Bab 9

"Massh," desis Kinar dengan badan sedikit menggelinjang akibat ulah tangan nakal Eza.

Mendengar desisan Kinar, Eza semakin bergairah dan semakin bersemangat untuk memadu hubungan terlarang dengan sang adik ipar.

Begitu juga dengan sebaliknya. Kali ini, Kinar sepertinya termakan ucapan Eza. Sesekali, ia harus menuruti kata hatinya sendiri dan mengutamakan dirinya sendiri.

Semakin lama, permainan mereka semakin panas. Kini, Eza sudah menuntun Kinar ke atas ranjang lalu mengungkung sang adik ipar dengan penuh gair4h.

Perlahan tapi pasti, satu persatu pakaian yang dikenakan oleh Kinar terlepas dari badannya. Nampaknya Kinar sudah siap dengan apa yang akan dilakukan oleh Eza. Ia sudah siap memberikan kehormatan yang selama ini dipertahankannya.

"Maass," panggil Kinar saat Eza akan melakukan penyatuan dengannya.

"Ya, ada apa sayang?" jawab Eza lalu bertanya. Dengan nafas yang saling memburu, Eza terus menatap Kinar dengan tatapan penuh harap.

"Aku takut," jawab Kinar dengan nada suara yang membuat Eza semakin bergairah.

"Takut kenapa? Hmmm? Ada aku. Aku akan selalu ada buat kamu Kinar," jawab Eza sembari mengelus bibir Kinar dengan ibu jarinya.

"Tapi mas, bagaimana kalau kak Dee," ucap Kinar terputus.

"Ssssttt, jangan bahas apapun. Aku ingin menghabiskan waktuku hanya dengan mu Kinar. Aku ngga mau ada yang merusak momen ini," sela Eza lalu kembali mencumbui Kinar sebelum ia melanjutkan penyatuannya.

Kinar pun memilih diam dan kembali menikmati apa yang Eza suguhkan. Ia kembali memasrahkan tvbvhnya kepada Eza dan membiarkan laki-laki yang amat ia cintai itu merenggut kesucian yang selama ini ia jaga.

"Auu sakit mas, perih sekali," ringis Kinar mer3mas kuat seprai dan meneteskan air matanya.

"Tahan sebentar ya sayang, ini ngga akan lama kok. Aku akan lebih pelan lagi," ucap Eza terus berusaha menerobos dinding pertahanan Kinar.

Hingga pada akhirnya....

"Aaaarrgggggghhh.. Sakitt," ringis Kinar lagi diiringi dengan hilangnya kesucian gadis cantik yang berprofesi sebagai dokter tersebut.

Tau akan kesakitan yang dirasakan oleh Kinar, Eza memilih untuk berhenti sejenak. Membiarkan miliknya melakukan penyesuaian di dalam sana.

"Sakit ya, maafkan aku ya. Sebentar lagi sakitnya akan hilang kok," ucap Eza menatap wajah Kinar dengan penih cinta dan mengusap kepalanya dengan lembut. Tak lupa, ia memberikan satu kecupan di kening Kinar yang sudah dibasahi oleh keringat.

Hingga beberapa saat kemudian, secara perlahan, Eza kembali memulai hajatnya dengan pelan dan penuh perasaan. Laki-laki tampan yang merupakan kakak ipar dari Kinar tersebut merasa sangat bahagia sekali melakukannya bersama dengan Kinar. Sangat berbanding terbalik saat ia melakukannya bersama dengan istri sahnya Dewi.

Eza begitu menikmati setiap detik demi detik pergumulan yang mereka lakukan. Begitu juga dengan Kinar. Mereka sunggug lupa dengan status mereka masing-masing.

"Ahh mas, mhhh," racau Kinar menikmatinya. tvbvh polosnya bergerak keatas kebawah mengikuti irama hentakan dari Eza. Begitu juga dengan hiasan dadanya yang begitu menantang. Bergerak kesana kemari bagaikan agar-agar jelly yang menggugah selera.

Ranjang yang semulanya rapi, kini menjadi berantakan, bantal dan guling yang seharusnya berada di atas ranjang bersepraikan putih tersebut, kini sudah berserakan di lantai, ditambah lagi dengan pakaian mereka yang tercampak kesana kemari.

Ruang kamar yang tadinya hanya ada suara air hujan, kini sudah bercampur dengan suara nikmat dari Kinar dan juga Eza.

Badan mereka sudah basah karena peluh masing-masing pasangan terlarang tersebut.

Hingga hampir satu jam lamanya, Eza dan Kinar pun sama menegang. Itu artinya, mereka sudah sampai pada puncak kenikmatan masing-masing.

