ia harus menghampiri Harsa untuk mengecek kondisi lelaki kecil itu.
Mari berlindung dari kata tetangga yang baik, sebelum Zidane mengungkapkan jika dirinya punya ketertarikan.
Memang siapa yang tidak tertarik dengan sosok Harsa? memiliki wajah cantik dengan tutur kata yang membuatnya nyaman jelas membuat Zidane menaruh ketertarikannya kepada Harsa.
Memang Zidane ini adalah tipe yang terbuka akan perasaannya, jika sudah begitu yasudah Zidane hanya perlu menjalankannya.
Pintu rumah Harsa ia ketuk perlahan, terlihat Harsa membukanya dengan senyuman manisnya dan itu membuat Zidane menatap lama wajah yang ada di hadapannya itu.
Harsa
Ya, Zidane?
Zidane
Oh! Aku kesini ngecek kondisi kamu aja.
Zidane
Semuanya baik baik aja kan?
Harsa
Untuk saat ini masih baik.
Harsa
Makasih karna udah nanyain.
Harsa
Mau masuk dulu?
Zidane
Boleh?
Harsa
boleh.
Disinilah keduanya, lagi lagi di sofa yang sebelumnya keduanya duduki namun berbeda karna saat ini Harsa tengah mendesain beberapa cookies yang ia buat sebelumnya.
Zidane awalnya tak menyangka jika Harsa bisa membuat cookies meskipun bentuknya sedikit berantakan.
Harsa
Aku sebelum ini dapet ijin dari paman, katanya aku ga masalah bikin apapun yang aku suka selagi gaada benda tajam.
Zidane mengangguk sebari menatap beberapa Cookies yang ada di hadapannya, perihal benda tajam dari awal saja Zidane sudah di buat bingung dengan dapur yang tak memiliki benda tajam apapun.
Zidane
Sendirian?
Harsa
Iya, awalnya bibi mau kesini buat bantu.
Harsa
Tapi aku tolak, karna aku pikir kamu pasti kesini.
Comments
ryllc
gue kepikiran kalo ini in another life Harsa di for my love, kaya nyambung aja gitu dari namanya juga
2024-12-27
1
Dira Meilani
pliss kak lanjut lagi
2024-11-20
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Dia ketagihan buat ketemu kamu, dan kamunya punya firasat dia bakal dateng
2024-11-19
5