Bab. 20 Curhatan Rizki

Kehidupan Azizah hari demi hari mulai berubah, usaha nya juga mulai maju secara pesat bahkan saat ini dia sudah bisa membeli sebuah rumah minimalis untuk nya dan Rizky jadi dia sudah tidak mengontrak lagi.

Azizah bahkan sudah memiliki satu restoran dan dua toko kue, karyawan nya pun sudah lumayan banyak. Wanita cantik itu sangat bersyukur dengan pencapaian yang dia raih saat ini. Berkat kerja keras dia selama ini akhir nya sekarang dia bisa menuai hasil nya.

Menjadi singel parent itu sangat lah berat, namun Azizah selama ini selalu menikmati peran nya dengan selalu ikhlas dengan tetap menampilkan senyum dan semangat hal itu lah yang membuat langkah nya semakin ringan dalam menghadapi segala ujian hidup nya.

Rizky pun saat ini sudah masuk sekolah, anak itu pun selalu ceria dalam segala hal. Bahkan di usia nya yang ke enam tahun ini Rizky sudah tumbuh menjadi anak yang cerdas dan mandiri, paras tampan nya sangat mewarisi garis keturunan sang Ayah. Tapi untuk sikap dan karakter nya dia lebih dominan menuruni karakter sang ibu yang low profile serta murah senyum.

Sampai saat ini pun Azizah masih betah menjanda padahal usia nya sudah hampir masuk tiga puluh tahun. Sebenarnya banyak yang menginginkan dia namun wanita itu masih menutup hati nya untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Lebih tepatnya dia sudah menikmati dengan apa yang sedang dia jalani saat ini.

"Ki...gimana sih rasanya punya ibu?" tanya Kaivan pada sahabat nya itu.

"Gimana ya...pokok nya ngga bisa di ungkapkan dengan kata - kata deh.." jawab Rizky dengan ekspresi yang tidak bisa diungkapkan.

"Kita berdua ini harus nya saling melengkapi ya Ki, kamu tidak ada Daddy...sedangkan aku tidak punya Bunda," gumam Kaivan sambil tangan menyangga di dagu nya. Sedangkan Rizky hanya mengangguk kan kepala nya sambil asyik memakan cemilan nya.

"Ahaaa.....aku punya ide Ki, supaya aku bisa punya bunda, dan kamu punya Daddy..." ucap Kaivan tiba - tiba sambil memukul lengan sahabat nya itu sehingga membuat cemilan yang Rizky pegang jatuh berserakan di lantai.

"Kai....cemilan ku jatuh kan, kamu itu kebiasaan banget deh suka bertingkah ngga jelas seperti itu."

"Hehehe sorry..sorry ...nanti aku ganti deh, janji.." kata bocah tampan yang sekarang sudah kelas satu SD itu sambil mengacungkan dia jari nya.

"Janji ....awas aja kalau seperti yang sudah..sudah," sungut Rizky.

"Iya kali ini janji deh ngga bakalan lupa lagi, tapi kamu harus dengerin ide ku ini supaya kamu dapat seorang Daddy dan aku dapat seorang Bunda."

"Emang apa ide kamu, jangan yang aneh - aneh ya Kay," Rizky menyipitkan mata nya karena sudah paham dengan karakter sahabat absurd nya ini.

Karena semenjak kejadian kue mochi dulu, kedua nya menjalin hubungan yang baik. Dari TK mereka sudah bersekolah bareng, tak jarang Kaivan juga sering menghabiskan waktu nya di rumah Rizky jadi putra semata wayang Azizah itu sangat paham dengan tingkah aneh dan ide - ide nyleneh dari Kaivan. Tidak sekali dua kali keturunan keluarga Rajendra itu buat ulah yang selalu membuat Daddy nya Abian Al Rafa Rajendra tepuk jidat.

"Tenang...tenang...kali ini ide aku brilian Ki, dan aku pastikan kamu bakalan setuju deh.."

"Ck...ya sudah apa !"

"Gini, kenapa Bunda kamu dan Daddy aku ngga nikah aja, gimana ide aku cemerlang kan?"

Huft,

" Ide ini lagi..ini lagi, sudah berapa kali coba kamu nyampein ide ini Kai? kamu lupa jika bunda ku dan Daddy mu itu hanya berteman baik, lagi pula kamu sudah punya calon mommy kan? Tante Claudia?"

Kaivan langsung memberengut seketika, jika mendengar nama Claudia. Bocah tampan itu emang tidak bisa menyembunyikan rasa tidak suka nya pada calon istri Daddy nya itu.

"Dah....ngga usah nyari ide apa - apa lagi, aku sudah bahagia dengan kehidupan ku saat ini Kai, walaupun tanpa adanya Ayah. Bagi aku cukup bunda saja, lagi pula aku tidak ingin membuat bunda sedih dan menangis jika aku bertanya tentang ayah. Sekalipun aku sendiri sangat merindukan sosok ayah. Aku sangat ingin seperti mu Kai, setiap pulang sekolah di jemput ayah, bisa main bola sama ayah, jalan - jalan bareng ayah tapi semua itu hanya mimpi, ayah ku saja tidak peduli pada ku," ucap Rizky yang langsung menundukkan kepala nya.

