Bab. 4 Status Baru

"Akhir nya...." lirih Rania sambil tersenyum bahagia.

Apa yang dia inginkan selama ini tercapai sudah, Raka sudah menceraikan istrinya sekarang. Dan sebentar lagi dia yang akan menggantikan posisi Azizah sebagai istri sah nya. Terlebih yang membuat Rania bahagia adalah anak yang dia kandung saat ini akan mendapatkan pengakuan secara sah di mata hukum negara.

"Ternyata pengorbanan dan usaha ku selama ini tidak sia - sia.."

Berbeda dengan Rania yang saat ini sedang merasa bahagia, setelah mengucapkan kalimat talak nya kepada Azizah beberapa detik yang lalu justru Raka merasa ada yang hilang dari hati nya. Dia sendiri tidak tahu apa itu, namun yang pasti hari dia saat ini terasa hampa.

"Ma..Pa...maafin Raka karena tidak bisa menjalankan amanah yang Mama dan Papa berikan kepada ku untuk menjaga Azizah selamanya. Raka tidak bisa berada di sebuah pernikahan yang penuh dengan kepura - puraan dan tidak ada cinta di dalamnya. Raka harap Mama dan Papa bisa mengerti," monolog Raka dalam hati.

"Untuk segala persyaratan di pengadilan nanti aku serahkan pada mu Mas, karena aku tidak ada kenalan orang untuk mengurus semua itu. Aku juga tidak akan mempersulit jalan nya sidang nanti supaya proses nya cepat selesai. Hanya satu yang aku inginkan, untuk hak asuh Rizki ..."

"Tenang saja, Mas Raka tidak akan mengambil anak kamu dari mu. Karena dia sendiri nanti nya akan mempunyai anak dari ku, istri satu - satu nya yang dia cintai, benar begitu kan Mas ?" sela Rania.

"Hemm..."

"Ah iya satu lagi, ini kamu segera tanda tangani seluruh berkas gugatan cerai ini supaya Mas Raka segera memproses nya dan kamu harus tepati janji kamu itu Zah untuk tidak mempersulit jalan nya sidang. Dan satu lagi kamu tidak berhak menuntut harta gono-gini karena sekalipun kalian menikah secara sah di mata hukum tapi seluruh harta yang kalian miliki saat ini adalah mutlak milik mas Raka. Aku tidak perlu menjabarkan semua nya, tapi harus nya kamu sudah sadar diri, jika kamu itu hanya membawa diri saat menikah dengan mas Raka," tukas Rania.

Azizah sejak tadi hanya diam tidak menyangkal sama sekali apa yang diucapkan Rania. Terserah wanita itu mau bicara apa pun yang dia mau.

"Untuk masalah nafkah untuk Rizki apakah kamu ada tuntutan?" kali ini Raka yang berbicara.

"Aku tidak berhak menuntut apa pun itu Mas seperti yang istri kamu sampaikan tadi. Tapi...Mas Raka pasti lebih paham dari Zizah untuk masalah seperti itu, karena mas Raka sendiri tahu berapa yang harus mas Raka berikan pada Rizki nanti nya yang sesuai dengan syariat Islam," jawab Azizah dengan begitu tenang.

Raka menganggukkan kepala nya dia mengerti apa yang Azizah katakan tadi. Bagaimana pun dia telah mempunyai seorang anak dari Azizah , sekalipun selama ini dia tidak pernah peduli dengan anak itu tapi dia tetap harus menjalankan kewajiban nya pada sang anak meskipun dia dan Azizah telah bercerai. Namun perkataan Azizah tadi membuat Rania kesal.

"Enak saja dia ...selama aku masih hidup tidak akan aku biarkan Mas Raka memberikan sepeser uang nya untuk anak kamu Zah, karena yang hanya berhak menikmati seluruh harta mas Raka hanya aku dan anakku," batin Rania.

Setelah menandatangani seluruh berkas untuk proses perceraian nya Azizah langsung pergi ke kamar nya. Sesampainya di kamar wanita itu langsung luruh begitu saja di lantai dan menyandarkan tubuh nya di belakang pintu kamarnya. Tangis yang sejak tadi dia tahan pun akhirnya pecah juga, beberapa kali dia memukul dadanya yang terasa sesak sekali.

Hujan yang begitu deras diiringi kilat petir yang menyambar menambah suasana menjadi pilu seiring tangisan yang Azizah keluar kan saat ini. Dia seorang wanita biasa sekuat apa pun dia berusaha untuk kuat dan tegar jika dihadapkan dengan ujian hidup yang seperti ini jelas akan hancur juga.

