Pukul lima pagi Alina telah bangun, ia merenggangkan otot-otot tubuhnya. sesekali tampak menguap. ia segera beranjak dan melangkah menuju kamar mandi.
wanita cantik itu membersihkan diri ,hanya butuh waktu lima belas menit ia selesai dengan ritual mandinya. ia keluar dan berjalan menuju ruang ganti.
hari ini ia memilih memakai dress berwana coklat tanpa lengan. setelah itu ia memoles wajah nya dengan sedikit make up tipis, tak lupa lipstik merah muda mewarnai bibirnya.
ia hanya ingin terlihat segar dimata suaminya. Alina mematut dirinya didepan cermin. sebenarnya tanpa make up pun wajahnya masih terlihat ayu ,tapi ia ingin selalu terlihat cantik didepan sang suami.
setelah puas ia segera melangkah turun kelantai bawah, ia berniat untuk membuat sarapan untuk suaminya. ia hanya membuat teh hangat kesukaan suaminya dan tak lupa nasi goreng telur mata sapi makanan favorit Revan.
Alina sudah sibuk didapur meracik bumbu dan tentunya di bantu dengan mbak yati. setelah semua sudah selesai ia menata di atas meja makan lalu segera membangunkan sang suami
" mas, bangun mas " ia mengoyang pelan tubuh suaminya " mas, bangun udah siang " lanjutnya lagi
sang suaminya pun menggeliat "hm, jam berapa sayang " dengan suara serak khas orang bangun tidur
"hampir jam enam mas, nanti keburu kesiangan loh mas" jawabnya
Revan mencoba bangun lalu tanpa aba-aba ia meletakkan kepalanya di bahu sang istri
"mas, ayo buruan mandi " kata Alin
" hm, ia sayang " sebelum pergi kekamar mandi ia mencium pipi istrinya
disaat sang suami mandi ,Alin menyiapkan pakaian yang akan di kenakkan Revan. pilihannya kemeja polos berwarna putih dan dasi ber warna abu
beberapa saat Revan sudah selesai dengan ritual mandinya, ia tampak lebih segar. rambut basahnya menetes di wajahnya. badan kekar dan berototnya terekspos bebas.
Alina yang melihatnya pun di buat terpesona ,perut kotak-kotaknya seolah ingin ia sentuh.
" ekhem... " Revan berdehem, membuat Alina sadar lalu gugup karena ketahuan memerhatikan suaminya. Revan berjalan mendekati istrinya
"kenapa ? terpesona ya sama ketampananku " goda Revan sambil menaik turunkan alisnya dan senyum tipis terulas
Alina gugup dan salah tingkah "iss apaan sih mas enggak kok" ia mencoba membuang muka menghindari kontak matanya dengan suami.
" udah sana buruan pakai bajunya " ia mengalihkan rasa gugupnya.
Revan terkekeh geli " jadi gemes deh " ucapnya sambil mencium pipi sang istri
Alina tersipu malu, wajahnya merona dan mengulum senyum
setelah selesai dengan drama di kamar keduanya pun turun kebawah dan sarapan. Revan tampak menikmati sarapannya.
ia meneguk habis teh hangatnya , lalu meraih tissue didepannya. pertanda makannya sudah selesai
" sayang , mas berangkat ya. takutnya macet dijalan "
"iya mas" jawab Alin " jangan ngebut-ngebut" katanya lagi sambil berjalan bersisian dengan sang suami.
sebelum pergi Revan mencium kening sang istri, Alin melambaikan tangannya ,setelah mobil sang suami hilang di balik pintu pagar ia barulah masuk.
seperti biasa ia masuk kedalam membersihkan kamar pribadinya.
00
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya Revan sampai di depan kantor ia berkerja. ia segera memarkirkannya lalu gegas keluar dari mobil dan melangkah menuju lantai atas dimana ruangan ia kerja
hari ini ia ada meeting dengan beberapa perusahan, salah satunya perusahaan milik Lenna bekerja.
ketika ia sedang sibuk mempersiapkan semua pintu diketuk dari luar
Tok ... Tok...
" ya masuk " jawab Revan
muncullah sosok wanita cantik " pak Revan sebentar lagi jadwal metting di mulai" katanya memberitahu
"Ok, saya segera kesana" jawab Revan melihat sekilas sang rekan kerja
tak lama Revan sudah melangkah menuju ruang meeting dengan gagahnya
ketika ia masuk para klien telah berkumpul dan tanpa ia sangka matanya melihat gadis cantik yang sedang menatapnya juga dengan muka yang sama terkejut
keduanya lantas melempar senyum, tak lama metting dimulai. sesekali Lenna maupun Revan saling curi pandang. terkadang mata mereka bertemu
setelah tiga jam berlalu meeting pun selesai, mereka saling mengobrol sebentar lalu keluar dengan urusan masing-masing
di ruang itu tersisalah Lenna dan juga Revan.
" Hay Len, gak sangka ya kamu kerja di perusahan pak Wiro" ia tampak berjalan mendekat
Lenna terkekeh " iya mas, aku seneng aja bisa ketemu mas Revan disini " jawabnya
"Gimana kalau kita kekantin bentar mas, bisa gak temenin aku" ajak Lenna
Revan tampak berfikir lalu mengangguk pelan "Ok, aku juga lagi pengen ngopi " jawab Revan yang sedikit gugup. ia pikir mengobrol dengan Lenna tak jadi masalah
setelah sampai mereka memiih duduk didepan jendela
"ternyata selain ganteng mas Revan ini juga cerdas banget ya " puji Lenna " pantes aja jadi orang penting di perusahaan " ucapnya lagi
pujian itu membuat Revan melambung ia tampak malu "ah enggak kok, ini berkat tim kita juga " Revan tak mengulum senyum malu
lama kelamaan mereka semakin akrab, tak ada lagi rasa canggung. keduanya tampak saling melontarkan candaan.
Revan merasa nyaman saat mengobrol dengan Lenna yang memang pandai merayu dan selalu memberi puji-pujian kecil
"kayaknya kita bisa kali ya pergi ngopi bareng" kata Revan
Lenna terkesima dengan ajakkan Revan, lalu tersenyum malu-malu
" bisa banget dong mas " jawab Lenna tampak bersemangat.
" kamu pulang sama siapa Len " tanya Revan
Lenna tampak berfikir "sendirian aja kok mas" ia pikir kapan lagi punya momen kayak gini
"ya udah ,nanti aku antar aja ya" tawar Revan. pandangannya tak lepas dari Lenna
dengan senang hati Lenna menggangguk-nganggukkan kepala. jika sekarang ia sendiri mungkin ia sudah melompat kegirangan
00
jam menujukkan pukul empat sore ,Revan memutuskan untuk pulang lebih awal. ia sudah berjanji untuk mengantar pulang Lenna. gegas ia melangkah keluar berjalan sedikit lebih cepat agar cepat sampai parkiran
begitu sampai ia masuk dalam mobil, lalu menginjak pedal gas, lalu melaju mengarah dimana Lenna bekerja.
siang tadi Lenna memutuskan untuk kembali kekantor sebentar hanya untuk menyerahkan berkas-berkas penting.
setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit Revan segera berhenti di depan sebuah pos satpam. ia memilih menunggu disana agar Lenna tak susah untuk melihatnya
Revan mengirim pesan singkat untuk Lenna
\[ Len ,aku udah sampai didepan kantormu \] begitulah pesan yang dikirim Revan
lima menit berselang, muncul pesan balasan dari Lenna
\[ Ok ,tunggu bentar ya mas ,aku siap-siap dulu \]
tanpa membalasnya lagi Revan menunggunya. tak lama sekitar lima belas menit ,orang yang di tunggu muncul juga.
dari kejauhan Revan melihat Lenna yang berjalan menghampirinya, mata Revan lekat memandang Lenna yang memakai pakaian ketat ,rok panjang seatas lutut dan kemeja lengan panjang sangat cocok untuk Lenna.
" maaf ya mas, nungguin lama "ketika sudah sampai didepan Revan
"enggak kok ,aku juga barusan juga sampainya" jawab Revan tersenyum " ayo pulang " ucapnya lagi
keduanya melangkah menuju mobil dan Revan membukakan pintu untuk Lenna
Lenna tersanjung dengan perlakuan manis Revan
"makasih ya mas" dengan wajah tersipu malu
mobil pun melaju meninggalin pelantaran halaman kantor, kecanggungan seketika muncul. karena ini baru pertama kalinya mereka duduk berdua.
jantung Lenna seolah berhenti ,seolah ia lupa bernafas.
"mas kita mampir makan dulu yuk" ajaknya tiba-tiba
Revan sedikit bimbang ,namun tak lama ia mengiyakan. ia pikir tak masalah makan bersua bersama sahabat istrinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
R yuyun Saribanon
laku2 bejat.. sekedar makan..tp meluangkan waktu utk ngantar perempuan jalang
2024-11-02
1
Soraya
dua duanya gak bener kok
2024-10-23
1
Ma Em
Sudah mulai deh pelakor masuk dalam rumah tangganya Alina .
2024-09-21
0