Bab. 11 Aunty Mochi ?

Kehidupan Azizah sudah seperti rolescoster banyak kejadian yang tak terduga dalam hidup nya. Di awali dengan status dia yang menjadi seorang single parent dalam usia yang masih muda, harus berperan menjadi seorang ibu dan ayah untuk sang anak, banting tulang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Belum lagi setiap hari harus mendengarkan cibiran orang - orang tentang status nya itu, jatuh bangun dalam memulai usaha pokok nya sudah paket komplit yang dia dapatkan selama ini.

Manusiawi bukan jika terkadang Azizah mengeluh lelah dengan semua hal yang menimpa diri nya, karena Azizah hanya manusia biasa. Namun tetap sebisa mungkin wanita muda itu tetap berusaha untuk sekuat mungkin bertahan dalam keadaan apa pun demi sang buah hati. Dia tidak boleh terlihat lemah di hadapan sang anak.

Permasalahan dengan Bu Tuti tempo dulu pun sudah terselesaikan dengan kekeluargaan. Sebenarnya Azizah bisa saja membawa masalah itu ke polisi. Namun dia tidak setega itu, mengingat Bu Tuti orang yang lebih tua dari nya jadi dia masih menghormati nya.

Terlebih ada itikad baik dari Bu Tuti dan suami nya yang dengan tulus meminta maaf atas apa yang sudah Bu Tuti perbuat waktu itu dan mereka juga bertanggung jawab untuk merenovasi warung Azizah yang sudah di rusak. Tetap saja ada perjanjian hitam di atas putih dan bermaterai juga yang sudah di sepakati kedua belah pihak. Jika Bu Tuti atau keluarga nya berulah lagi maka Azizah tidak segan - segan akan memenjarakan nya.

"Mba Zizah... di kampus ku lusa ada bazar UMKM lho dalam rangka perayaan ulang tahun kampus. Mba mau ikutan dagang di sana ngga?"

"Emang bisa jika mba ikutan dagang di sana Lih..."

"Tentu bisa dong mba, karena ini di buka untuk umum. Syarat nya mudah kok tinggal daftar di bagian kesekretariatan BEM atau panitia. Dan yang paling penting ini gratis mba ngga ada biaya pendaftaran nya. Terus dapat stand gratis juga, cuma kuota nya terbatas mba, kalau mba Zizah mau nanti kita bantu deh untuk daftar nya, kebetulan kami kan panitia nya," imbuh Damar.

"Wah...boleh tuh...kalau gratis mba mau Mar.. Tapi beneran ya kalian nanti bantu mba buat ngurus pendaftaran nya.." ucap Azizah dengan penuh semangat.

Hubungan antara Azizah, Damar dan Galih memang semakin akrab ketiga nya sudah seperti saudara sendiri. Bahkan Damar dan Galih sudah menganggap Azizah sebagai kakak perempuan nya sendiri. Azizah saja sudah memanggil mahasiswa semester akhir itu dengan nama tidak ada embel - embel mas lagi.

Seperti yang Damar dan Galih katakan tadi, kedua nya benar - benar membantu Azizah dari pendaftaran, mencari lokasi stand yang pas untuk Azizah bahkan untuk hal sekecil apapun mereka juga yang menghandle. Azizah hanya bertugas untuk menyiapkan dagangannya saja.

Karena ini event kampus jadi kebanyakan pembeli adalah mahasiswa maka Azizah memutuskan untuk berjualan makanan ringan saja tapi yang kekinian pasti nya. Ada mochi dengan berbagai varian , salad buah, buko pandan, dan ada es teller durian. Ngga cuma yang manis - manis saja yang Azizah jual ada juga yang gurih - gurih seperti dimsum. Azizah juga memanfaatkan keadaan yang kebetulan saat ini sedang musim durian sebagai bahan utama es teller durian ny. Jadi bukan perisa durian seperti yang di jual oleh pedagang di luaran sana.

"Sayang....kamu yang anteng ya di sini, jangan pergi kemana - mana tanpa seizin bunda. Dan doain bunda supaya dagangan bunda laris manis, aamiin..."

"Aamiin...siap bunda Rizky akan selalu berada di sini nemenin bunda. Kalau perlu nanti Rizky juga bantuin bunda ya? Biar bunda ngga kecapean," ucap bocah tampan berusia tiga tahun itu.

Azizah mengangguk sambil tersenyum manis, tak lupa dia mengusap rambut sang anak dengan begitu lembut. Semakin ke sini wajah Rizky sangat mirip dengan mantan suami nya. Mungkin karena dulu Azizah sangat memuja dan mencintai Raka seperti nya sehingga anak nya sangat lah mirip dengan ayah nya. Jika mengingat hal itu dada Azizah terasa sesak terlebih dengan kebohongan yang harus dia terima selama ini.

