Bab.11 Revan tersiksa

" Mas " Lenna mendorong dada bidang Revan untuk melepaskan tautannya.

" bahaya mas, aku takut ada yang merhatiin kita " ucap Lenna dengan nafas terengah-engah

Revan tampak diam membisu dan menatap dalam wajah Lenna, Lenna bisa melihatnya bahwa saat ini Revan tengah menahan hasratnya.

Revan mendekatkan kembali wajahnya, lalu mencium pelan bibirnya. setelah itu barulah ia menjauh dan kembali pada posisinya semula

" Maaf Len, a-aku bener-bener gak tahan " ucapnya kemudian, ia mengusap pelan wajahnya dengan gusar. lalu ia menyadarkan kepala kebelakang

" iya mas, aku ngerti kok " jawab Lenna. " aku keluar dulu ya mas, takutnya ada yang merhatiin kita " sambungnya lagi. lalu mendekat kearah Revan dan tiba-tiba mencium pipinya

Revan kembali mencekal tangan Lenna, Lenna pun spontan kembali menoleh dan tatapan keduanya terkunci

Lenna bisa melihat ada sesuatu yang ingin laki-laki itu katakan. beberapa saat kemudian barulah Revan melepaskannya

segera Lenna turun dan melambaikan tangannya, revan melajukan mobilnya dengan perasaan tak tenang. ia begitu tampak frustasi.

****

di tempat lain, Lenna tampak ceria. ia melangkah ke ruangannya dengan hati berbunga-bunga. ia masih mengingat kejadian demi kejadian di alaminya

ketika sampai ia langsung duduk dan wajahnya menatap keatas langit-langit, ia menerawang jauh. ia bisa mengingat bagaimana cara Revan memandang.

pandangan penuh damba dan hasrat yang jadi satu. lalu ia meraih ponselnya berniat mengirim pesan semangat buat Revan.

[ mas, udah sampai belum ? ]

[ kalau udah, semangat ya mas ] tak tupa di ujung kalimat di sertai emoji love, itu pesan beruntun yang dikirim Lenna

lalu meletakkan ponsel, segera ia meraih berkah dan membuka laptopnya. moodnya sedang bagus pagi ini.

**

Revan barusan saja sampai, ia berjalan dengan lesu ketika memasuki kantornya. tiba-tiba ponselnya bergetar ,tangannya merogoh kantung celananya.

ia membuka pesan dan nama Lenna tertera disana, pesan dikirim sekitar tujuh belas menit yang lalu. tak segera membalasnya, ia mengantonginya kembali ponselnya.

gegas langkahnya dipercepat, tak lama ia telah sampai dan duduk bersandar. berniat membalas pesan itu

ia menghela nafas pelan " gimana bisa tenang, kalau kepala bawah ku belum dapat obat " gumamnya

[ ini barusan sampe kok ] balasnya kemudian. kali ini ia benar-benar tak bisa tenang. pikirannya saat ini adalah bagaimana cara kepala bawahnya tertidur

namun segera ia meraih laptop dan mencoba fokus, tetap saja bayangannya hanya ada Lenna. ia ingin sekali menyetuh dan bermain-main dengan dua gunung kembar milik Lenna.

akhirnya ,ia menyadarkan kepala kebelakang, lalu memijit pelipisnya pelan. hingga ia tak sadar Andi teman kantornya itu memasuki ruangannya

seperti biasa, Andi dengan sengaja mengejutkan Revan.

" doorrr... !! " tangan Andi memukul pelan meja kerja Revan

Revan terjingkat dan mengumpat habis-habisan

" bangsat loe An" umpatnya " gue bunuh loe " sambungnya lagi, tangannya ingin memukul kepala temannya itu, namun dengan cepat, Andi mengelak

tawa Andi meledak seketika ,ia terbahak-bahak puas melihat manajer sekaligus temannya itu terlihat kesal

" mau ngapain loe kesini ?" tanya Revan dengan nada sengit

Andi kembali tertawa " gue minta loe tanda tangani ini berkah bro " jawab Andi meraih map merah yang ia pegang lalu meletakkan di depan Revan

Revan mendengkus, lalu meraih map yang diserahkan oleh Andi

" elo , lagi mikirin apa sih bro, kayak berat banget beban loe " tanya Andi penasaran, ia melihat ada kegelisahan diwajah tampan temannya itu

" jangan-jangan loe lagi berantem ya sama nyonya " sambungnya lagi dengan nada ingin tahu

Revan hanya diam, dan menyeringai " kepo !! ,udah sana kerja " ia mengusir temannya itu dan menggibas-gibaskan tangannya

" ya elah ,gitu amat " Andi beranjak dari duduknya dan melangkah keluar, meninggalkan Revan yang masih tersiksa

00

siang itu pukul 12.00 tepat , seorang wanita cantik, berambut panjang sedang duduk santai membaca sebuah buku majalah.

