Bab. 15 Rizky.....

"Daddy ..mochi nya sudah jadi ini, tadi Kai ikutan bantu buat nya lho..iya kan aunty.." ucap bocah tampan sangat antusias.

Azizah sendiri hanya mengangguk sambil mengusap lembut rambut tebal Kaivan.

"Dih...bantu apa nya, yang ada kamu bikin dapur bunda ku seperti kapal pecah," protes Rizky sambil melirik ke arah Kaivan. Sedangkan yang di lirik hanya cengengesan.

Yang di katakan Rizky dan Kaivan memang benar adanya, Kaivan memang membantu Azizah dan Rizky tadi cuma membatu membuat berantakan lebih tepat nya.

Saat sampai di rumah kontrakan Azizah ketiga nya langsung mengeksekusi mochi tersebut dengan bahan apa adanya yang tersisa di dapur. Sedangkan Abian hanya menunggu di luar kontrakan Azizah. Sebelum nya Azizah sudah menjelaskan kepada Abian jika dia adalah seorang single parent jadi dia tidak bisa menyuruh Daddy Kaivan itu untuk masuk ke dalam kontrakan hal itu bertujuan untuk menghindari fitnah dah omongan orang - orang di sekitar lingkungan tempat tinggal Azizah.

"Aunty Azizah sayang..bukan aunty Mochi. Kan tadi sudah kenalan," ucap Abian membenarkan panggilan yang seharusnya anak nya katakan.

"Tapi Kai senang nya manggil Aunty Mochi Daddy...boleh ya boleh ya..." rengek Kaivan khas anak kecil.

Azizah terkekeh sendiri melihat tingkah Kaivan yang menggemaskan itu, dari awal bertemu dengan bocah itu Azizah sudah merasa tertarik.

"Iya sayang boleh... Kai boleh manggil Tante dengan sebutan itu," jawab Zizah dengan lembut.

"Astaga .... Nama cantik bunda ku di ganti dengan Mochi," kata Rizky dengan begitu polos sambil menepuk jidat nya . Sontak hal itu membuat semuanya tertawa.

Selepas kepergian Abian dan Kaivan, Azizah memutuskan untuk beristirahat sebentar sambil menunggu matahari redup. Rencana nya dia nanti akan belanja ke pasar untuk membeli bahan - bahan dagangan nya. Karena besok dia sudah mulai berjualan di warung nya kembali.

"Dasar orang kaya, hanya untuk satu box mochi aja ngasih segini banyak nya," gumam Azizah memandangi beberapa lembar uang di dalam amplop coklat. Padahal dari awal dia sudah menolak uang pemberian dari Daddy nya Kaivan itu. Namun karena ada sedikit paksaan tadi akhir nya mau ngga mau dia terima tadi.

**

"Mas....kamu jangan hanya diam saja dong, jangan cuma pasrah saja dengan isi surat wasiat itu. Kamu harus paksa Azizah untuk menyerahkan bagian dia ke Mas Raka. Kalau perlu kita tuntut saja dia lewat jalur hukum, secara mas Raka kan anak kandung nya, masak hanya mendapatkan sedikit sekali dua puluh persen. Gila aja...aku yakin jika ini adalah akal - akalan wanita licik itu. Jelas sudah tujuan dia mau menikah dengan kamu pasti gara - gara harga kekayaan keluarga mas Raka," sungut Rania saat baru sampai di rumah nya, eh...ralat rumah Azizah lebih tepat nya karena rumah yang Raka dan Rania tinggali sekarang ini adalah hak Azizah dan Rizky.

Raka hanya diam saja saat Rania mengoceh ke sana sini meluapkan apa yang dia rasakan saat ini. Tidak hanya Rania yang kecewa sebenarnya, justru Raka lah yang paling kecewa di sini. Laki - laki itu benar - benar tidak menyangka jika almarhum orang tua nya justru lebih mempercayai Azizah untuk menerima sebagian besar harta kekayaan keluarga nya yang notabene hanya orang luar.

Hati nya bertambah geram lagi ketika dia tahu rumah dan mobil yang selama ini dia gunakan ternyata menjadi milik Azizah. Sungguh hal itu membuat laki - laki itu muak sekali.

"Ternyata kamu tidak sepolos wajah kamu ya Zah," batin Raka sambil mengepalkan tangan nya.

"Mas Raka ...." teriak Rania yang geram melihat suami nya hanya diam saja sejak tadi.

"Ngga usah teriak - teriak bisa ngga Rania, mas lagi pusing ini !"

"Maka nya kalau Rania lagi ngomong itu di dengerin. Inget ya mas, kalau mas Raka ngga bisa melakukan apa pun untuk mendapatkan harta itu lagi, maka jangan salahkan aku dan Saka jika aku pergi jauh dari kehidupan mas Raka," ancam Rania sambil meninggalkan Raka.