"Bismillah...semoga semua dagangan ku laris manis, dan mendapatkan rezeki yang halal dan berkah.. aamiin."

"Mari mas ..mba...ada mochi stroberi, cokelat, Oreo, macha, keju ini. Ada yang seger - seger salad dan es teller durian juga lho, yang manis - manis juga ada buko pandan, dimsum nya juga tak kalah enak lho.." tawar Azizah pada beberapa pasang muda mudi yang berseliweran di depan stand nya.

"Kak...mochi nya berapaan?" tanya salah satu pengunjung bazar itu.

"Satu mika isi lima biji sepuluh ribu kak, untuk varian rasa bisa di mix sesuai selera kakak nya," jawab Azizah dengan begitu ramah tak lupa dia selalu menampilkan senyuman manis.

"Ehm...aku mau dua mika dong kak, all varian ya kak.."

"Alhamdulillah..siap kakak, tunggu sebentar ya.."

Azizah terlihat kewalahan melayani pembeli bahkan Rizky sendiri juga ikut terjun membantu sang bunda melayani para pembeli. Banyak mahasiswi yang salfok dengan bocah tampan itu, bahkan ada juga yang ber swa foto dengan anak semata wayang Azizah itu.

"Rizky capek ya sayang..." tanya Azizah pada sang anak yang sedang berbaring di pangkuan nya.

Dagangan Azizah hanya tersisa mochi saja, itu pun tinggal beberapa biji saja. Untuk menu yang lainnya sudah ludes terjual bahkan ada yang tidak kebagian es teller durian nya tadi, cuaca yang terik membuat para konsumen memburu makanan dan minuman yang segar - segar.

"Ngga kok bunda, Rizky justru senang membantu bunda tadi," jawab bocah tampan itu sambil tersenyum lebar.

Saat kedua nya sedang mengobrol atensi Azizah tiba - tiba tertuju pada seorang bocah laki - laki seusia Rizky yang berdiri di depan stand nya. Anak itu melihat ke arah box yang berisi beberapa mochi. Beberapa kali bocah itu menelan Saliva nya seperti menginginkan jajanan kenyal dan manis itu.

"Hei...kamu mau mochi itu?" ucap Azizah sambil berjongkok.

Bocah itu spontan mengangguk tapi setelah nya menggeleng kan kepala nya. Azizah tersenyum melihat ekspresi lucu anak itu. Azizah meraih box mochi itu dan membuka nya di hadapan anak kecil itu.

"Ini..kamu ambil saja mana yang kamu mau. Tapi ini hanya tinggal isi strawberry dan cokelat kalau yang lain nya sudah habis."

"Tapi Kai ngga punya uang nya aunty.." kata bocah gembul itu sambil menundukkan kepalanya.

Azizah tersenyum, " buat kamu gratis sayang.."

"Beneran aunty..." seketika raut muka bocah itu langsung sumringah.

"Hu'um.."

Betapa senang nya bocah itu yang mendapatkan lima buah mochi dari Azizah secara gratis. Setelah mengucapkan terimakasih bocah itu langsung pergi.

**

"Daddy....lihat Kai bawa apa.." teriak bocah kecil tadi yang tak lain adalah Kaivan Rajendra.

"Mochi ? kamu dapat dari mana sayang makanan ini," tanya seorang pria berusia tiga puluh tahun yang sedang sibuk dengan dengan berkas di tangan nya.

"Dari aunty mochi Dad ..."

"Aunty mochi?"