Alin saat ini sedang duduk santai di lantai atas. ia duduk di taman mini yang sengaja di buatkan Revan.

ia sebenarnya hanya mengalihkan pikiran buruknya saja. ia melihat bagaimana sahabat dan suaminya yang terlihat mencurigakan.

lagi, ia berpikir positif tentang keduanya. tak mungkin keduanya mengecewakannya. tiba-tiba ia ingin sekali curhat kepada Alin itu.

segera ia meraih ponselnya

[ Len , sibuk ya? ]

ia tahu, saat ini mungkin sahabatnya tengah istirahat.

tak butuh waktu lama, pesannya dibalas

[ enggak kok Lin, ini lagi kekantin ]

Alin tersenyum senang, karena ia merasa sahabatnya itu selalu ada disaat ia butuh

[ Len ,kira-kira laki-laki tuh ,kuat gak sih nahan gak berhubungan intim ] tanya Alin

[ kayaknya gak bisa deh Lin? , emang kenapa ?] tanyakan Lenna balik

lalu Alina menceritakan ,bahwa ia sedang datang bulan dan untuk beberapa hari kedepan belum bisa melayani suaminya itu.

Lenna yang tahu hal itu, merasa mendapat angin segar. ia pikir ini kesempatan untuk menjebak Revan

saat ini Lenna seolah-olah, memberikan masukkan terhadap sahabatnya itu, Alin yang tak tahu rencana jahat sahabatnya itu pun bahagia. ia merasa beruntung memiliki sahabat yang pengertian

00

sore menjelang, Revan dan Lenna sempat bertukar pesan. mereka membuat janji untuk pulang bersama

saat ini keduanya telah berada di dalam mobil, Revan sengaja melambatkan laju mobilnya. ia sengaja berlama-lama.

tiba-tiba Revan memegang tangan Lenna " Len, eemm... kita bisa " Revan tak melanjutkan lagi ucapannya. tenggorokkannya seakan tercegat

Lenna mengulurkan tangan ke atas paha Revan, dengan lembut Lenna mengusap pelan paha itu.

" Mas " ucap Lenna, suara Lenna yang lembut itu semakin membuat Revan makin tak tenang

tiba-tiba ketika mobil berada dijalan yang sepi, Revan menepikan mobilnya. ia menatap dalam wajah Lenna, nafasnya memburu

jantungnya detak lebih cepat, ia menyentuh pelan pipi Lenna, mengusap bibirnya. Lenna memejamkan matanya ketika Revan mendekatkan wajahnya dan mecium bibirnya

Revan tampak brutal menciumnya, melumat. erangan kecil yang tertahan keluar dari mulut Lenna.

ia membiarkan tangan nakal Revan menyusuri bagian bawahnya.

" Len " ketika tautannya lepas, wajah keduanya sangat dekat " mas menginginkan lebih dari ini " suara berat Revan tampak berbisik didepan wajah Lenna

kembali Revan melumatnya, ia seperti tak ingin melepaskannya.

Lenna membalas semua perlakuan Revan. tangannya meremas pelan rambut Revan. ia juga membiarkan tangannya memainkan bagian depan tubuhnya

Lenna tampak menikmati sentuhan Revan. ia juga sebenarnya menginginkan lebih dari bercumbu, namun ia sengaja untuk tak menuruti keinginan lebih Revan

ia sengaja membuat Revan semakin bertekuk lutut dengannya dan mengabaikan Alina.

ketika Revan tengah asyik dengan milik Lenna ponsel miliknya berdering, tanda ada yang menelepon. ia dibuat kaget.

segera melihat siapa yang menelepon,saat akan menekan tombol hijau, tiba-tiba Lenna menarik kepala Revan dan menciumnya

Revan tak menolak, karena ia sedang diliputi hasrat yang menggebu..

tangan Lenna pun terulur, mencari senjata kebanggaan Alin. ia mendorong pelan dan berusahaan melepaskannya tautannya

Revan tampak heran, namun setelah Lenna menyentuh dan meremas senjatanya barulah ia tahu.ia menikmati sentuhan tangan lembut Lenna.

" mas, kayaknya kita udah kelamaan deh berenti disini " tiba-tiba Lenna bersuara, seketika Revan membuka mata. ia mengawasi sekeliling memperhatikan disekitarnya

" sepi " ucap Revan dengan suara berat, tangannya meremas kembali daging empuk yang menggantung si dada Lenna.

namun untuk kedua kalinya, suara ponsel Revan berdering. dengan terpaksa ia mengangkat telepon nya

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

Alina bodoh masalah pribadi rumah tangga kok cerita sm org walau itu teman sendiri

