"Dasar aki aki kurang servis, kalau benar tubuh istri mu sexy. Mengapa masih ke club malam, kalau bukan untuk mencari Jalang!." Ucap wanita tersebut yang membuat emosi Elbra memuncak.
"Heh Jalang, aku ke club untuk menghabiskan uang ku, bukan seperti mu yang mencari uang dengan menjual tubuh mu." Jawab Elbra tak terima sembari menjambak rambut wanita itu.
"Arghhh....lepas kan rambut ku sialan." Berontak wanita tersebut sembari berusaha melepaskan tangan Elbra yang menjambak rambut nya.
"Sana pergi, Jangan pernah muncul lagi di hadapan ku!!." Usir Elbra sembari melepaskan Jambakan nya.
Setiap kali Elbra ke club, ia selalu di goda oleh banyak wanita Jalang. Namun, satu pun tak ada yang berhasil menggoda Elbra. Elbra ke club hanya untuk minum minum, karena ia mudah pusing semenjak tak pernah di layani oleh Kania lagi.
Selain Itu, Elbra juga selalu berbohong pada kedua anak nya. Ia tak bisa pulang dengan alasan ada meeting atau alasan lain nya yang serupa. Padahal, ia pergi ke club malam setiap hari, dan pulang pulang dalam keadaan mabuk. Itu pun pulang nya di saat anak anak nya sudah tertidur pulas.
...______...
POV Ren
"Seharian ini aku mencari Luna. Namun, tak kunjung dapat petunjuk. Aku sudah ke rumah nya, aku sudah bertanya pada seluruh orang rumah. Tapi tidak ada satu pun yang memberi tau ku di mana Luna di rawat. Bukan hanya Luna, bang Ibra juga tak tau pergi ke mana. Sudah ku chat dan telpon berkali kali, tapi tak kunjung ada respon. Aku rindu, aku benar benar merindukan kamu Luna. Rasanya aku hilang arah, jika tak melihat mu sehari saja. Dimana kamu berada, Luna?."
Ren berbicara di dalam hati sembari termenung menatap buku pr nya, yang sedari tadi tak selesai selesai, karena sibuk memikirkan Luna.
Drett drett
Tiba tiba ponsel Ibrania bergetar, pertanda ada telepon masuk dari seseorang.
Ibrania yang mengira itu telpon dari Luna pun langsung cepat cepat mengangkat nya. Namun, saat melihat nama Revan. Seketika, rasa bahagia itu hilang.
"Hallo Ren." Ucap Revan dengan semangat.
"Iya, kenapa van?." Ren terlihat sangat lesu menjawab telepon Revan.
"Lemes bener, kenapa, sakit??." Tanya Revan yang sedikit khawatir mendengar suara lesu Ren.
"Gak kok, aku sehat." Jawab Ren dengan sedikit semangat.
"Bagus lah kalo begitu. Oh ya, sore besok kita latihan seperti biasa ya." Ucap Revan mengingatkan Ren untuk latihan besok sore.
"Iya." Jawab Ren singkat, ia sedang tak mood berbicara.
"Ya udah lah, itu aja yang mau aku omongin. Jaga kesehatan yang baik ya Ren, pertandingan nya tak lama lagi." Revan sedikit merasa khawatir mendengar respon Ren yang lemas, seperti tak ada tujuan hidup lagi. Ia takut Ren tak fokus di saat pertandingan basket.
"Iya, kalian tenang aja." Jawab Ren sembari tersenyum tipis.
Setelah mengucapkan itu, Ren pun langsung mematikan telepon nya. Lalu kembali melihat buku pr nya yang belum selesai ia kerjakan.
...______...
|Rumah sakit|
Kini Ibrania sedang duduk di pinggir ranjang Luna. Ia sedang membicarakan tentang Ren yang kemarin datang ke rumah.
"Luna....kata orang rumah, kemarin Ren datang kerumah buat cari tau di mana kamu." Beri tau Ibrania.
"Orang rumah gak ada yang keceplosan kan, kak?." Tanya Luna memastikan.
to be continued~
maaf, bab nya dikit lagi 😁🙏
Author lagi syuting drama buat tugas sekolah, mungkin Senin nanti bisa up seperti biasa 😉
mohon doa dan dukungan nya man-teman 🙏
Terima kasih 🤗
see you tomorrow 👋🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
ora
Semangatt selalu. Tugas sekolah lebih penting. Semoga setelah ini bisa lancar up nya💪💪💪
2024-11-15
1
ora
Separuh nafasnya nggak berada disisinya. Makanya lemes😭🤭🤣🤣🤣
2024-11-15
1
ora
Ckckck, sungguh terlalu kau Elbra ...
2024-11-15
1