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

Seperti nya jodoh nya Azizah nggak jauh lagi

2024-12-25

0

YuWie

YuWie

nah nah2..otw ada pelindung baik zah

2025-02-16

0

Soraya

Soraya

bakalan duda ketemu janda ya thor

2024-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terungkap semua nya
2 Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3 Bab. 3 Talak
4 Bab. 4 Status Baru
5 Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6 Bab. 6 Sedikit berbeda
7 Bab. 7 Akta Cerai
8 Bab. 8 Dunia baru Azizah
9 Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10 Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11 Bab. 11 Aunty Mochi ?
12 Bab. 12 Kangen mantan istri
13 Bab.13 Surat wasiat
14 Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15 Bab. 15 Rizky.....
16 Bab. 16 Butuh Darah
17 Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18 Bab. 18 Boleh kan bunda..
19 Bab. 19 Mulai berubah
20 Bab. 20 Curhatan Rizki
21 Bab. 21 Pesona Sang mantan
22 Bab. 22 Abian vs Damar
23 Bab 23. Kegalauan Abian
24 Bab 24. Selalu saja begitu
25 Bab. 25 Raka mulai berulah
26 Bab. 26 Sikap aneh Abian
27 Bab. 27 Curahan hati Rizky
28 Bab. 28 Kemarahan Abian
29 Bab. 29 Ulah Claudia
30 Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31 Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32 Bab. 32 Karma instan Claudia
33 Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34 Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35 Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36 Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37 Bab. 37 Saingan baru Abian
38 Bab. 38 Tamu tak di undang
39 Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40 Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41 Bab. 41 Abian or Damar ?
42 Bab. 42 Rania bikin ulah
43 Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44 Bab. 44 Kelicikan Rania
45 Bab. 45 Ancaman Azizah
46 Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47 Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48 Bab. 48 Sah
49 Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50 Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51 Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52 Bab. 52 Misi pertama berhasil
53 Bab. 53 Berita duka
54 Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55 Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56 Bab. 56 Raka masih terpuruk
57 Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58 Bab. 58 Suami aku..
59 Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60 Bab. 60 Menuju ke .......
61 Bab. 61 Masih berusaha keras...
62 Bab. 62 Huh..hah...
63 Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64 Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65 Bab. 65 Mulai bucin
66 Bab. 66 Drama baru Raka...
67 Bab. 67 Kena tipu
68 Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69 Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70 Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71 Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72 Bab. 72 Ada yang malu - malu
73 Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74 Bab. 74 Kekecewaan Rania
75 Bab. 75 Kurang cukup bukti
76 Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77 Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78 Bab. 78 Baterai full
79 Bab. 79 Dasar wanita gila !
80 Bab. 80 Abian kalang kabut
81 Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82 Bab. 82 Raka & Claudia
83 Bab. 83 Pesona istri CEO
84 Bab. 84 Kepergian Raka
85 Bab. 85 Ragu - ragu
86 Bab. 86 Positif
87 Bab. 87 Es cekek
88 Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89 Bab. 89 Bumil yang random
90 Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91 Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92 Bab. 92 Kepergian Rania
93 Bab. 93 Surat wasiat Rania
94 Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95 Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96 Bab. 96 Keusilan Almira
97 Bab. 97 Almira Vs Damar
98 Bab. 98 Abian mulai panik
99 Bab. 99 Alhamdulillah...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab. 1 Terungkap semua nya
2
Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3
Bab. 3 Talak
4
Bab. 4 Status Baru
5
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6
Bab. 6 Sedikit berbeda
7
Bab. 7 Akta Cerai
8
Bab. 8 Dunia baru Azizah
9
Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10
Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11
Bab. 11 Aunty Mochi ?
12
Bab. 12 Kangen mantan istri
13
Bab.13 Surat wasiat
14
Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15
Bab. 15 Rizky.....
16
Bab. 16 Butuh Darah
17
Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18
Bab. 18 Boleh kan bunda..
19
Bab. 19 Mulai berubah
20
Bab. 20 Curhatan Rizki
21
Bab. 21 Pesona Sang mantan
22
Bab. 22 Abian vs Damar
23
Bab 23. Kegalauan Abian
24
Bab 24. Selalu saja begitu
25
Bab. 25 Raka mulai berulah
26
Bab. 26 Sikap aneh Abian
27
Bab. 27 Curahan hati Rizky
28
Bab. 28 Kemarahan Abian
29
Bab. 29 Ulah Claudia
30
Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31
Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32
Bab. 32 Karma instan Claudia
33
Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34
Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35
Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36
Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37
Bab. 37 Saingan baru Abian
38
Bab. 38 Tamu tak di undang
39
Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40
Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41
Bab. 41 Abian or Damar ?
42
Bab. 42 Rania bikin ulah
43
Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44
Bab. 44 Kelicikan Rania
45
Bab. 45 Ancaman Azizah
46
Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47
Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48
Bab. 48 Sah
49
Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50
Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51
Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52
Bab. 52 Misi pertama berhasil
53
Bab. 53 Berita duka
54
Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55
Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56
Bab. 56 Raka masih terpuruk
57
Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58
Bab. 58 Suami aku..
59
Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60
Bab. 60 Menuju ke .......
61
Bab. 61 Masih berusaha keras...
62
Bab. 62 Huh..hah...
63
Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64
Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65
Bab. 65 Mulai bucin
66
Bab. 66 Drama baru Raka...
67
Bab. 67 Kena tipu
68
Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69
Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70
Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71
Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72
Bab. 72 Ada yang malu - malu
73
Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74
Bab. 74 Kekecewaan Rania
75
Bab. 75 Kurang cukup bukti
76
Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77
Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78
Bab. 78 Baterai full
79
Bab. 79 Dasar wanita gila !
80
Bab. 80 Abian kalang kabut
81
Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82
Bab. 82 Raka & Claudia
83
Bab. 83 Pesona istri CEO
84
Bab. 84 Kepergian Raka
85
Bab. 85 Ragu - ragu
86
Bab. 86 Positif
87
Bab. 87 Es cekek
88
Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89
Bab. 89 Bumil yang random
90
Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91
Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92
Bab. 92 Kepergian Rania
93
Bab. 93 Surat wasiat Rania
94
Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95
Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96
Bab. 96 Keusilan Almira
97
Bab. 97 Almira Vs Damar
98
Bab. 98 Abian mulai panik
99
Bab. 99 Alhamdulillah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!