Bab. 2 Demi kebahagiaan mu

"Lihat tuh Mas kelakuan calon mantan istri kamu yang kata nya kemah lembut, cih...lembut dari mana nya. Sama suami saja bisa berbicara kasar seperti itu," kata Rania sengaja memprovokasi Raka.

Azizah bukan nya tersulut emosi dengan perkataan madunya itu. Justru dia terkekeh pelan mendengar ucapan wanita manipulatif di depan nya.

"Azizah, aku tidak menyangka jika menantu yang mama papa bangga - bangga kan seperti ini ternyata. Aku yakin jika kedua orang tua ku masih hidup pasti mereka akan malu mempunyai menantu seperti mu," ucap Raka.

"Justru jika mama sama papa masih hidup beliau yang akan malu mempunyai seorang anak laki - laki yang pengecut seperti mu mas. Asal kamu tahu mas, wanita bisa berubah lebih kuat dan kejam jika diperlakukan seenak hati oleh pasangan nya. Dan satu yang harus kamu ingat, aku bukan tipe wanita yang pasrah begitu saja jika diperlakukan tidak adil seperti ini mas !"

Azizah mengucapkan hal itu dengan begitu dingin, sorot mata nya begitu tajam menatap suaminya. Mata yang dulu selalu teduh dan penuh cinta saat menatap suaminya sekarang lenyap begitu saja.

"Tundukkan pandangan mu, bagaimana pun aku ini masih suami mu Zah, jadi kamu harus tetap menghormati ku !"

Azizah terkekeh kembali," menghormati yang seperti apa lagi yang kamu inginkan mas? kurang selama hampir tiga tahun aku menghormati mu sebagai seorang suami, kurang selama hampir tiga tahun aku selalu menerima semua nya tanpa mengeluh sekalipun kamu perlakukan aku tidak selayaknya seorang istri, kurang selama hampir tiga tahun aku mencintaimu dengan begitu tulus yang nyata nya aku hanya mencintaimu seorang di sini, kurang mas ! Bahkan di saat aku dan Rizky membutuhkan kamu, tidak sedikit pun kamu ada waktu untuk kami, kurang semua itu Mas! Bahkan aku tidak pernah sedikitpun memprotes itu semua, aku selalu menerima nya dengan ikhlas. Bukankah kamu paham agama Mas? Jelas kamu tahu bukan jika apa yang kamu lakukan padaku selama ini adalah sebuah dosa?"

Deg,

Perkataan Azizah mampu membuat hati Raka menjadi mencelos. Lagi - lagi ada desiran aneh dalam diri laki - laki itu, apalagi saat melihat mata teduh sang istri penuh dengan luka dan kecewa. Mata yang selalu dia lihat berseri - seri dan penuh dengan cinta ketika memandang nya selama ini. Ya walaupun dia lebih banyak menghindar dari tatapan istri nya selama ini.

Raka akui selama ini Azizah tidak pernah lalai sedikit pun untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri. Dia juga sosok ibu yang baik untuk anak nya, sekalipun dia tidak pernah peduli pada anak yang sudah Azizah lahirkan dua tahun yang lalu. Karena bagi dia anak yang ada di kandungan Rania lah yang hanya dia akui, karena dia sangat mencintai wanita itu.

Sedangkan Rizki, hanya dia gunakan sebagai alat supaya kedua orang tua nya mengembalikan nama nya menjadi pewaris utama keluarga Abdillah. Kedua orang tua Raka semasa hidup nya selalu mengatakan kepada Raka, jika syarat untuk mengembalikan hak waris pada nya kembali maka dia harus mempunyai keturunan dari Azizah maka dari itu terpaksa dia membuat Azizah hamil. Dan miris nya Azizah tidak mengetahui semua ini.

Rania yang melihat ekspresi sang suami berubah sedikit panik, wanita itu jelas merasa takut jika Raka akan luluh dan tidak jadi menceraikan Azizah. Karena beberapa bulan belakangan ini Raka sudah menunjukkan ketertarikan nya pada Azizah. Maka dari itu Rania memutuskan untuk segera hamil, padahal dari awal mereka menikah Rania sendiri yang meminta pada Raka untuk menunda hamil karena status mereka belum Syah secara hukum.

Tapi setelah melihat gelagat aneh sang suami, Rania segera mengubah segala rencana nya. Dan selalu mendesak Raka untuk segera menceraikan istri sah nya itu. Terlebih sekarang penghalang terbesar dia sudah tiada, yaitu kedua orang tua Raka.

Rania selalu merengek bagaimana nasib anak nya saat lahir nanti jika di akta kelahiran nya tidak tercantum nama sang ayah karena pernikahan nya hanya sah secara agama saja. Hal itu membuat Raka segera mengambil keputusan besar ini akan menceraikan istri sah nya itu, karena Raka tidak ingin membuat Rania semakin sedih di kehamilan nya ini.