"Argh...." teriak Raka sambil meremas rambut nya.

Laki - laki itu langsung menyambar kunci mobil nya. Dia butuh pasokan udara segar sekarang, jika berada di rumah terus yang ada dia bisa gila memikirkan apa yang baru saja dia alami.

**

" Sayang...seperti nya tepung beras ketan nya tertinggal deh di toko tadi," ucap Azizah sambil memeriksa kantong belanjaan nya.

"Ya sudah bunda balik saja ke toko itu lagi, biar Rizky tunggu di sini."

"Beneran sayang kamu ngga papa bunda tinggal di sini?"

" Ngga papa bunda, lagian kan di sini ramai orang. Asal bunda jangan lama - lama aja di sana."

"Iya sayang...bunda janji ngga bakal lama kok. Pokok nya ingat pesan bunda jangan pergi kemana - mana sampai bunda sampai ke sini lagi ya. Dan jangan mau di ajak siapapun ma orang baik yang Rizky kenal atau tidak kenal, okey..."

"Siap bunda sayang...."

Azizah sebenarnya merasa berat meninggalkan Rizky di sana sendiri. Tapi kalau mengajak Rizky kembali lagi masuk ke dalam pasar jelas akan memakan waktu yang lama nanti. Tahu sendiri keadaan pasar inpres itu seperti apa ramai nya, belum lagi jalan nya yang sempit dan becek. Belum lagi sekarang langit sudah menampakkan mendung yang gelap sekali seperti akan turun hujan yang deras.

Setelah memastikan jika tempat di mana Rizky menunggu saat ini aman dan ramai akhir nya Azizah merasa sedikit tenang meninggalkan Raka di sana.

Untuk menghilangkan rasa bosan karena menunggu bunda nja, Rizky pun mengambil cemilan yang tadi bunda nya belikan di pasar. Bocah ganteng itu begitu asyik menikmati cemilan kentang favorit nya itu sambil melihat orang hilir mudik keluar masuk dari sebuah minimarket yang berada di seberang jalan sana.

Tiba - tiba saja netra hitam Rizky tertuju pada seorang laki - laki yang baru saja keluar dari minimarket dengan menenteng sebuah plastik putih berlogo nama minimarket itu.Wajah Rizki langsung sumringah melihat laki - laki yang selama ini dia rindukan. Laki - laki yang selalu dia tanya keberadaan nya pada bunda nya itu kini berada tidak jauh dari dirinya. Sungguh hal itu membuat Rizky bahagia sekali

Dengan cepat bocah tampan itu langsung turun dari tempat duduk nya dan berlari ke arah laki - laki yang tak lain adalah Raka sang ayah yang sudah akan masuk ke dalam mobil nya.

"Ayaaaah...." teriak Rizky dengan begitu keras.

Namun karena jalanan terlihat sangat ramai dengan suara mobil yang berlalu-lalang sehingga membuat teriakan Rizky tidak terdengar oleh Raka.

"Ayah....." teriak Rizky sekali lagi namun kali ini bersamaan dengan dengan suara decitan mobil yang mengerem mendadak.

Braak...

"Rizky......"

Terpopuler

Comments

Siti Mutrikah

Siti Mutrikah

paket komplit tu si raka dan rania sama" serakah

2025-03-08

0

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

g kebalik tuh yg kepengen hartanya si raka kan situ bukan si zizah

2025-01-04

2

Ma Em

Ma Em

Bukan Azizah yg mengharapkan warisan dari ayahnya Raka tapi si Rania yg serakah mau dgn warisan dari ayahnya Raka emang Rania yg ngincer warisan itu makanya Rania menghalalkan segala cara agar bisa dgn Raka

