Bab. 5 Akhirnya pergi juga

Setelah membuat Rizky tertidur kembali, Azizah bergegas membereskan beberapa pakaian nya dan pakaian sang anak ke dalam tas ransel berukuran sedang.

Tidak banyak pakaian yang Azizah bawa, memang pada dasar nya wanita itu tidak memiliki begitu banyak pakaian selama menjadi istri Raka. Karena suami nya itu selalu memberi jatah bulanan yang pas untuk memenuhi kebutuhan dapur saja. Entah itu memang di sengaja oleh Raka atau ada andil Rania di sana, Azizah tidak tahu. Yang terpenting bagi nya raja masih memberikan nafkah untuk nya dan anak nya makan, jadi berapa pun yang Azizah terima dia iklhas sekalipun dia tahu seberapa besar penghasilan suami nya.

Jika pun ada baju yang baru diri nya dan sang anak itu pasti pemberian dari almarhum mertua nya.

Hanya butuh beberapa menit saja untuk nya membereskan barang - barang yang akan dia bawa ke dalam tas ransel nya. Bahkan pakaian yang akan dia dan Rizky kenakan nanti sudah dia siapkan juga. Rencana nya dia akan keluar dari rumah ini setelah shubuh nanti sebelum Raka dan Rania bangun.

Jujur dia sudah muak melihat pasangan itu. Biarlah dianggap tidak sopan oleh Raka, karena pergi tanpa pamit secara langsung,toh sekarang dia sudah bukan istri nya lagi jadi dia sudah tidak ada hak untuk tetap tinggal terlalu lama di rumah itu.

Malam ini Azizah tidak bisa memejamkan mata nya sama sekali, padahal tidak hanya fisik nya yang lelah, namun hati dan pikiran nya pun sedang dalam kondisi tidak baik - baik saja saat ini. Sambil menunggu adzan shubuh yang hanya menyisakan waktu kurang lebih satu jam lagi, Azizah memutuskan untuk ke dapur membuat sesuatu yang bisa dia dan anak nya makan nanti. Dia juga berencana untuk membuat bekal yang akan dia dan anak nya makan di perjalanan. Walaupun dia sendiri tidak tahu mau ke mana nanti nya. Yang terpenting sekarang bisa keluar dari rumah itu dulu, untuk selanjutnya dia akan pikirkan nanti.

Setelah selesai membuat makanan untuk nya dan Rizky, Azizah kembali ke kamar nya untuk bersih - bersih karena suara adzan shubuh sudah terdengar. Namun langkah dia terhenti ketika dia mendengar kan suara - suara yang membuat dada dia semakin sesak dari arah kamar yang saat ini di tempati suami nya dan istri pertama nya.

"Astagfirullah....kamu benar - benar jahat mas, " lirih Azizah sambil menyeka air mata nya. Dia langsung berlari ke kamar nya, dia sandarkan tubuh nya di balik pintu, Azizah memukul dada nya guna mengurangi rasa sesak dalam dada nya, dan akhirnya tangisan nya pecah kembali. Ingin rasa nya saat ini dia menjerit sekuat - kuat nya untuk mengurangi rasa sesak itu.

"Ya Allah....beri kekuatan untuk hamba mu yang lemah ini Ya Allah, hiks..." Azizah menengadah kan kedua tangan nya memohon pertolongan sang khalik. Karena hanya pada Nya lah dia mengadu.

Azizah berjalan ke arah ranjang, dengan lembut dia peluk anak semata wayangnya itu. Dia kecup rambut sang anak berkali - kali," Maafin bunda sayang...bunda harus melakukan ini Nak, bunda harap jika kamu dewasa nanti kamu bisa menerima semua keputusan bunda ini."

Setelah mengadu kembali pada sang khalik saat sholat shubuh tadi, Azizah akhirnya memantapkan diri untuk tidak akan menangis lagi, dia harus berusaha untuk selalu kuat dan tegar demi sang anak tercinta. Dan dia berjanji mulai detik ini dia akan menjadi seorang ibu dan ayah untuk Rizky. Dia akan ambil peran ganda, toh selama ini Raka juga belum pernah menjalankan peran nya menjadi seorang ayah yang baik untuk Rizky.

Azizah berjanji tidak akan membiarkan Rizky kekurangan kasih sayang sedikit pun sekalipun hanya dia yang memberikan nya.

"Semangat Azizah, pasti kamu bisa...ya kamu pasti bisa menjadi seorang ibu dan ayah untuk Rizky, ingat ....Ada Allah yang selalu bersama mu," ucap Zizah sambil tersenyum. Hanya ini yang bisa dia lakukan sekarang, menyemangati diri nya sendiri.

"Sayang...bangun nak, kata nya mau ikut bunda pergi jalan - jalan..." ucap Azizah dengan begitu lembut membangun kan Rizky.