"Mas..." rengek Rania dengan wajah yang di buat memelas.

"Sudah ya sayang, ingat kata dokter kalau kamu ngga boleh stres dan banyak pikiran okey, kasihan dedek bayi nya nanti..." kata Raka dengan lembut dan penuh perhatian, bahkan laki - laki tampan itu mengusap lengan sang istri guna memenangkan nya.

Hal itu tak luput dari pandangan Azizah. Betapa nyeri hati nya melihat perlakuan suami nya yang begitu lembut dan penuh perhatian kepada istri siri nya itu. Padahal saat dia hamil dulu tidak pernah di perlakukan seperti itu oleh suami nya, untuk mengantar kontrol ke dokter saja Azizah selalu meminta bantuan sang mama mertua supaya membujuk sang anak untuk menemani nya kontrol. Itu pun hanya dua kali saja, setelah itu Azizah selalu pergi kontrol sendiri ke dokter.

"Sebegitu cinta nya kamu pada dia mas," batin Azizah sambil memejamkan mata nya menahan segala gejolak dalam dadanya yang terasa begitu sesak. Air mata yang sejak tadi dia tahan - tahan air nya meluncur begitu saja, saat melihat sikap sang suami yang begitu perhatian pada istri siri nya sangat berbanding terbalik saat bersama nya.

Beberapa kali Azizah menghela nafas nya berkali - kali guna mengurangi rasa sesak di hati nya.

"Maafin bunda Rizki," lirih Azizah.

Sambil mengusap air mata nya sambil memejamkan mata nya kembali dan beberapa kali mengucapkan istighfar meminta ampunan pada sang pencipta berharap keputusan yang akan dia ambil ini adalah yang terbaik untuk nya dan tidak akan menjadi petaka bagi nya kelak.

"Bismillah...." Azizah menarik nafas nya dalam - dalam dan menghembuskan nya perlahan.

"Mas Raka Abdillah, demi kebahagiaan mu, aku bersedia berpisah dari mu," ucap Azizah dengan bibir yang bergetar namun tetap berusaha begitu tenang.

Tidak ada emosi pada setiap kata yang dia ucapkan tadi, bahkan bibir nya terlihat tersenyum sekalipun ada getaran yang nampak pada bibir tipis itu.

Deg,

Raka langsung menatap ke arah Azizah yang berada di sana, ini benar - benar di luar dugaan. Dia mengira Azizah akan menangis memohon - mohon pada nya supaya tidak di ceraikan tapi ini Azizah begitu tenang nya mengatakan jika siap berpisah dengan nya.

Jujur ada bagian dalam hati nya yang tidak terima dengan apa yang Azizah katakan barusan, ini memang yang dia mau sebenarnya tapi mengapa justru hati nya sekarang palah goyah.

"Ada apa dengan ku..."

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Ogtu tohhhh... dasar taktik licik si Rania itu 🤨🤨
bisa jadi yg dihamil nya itu, justru malah bukan anak kandung nya si Raka.... biar tau rasa dia 😝😡