Kalau bisa memilih dia tidak ingin pernikahan nya hancur seperti tapi dia juga tidak bisa hidup di pernikahan yang penuh kebohongan dan cinta sepihak.

"Rizki..maafin bunda Nak, hiks..." lirih Azizah saat netra nya tertuju pada seorang anak kecil yang sedang meringkuk di atas tempat tidur.

Azizah cuma bisa berharap jika suatu saat nanti anak nya akan mengerti dengan kondisi ini.

"Ayah...ibu...mama..papa...maafin Zizah, hiks...Zizah tidak bisa mempertahankan pernikahan Zizah ma Mas Raka. Zizah tahu jika kalian kecewa dengan perpisahan aku dan mas Raka, namun Zizah yakin kalian bisa mengerti dengan keputusan ini."

Teng,

Azizah melihat ke arah jam yang ada di dinding yang menunjukkan tepat jam dua belas malam. Itu tanda nya saat ini Azizah sudah genap berusia dua puluh lima tahun.

Wanita itu menghapus sisa - sisa air mata yang ada di pipi nya, bibir tipis nya di paksakan untuk membuat sebuah senyuman. Dengan suara yang sedikit serak karena terlalu lama menangis tadi, Azizah berucap pada diri nya sendiri.

"Selamat ulang tahun yang ke dua puluh lima tahun Nur Azizah, selamat juga untuk status kamu yang baru, JANDA .." ucap Azizah sambil bergetar.

Dia tidak menyangka di hati jadi nya yang ke dua puluh lima ini akan mendapatkan kado yang begitu spesial yaitu sebuah status baru yang paling tidak dia inginkan selama hidup nya bahkan dalam mimpi pun dia tidak menginginkan gelar itu.

Seperti biasa nya wanita itu bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan setelah nya dia akan mengadu pada sang khalik atas apa yang dia rasakan saat ini. Di dunia ini memang dia tidak punya siapa - siapa lagi, hanya pada Allah lah dia akan mencurahkan segala isi hati nya.

"Bunda...." ucap bocah kecil yang sudah terduduk di atas ranjang sambil mengucek salah satu mata nya.

Azizah yang mendengar suara sang anak pun langsung menengok ke arah sang putra, dengan tersenyum manis wanita yang sekarang sah menjadi janda itu pun berjalan ke arah sang putra dengan masih menggunakan mukena nya.

"Iya sayang...bunda ada di sini. Kenapa Hem..anak bunda kok terbangun jam segini, Rizky mau minum susu?" tanya Azizah begitu lembut tak lupa wanita itu membawa tubuh sang putra ke dalam dekapan nya. Di elus lembut punggung sang anak memberikan rasa nyaman pada putra semata wayangnya saat ini.

"Ngga bunda, aku ngga mau minum susu sekarang . Rizky tadi terbangun karena mendengar bunda menangis saat sholat tadi," jawab Rizky sambil mendongak menatap wajah bunda nya.

