Aqila's bitter life [chapter 8]

"Ih, kepedean kamu. Ngapain juga aku nulis tentang kamu." Elak Luna yang berusaha menutupi faktanya.

"Mungkin karena aku sangat baik, rajin, dan juga tampan." Jawab Ren percaya diri sembari berpose sok ganteng.

"Rajin apa nya, pr aja kamu sering gak ngerjain."

Mendengar ucapan Luna, Ren hanya bisa menahan malu sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Oh, ya. Kamu kok tiba tiba di sini?," Tanya Luna sembari berdiri dari bangku belajar nya.

"Aku ke sini buat jemput kamu, Luna." Jawab Ren dengan lembut.

"Jemput aku?," Tanya Luna tak percaya, sembari mengarahkan jari telunjuk nya ke tubuh nya sendiri.

"Iya, kamu." Jawab Ren sembari mengangguk kecil .

"Kamu kan tau, Ren. Ibu aku-" ucapan Luna terhenti, karena Ren dengan cepat langsung meletakkan jari telunjuk nya di bibir Luna.

"Kamu tenang aja, Lun. Aku udah dapet izin dari bang Ibra kok." Jawab Ren dengan santai.

"Ha?? Seriusan?!," kaget Luna tak menyangka, dengan mulut yang terbuka lebar dan juga mata yang membulat sempurna, hingga membuat Ren tertawa kecil melihat ekspresi Luna yang menurut nya sangat menggemaskan.

"Mulut nya di tutup dong, Lun. Kalo kemasukan biawak kan gak lucu," Ucap Ren sembari mengangkat dagu Luna, agar mulut nya tertutup.

"Ya, maaf. Aku kaget aja, tumben banget kak Ibra kasih izin." Jawab Luna yang heran dengan sang kakak yang tiba-tiba memberikan Ren izin.

"Aku juga bingung, Lun. Tiba tiba aja bang Ibra kasih izin, bahkan bang Ibra tiba tiba nyuruh aku buat jagain kamu. Padahal kan tanpa di suruh pun aku bakal jagain kamu." Bingung Ren dengan sikap Ibrania.

"Jagain aku?....apa kak Ibra sekhawatir itu yah sama aku." Batin Luna.

..._____________...

|Mansion milik keluarga Arkanata|

Di sebuah ruang makan, terlihat sekumpulan keluarga sedang makan bersama sembari membicarakan sesuatu.

"Aqila." Panggil seorang lelaki yang bertubuh besar dan tinggi. Ia adalah Kevin Arkanata, kepala keluarga di rumah tangga tersebut.

"Iya, pa. Ada apa?." Jawab Aqila datar tanpa melihat ke arah Kevin.

"Sudah papa bilang, jika papa sedang bicara lihat wajah papa!!." Ucap Kevin dengan tegas sembari menatap tajam kearah Aqila.

2 bocah laki laki yang sedang duduk di meja makan hanya bisa diam karena takut melihat sang papa yang sedang marah.

"Apa lagi, pa. Papa mau marahin aku lagi?, silahkan!!." Jawab Aqila yang sudah pasrah di marahi papa nya tanpa sebab.

"Papa hanya ingin bilang, setelah kamu lulus. Kamu akan papa nikah kan dengan anak teman bisnis papa." Ucap Kevin dengan santai.

"Papa apaan sih, aku mau kuliah dulu, pa." Jawab Aqila tak terima sembari berdiri dari duduk nya, dan menatap tak suka ke arah Kevin.

"Kuliah?...hahaha, untuk apa kamu kuliah kalau ujung ujungnya tetap menjadi istri orang. Papa juga tak mau menghabiskan uang hanya untuk kuliah mu, sudah cukup papa menahan beban sekolah SMA mu saja. Lebih baik kamu menikah dengan anak teman papa, dia sudah tampan, mapan lagi. Mampu menafkahi beban seperti kamu."

Ucapan Kevin mampu membuat goresan di hati Aqila, ingin rasa nya Aqila menangis. Namun, sebisa mungkin ia tahan.

"Jika aku beban, kenapa papa tidak membuang ku saja dari dulu!!," bentak Aqila sembari memukul meja cukup keras.

"Dasar anak tak tau di untung!!," bentak Kevin balik, sembari menampar pipi Aqila cukup kuat, hingga membuat cap merah terukir di pipi Aqila.