Melihat sang sahabat bersedih Kaivan langsung mengelus punggung sahabat nya itu bermaksud untuk memberi ketenangan pada sahabat nya itu

Tanpa mereka sadari sejak tadi Azizah mendengar obrolan mereka. Ternyata Azizah sudah tiba di sekolah Rizky sejak tadi, namun wanita itu mengurungkan niat nya untuk menemui sang anak saat dia mendengar curhatan dua anak kecil itu.

Sebenarnya Azizah sudah sering mendengar obrolan mereka tentang peri hal itu, namun kali ini dia bisa melihat jika sang anak benar - benar sangat membutuhkan sosok ayah dalam hidupnya.

Selama ini Azizah selalu berusaha untuk membuat Raka dekat dengan Rizky, namun seperti nya mantan suaminya itu benar - benar sudah tertutup mata hati nya sehingga sampai detik ini dia tidak pernah peduli pada anak nya itu. Padahal Azizah sudah membuang jauh - jauh rasa sakit hati nya pada Raka demi membuka tali silaturahmi antara anak dan ayah itu, tapi hasil nya tetap sama saja.

"Maafin bunda sayang..."lirih Azizah sambil menyeka air mata nya.

"Assalamualaikum anak - anak ganteng, maaf udah nunggu lama ya" sapa Azizah dengan ceria dan full senyuman.

"Waalaikumsalam bunda.."

"Waalaikumsalam aunty mochi..."

"Belum kok bun, paling cuma lima belas menit bunda telat nya," jawab Rizky.

"Hehehehe...maaf ya sayang, tadi di restoran lumayan ramai jadi bunda bantuin Tante Mira dulu. Kasihan dia keteteran melayani pelanggan. Ya sudah ayo kita pulang, Kai ikut dengan aunty lagi kan?"

"Hu'um..."

Ketiga nya akhir nya pulang bersama, bukan hal aneh lagi jika Kaivan pulang bersama Azizah dan Rizky. Karena bocah itu lebih nyaman pulang bareng mereka ketimbang di jemput oleh calon mama tiri nya. Daddy nya juga tidak mempermasalahkan hal itu.

Ketika Azizah sampai di samping mobil nya, tiba - tiba ada seseorang yang memanggil nya.

"Azizah..."

Merasa ada yang memanggil nama nya, wanita yang hendak membuka pintu mobilnya itu kemudian menengok.

"Mas Raka..."

"Apa kabar Zah..." sapa Raka sambil tersenyum ramah.

"Alhamdulillah baik.."

Raka menelisik penampilan Azizah dari atas sampai bawah, jelas sekali jika penampilan mantan istrinya itu sudah berubah seratus delapan puluh derajat saat ini.

Memang benar yang Raka lihat, penampilan Azizah saat ini lebih baik dari sebelumnya. Wajah yang semakin cantik dan glow up, kulit tambah putih, bersih mulus, tubuh ideal, padat dan berisi di bagian - bagian tertentu di tambah pakaian yang melekat di tubuh Azizah sekarang ini adalah barang-barang yang bermerk sekalipun dia menggunakan pakaian muslimah namun tetap terkesan elegan dan berkelas.

"Azizah cantik sekali sekarang..."

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

Wahhh ada mantan mau apa dia nggak ada hujan nggak ada angin tetiba muncul , udah ke gandaruwo ajaaa 😄😄😄