Dengan nafas yang masih menderu, eza mencabut miliknya setelah membiarkan semua benihnya mencari kehidupan di milik Kinar. Menidurkan tvbvh polosnya nya di sebelah Kinar yang tengah mengatur nafasnya.

"Makasih ya sayang. Aku janji ngga akan meninggalkan kamu," ucap Eza sembari memeluk Kinar.

"Sama-sama mas. I love you," jawab Kinar kini tanpa malu-malu mengungkapkan perasaannya.

Tak lama kemudian, mereka pun sama-sama tertidur dengan lelap. Sementara itu, di rumah, Dewi sudah menyiapkan makan malam untuk suaminya yang tak kunjung pulang dan tak bisa dihubungi sedari tadi.

Ada perasaan cemas di dalam diri Dewi. Ia. mencoba menghubungi salah satu teman Eza, dan sang teman mengatakan kalau Eza ada rapat penting dengan klien di luar. Mendengar jawaban yang ia terima, Dewi merasa sedikit lega. Ia tidak tau saja jika teman suaminya itu sudah berbohong atas permintaan Eza. Ya, Eza sudah mengatur semuanya. Ia tau jika Dewi pasti akan menghubungi temannya tersebut jika dirinya tak bisa dihubungi.

Beberapa saat kemudian, Kinar pun terbangun dengan posisi Eza masih memeluknya.

Perlahan, Kinar membuka matanya dan melihat wajah tampan yang tengah tertidur di sebelahnya.

Sekilas, Kinar tersenyum lalu senyumnya kembali memudar dan menghilang.

'Maafkan aku kak. Aku dan Mas Eza saling mencintai. Aku ikhlas jika harus berbagi Mas Eza dengan kakak. Aku janji kak, kakak tidak akan tau hubunganku dengan Mas Eza. Aku ngga mau kakak terluka karena hubungan kami,' batin Kinar kemudian beranjak secara perlahan turun dari ranjang.

"Awwhhhh sakit," desis Kinar saat berjalan belum satu langkah. Ia memegangi bagian V nya yang terasa sangat perih karena pergulatan mereka tadi.

Secara perlahan, Kinar terus melangkah terseok ke kamar mandi. mengisi air hangat di bathtub untuk meredakan rada sakitnya dan pegal di badannya akibat permainan mereka tadi.

Saat berendam dengan air hangat, Kinar kembali membayangkan adegan demi adegan beberapa waktu yang lalu. Membayangkan bagaimana cara Eza menatapnya dan memperlakukannya.

"Kenapa aku jadi candu membayangkannya mas? Kenapa? Kenapa harus dengan mu?" gumam Kinar tersenyum tipis.

Di saat Kinar tengah menikmati air hangat yang merendam badannya, pintu kamar mandi pun di buka. Terlihat Eza masuk dengan hanya mengenakan bokser pendek saja.

"Kamu sudah bangun mas?" tanya Kinar tanpa melakukan pergerakan apapun.

"Sudah. Kenapa kamu tidak membangunkan aku?" jawab Eza menghampiri Kinar dan mengelus wajah cantiknya.

"Aku nggak tega membangunkan kamu tidur mas. Sekarang mandilah di sana dan segeralah pulang ke rumah. Kak Dewi pasti sudah menunggumu," balas Kinar lagi.

"Tapi aku masih betah disini Kinar. Aku ingin selalu berada di dekatmu," jawab Eza sembari menyelinapkan tangannya ke dalam bathtub laku mengusap perut Kinar dan bermain di area dadanya, sehingga membuat Kinar sedikit melenguh.

"Nggak bisa gitu mas, Kak Dewi adalah istrimu, tempat kamu untuk pulang. Apa kata ibu dan ayah nanti mas kalau kamu pulangnya kemalaman," jawab Kinar dengan suara yang terdengar seksi di telinga Eza lantaran Eza terus memainkan tangannya.

"Baiklah, baiklah. Aku akan pulang. Tapi aku ingin melakukannya sekali lagi bersama dengan kamu sayang. Boleh ya, sebentar saja, di dalam bathtub ini," bisik Eza membuat bulu kuduk Kinar berdiri.

"Jangan bercanda mas, punyaku masih sakit dan lagi pula, bathtub nya sempit. Ngga muat dua orang di dalam sini," tolak Kinar yang tidak mau Eza pulang kemalaman.

"Ya sudah, kalau begitu kita melakukannya disitu saja," jawab Eza menggendong tvbvh polos Kinar dan membawanya ke bawah shower.

Kinar sama sekali tidak bisa menolak lantaran sebenarnya ia juga menginginkan hal yang sama. Akhirnya, mereka kembali melakukan hubungan terlarang itu sebelum Eza pulang kerumah mertuanya. Meninggalkan Kinar yang sudah ia berikan kenikmatan tiada tara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!