"Seharusnya kamu cukup sadar diri, Aqila. kamu itu hanya anak haram yang lahir dari rahim almarhumah istri ku, andai saja saat itu aku tak kasihan pada mu, Mungkin kau sudah mati sebelum di lahirkan!!." Emosi Kevin kini sangat memuncak, hingga membuat nya mengungkit masa lalu.

Mendengar ucapan Kevin, seketika air mata Aqila tak dapat lagi di bendung, ia pun menangis sembari berlari meninggalkan ruang makan. Kevin yang masih emosi berusaha menstabilkan emosi nya, agar kedua anak kandung nya tidak menatap takut ke arah nya.

...______________...

Aqila adalah anak dari hubungan di luar nikah. Saat itu keluarga Arkanata belum di karuniai seorang anak, karena mereka begitu sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing. Hingga suatu hari, sang istri mendapati tugas di luar negeri. Hingga membuat nya harus tinggal di luar negeri selama beberapa hari.

Namun, tak di sangka, ia bertemu seorang lelaki yang membuat nya jatuh hati. Dan sial nya laki laki tersebut ternyata juga tertarik pada nya, tapi bukan tertarik pada wajah nya melainkan tubuh nya.

Hingga akhirnya ia pun berhasil masuk dalam perangkap si lelaki, dan laki laki itu pun pergi setelah berhasil menikmati tubuh nya. Tanpa ia sadari ternyata lelaki tersebut berhasil menanam benih di rahim nya. Awal nya ia berencana menggugurkan kandungan nya, namun ia tak tega. Hingga akhirnya ia memilih untuk jujur pada sang suami.

Sang suami tentu saja marah besar pada nya dan menyuruh nya untuk menggugurkan kandungan itu. Namun, sang istri terus memohon dan meminta maaf. Hingga membuat sang suami tak tega, dengan berat hati sang suami pun memaafkan sang istri, walaupun ia sangat kecewa dan sakit hati karena di hianati.

Ia pun sedikit tak rela membiarkan janin itu hidup, namun karena cinta pada sang istri, ia harus bisa menerima janin tersebut berkembang hingga menjadi seorang anak yang kini bernama Aqila. Hingga usia Aqila 9 tahun, sang istri hamil lagi hasil dari benih sang suami. Dan mereka pun di karuniai anak kembar, yang di beri nama Alva Arkanata dan Alvi Arkanata.

Di usia Aqila yang ke 14 tahun, ibu nya pun meninggal dunia. Sejak saat itu kevin memperlakukan Aqila berbeda dengan kedua anak kandungnya. Setiap kali ada masalah di kantor, Kevin selalu melampiaskan nya pada Aqila dengan cara marah marah tak jelas pada Aqila bahkan sampai mengungkit ungkit masa lalu sang istri. Hingga membuat Aqila terus terusan sakit hati di buat Kevin. Awalnya ia merencanakan untuk kabur dari rumah, namun ia bingung ingin kabur ke mana. Hingga akhirnya ia pun pasrah tinggal di sana walaupun harus terus terusan di buat sakit hati. Demi keberlangsungan hidupnya.

...___________...

|Di kamar Aqila|

"Hiks hiks....aku tak mau...hiks hiks...aku tak mau menikah dengan pria yang tidak aku suka... hiks hiks..." Tangis Aqila sembari menutupi wajahnya dengan bantal, ia sangat kesal sekaligus sedih. Karena Kevin yang berencana menikah kan nya dengan pria yang ia tak kenal.

"Aku hanya ingin menikah dengan Ren..hiks hiks...aku tak ingin pria lain...hiks hiks." Ucap nya lagi sembari terus melanjutkan menangis nya.

Saat sedang menangis, tiba tiba terlintas di pikiran nya sebuah ide yang membuat nya langsung berhenti menangis.

"Ren....yah Ren, hanya dia yang boleh menikah dengan ku. Aku harus bisa dapatkan Ren, sebelum papa berhasil menikah kan ku dengan pria asing itu." Gumam nya sembari menghapus air mata di pipi nya, lalu bangkit dari ranjang nya untuk melakukan sesuatu.

...to be continued ~...

Jangan lupa dukungannya ya 😉

terima kasih, see you tomorrow 👋🏻

Terpopuler

Comments

Manik🌼

Manik🌼

maksudnya apa ini apa kebenaran terungkap 😭😭

2024-12-12

1

Manik🌼

Manik🌼

1 iklan untuk mu❤️

2024-12-12

1

ora

ora

/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/ .....

2024-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!