2024-12-31

0

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

kenapa nyesel ya udah buang berlian demi batu kerikil

2025-01-04

1

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

cantiklah dia punya uang sendiri azizah lebih bahagia setelah cerai darimu

2024-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terungkap semua nya
2 Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3 Bab. 3 Talak
4 Bab. 4 Status Baru
5 Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6 Bab. 6 Sedikit berbeda
7 Bab. 7 Akta Cerai
8 Bab. 8 Dunia baru Azizah
9 Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10 Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11 Bab. 11 Aunty Mochi ?
12 Bab. 12 Kangen mantan istri
13 Bab.13 Surat wasiat
14 Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15 Bab. 15 Rizky.....
16 Bab. 16 Butuh Darah
17 Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18 Bab. 18 Boleh kan bunda..
19 Bab. 19 Mulai berubah
20 Bab. 20 Curhatan Rizki
21 Bab. 21 Pesona Sang mantan
22 Bab. 22 Abian vs Damar
23 Bab 23. Kegalauan Abian
24 Bab 24. Selalu saja begitu
25 Bab. 25 Raka mulai berulah
26 Bab. 26 Sikap aneh Abian
27 Bab. 27 Curahan hati Rizky
28 Bab. 28 Kemarahan Abian
29 Bab. 29 Ulah Claudia
30 Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31 Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32 Bab. 32 Karma instan Claudia
33 Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34 Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35 Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36 Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37 Bab. 37 Saingan baru Abian
38 Bab. 38 Tamu tak di undang
39 Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40 Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41 Bab. 41 Abian or Damar ?
42 Bab. 42 Rania bikin ulah
43 Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44 Bab. 44 Kelicikan Rania
45 Bab. 45 Ancaman Azizah
46 Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47 Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48 Bab. 48 Sah
49 Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50 Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51 Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52 Bab. 52 Misi pertama berhasil
53 Bab. 53 Berita duka
54 Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55 Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56 Bab. 56 Raka masih terpuruk
57 Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58 Bab. 58 Suami aku..
59 Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60 Bab. 60 Menuju ke .......
61 Bab. 61 Masih berusaha keras...
62 Bab. 62 Huh..hah...
63 Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64 Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65 Bab. 65 Mulai bucin
66 Bab. 66 Drama baru Raka...
67 Bab. 67 Kena tipu
68 Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69 Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70 Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71 Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72 Bab. 72 Ada yang malu - malu
73 Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74 Bab. 74 Kekecewaan Rania
75 Bab. 75 Kurang cukup bukti
76 Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77 Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78 Bab. 78 Baterai full
79 Bab. 79 Dasar wanita gila !
80 Bab. 80 Abian kalang kabut
81 Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82 Bab. 82 Raka & Claudia
83 Bab. 83 Pesona istri CEO
84 Bab. 84 Kepergian Raka
85 Bab. 85 Ragu - ragu
86 Bab. 86 Positif
87 Bab. 87 Es cekek
88 Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89 Bab. 89 Bumil yang random
90 Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91 Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92 Bab. 92 Kepergian Rania
93 Bab. 93 Surat wasiat Rania
94 Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95 Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96 Bab. 96 Keusilan Almira
97 Bab. 97 Almira Vs Damar
98 Bab. 98 Abian mulai panik
99 Bab. 99 Alhamdulillah...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab. 1 Terungkap semua nya
2
Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3
Bab. 3 Talak
4
Bab. 4 Status Baru
5
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6
Bab. 6 Sedikit berbeda
7
Bab. 7 Akta Cerai
8
Bab. 8 Dunia baru Azizah
9
Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10
Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11
Bab. 11 Aunty Mochi ?
12
Bab. 12 Kangen mantan istri
13
Bab.13 Surat wasiat
14
Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15
Bab. 15 Rizky.....
16
Bab. 16 Butuh Darah
17
Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18
Bab. 18 Boleh kan bunda..
19
Bab. 19 Mulai berubah
20
Bab. 20 Curhatan Rizki
21
Bab. 21 Pesona Sang mantan
22
Bab. 22 Abian vs Damar
23
Bab 23. Kegalauan Abian
24
Bab 24. Selalu saja begitu
25
Bab. 25 Raka mulai berulah
26
Bab. 26 Sikap aneh Abian
27
Bab. 27 Curahan hati Rizky
28
Bab. 28 Kemarahan Abian
29
Bab. 29 Ulah Claudia
30
Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31
Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32
Bab. 32 Karma instan Claudia
33
Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34
Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35
Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36
Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37
Bab. 37 Saingan baru Abian
38
Bab. 38 Tamu tak di undang
39
Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40
Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41
Bab. 41 Abian or Damar ?
42
Bab. 42 Rania bikin ulah
43
Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44
Bab. 44 Kelicikan Rania
45
Bab. 45 Ancaman Azizah
46
Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47
Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48
Bab. 48 Sah
49
Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50
Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51
Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52
Bab. 52 Misi pertama berhasil
53
Bab. 53 Berita duka
54
Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55
Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56
Bab. 56 Raka masih terpuruk
57
Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58
Bab. 58 Suami aku..
59
Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60
Bab. 60 Menuju ke .......
61
Bab. 61 Masih berusaha keras...
62
Bab. 62 Huh..hah...
63
Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64
Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65
Bab. 65 Mulai bucin
66
Bab. 66 Drama baru Raka...
67
Bab. 67 Kena tipu
68
Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69
Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70
Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71
Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72
Bab. 72 Ada yang malu - malu
73
Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74
Bab. 74 Kekecewaan Rania
75
Bab. 75 Kurang cukup bukti
76
Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77
Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78
Bab. 78 Baterai full
79
Bab. 79 Dasar wanita gila !
80
Bab. 80 Abian kalang kabut
81
Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82
Bab. 82 Raka & Claudia
83
Bab. 83 Pesona istri CEO
84
Bab. 84 Kepergian Raka
85
Bab. 85 Ragu - ragu
86
Bab. 86 Positif
87
Bab. 87 Es cekek
88
Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89
Bab. 89 Bumil yang random
90
Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91
Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92
Bab. 92 Kepergian Rania
93
Bab. 93 Surat wasiat Rania
94
Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95
Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96
Bab. 96 Keusilan Almira
97
Bab. 97 Almira Vs Damar
98
Bab. 98 Abian mulai panik
99
Bab. 99 Alhamdulillah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!