2024-11-28

0

Siti Mutrikah

Siti Mutrikah

wanita mana yang rela dimadu,itu keputusan terbaik zah daripada menderita

2025-03-08

0

YuWie

YuWie

tau agama justru laki2 berbahaya krn merasa setiap langkahnya benar. hmmm cetek2

2025-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terungkap semua nya
2 Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3 Bab. 3 Talak
4 Bab. 4 Status Baru
5 Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6 Bab. 6 Sedikit berbeda
7 Bab. 7 Akta Cerai
8 Bab. 8 Dunia baru Azizah
9 Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10 Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11 Bab. 11 Aunty Mochi ?
12 Bab. 12 Kangen mantan istri
13 Bab.13 Surat wasiat
14 Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15 Bab. 15 Rizky.....
16 Bab. 16 Butuh Darah
17 Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18 Bab. 18 Boleh kan bunda..
19 Bab. 19 Mulai berubah
20 Bab. 20 Curhatan Rizki
21 Bab. 21 Pesona Sang mantan
22 Bab. 22 Abian vs Damar
23 Bab 23. Kegalauan Abian
24 Bab 24. Selalu saja begitu
25 Bab. 25 Raka mulai berulah
26 Bab. 26 Sikap aneh Abian
27 Bab. 27 Curahan hati Rizky
28 Bab. 28 Kemarahan Abian
29 Bab. 29 Ulah Claudia
30 Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31 Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32 Bab. 32 Karma instan Claudia
33 Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34 Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35 Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36 Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37 Bab. 37 Saingan baru Abian
38 Bab. 38 Tamu tak di undang
39 Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40 Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41 Bab. 41 Abian or Damar ?
42 Bab. 42 Rania bikin ulah
43 Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44 Bab. 44 Kelicikan Rania
45 Bab. 45 Ancaman Azizah
46 Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47 Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48 Bab. 48 Sah
49 Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50 Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51 Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52 Bab. 52 Misi pertama berhasil
53 Bab. 53 Berita duka
54 Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55 Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56 Bab. 56 Raka masih terpuruk
57 Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58 Bab. 58 Suami aku..
59 Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60 Bab. 60 Menuju ke .......
61 Bab. 61 Masih berusaha keras...
62 Bab. 62 Huh..hah...
63 Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64 Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65 Bab. 65 Mulai bucin
66 Bab. 66 Drama baru Raka...
67 Bab. 67 Kena tipu
68 Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69 Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70 Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71 Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72 Bab. 72 Ada yang malu - malu
73 Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74 Bab. 74 Kekecewaan Rania
75 Bab. 75 Kurang cukup bukti
76 Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77 Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78 Bab. 78 Baterai full
79 Bab. 79 Dasar wanita gila !
80 Bab. 80 Abian kalang kabut
81 Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82 Bab. 82 Raka & Claudia
83 Bab. 83 Pesona istri CEO
84 Bab. 84 Kepergian Raka
85 Bab. 85 Ragu - ragu
86 Bab. 86 Positif
87 Bab. 87 Es cekek
88 Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89 Bab. 89 Bumil yang random
90 Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91 Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92 Bab. 92 Kepergian Rania
93 Bab. 93 Surat wasiat Rania
94 Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95 Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96 Bab. 96 Keusilan Almira
97 Bab. 97 Almira Vs Damar
98 Bab. 98 Abian mulai panik
99 Bab. 99 Alhamdulillah...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab. 1 Terungkap semua nya
2
Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3
Bab. 3 Talak
4
Bab. 4 Status Baru
5
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6
Bab. 6 Sedikit berbeda
7
Bab. 7 Akta Cerai
8
Bab. 8 Dunia baru Azizah
9
Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10
Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11
Bab. 11 Aunty Mochi ?
12
Bab. 12 Kangen mantan istri
13
Bab.13 Surat wasiat
14
Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15
Bab. 15 Rizky.....
16
Bab. 16 Butuh Darah
17
Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18
Bab. 18 Boleh kan bunda..
19
Bab. 19 Mulai berubah
20
Bab. 20 Curhatan Rizki
21
Bab. 21 Pesona Sang mantan
22
Bab. 22 Abian vs Damar
23
Bab 23. Kegalauan Abian
24
Bab 24. Selalu saja begitu
25
Bab. 25 Raka mulai berulah
26
Bab. 26 Sikap aneh Abian
27
Bab. 27 Curahan hati Rizky
28
Bab. 28 Kemarahan Abian
29
Bab. 29 Ulah Claudia
30
Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31
Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32
Bab. 32 Karma instan Claudia
33
Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34
Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35
Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36
Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37
Bab. 37 Saingan baru Abian
38
Bab. 38 Tamu tak di undang
39
Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40
Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41
Bab. 41 Abian or Damar ?
42
Bab. 42 Rania bikin ulah
43
Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44
Bab. 44 Kelicikan Rania
45
Bab. 45 Ancaman Azizah
46
Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47
Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48
Bab. 48 Sah
49
Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50
Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51
Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52
Bab. 52 Misi pertama berhasil
53
Bab. 53 Berita duka
54
Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55
Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56
Bab. 56 Raka masih terpuruk
57
Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58
Bab. 58 Suami aku..
59
Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60
Bab. 60 Menuju ke .......
61
Bab. 61 Masih berusaha keras...
62
Bab. 62 Huh..hah...
63
Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64
Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65
Bab. 65 Mulai bucin
66
Bab. 66 Drama baru Raka...
67
Bab. 67 Kena tipu
68
Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69
Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70
Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71
Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72
Bab. 72 Ada yang malu - malu
73
Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74
Bab. 74 Kekecewaan Rania
75
Bab. 75 Kurang cukup bukti
76
Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77
Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78
Bab. 78 Baterai full
79
Bab. 79 Dasar wanita gila !
80
Bab. 80 Abian kalang kabut
81
Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82
Bab. 82 Raka & Claudia
83
Bab. 83 Pesona istri CEO
84
Bab. 84 Kepergian Raka
85
Bab. 85 Ragu - ragu
86
Bab. 86 Positif
87
Bab. 87 Es cekek
88
Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89
Bab. 89 Bumil yang random
90
Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91
Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92
Bab. 92 Kepergian Rania
93
Bab. 93 Surat wasiat Rania
94
Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95
Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96
Bab. 96 Keusilan Almira
97
Bab. 97 Almira Vs Damar
98
Bab. 98 Abian mulai panik
99
Bab. 99 Alhamdulillah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!