setelah pembicaraannya dengan Alina beberapa saat lalu, Revan belum bisa untuk memejamkan matanya. ia membolak balikkan badannya, mencari posisi ternyaman. namun ia tak kunjung mengantuk
akhirnya ia memutuskan untuk keluar kamar, dan melangkah menuju ruang kerjanya, ia duduk lalu membuka laptopnya, mengecek beberapa berkas yang belum sempat ia lihat
Tak lama, fokusnya teralihkan dengan bunyi notifikasi dari ponselnya
ting..
ia melirik lalu membaca si pengirimnya, " Lenna " gumamnya pelan. ia meraih dan membuka pesannya
\[ Mas, udah tidur belum?\] \>Lenna
tak menunggu lama Revan segera membalasnya
\[ belum, ada apa Len ?\]
Revan begitu penasaran, apa yang membuat Lenna mengiriminya pesan malam-malam begini.
\[ besok, boleh gak mas aku ikut nebeng ke kantor \]
[ emang mobil kamu kemana?]
[ mobil aku lagi di bengkel mas, lagi servis ]
Revan heran, kenapa ia tak memesan taxi online saja, hati Revan bertanya-tanya.
[ Oke. besok aku jemput jam 06.30 ]
[aku tunggu ya mas ] di sertai emoji senyum.
Revan menghembuskan nafasnya pelan, lalu melanjutkan lagi fokus ke depan laptopnya.
***
beberapa saat sebelumnya, seorang gadis cantik tampak antusias setelah menyudahi berkirim pesan dari seorang Pria. memilih pakaian yang akan di pakainya besok. ia membolak balikkan semua isi pakaian nya.
setelah sekian menit ia menemukan pakaian yang di rasanya cocok. segera ia menyiapkannya. dengan hati berbunga ia melangkah menuju ranjang king sizenya lalu berbaring dan ingin segera pagi
00
Kring.. kriing..jam menunjukkan pukul 05.20
bunyi alarm disebuah ruang kamar tidur pasangan suami istri.
Alina mengerjabkan mata dan meraih alarm dan mematikannya. dengan mata berat ia mencoba bangun lalu membangunkan sang suami
" Mas, bangun mas " ia menguncang pelan badan suaminya " Mas, bangun " ucapnya lagi
" hm " dengan malas Revan memaksa matanya terbuka " Jam berapa sayang " tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur
" udah jam lima lebih mas " jawabnya " buruan mandi " perintahnya
" hm, iya " ia mencium pipi sang istri sebentar, dengan langkah gontai ia melangkah ke kamar mandi.
Alina tampak geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya, lalu ia beranjak menuju lemari untuk menyiapkan keperluan suaminya
tak butuh waktu lama Revan keluar dengan, rambutnya yang basah masih menetes di wajahnya.
"mas , aku mandi bentar ya. kamu tunggu di bawah dulu. nanti aku bikini sarapan" perintahnya kepada Revan, sambil berlalu ke kamar mandi
00
Pagi yang Cerah , jam menujukkan pukul 06.00 tepat. seorang gadis telah siap dengan setelan kerjanya.
tak lupa ia memakai parfum, membuka ponselnya dan mengirim pesan untuk Revan
[ Mas, udah siap belum? ]
tak lama pesannya dibalas oleh Revan
[ iya, ini lagi mau pergi ]
[ Ok ]
Lenna tampak Ceria dan segera turun kebawah. ia duduk menunggu diruang tamu.
setelah dua puluh menit, klakson mobil terdengar dari luar, Lenna segera keluar rumah. ia berjalan menghampirinya dengan wajah penuh senyum.
" Mas " lalu membuka pintu mobilnya dan masuk.
" udah siap ?" tanya Revan dengan jantung
berdetak jauh lebih kencang.
" udah mas "jawab Lenna mengangguk pelan
sejak melihat Lenna keluar dari dalam rumah. ia terpesona, ia memerhatikan penampilan Lenna dari bawah hingga ujung rambut begitu mempesona dimatanya
Rok pendek sebatas paha, setelan kemeja putih panjang di padukan dengan blazzer hitam sangat cocok di tubuh Lenna yang putih dan tinggi. sangat sexy
apalagi kancing kemeja bagian atas dibiarkan, menampakkan dua gundukkan daging sedikit menyembul keluar.