Ya semalam , sebelum membuat Rizky tertidur lagi saat anak itu terbangun tengah malam Azizah mengatakan jika besok pagi dia akan mengajak Rizky pergi jalan - jalan. Hal itu juga yang membuat sang anak tidur kembali.

"Eungh.... Bunda..." lirih Rizky dengan suara serak khas anak kecil yang baru bangun tidur.

"Ayo sayang bangun, kata nya mau ikut jalan - jalan bunda hari ini."

Rizky hanya mengangguk sambil mengucek kedua mata nya, bocah tampan itu pun menurut saja saat Azizah menggendong nya ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Azizah dengan telaten memakai kan baju hangat pada sang anak, sesekali wanita itu mencium pipi gembul sang anak karena merasa gemas dengan ekspresi Rizky yang masih terlihat mengantuk.

Dengan DOT susu di tangan nya Rizky tertidur kembali dalam gendongan Azizah sekarang ini. Sebelum meninggalkan kamar itu, Azizah mengedarkan pandangannya berkali - kali di kamar yang banyak meninggalkan kenangan untuk nya selama hampir tiga tahun ini. Memang tidak banyak kenangan di kamar itu dengan sang suami, namun di kamar itu lah dia bisa menjadi istri seutuhnya untuk Raka, dan di kamar itu lah dia sering menghabiskan malam hanya dengan sang anak.

Tak mau bersedih lagi, akhir nya Zizah meninggalkan kamar itu dan menutup nya pelan - pelan. Dengan menenteng sebuah ransel dia berjalan pelan keluar dari rumah. Hal pertama yang dia rasakan saat baru keluar dari rumah adalah hawa dingin yang sangat menusuk tulang nya, hal yang sama pun dirasakan oleh sang anak dengan ada nya pergerakan dari Rizky.

Azizah yang paham dengan apa yang anak nya rasakan, dia pun langsung memakai kan selimut kecil yang sengaja dia siapkan. Maklum semalam habis hujan, jelas hawa dingin akan menerpa pagi ini. Terlebih saat ini masih pukul lima pagi.

"Selamat tinggal mas Raka, terimakasih atas apa yang kamu berikan pada ku selama ini. Aku tidak akan melupakan nya, tapi aku juga tidak akan membenci mu, sesakit apa pun luka yang kamu torehkan. Buruk dan baik nya kamu adalah ayah dari Rizky, anak kita," ucap Azizah menatap bangunan mewah berlantai dua di depan nya itu.

"Bismillah....berkahi lah langkah hamba dan anak hamba ya Allah..."

**

Tanpa Azizah sadari ada seseorang yang memperhatikan kepergian nya dari balkon kamar.

"Akhir nya pergi juga wanita tidak tahu diri itu, siapa bilang istri sah yang selalu menang, bukti nya aku bisa menyingkirkan istri sah suami ku."

Terpopuler

Comments

Galih Pratama Zhaqi

Galih Pratama Zhaqi

hmmm drtadi nyimak, dan skrng berpkr kira2 gmn yg kehdpnya Raka terutma Rania apkh itu bnr anknya Raka ato mlh hamil dg orngln, d apkh kira2 dia bnr akn melhrkn dg lncar ato jstru akn keclkaan d membuatny tdk bs hamil selmanya setlh itu penyesalan yg ada hmmm penisirin 🤭

2025-02-17

1

ken darsihk

ken darsihk

bersenang lah kamu wahai perempuan sialan tertawalah selagi bisa , karena sebentar lg karma akan datang menyapa mu 😂😂😂

2024-12-24

0

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Itu Rania lgi hamil jahat banget ya Thor...bisa" nanti lahiran anaknya cacat krn Lisan Rania yg tdk dijaga

