Bab. 16 Butuh Darah

"Dokter ...suster....tolong anak saya..." Teriak Azizah sambil membopong Rizky yang sudah tidak sadarkan diri dengan berlumuran darah.

"Mari Bu saya bantu..." Ucap seorang perawat yang langsung mengambil alih Rizky dari tangan Azizah.

"Silahkan ibu tunggu di luar ya, biar anak ibu saya tangani dulu," kata dokter yang bertugas di unit gawat darurat itu.

"Tolong selamatkan anak saya dok..."

Dokter itu hanya menganggukkan kepala nya sebelum menutup pintu ruangan gawat darurat itu.

Azizah berdiri di depan pintu ruangan itu dengan tubuh yang masih bergetar, rasa nya dia masih tidak percaya dengan kejadian beberapa menit yang lalu itu di saat tubuh sang anak terpental kuat terlempar ke aspal karena tertabrak mobil yang melaju kencang dari arah sebelah kanan.

Dalam hati Azizah tidak henti - hentinya berdoa, dia sudah tidak perduli lagi dengan penampilan nya saat ini yang sangat berantakan sekali, baju nya basah kuyup dan banyak noda darah yang melekat di baju nya.

Ceklek,

"Sus... bagaimana keadaan anak saya," tanya Azizah dengan penuh kekhawatiran saat seorang perawat keluar dari ruangan gawat darurat itu.

"Apakah anda keluarga pasien?"

"Benar sus, saya ibu nya..gimana sus keadaan anak saya?"

"Begini Bu, pasien banyak kehilangan darah sehingga pasien membutuhkan transfusi darah secepatnya. Sayang nya di rumah sakit ini stok darah yang di miliki anak ibu tidak ada, dan kami pun sudah menghubungi pihak PMI di sana pun stok darah untuk anak ibu kosong," jelas perawat wanita itu.

"Golongan darah anak saya apa ya Sus?" tanya Azizah masih dengan ekspresi yang sama yaitu khawatir.

"AB resus Negatif Bu..."

"AB resus Negatif...ya Allah golongan darah ku O , bearti aku tidak bisa menolong Rizky. Bentar...bukankah golongan darah mas Raka juga AB resus negatif ? Ya golongan darah mas Raka itu, iya bener itu. Aku pernah lihat di KTP nya dulu," batin Azizah.

"Bu... bagaimana apakah ada salah satu keluarga pasien yang mempunyai golongan darah yang sama dengan pasien?" tanya perawat itu dan langsung membuyarkan lamunan Azizah.

"Eh...iya sus ada, ayah nya mempunyai golongan darah yang sama dengan Rizky, saya akan hubungi ayah nya dulu supaya bisa ke sini untuk mendonorkan darah nya."

"Kalau bisa secepatnya ya Bu, karena pasien sangat membutuhkan darah itu segera terlebih sekarang pasien dalam keadaan kritis."

"Kritis?"

"Iya Bu..."

"Baik sus..."

Azizah langsung mengambil ponsel nya dan menghubungi nomer Raka. Panggilannya tersambung cuma tidak diangkat oleh Raka. Satu...dua..tiga bahkan sampai lima panggilan dari Azizah masih sama tidak diangkat juga oleh Raka. Bahkan Azizah juga sudah mengirimkan chat pada mantan suaminya itu namun tetap saja chat Azizah tidak di balas mesti sudah centang biru.

"Ya Allah mas Raka, tolong angkat telepon nya.."

Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Azizah langsung berlari, ke arah keluar rumah sakit. Dia berencana akan menemui Raka secara langsung untuk meminta bantuan nya. Namun baru saja dia sampai di depan rumah sakit dia melihat Raka dan Rania baru saja turun dari mobil nya dengan membawa baby Saka buah hati mereka.

"Itu bukan nya mas Raka...iya benar itu mas Raka, alhmdulillah ya Allah terimakasih sudah mempertemukan aku dengan mas Raka di sini."

Azizah berjalan cepat ke arah kedua pasangan itu yang saat ini mereka juga sedang berjalan ke arah pendaftaran poli anak yang berada di rumah sakit itu.

"Mas Raka...." teriak Azizah.

Raka dan Rania menghentikan langkah nya saat mendengar ada yang memanggil nama Raka.

"Azizah..." Raka mengernyit kan dahi nya saat melihat Azizah yang berjalan terburu - buru ke arah nya.

Raka juga merasa heran dengan penampilan Azizah yang acak - acakan saat ini, bahkan ada noda darah di baju yang Azizah kenakan saat ini.

"Mas..tolong selamatkan Rizky mas, aku mohon ," ucap Azizah tiba - tiba saat dia sudah berada di depan mantan suami nya itu. Air mata nya sudah luruh begitu saja tanpa bisa di cegah lagi ma wanita itu.

"Maksud kamu apa Zah? ada apa dengan Rizky," tanya Raka bingung.

"Rizky kecelakaan mas, dan dia sekarang kritis dia butuh transfusi darah. Golongan darah ku tidak cocok mas, karena golongan darah Rizky sama dengan mas Raka, AB resus Negatif."

"Rizky kecelakaan?" beo Raka.

Dalam hati laki - laki itu merasa sakit dan ada sedikit rasa khawatir mendengar jika anak dia dan Azizah kecelakaan terus sekarang kritis.

"Rizky kecelakaan dan sekarang kritis" batin Rania dalam hati, ada senyum yang tersungging di bibir nya seolah - olah dia menemukan sebuah jackpot undian berhadiah.

"Ayo mas...buruan selamat kan Rizky!" ucap Azizah dengan tidak sabaran.

Raka yang masih dalam mode bingung pun hanya mengangguk saja. Baru saja laki - laki itu akan melangkah kan kaki nya mengikuti Azizah tiba - tiba Rania menghentikan langkah ke dua nya

"Apa imbalan yang akan kamu berikan kepada mas Raka jika dia bersedia untuk mendonorkan darah nya pada Rizky!" ucap Rania tiba - tiba.

Deg,

Azizah menghentikan langkahnya begitu juga dengan Raka, kedua nya menoleh ke arah Rania yang sedang tersenyum miring sambil mendorong stroller bayi nya.

"Apa maksud kamu Rania? Imbalan apa yang kamu maksudkan hah? Mas Raka itu ayah kandung Rizky jadi sudah seharusnya bukan jika mas Raka menolong anak nya sendiri?"

Raka sendiri diam saja saat Rania mengatakan hal itu, entah laki - laki itu tidak ada niatan sama sekali untuk sekedar menegur atau merespon ucapan istri nya yang sudah kelewat batas itu. Raka sendiri entah masuk dalam kategori suami yang takut istri, atau suami penurut dan siaga, atau suami yang bucin akut atau palah suami yang g**blok sehingga selalu diam saja jika sang istri melakukan hal yang salah.

"Zizah...Zizah ..ngga usah sok polos kamu, di dunia ini mana ada yang gratisan. Terlebih ini menyangkut nyawa lho!"

"Maksud kamu apa sih Rania, ngga usah berbelit-belit."

"Serahkan harta bagian kamu ke mas Raka, maka Mas Raka akan aku izinkan untuk mendonorkan darah nya untuk anak kamu."

"Rizky itu anaknya mas Raka juga Rania ! Mas, ayo jangan buang - buang waktu lagi. Rizky sangat butuh pertolongan mas Raka secepatnya saat ini," ucap Zizah sambil melanjutkan langkah nya kembali.

Baru beberapa langkah dia berjalan, Zizah menghentikan kembali langkah nya saat merasakan tidak ada pergerakan dari Raka. Saat Azizah menoleh benar saja Raka masih berdiri di tempat nya.

"Mas Raka, ayo..kasihan Rizky jika harus menunggu lebih lama lagi Mas! Kondisi nya sedang kritis saat ini."

"Aku mau menyumbang kan darah ku pada Rizky tapi dengan satu syarat, kamu harus menyerahkan seluruh harta warisan yang kamu dapatkan dari orang tua ku Azizah..."

Jduar....

"Apa Mas..."

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

KATANYA AHLI AGAMA..SEKOLAH JAUH LO SAMPAI KE KAIRO..PREDIKAT MSHASISWA PINTERR TAPI KOK OON DLM BERUMAH TANGGA...HUEEEEKKKKK PENGEN MUTAH DI MUKA RAKA DN RANIA....BERI KARMA PASANGAN INI THOR

2025-03-07

1

YuWie

YuWie

Rizky2..bpk gak tau diri aja kok mbok kejar2..tuhh ibukmu jadi susah kan. Disuruh anteng aja lho

2025-02-16

1

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

kayaknya si rania punya rencana licik nih

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terungkap semua nya
2 Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3 Bab. 3 Talak
4 Bab. 4 Status Baru
5 Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6 Bab. 6 Sedikit berbeda
7 Bab. 7 Akta Cerai
8 Bab. 8 Dunia baru Azizah
9 Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10 Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11 Bab. 11 Aunty Mochi ?
12 Bab. 12 Kangen mantan istri
13 Bab.13 Surat wasiat
14 Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15 Bab. 15 Rizky.....
16 Bab. 16 Butuh Darah
17 Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18 Bab. 18 Boleh kan bunda..
19 Bab. 19 Mulai berubah
20 Bab. 20 Curhatan Rizki
21 Bab. 21 Pesona Sang mantan
22 Bab. 22 Abian vs Damar
23 Bab 23. Kegalauan Abian
24 Bab 24. Selalu saja begitu
25 Bab. 25 Raka mulai berulah
26 Bab. 26 Sikap aneh Abian
27 Bab. 27 Curahan hati Rizky
28 Bab. 28 Kemarahan Abian
29 Bab. 29 Ulah Claudia
30 Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31 Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32 Bab. 32 Karma instan Claudia
33 Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34 Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35 Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36 Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37 Bab. 37 Saingan baru Abian
38 Bab. 38 Tamu tak di undang
39 Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40 Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41 Bab. 41 Abian or Damar ?
42 Bab. 42 Rania bikin ulah
43 Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44 Bab. 44 Kelicikan Rania
45 Bab. 45 Ancaman Azizah
46 Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47 Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48 Bab. 48 Sah
49 Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50 Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51 Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52 Bab. 52 Misi pertama berhasil
53 Bab. 53 Berita duka
54 Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55 Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56 Bab. 56 Raka masih terpuruk
57 Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58 Bab. 58 Suami aku..
59 Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60 Bab. 60 Menuju ke .......
61 Bab. 61 Masih berusaha keras...
62 Bab. 62 Huh..hah...
63 Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64 Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65 Bab. 65 Mulai bucin
66 Bab. 66 Drama baru Raka...
67 Bab. 67 Kena tipu
68 Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69 Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70 Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71 Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72 Bab. 72 Ada yang malu - malu
73 Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74 Bab. 74 Kekecewaan Rania
75 Bab. 75 Kurang cukup bukti
76 Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77 Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78 Bab. 78 Baterai full
79 Bab. 79 Dasar wanita gila !
80 Bab. 80 Abian kalang kabut
81 Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82 Bab. 82 Raka & Claudia
83 Bab. 83 Pesona istri CEO
84 Bab. 84 Kepergian Raka
85 Bab. 85 Ragu - ragu
86 Bab. 86 Positif
87 Bab. 87 Es cekek
88 Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89 Bab. 89 Bumil yang random
90 Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91 Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92 Bab. 92 Kepergian Rania
93 Bab. 93 Surat wasiat Rania
94 Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95 Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96 Bab. 96 Keusilan Almira
97 Bab. 97 Almira Vs Damar
98 Bab. 98 Abian mulai panik
99 Bab. 99 Alhamdulillah...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab. 1 Terungkap semua nya
2
Bab. 2 Demi kebahagiaan mu
3
Bab. 3 Talak
4
Bab. 4 Status Baru
5
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
6
Bab. 6 Sedikit berbeda
7
Bab. 7 Akta Cerai
8
Bab. 8 Dunia baru Azizah
9
Bab. 9 Ada aja ujian Azizah
10
Bab. 10 Murahan teriak Murahan
11
Bab. 11 Aunty Mochi ?
12
Bab. 12 Kangen mantan istri
13
Bab.13 Surat wasiat
14
Bab. 14 Abian Al Rafa Rajendra
15
Bab. 15 Rizky.....
16
Bab. 16 Butuh Darah
17
Bab. 17 Azizah sudah lelah dan muak
18
Bab. 18 Boleh kan bunda..
19
Bab. 19 Mulai berubah
20
Bab. 20 Curhatan Rizki
21
Bab. 21 Pesona Sang mantan
22
Bab. 22 Abian vs Damar
23
Bab 23. Kegalauan Abian
24
Bab 24. Selalu saja begitu
25
Bab. 25 Raka mulai berulah
26
Bab. 26 Sikap aneh Abian
27
Bab. 27 Curahan hati Rizky
28
Bab. 28 Kemarahan Abian
29
Bab. 29 Ulah Claudia
30
Bab. 30 Balasan untuk Claudia
31
Bab. 31 Masih Ulah Claudia
32
Bab. 32 Karma instan Claudia
33
Bab. 33 Beres juga masalah Claudia
34
Bab. 34 Habis Claudia terbit lah Raka
35
Bab. 35 Pengen ayah seperti Daddy nya Kai
36
Bab. 36 Puasa menahan Nafsu
37
Bab. 37 Saingan baru Abian
38
Bab. 38 Tamu tak di undang
39
Bab. 39 Permintaan gila seorang Raka
40
Bab. 40 Menikah lah dengan ku Azizah
41
Bab. 41 Abian or Damar ?
42
Bab. 42 Rania bikin ulah
43
Bab. 43 Rania lagi..Rania lagi
44
Bab. 44 Kelicikan Rania
45
Bab. 45 Ancaman Azizah
46
Bab. 46 Lamaran Abian kembali
47
Bab. 47 Ungkapan kebahagiaan Abian
48
Bab. 48 Sah
49
Bab. 49 Ginjal saya cocok Dok?
50
Bab. 50 Kemurkaan Raka pada Rania
51
Bab. 51 Sudah jatuh tertimpa tangga pula
52
Bab. 52 Misi pertama berhasil
53
Bab. 53 Berita duka
54
Bab. 54 Kedatangan Rania di pemakaman
55
Bab. 55 Talak Raka untuk Rania
56
Bab. 56 Raka masih terpuruk
57
Bab. 57 Saling ingat satu sama lain
58
Bab. 58 Suami aku..
59
Bab. 59 Ungkapan cinta Azizah
60
Bab. 60 Menuju ke .......
61
Bab. 61 Masih berusaha keras...
62
Bab. 62 Huh..hah...
63
Bab. 63 Pagi yang kesiangan
64
Bab. 64 Jalannya seperti kepiting
65
Bab. 65 Mulai bucin
66
Bab. 66 Drama baru Raka...
67
Bab. 67 Kena tipu
68
Bab. 68 Ada yang mau main - main rupanya
69
Bab. 69 Pelaku sudah ketemu
70
Bab. 70 Aku serahkan semua nya pada Suami aku
71
Bab. 71 Ternyata Kamu pelaku nya
72
Bab. 72 Ada yang malu - malu
73
Bab. 73 Claudia yang terlalu percaya diri
74
Bab. 74 Kekecewaan Rania
75
Bab. 75 Kurang cukup bukti
76
Bab. 76 Simbiosis mutualisme
77
Bab. 77 Perasaan aneh Abian
78
Bab. 78 Baterai full
79
Bab. 79 Dasar wanita gila !
80
Bab. 80 Abian kalang kabut
81
Bab. 81 Kembang tujuh rupa
82
Bab. 82 Raka & Claudia
83
Bab. 83 Pesona istri CEO
84
Bab. 84 Kepergian Raka
85
Bab. 85 Ragu - ragu
86
Bab. 86 Positif
87
Bab. 87 Es cekek
88
Bab. 88 Akhir nya dapat juga
89
Bab. 89 Bumil yang random
90
Bab. 90 Kabar terbaru Rania
91
Bab. 91 Romantisme Azizah dan Abian
92
Bab. 92 Kepergian Rania
93
Bab. 93 Surat wasiat Rania
94
Bab. 94 Kemuliaan Hati Azizah
95
Bab. 95 Rencana Tujuh bulanan
96
Bab. 96 Keusilan Almira
97
Bab. 97 Almira Vs Damar
98
Bab. 98 Abian mulai panik
99
Bab. 99 Alhamdulillah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!