2024-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terungkap semua nya
2 Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3 Bab. 3 Talak
4 Bab. 4 Status Baru
5 Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6 Bab. 6 Sedikit berbeda
7 Bab. 7 Akta Cerai
8 Bab. 8 Dunia baru Azizah
9 Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10 Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11 Bab. 11 Aunty Mochi ?
12 Bab. 12 Kangen mantan istri
13 Bab.13 Surat wasiat
14 Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15 Bab. 15 Rizky.....
16 Bab. 16 Butuh Darah
17 Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18 Bab. 18 Boleh kan bunda..
19 Bab. 19 Mulai berubah
20 Bab. 20 Curhatan Rizki
21 Bab. 21 Pesona Sang mantan
22 Bab. 22 Abian vs Damar
23 Bab 23. Kegalauan Abian
24 Bab 24. Selalu saja begitu
25 Bab. 25 Raka mulai berulah
26 Bab. 26 Sikap aneh Abian
27 Bab. 27 Curahan hati Rizky
28 Bab. 28 Kemarahan Abian
29 Bab. 29 Ulah Claudia
30 Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31 Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32 Bab. 32 Karma instan Claudia
33 Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34 Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35 Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36 Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37 Bab. 37 Saingan baru Abian
38 Bab. 38 Tamu tak di undang
39 Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40 Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41 Bab. 41 Abian or Damar ?
42 Bab. 42 Rania bikin ulah
43 Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44 Bab. 44 Kelicikan Rania
45 Bab. 45 Ancaman Azizah
46 Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47 Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48 Bab. 48 Sah
49 Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50 Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51 Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52 Bab. 52 Misi pertama berhasil
53 Bab. 53 Berita duka
54 Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55 Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56 Bab. 56 Raka masih terpuruk
57 Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58 Bab. 58 Suami aku..
59 Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60 Bab. 60 Menuju ke .......
61 Bab. 61 Masih berusaha keras...
62 Bab. 62 Huh..hah...
63 Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64 Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65 Bab. 65 Mulai bucin
66 Bab. 66 Drama baru Raka...
67 Bab. 67 Kena tipu
68 Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69 Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70 Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71 Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72 Bab. 72 Ada yang malu - malu
73 Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74 Bab. 74 Kekecewaan Rania
75 Bab. 75 Kurang cukup bukti
76 Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77 Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78 Bab. 78 Baterai full
79 Bab. 79 Dasar wanita gila !
80 Bab. 80 Abian kalang kabut
81 Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82 Bab. 82 Raka & Claudia
83 Bab. 83 Pesona istri CEO
84 Bab. 84 Kepergian Raka
85 Bab. 85 Ragu - ragu
86 Bab. 86 Positif
87 Bab. 87 Es cekek
88 Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89 Bab. 89 Bumil yang random
90 Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91 Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92 Bab. 92 Kepergian Rania
93 Bab. 93 Surat wasiat Rania
94 Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95 Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96 Bab. 96 Keusilan Almira
97 Bab. 97 Almira Vs Damar
98 Bab. 98 Abian mulai panik
99 Bab. 99 Alhamdulillah...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab. 1 Terungkap semua nya
2
Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3
Bab. 3 Talak
4
Bab. 4 Status Baru
5
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6
Bab. 6 Sedikit berbeda
7
Bab. 7 Akta Cerai
8
Bab. 8 Dunia baru Azizah
9
Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10
Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11
Bab. 11 Aunty Mochi ?
12
Bab. 12 Kangen mantan istri
13
Bab.13 Surat wasiat
14
Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15
Bab. 15 Rizky.....
16
Bab. 16 Butuh Darah
17
Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18
Bab. 18 Boleh kan bunda..
19
Bab. 19 Mulai berubah
20
Bab. 20 Curhatan Rizki
21
Bab. 21 Pesona Sang mantan
22
Bab. 22 Abian vs Damar
23
Bab 23. Kegalauan Abian
24
Bab 24. Selalu saja begitu
25
Bab. 25 Raka mulai berulah
26
Bab. 26 Sikap aneh Abian
27
Bab. 27 Curahan hati Rizky
28
Bab. 28 Kemarahan Abian
29
Bab. 29 Ulah Claudia
30
Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31
Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32
Bab. 32 Karma instan Claudia
33
Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34
Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35
Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36
Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37
Bab. 37 Saingan baru Abian
38
Bab. 38 Tamu tak di undang
39
Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40
Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41
Bab. 41 Abian or Damar ?
42
Bab. 42 Rania bikin ulah
43
Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44
Bab. 44 Kelicikan Rania
45
Bab. 45 Ancaman Azizah
46
Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47
Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48
Bab. 48 Sah
49
Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50
Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51
Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52
Bab. 52 Misi pertama berhasil
53
Bab. 53 Berita duka
54
Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55
Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56
Bab. 56 Raka masih terpuruk
57
Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58
Bab. 58 Suami aku..
59
Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60
Bab. 60 Menuju ke .......
61
Bab. 61 Masih berusaha keras...
62
Bab. 62 Huh..hah...
63
Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64
Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65
Bab. 65 Mulai bucin
66
Bab. 66 Drama baru Raka...
67
Bab. 67 Kena tipu
68
Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69
Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70
Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71
Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72
Bab. 72 Ada yang malu - malu
73
Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74
Bab. 74 Kekecewaan Rania
75
Bab. 75 Kurang cukup bukti
76
Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77
Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78
Bab. 78 Baterai full
79
Bab. 79 Dasar wanita gila !
80
Bab. 80 Abian kalang kabut
81
Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82
Bab. 82 Raka & Claudia
83
Bab. 83 Pesona istri CEO
84
Bab. 84 Kepergian Raka
85
Bab. 85 Ragu - ragu
86
Bab. 86 Positif
87
Bab. 87 Es cekek
88
Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89
Bab. 89 Bumil yang random
90
Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91
Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92
Bab. 92 Kepergian Rania
93
Bab. 93 Surat wasiat Rania
94
Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95
Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96
Bab. 96 Keusilan Almira
97
Bab. 97 Almira Vs Damar
98
Bab. 98 Abian mulai panik
99
Bab. 99 Alhamdulillah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!