2024-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 Pelakor itu Sahabatku
2 bab 2. Tamu tak terduga
3 bab.3 tak sengaja bertemu
4 Bab.4 Kedatangan mama mertua
5 Bab.5 Malam bahagia bagi Alina
6 Bab.6 Bertemu Lenna
7 Bab.7
8 Bab.8 Mulai Mendekati Revan
9 Bab.9 Malam panas yang tak sengaja
10 Bab.10 Revan semakin Penasaran
11 Bab.11 Revan tersiksa
12 Bab.12 Merasa Aneh
13 Bab.13 Bertemu Mama Mertua
14 Bab.14 Makan Malam
15 Bab.15 Akal-akalan Lenna
16 Bab.16 Revan Mulai Nakal
17 Bab.17 Tergoda
18 Bab. 18 Alin mengajak Lenna menginap
19 Bab.19 Suara aneh
20 Bab. 20 hampir saja
21 Bab.21 Tidak pulang
22 Bab.22 Merasa bersalah
23 Bab.23 Siapa?
24 Bab.24 Alina kesepian
25 Bab.25 Revan membeli cincin
26 Bab.26 Senam Jantung
27 Bab.27 Mencairkan hati Alina
28 Bab.28 kalau hamil gimana
29 Bab. 29 Membeli Apartemen
30 Bab.30 Pertengkaran Pasangan suami istri
31 Bab.31 Lenna Hamil
32 Bab.32 pesan yang dikirim Lenna
33 Bab.33 Ŕencana Alina
34 Bab.34 Ketahuan
35 Bab. 35
36 Bab. 36 Revan kebingungan
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39 Fakta yang menyakitkan
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43 Rumit
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48 Sidang pertama
49 Bab.49 Lenna semakin menjadi-jadi
50 Bab.50 Pesan Yang dibaca Revan
51 Bab 51 Resmi bercerai
52 Bab 52 Pertemuan yang tidak sengaja
53 Bab 53 Upaya penculikkan
54 Bab.54 Masih selamat
55 Bab.55 Mulut pedas Mama Rita
56 Bab.56
57 Bab.57 Sebuah kebenaran
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60 Kiriman Video
61 Bab.61 Ancaman
62 Bab.62 Mendatangi Lenna kekantor
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65 sebuah rencana
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab.68
69 Bab. 69 tertangkap
70 Bab.70 Cibiran
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab. 79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83 Kecelakaan
84 Bab.84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab.87
88 Bab. 88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab. 93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab. 96 cidera
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab.103
104 Bab 104
105 Bab.105
106 Bab. 106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab.112
113 Bab.113
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pelakor itu Sahabatku
2
bab 2. Tamu tak terduga
3
bab.3 tak sengaja bertemu
4
Bab.4 Kedatangan mama mertua
5
Bab.5 Malam bahagia bagi Alina
6
Bab.6 Bertemu Lenna
7
Bab.7
8
Bab.8 Mulai Mendekati Revan
9
Bab.9 Malam panas yang tak sengaja
10
Bab.10 Revan semakin Penasaran
11
Bab.11 Revan tersiksa
12
Bab.12 Merasa Aneh
13
Bab.13 Bertemu Mama Mertua
14
Bab.14 Makan Malam
15
Bab.15 Akal-akalan Lenna
16
Bab.16 Revan Mulai Nakal
17
Bab.17 Tergoda
18
Bab. 18 Alin mengajak Lenna menginap
19
Bab.19 Suara aneh
20
Bab. 20 hampir saja
21
Bab.21 Tidak pulang
22
Bab.22 Merasa bersalah
23
Bab.23 Siapa?
24
Bab.24 Alina kesepian
25
Bab.25 Revan membeli cincin
26
Bab.26 Senam Jantung
27
Bab.27 Mencairkan hati Alina
28
Bab.28 kalau hamil gimana
29
Bab. 29 Membeli Apartemen
30
Bab.30 Pertengkaran Pasangan suami istri
31
Bab.31 Lenna Hamil
32
Bab.32 pesan yang dikirim Lenna
33
Bab.33 Ŕencana Alina
34
Bab.34 Ketahuan
35
Bab. 35
36
Bab. 36 Revan kebingungan
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39 Fakta yang menyakitkan
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43 Rumit
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48 Sidang pertama
49
Bab.49 Lenna semakin menjadi-jadi
50
Bab.50 Pesan Yang dibaca Revan
51
Bab 51 Resmi bercerai
52
Bab 52 Pertemuan yang tidak sengaja
53
Bab 53 Upaya penculikkan
54
Bab.54 Masih selamat
55
Bab.55 Mulut pedas Mama Rita
56
Bab.56
57
Bab.57 Sebuah kebenaran
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60 Kiriman Video
61
Bab.61 Ancaman
62
Bab.62 Mendatangi Lenna kekantor
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65 sebuah rencana
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab.68
69
Bab. 69 tertangkap
70
Bab.70 Cibiran
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab. 79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83 Kecelakaan
84
Bab.84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab.87
88
Bab. 88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab. 93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab. 96 cidera
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab.103
104
Bab 104
105
Bab.105
106
Bab. 106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab.112
113
Bab.113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!