Revan berdehem hanya untuk menetralisir kan perasaannya dan ada sesuatu yang bangun.
" btw, mas Revan mau gak nemenin aku sarapan? "
" hah.. eh ,aku juga belum sarapan kok "jawab Revan gugup.
" waah kebetulan dong ! ,kita sarapan bareng yuk mas " ajak Lenna yang begitu antusias
" Okelah, kalau gitu "
akhirnya mobil Revan berbelok kearah sebuah kedai yang cukup bagus.
****
setelah keduanya sarapan Revan dan Lenna melanjutkan perjalanan nya. Keduanya tampak akrab. saling melempar canda
lima belas menit kemudian, mobil Revan tepat berhenti di depan kantor tempat Lenna bekerja.
" mas , aku duluan ya " dengan gaya manjanya " makasih loh udah ngasih tebengan " ucapnya lagi
mata Revan tak lepas dari wajah gadis sexy itu " iya sama-sama " jawab Revan tersenyum
setelah berpamitan, Revan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedikit cepat. tak butuh waktu lama ia sampai. dan berbelok memarkirkannya mobilnya.
ia berjalan dengan wajah yang ceria, tanpa ia sadari beberapa pasang mata melihat kearahnya. karena sejak turun dari mobil senyum di wajah tampannya itu selalu terlukis
" Doorrr... !"
Revan berjingkat kaget. sebab Andi teman kerjanya mengejutkannya
"sialan loe" umpat Revan kesal, ia mendorong tubuh temannya itu. Andi tertawa terbahak-bahak karena berhasil membuat temannya kaget
" abisnya ,loe dari tadi kek orang gila bro !" celotehnya
Revan tak menggubris temannya itu, dengan langkah cepat ia berjalan. lalu segera masuk keruangannya.
ia menghempaskan bokongnya dikursi kebanggaannya lalu menghela nafas panjang
" dasar temen laknat "..
00
jam makan siang telah tiba, Lenna berjalan menuju kanti kantor yang berada di lantai dua. ia berjalan sendirian karena kebanyakan karyawan wanita di tempatnya bekerja tidak ada satupun yang akrab dengannya
setelah sampai ia memutuskan untuk memesan makan siangnya, lalu duduk di ujung dekat jendela besar.
sambil menunggu pesanan ia memainkan gawainya. mencoba mengirim pesan kenomor sahabatnya
[ hay , sibuk gak nih ] tanyanya
sudah menunggu beberapa menit pesannya belum dibalas, ia pikir Alin sedang tidur siang. karena pesanannya telah datang. ia memutuskan untuk makan dahulu
tak lama, gawainya berdering, pertanda ada telepon masuk. ia meraihnya lalu nama Alin tertera disana. segera menekan tombol hijau
" Hallo " suara diseberang sana
" haloo Lin, Lagi sibuk gak ? " tanya Lenna
" enggak Len, kenapa?" Alin bertanya balik
" aku sore nanti mau mampir kerumah kamu, ganggu gak kira-kira "
" oh enggak kok, main aja. lagian aku bosan " dengan nada memelas
" ok deh, nanti aku mampir ya"
"Oke, sampai ketwmu nanti sore " ucap Lenna. ia mengakhiri telponnya
tampaknya ia bukan sekedar hanya mengunjungi sahabatnya itu. ada maksud lain dalam hatinya.
00~
tadi sebelum pulang Lenna mengirim pesan ke Revan, bahwa ia akan pulang naik taksi online saja. ia sengaja melakukannya bukan tanpa alasan
saat ini ia telah berada di dalam taksi online, ia tadi juga sempat membeli oleh-oleh, yaitu kue kesukaan sahabatnya
dua puluh menit berlalu, taksi yang dinaikinya berbelok memasuki kompleks perumahan elite. tak lama mobil berhenti tepat dirumah sang sahabat
"ini ongkosnya pak" tangan nya mengulurkan uang pecahan seratus ribu " sisanya ambil aja pak
sang bapak sopir tampak semringah menerima uangnya " makasih banyak ya mbak" lalu sang sopir taksi meninggalkan tempat dimana Lenna berhenti
***
Lenna telah berdiri didepan pintu rumah. Tak lama sang sahabat memeluk erat
" Lenna " teriak Alin kencang dan langsung memeluknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments