Saat tengah menunggu Harsa siuman Zidane membereskan beberapa barang yang sebelumnya berserakan, kenapa lelaki yang baru saja ia kenal itu banyak meninggalkan jejak di rasa penasarannya itu?
Zidane semakin di buat penasaran dengan kejadian tadi, jika tidak di gali bulan Zidane namanya.
Saat tengah memperbaiki engsel pintu tiba tiba sebuah mobil berhenti di pekarangan rumah Harsa, Zidane terdiam sesaat begitu melihat seorang perempuan keluar dari mobil itu dengan wajah yang membuat Zidane sedikit tak nyaman.
Yunita
Maaf?
Zidane
Oh halo, Saya Zidane tetangga baru Harsa.
Yunita
Ada apa ini?
Zidane
Maaf? sebelumnya anda siapa?
Yunita
saya bibinya Harsa, kamu ngapain disini?
Nada yang tak bersahabat membuat Zidane sedikit meringis apalagi dengan perlakuan Yunita yang perlahan menatap tajam Zidane.
Zidane
maaf, tadi saya khawatir sama Harsa.
Zidane
Karna pintunya di kunci jadi saya dobrak.
Zidane
Maaf Tante, saya ini lagi tanggung jawab buat memperbaikinya.
Yunita tanpa mendengar ucapan Zidane langsung berlari masuk dan berlari menuju kamar Harsa, terlihat Harsa sudah duduk dengan tatapan kosongnya itu.
Yunita
Harsa?
Harsa menoleh, wajah yang sebab dapat Yunita lihat, ia berjalan perlahan langsung memeluk tubuh Harsa.
Yunita
Ga bisa, bibi ga bisa buat ninggalin kamu Harsa.
Harsa terdiam, dan langsung memeluk tubuh Yunita, mendengar suara tangisan membuat Harsa yakin jika bibinya itu tengah menangis saat ini.
Harsa
Gapapa bi, aku disini juga lagi berusaha.
Yunita
Udah dua tahun Harsa! bibi bakal bilang sama Faresta biar kamu pindah di rumah ini!
Yunita dari awal memang enggan untuk mengijinkan Harsa untuk tinggal di rumah dimana kedua orangnya meninggal oleh perampok itu.
Bahkan tolakan itu di setujui juga oleh Faresta, namun Harsa tetap bersih keras, meskipun ia sudah mengikuti semua terapi yang di sarankan pamannya itu kadang tak membuat perasaan Harsa membaik.
Bahkan kesehariannya tetap saja hanya mengikuti terapi dan minum obat secara rutin, meskipun kadang ia sering kambuh seperti yang di lakukan ya sebelum ini.
Harsa
gausah bi, aku gamau.
Yunita
Harsa kamu bener bener gapapa kan?tadi bibi liat ada lelaki di depan.
Harsa
Oh?bibi aku mau turun dulu ya.
Melihat nada semangat Harsa membuatnya sedikit bingung, akhirnya ia melepaskan pelukannya dan membiarkan Harsa berlari menuju pintu depan rumahnya yang dimana Zidane masih berkutat dengan pintunya.
Zidane yang sadar kehadiran Harsa langsung menoleh dan tersenyum.
Zidane
Udah bangun?ada yang sakit?
Harsa mengeleng, perlahan selangkah demi selangkah ia menghampiri Zidane perasaan yang awalnya tak karuan kini mulai tenang bersamaan dengan dekatnya jarak keduanya.
Zidane
Harsa?
Harsa
Aku ga tau siapa nama kamu.
Zidane sedikit terkejut, ah memang Zidane belum memperkenalkan dirinya kepada Harsa meskipun tadi sempat menyebutkan namanya, tapi bisa Zidane yakin jika Harsa melupakannya.
Zidane
Aku Zidane Azikra, maaf telat kenalan.
Harsa menunduk tak enak mengingat jika sebelumnya ia ingin melemparkan Zidane batang kayu yang sebelumnya ia genggam.
Harsa
Zi—Zidane, Maaf.
Zidane
Maaf?
Harsa
tadi.
Perasaan tenang dan aman kembali mengelilingi hati Harsa, entah kenapa berbicara dengan Zidane ia tak memiliki rasa takut ataupun waspada sekalipun.
Zidane
Oh, tidak apa apa. Aku juga minta maaf karna sudah ngerusakin pintu rumah kamu.
Zidane
Sebentar, aku beresin ini dulu.
Zidane
Kamu mau berdiri disini?
Harsa hanya mengangguk, Zidane yang melihat tak menyadari jika bibirnya terukir sebuah senyuman.
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Disuruh duduk aja bang, dirumah sendiri juga lagian😐
2024-11-17
5
𓆩Huang_Fox°𓆪
Ya iyalah orang asing tbtb dirumah ponakannya😶
2024-11-17
6
Dira Meilani
pliss kak lanjut lagi
2024-11-17
2