2025-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terungkap semua nya
2 Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3 Bab. 3 Talak
4 Bab. 4 Status Baru
5 Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6 Bab. 6 Sedikit berbeda
7 Bab. 7 Akta Cerai
8 Bab. 8 Dunia baru Azizah
9 Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10 Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11 Bab. 11 Aunty Mochi ?
12 Bab. 12 Kangen mantan istri
13 Bab.13 Surat wasiat
14 Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15 Bab. 15 Rizky.....
16 Bab. 16 Butuh Darah
17 Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18 Bab. 18 Boleh kan bunda..
19 Bab. 19 Mulai berubah
20 Bab. 20 Curhatan Rizki
21 Bab. 21 Pesona Sang mantan
22 Bab. 22 Abian vs Damar
23 Bab 23. Kegalauan Abian
24 Bab 24. Selalu saja begitu
25 Bab. 25 Raka mulai berulah
26 Bab. 26 Sikap aneh Abian
27 Bab. 27 Curahan hati Rizky
28 Bab. 28 Kemarahan Abian
29 Bab. 29 Ulah Claudia
30 Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31 Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32 Bab. 32 Karma instan Claudia
33 Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34 Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35 Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36 Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37 Bab. 37 Saingan baru Abian
38 Bab. 38 Tamu tak di undang
39 Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40 Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41 Bab. 41 Abian or Damar ?
42 Bab. 42 Rania bikin ulah
43 Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44 Bab. 44 Kelicikan Rania
45 Bab. 45 Ancaman Azizah
46 Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47 Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48 Bab. 48 Sah
49 Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50 Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51 Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52 Bab. 52 Misi pertama berhasil
53 Bab. 53 Berita duka
54 Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55 Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56 Bab. 56 Raka masih terpuruk
57 Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58 Bab. 58 Suami aku..
59 Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60 Bab. 60 Menuju ke .......
61 Bab. 61 Masih berusaha keras...
62 Bab. 62 Huh..hah...
63 Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64 Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65 Bab. 65 Mulai bucin
66 Bab. 66 Drama baru Raka...
67 Bab. 67 Kena tipu
68 Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69 Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70 Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71 Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72 Bab. 72 Ada yang malu - malu
73 Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74 Bab. 74 Kekecewaan Rania
75 Bab. 75 Kurang cukup bukti
76 Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77 Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78 Bab. 78 Baterai full
79 Bab. 79 Dasar wanita gila !
80 Bab. 80 Abian kalang kabut
81 Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82 Bab. 82 Raka & Claudia
83 Bab. 83 Pesona istri CEO
84 Bab. 84 Kepergian Raka
85 Bab. 85 Ragu - ragu
86 Bab. 86 Positif
87 Bab. 87 Es cekek
88 Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89 Bab. 89 Bumil yang random
90 Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91 Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92 Bab. 92 Kepergian Rania
93 Bab. 93 Surat wasiat Rania
94 Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95 Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96 Bab. 96 Keusilan Almira
97 Bab. 97 Almira Vs Damar
98 Bab. 98 Abian mulai panik
99 Bab. 99 Alhamdulillah...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab. 1 Terungkap semua nya
2
Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3
Bab. 3 Talak
4
Bab. 4 Status Baru
5
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6
Bab. 6 Sedikit berbeda
7
Bab. 7 Akta Cerai
8
Bab. 8 Dunia baru Azizah
9
Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10
Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11
Bab. 11 Aunty Mochi ?
12
Bab. 12 Kangen mantan istri
13
Bab.13 Surat wasiat
14
Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15
Bab. 15 Rizky.....
16
Bab. 16 Butuh Darah
17
Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18
Bab. 18 Boleh kan bunda..
19
Bab. 19 Mulai berubah
20
Bab. 20 Curhatan Rizki
21
Bab. 21 Pesona Sang mantan
22
Bab. 22 Abian vs Damar
23
Bab 23. Kegalauan Abian
24
Bab 24. Selalu saja begitu
25
Bab. 25 Raka mulai berulah
26
Bab. 26 Sikap aneh Abian
27
Bab. 27 Curahan hati Rizky
28
Bab. 28 Kemarahan Abian
29
Bab. 29 Ulah Claudia
30
Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31
Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32
Bab. 32 Karma instan Claudia
33
Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34
Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35
Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36
Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37
Bab. 37 Saingan baru Abian
38
Bab. 38 Tamu tak di undang
39
Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40
Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41
Bab. 41 Abian or Damar ?
42
Bab. 42 Rania bikin ulah
43
Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44
Bab. 44 Kelicikan Rania
45
Bab. 45 Ancaman Azizah
46
Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47
Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48
Bab. 48 Sah
49
Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50
Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51
Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52
Bab. 52 Misi pertama berhasil
53
Bab. 53 Berita duka
54
Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55
Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56
Bab. 56 Raka masih terpuruk
57
Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58
Bab. 58 Suami aku..
59
Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60
Bab. 60 Menuju ke .......
61
Bab. 61 Masih berusaha keras...
62
Bab. 62 Huh..hah...
63
Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64
Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65
Bab. 65 Mulai bucin
66
Bab. 66 Drama baru Raka...
67
Bab. 67 Kena tipu
68
Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69
Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70
Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71
Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72
Bab. 72 Ada yang malu - malu
73
Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74
Bab. 74 Kekecewaan Rania
75
Bab. 75 Kurang cukup bukti
76
Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77
Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78
Bab. 78 Baterai full
79
Bab. 79 Dasar wanita gila !
80
Bab. 80 Abian kalang kabut
81
Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82
Bab. 82 Raka & Claudia
83
Bab. 83 Pesona istri CEO
84
Bab. 84 Kepergian Raka
85
Bab. 85 Ragu - ragu
86
Bab. 86 Positif
87
Bab. 87 Es cekek
88
Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89
Bab. 89 Bumil yang random
90
Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91
Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92
Bab. 92 Kepergian Rania
93
Bab. 93 Surat wasiat Rania
94
Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95
Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96
Bab. 96 Keusilan Almira
97
Bab. 97 Almira Vs Damar
98
Bab. 98 Abian mulai panik
99
Bab. 99 Alhamdulillah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!