Bab. 10 Murahan teriak Murahan

Mata Rania langsung melirik tajam ke arah Raka ketika laki - laki itu sedikit membentaknya tadi. "Kamu membentakku mas, demi wanita itu!" ucap Rania dengan mata yang berkaca-kaca. Entah itu di buat - buat atau asli tidak ada yang tahu.

Raka memejamkan mata nya, tadi dia memang kelepasan sampai membentak Rania. Karena Raka merasa jika apa yang Rania katakan pada Azizah keterlaluan.

"Maaf sayang....mas tadi kelepasan. Mas hanya tidak mau kamu menjadi wanita yang kasar saja pada orang lain. Hanya itu maksud mas."

"Beneran itu alasan nya? Bukan karna mas belain wanita itu?"

Raka mengangguk sambil tersenyum manis, tak lupa tangan kanan nya mengusap lembut kepala sang istri.

Azizah melengos begitu saja melihat adegan mesra pasangan yang tidak punya perasaan itu. Kepala nya yang sejak tadi sudah berdenyut nyeri, ini tambah nyeri lagi setelah berhadapan dengan mantan suami nya. Jujur saat ini dia sangat muak dengan kedua nya.

Damar yang mengerti dengan kondisi itu, langsung mengajak Azizah pergi dari tempat itu. "Ayo mba kita pulang sekarang, karena Mba Zizah perlu istirahat supaya cepat pulih."

Tanpa harus di beritahu Damar sudah mengerti jika laki - laki yang berada di depan nya itu pasti mantan suami Azizah dan istri baru nya. Perihal ada masalah apa antara ke tiga nya, Damar memilih untuk tidak ikut campur sekarang ini. Cukup tahu saja jika ketiga nya jelas dalam hubungan yang tidak baik - baik saja. Walaupun dalam hati nya dia ingin tahu permasalahan kenapa laki - laki itu sampai menceraikan Azizah.

"Ayo kita pulang ..." Azizah langsung bangkit dan berjalan meninggalkan pasutri tidak tahu malu itu. Di ikuti Damar di belakang nya dengan menenteng kantong plastik warna putih berlogo rumah sakit itu.

Tapi baru saja beberapa langkah wanita itu meninggalkan tempat di mana dia bertemu dengan Raka, terdengar suara yang mengharuskan dia untuk menghentikan langkahnya.

"Hai.. kamu, aku ingetin ya tolong di pikir - pikir lagi jika ingin mendekati wanita itu. Dari pada kamu menyesal nanti nya," lagi - lagi Rania mengucapkan hal yang tidak - tidak namun kali ini bukan tertuju pada Azizah melainkan pada Damar.

Damar yang ikut menghentikan langkahnya kemudian menengok ke arah Rania," mba nya ngomong ke saya?" ucap laki - laki tampan itu sambil mengarahkan jari nya ke wajah nya sendiri.

"Iya kamu, emang siapa lagi laki - laki yang sedang bersama wanita itu selain kamu!"

"Oh...kirain mba nya ngomong sama kuyang tadi. Lagian apa urusan nya situ ya nyuruh - nyuruh saya untuk dekat atau tidak nya pada orang lain, terserah saya dong mau deket ma mba Zizah atau orang lain. Emang situ emak saya? punya mulut itu jangan lemes mba, supaya mba nya bisa di hargai ma orang juga. Dan satu lagi, kayak nya mas nya harus lebih ekstra lagi deh mendidik Istri nya ini supaya bisa menjadi istri yang Sholeha bertutur kata yang lembut, pantas saja mba Zizah minta cerai ma mas nya, wong mas nya modelan suami kayak gini PLIN PLAN !"

Rania mengepal kan tangan nya, jawaban yang di lontarkan Damar sangat mengesalkan bagiannya. Raka juga tak kalah kesal nya mendengar diri nya yang ikut di katai ma orang lain yang tidak dia kenal. Terlebih orang itu usia nya lebih muda dari nya.

"Dasar murahan...." umpat Rania.

"Murahan ngga usah teriak murahan, di sini siapa yang murahan kamu atau aku? Mana ada wanita baik - baik menyuruh suami nya menikah lagi dengan wanita lain hanya karna takut tidak dapat hak waris."

Awal nya Azizah tidak ingin menanggapi apa yang Rania katakan. Namun wanita tipe seperti Rania ini tidak akan berhenti bicara jika tidak di sumpal dengan ucapan yang pedas juga.

"Kamu ya...."

Belum juga Rania menyelesaikan ucapan nya tapi tangan nya sudah di tarik oleh Raka untuk meninggalkan tempat itu.

"Sudah sayang, ayo kita temui dokter nya."