Deg,

Terpopuler

Comments

Siti Mutrikah

Siti Mutrikah

kuatkan hatimu zizah pasti ada bahagia di balik derita

2025-03-08

1

YuWie

YuWie

rania2 wanita serakah.. ntar nangis2 kehamilanmu gogrok

2025-02-16

0

Nur Hidayah

Nur Hidayah

mg menjadi anak yg bs melindungi bundanya

2024-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terungkap semua nya
2 Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3 Bab. 3 Talak
4 Bab. 4 Status Baru
5 Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6 Bab. 6 Sedikit berbeda
7 Bab. 7 Akta Cerai
8 Bab. 8 Dunia baru Azizah
9 Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10 Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11 Bab. 11 Aunty Mochi ?
12 Bab. 12 Kangen mantan istri
13 Bab.13 Surat wasiat
14 Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15 Bab. 15 Rizky.....
16 Bab. 16 Butuh Darah
17 Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18 Bab. 18 Boleh kan bunda..
19 Bab. 19 Mulai berubah
20 Bab. 20 Curhatan Rizki
21 Bab. 21 Pesona Sang mantan
22 Bab. 22 Abian vs Damar
23 Bab 23. Kegalauan Abian
24 Bab 24. Selalu saja begitu
25 Bab. 25 Raka mulai berulah
26 Bab. 26 Sikap aneh Abian
27 Bab. 27 Curahan hati Rizky
28 Bab. 28 Kemarahan Abian
29 Bab. 29 Ulah Claudia
30 Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31 Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32 Bab. 32 Karma instan Claudia
33 Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34 Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35 Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36 Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37 Bab. 37 Saingan baru Abian
38 Bab. 38 Tamu tak di undang
39 Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40 Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41 Bab. 41 Abian or Damar ?
42 Bab. 42 Rania bikin ulah
43 Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44 Bab. 44 Kelicikan Rania
45 Bab. 45 Ancaman Azizah
46 Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47 Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48 Bab. 48 Sah
49 Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50 Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51 Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52 Bab. 52 Misi pertama berhasil
53 Bab. 53 Berita duka
54 Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55 Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56 Bab. 56 Raka masih terpuruk
57 Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58 Bab. 58 Suami aku..
59 Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60 Bab. 60 Menuju ke .......
61 Bab. 61 Masih berusaha keras...
62 Bab. 62 Huh..hah...
63 Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64 Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65 Bab. 65 Mulai bucin
66 Bab. 66 Drama baru Raka...
67 Bab. 67 Kena tipu
68 Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69 Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70 Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71 Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72 Bab. 72 Ada yang malu - malu
73 Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74 Bab. 74 Kekecewaan Rania
75 Bab. 75 Kurang cukup bukti
76 Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77 Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78 Bab. 78 Baterai full
79 Bab. 79 Dasar wanita gila !
80 Bab. 80 Abian kalang kabut
81 Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82 Bab. 82 Raka & Claudia
83 Bab. 83 Pesona istri CEO
84 Bab. 84 Kepergian Raka
85 Bab. 85 Ragu - ragu
86 Bab. 86 Positif
87 Bab. 87 Es cekek
88 Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89 Bab. 89 Bumil yang random
90 Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91 Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92 Bab. 92 Kepergian Rania
93 Bab. 93 Surat wasiat Rania
94 Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95 Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96 Bab. 96 Keusilan Almira
97 Bab. 97 Almira Vs Damar
98 Bab. 98 Abian mulai panik
99 Bab. 99 Alhamdulillah...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab. 1 Terungkap semua nya
2
Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3
Bab. 3 Talak
4
Bab. 4 Status Baru
5
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6
Bab. 6 Sedikit berbeda
7
Bab. 7 Akta Cerai
8
Bab. 8 Dunia baru Azizah
9
Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10
Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11
Bab. 11 Aunty Mochi ?
12
Bab. 12 Kangen mantan istri
13
Bab.13 Surat wasiat
14
Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15
Bab. 15 Rizky.....
16
Bab. 16 Butuh Darah
17
Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18
Bab. 18 Boleh kan bunda..
19
Bab. 19 Mulai berubah
20
Bab. 20 Curhatan Rizki
21
Bab. 21 Pesona Sang mantan
22
Bab. 22 Abian vs Damar
23
Bab 23. Kegalauan Abian
24
Bab 24. Selalu saja begitu
25
Bab. 25 Raka mulai berulah
26
Bab. 26 Sikap aneh Abian
27
Bab. 27 Curahan hati Rizky
28
Bab. 28 Kemarahan Abian
29
Bab. 29 Ulah Claudia
30
Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31
Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32
Bab. 32 Karma instan Claudia
33
Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34
Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35
Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36
Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37
Bab. 37 Saingan baru Abian
38
Bab. 38 Tamu tak di undang
39
Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40
Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41
Bab. 41 Abian or Damar ?
42
Bab. 42 Rania bikin ulah
43
Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44
Bab. 44 Kelicikan Rania
45
Bab. 45 Ancaman Azizah
46
Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47
Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48
Bab. 48 Sah
49
Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50
Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51
Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52
Bab. 52 Misi pertama berhasil
53
Bab. 53 Berita duka
54
Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55
Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56
Bab. 56 Raka masih terpuruk
57
Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58
Bab. 58 Suami aku..
59
Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60
Bab. 60 Menuju ke .......
61
Bab. 61 Masih berusaha keras...
62
Bab. 62 Huh..hah...
63
Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64
Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65
Bab. 65 Mulai bucin
66
Bab. 66 Drama baru Raka...
67
Bab. 67 Kena tipu
68
Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69
Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70
Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71
Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72
Bab. 72 Ada yang malu - malu
73
Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74
Bab. 74 Kekecewaan Rania
75
Bab. 75 Kurang cukup bukti
76
Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77
Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78
Bab. 78 Baterai full
79
Bab. 79 Dasar wanita gila !
80
Bab. 80 Abian kalang kabut
81
Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82
Bab. 82 Raka & Claudia
83
Bab. 83 Pesona istri CEO
84
Bab. 84 Kepergian Raka
85
Bab. 85 Ragu - ragu
86
Bab. 86 Positif
87
Bab. 87 Es cekek
88
Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89
Bab. 89 Bumil yang random
90
Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91
Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92
Bab. 92 Kepergian Rania
93
Bab. 93 Surat wasiat Rania
94
Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95
Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96
Bab. 96 Keusilan Almira
97
Bab. 97 Almira Vs Damar
98
Bab. 98 Abian mulai panik
99
Bab. 99 Alhamdulillah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!