"Tapi mas, aku belum ngasih pelajaran pada wanita itu, dia sudah keterlaluan mas!"

Raka tidak menghiraukan apa yang istri nya itu ucapkan. Justru dia menarik tangan Rania semakin kuat supaya segera meninggalkan tempat itu. Karena sejak tadi sudah banyak orang yang memperhatikan mereka. Dia tidak ingin jika Rania sampai lepas kontrol nanti dan mempermalukan nya.

Entah semenjak melahirkan kemarin Rania menjadi emosian dan tidak bisa mengontrol perkataan nya. Hal ini lah yang membuat Raka ingin konsultasi dengan dokter.

Azizah sendiri setelah mengatakan hal itu langsung pergi. Yang ada dalam pikiran wanita itu ingin segera sampai di rumah. Pikiran nya tidak tenang karena tadi meninggal kan Rizky bersama Galih. Ya walaupun dia tahu jika Galih adalah orang baik dan dapat di percaya. Namun jelas naluri seorang ibu tidak akan merasa tenang jika meninggal kan anak nya terlalu lama. Apalagi selama ini Rizky tidak pernah jauh dari nya.

Selama dalam perjalanan tidak ada obrolan sama sekali antara Azizah dan Damar semua larut dalam pikirannya masing - masing.

Jujur Azizah iri saat melihat perlakuan Raka pada anak nya bersama Rania, sungguh sangat berbeda jauh dengan Rizky. Dari Rizky lahir sampai anak itu berusia dua tahun belum pernah Raka menggendong nya, setiap kali Azizah menyuruh Raka untuk menggendong Rizky selalu ada saja alasan nya , yang capek lah, yang ini lah yang itulah. Hal itu jelas membuat hati Zizah menjadi sakit.

"Mba Zizah baik - baik saja kan..." akhir nya Damar memulai obrolan mereka.

Azizah hanya mengangguk kan kepala nya," orang tadi mantan suami ku, dan wanita itu istri nya."

"Hu'um aku sudah tahu mba."

"Sudah tahu, maksud nya?"

"Hehehe...maksud ku, dari awal aku melihat mereka berdua sudah paham jika itu adalah mantan suami nya mba dan istri baru nya jelas."

"Bukan istri baru nya mas, justru dia istri lama nya."

"Hah...istri lama nya, terus mba Zizah dulu istri...."

"Istri kedua ..."

"What's...." Damar terkejut dengan apa yang diucapkan Azizah.

"Kalau mba Zizah istri kedua nya bearti mba Zizah yang jadi pe...."

"Pelakor...."

Damar langsung membulat kan mata nya, seketika kedua tangan nya langsung mengepal erat. Laki - laki itu sangatlah sensitif dengan dengan kata itu.

"Entah sebutan itu pantas untuk ku atau tidak aku tidak tahu mas. Yang jelas saat aku tahu kebenarannya ternyata aku adalah orang ketiga di pernikahan suami ku sendiri. Dan lebih parah nya aku yang bergelar istri sah nya."

Damar merasa ada yang aneh dengan ala yang Azizah ucapkan barusan," apa maksud mba Zizah?"

Terpopuler

Comments

Liana CyNx Lutfi

Liana CyNx Lutfi

knp gk yg jauh perginya biar gk ketemu mntan

2024-11-02

0

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

jgn jgn jodoh nya zizah damar

2025-02-05

0

Siti Mutrikah

Siti Mutrikah

kuatkan hatimu zizah

2025-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terungkap semua nya
2 Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3 Bab. 3 Talak
4 Bab. 4 Status Baru
5 Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6 Bab. 6 Sedikit berbeda
7 Bab. 7 Akta Cerai
8 Bab. 8 Dunia baru Azizah
9 Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10 Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11 Bab. 11 Aunty Mochi ?
12 Bab. 12 Kangen mantan istri
13 Bab.13 Surat wasiat
14 Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15 Bab. 15 Rizky.....
16 Bab. 16 Butuh Darah
17 Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18 Bab. 18 Boleh kan bunda..
19 Bab. 19 Mulai berubah
20 Bab. 20 Curhatan Rizki
21 Bab. 21 Pesona Sang mantan
22 Bab. 22 Abian vs Damar
23 Bab 23. Kegalauan Abian
24 Bab 24. Selalu saja begitu
25 Bab. 25 Raka mulai berulah
26 Bab. 26 Sikap aneh Abian
27 Bab. 27 Curahan hati Rizky
28 Bab. 28 Kemarahan Abian
29 Bab. 29 Ulah Claudia
30 Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31 Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32 Bab. 32 Karma instan Claudia
33 Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34 Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35 Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36 Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37 Bab. 37 Saingan baru Abian
38 Bab. 38 Tamu tak di undang
39 Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40 Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41 Bab. 41 Abian or Damar ?
42 Bab. 42 Rania bikin ulah
43 Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44 Bab. 44 Kelicikan Rania
45 Bab. 45 Ancaman Azizah
46 Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47 Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48 Bab. 48 Sah
49 Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50 Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51 Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52 Bab. 52 Misi pertama berhasil
53 Bab. 53 Berita duka
54 Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55 Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56 Bab. 56 Raka masih terpuruk
57 Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58 Bab. 58 Suami aku..
59 Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60 Bab. 60 Menuju ke .......
61 Bab. 61 Masih berusaha keras...
62 Bab. 62 Huh..hah...
63 Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64 Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65 Bab. 65 Mulai bucin
66 Bab. 66 Drama baru Raka...
67 Bab. 67 Kena tipu
68 Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69 Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70 Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71 Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72 Bab. 72 Ada yang malu - malu
73 Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74 Bab. 74 Kekecewaan Rania
75 Bab. 75 Kurang cukup bukti
76 Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77 Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78 Bab. 78 Baterai full
79 Bab. 79 Dasar wanita gila !
80 Bab. 80 Abian kalang kabut
81 Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82 Bab. 82 Raka & Claudia
83 Bab. 83 Pesona istri CEO
84 Bab. 84 Kepergian Raka
85 Bab. 85 Ragu - ragu
86 Bab. 86 Positif
87 Bab. 87 Es cekek
88 Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89 Bab. 89 Bumil yang random
90 Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91 Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92 Bab. 92 Kepergian Rania
93 Bab. 93 Surat wasiat Rania
94 Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95 Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96 Bab. 96 Keusilan Almira
97 Bab. 97 Almira Vs Damar
98 Bab. 98 Abian mulai panik
99 Bab. 99 Alhamdulillah...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab. 1 Terungkap semua nya
2
Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3
Bab. 3 Talak
4
Bab. 4 Status Baru
5
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6
Bab. 6 Sedikit berbeda
7
Bab. 7 Akta Cerai
8
Bab. 8 Dunia baru Azizah
9
Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10
Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11
Bab. 11 Aunty Mochi ?
12
Bab. 12 Kangen mantan istri
13
Bab.13 Surat wasiat
14
Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15
Bab. 15 Rizky.....
16
Bab. 16 Butuh Darah
17
Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18
Bab. 18 Boleh kan bunda..
19
Bab. 19 Mulai berubah
20
Bab. 20 Curhatan Rizki
21
Bab. 21 Pesona Sang mantan
22
Bab. 22 Abian vs Damar
23
Bab 23. Kegalauan Abian
24
Bab 24. Selalu saja begitu
25
Bab. 25 Raka mulai berulah
26
Bab. 26 Sikap aneh Abian
27
Bab. 27 Curahan hati Rizky
28
Bab. 28 Kemarahan Abian
29
Bab. 29 Ulah Claudia
30
Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31
Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32
Bab. 32 Karma instan Claudia
33
Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34
Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35
Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36
Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37
Bab. 37 Saingan baru Abian
38
Bab. 38 Tamu tak di undang
39
Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40
Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41
Bab. 41 Abian or Damar ?
42
Bab. 42 Rania bikin ulah
43
Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44
Bab. 44 Kelicikan Rania
45
Bab. 45 Ancaman Azizah
46
Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47
Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48
Bab. 48 Sah
49
Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50
Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51
Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52
Bab. 52 Misi pertama berhasil
53
Bab. 53 Berita duka
54
Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55
Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56
Bab. 56 Raka masih terpuruk
57
Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58
Bab. 58 Suami aku..
59
Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60
Bab. 60 Menuju ke .......
61
Bab. 61 Masih berusaha keras...
62
Bab. 62 Huh..hah...
63
Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64
Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65
Bab. 65 Mulai bucin
66
Bab. 66 Drama baru Raka...
67
Bab. 67 Kena tipu
68
Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69
Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70
Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71
Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72
Bab. 72 Ada yang malu - malu
73
Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74
Bab. 74 Kekecewaan Rania
75
Bab. 75 Kurang cukup bukti
76
Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77
Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78
Bab. 78 Baterai full
79
Bab. 79 Dasar wanita gila !
80
Bab. 80 Abian kalang kabut
81
Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82
Bab. 82 Raka & Claudia
83
Bab. 83 Pesona istri CEO
84
Bab. 84 Kepergian Raka
85
Bab. 85 Ragu - ragu
86
Bab. 86 Positif
87
Bab. 87 Es cekek
88
Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89
Bab. 89 Bumil yang random
90
Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91
Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92
Bab. 92 Kepergian Rania
93
Bab. 93 Surat wasiat Rania
94
Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95
Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96
Bab. 96 Keusilan Almira
97
Bab. 97 Almira Vs Damar
98
Bab. 98 Abian mulai panik
99
Bab. 99 Alhamdulillah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!