Bab.6 Bertemu Lenna

Pukul lima pagi Alina telah bangun, ia merenggangkan otot-otot tubuhnya. sesekali tampak menguap. ia segera beranjak dan melangkah menuju kamar mandi.

wanita cantik itu membersihkan diri ,hanya butuh waktu lima belas menit ia selesai dengan ritual mandinya. ia keluar dan berjalan menuju ruang ganti.

hari ini ia memilih memakai dress berwana coklat tanpa lengan. setelah itu ia memoles wajah nya dengan sedikit make up tipis, tak lupa lipstik merah muda mewarnai bibirnya.

ia hanya ingin terlihat segar dimata suaminya. Alina mematut dirinya didepan cermin. sebenarnya tanpa make up pun wajahnya masih terlihat ayu ,tapi ia ingin selalu terlihat cantik didepan sang suami.

setelah puas ia segera melangkah turun kelantai bawah, ia berniat untuk membuat sarapan untuk suaminya. ia hanya membuat teh hangat kesukaan suaminya dan tak lupa nasi goreng telur mata sapi makanan favorit Revan.

Alina sudah sibuk didapur meracik bumbu dan tentunya di bantu dengan mbak yati. setelah semua sudah selesai ia menata di atas meja makan lalu segera membangunkan sang suami

" mas, bangun mas " ia mengoyang pelan tubuh suaminya " mas, bangun udah siang " lanjutnya lagi

sang suaminya pun menggeliat "hm, jam berapa sayang " dengan suara serak khas orang bangun tidur

"hampir jam enam mas, nanti keburu kesiangan loh mas" jawabnya

Revan mencoba bangun lalu tanpa aba-aba ia meletakkan kepalanya di bahu sang istri

"mas, ayo buruan mandi " kata Alin

" hm, ia sayang " sebelum pergi kekamar mandi ia mencium pipi istrinya

disaat sang suami mandi ,Alin menyiapkan pakaian yang akan di kenakkan Revan. pilihannya kemeja polos berwarna putih dan dasi ber warna abu

beberapa saat Revan sudah selesai dengan ritual mandinya, ia tampak lebih segar. rambut basahnya menetes di wajahnya. badan kekar dan berototnya terekspos bebas.

Alina yang melihatnya pun di buat terpesona ,perut kotak-kotaknya seolah ingin ia sentuh.

" ekhem... " Revan berdehem, membuat Alina sadar lalu gugup karena ketahuan memerhatikan suaminya. Revan berjalan mendekati istrinya

"kenapa ? terpesona ya sama ketampananku " goda Revan sambil menaik turunkan alisnya dan senyum tipis terulas

Alina gugup dan salah tingkah "iss apaan sih mas enggak kok" ia mencoba membuang muka menghindari kontak matanya dengan suami.

" udah sana buruan pakai bajunya " ia mengalihkan rasa gugupnya.

Revan terkekeh geli " jadi gemes deh " ucapnya sambil mencium pipi sang istri

Alina tersipu malu, wajahnya merona dan mengulum senyum

setelah selesai dengan drama di kamar keduanya pun turun kebawah dan sarapan. Revan tampak menikmati sarapannya.

ia meneguk habis teh hangatnya , lalu meraih tissue didepannya. pertanda makannya sudah selesai

" sayang , mas berangkat ya. takutnya macet dijalan "

"iya mas" jawab Alin " jangan ngebut-ngebut" katanya lagi sambil berjalan bersisian dengan sang suami.

sebelum pergi Revan mencium kening sang istri, Alin melambaikan tangannya ,setelah mobil sang suami hilang di balik pintu pagar ia barulah masuk.

seperti biasa ia masuk kedalam membersihkan kamar pribadinya.

00

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya Revan sampai di depan kantor ia berkerja. ia segera memarkirkannya lalu gegas keluar dari mobil dan melangkah menuju lantai atas dimana ruangan ia kerja

hari ini ia ada meeting dengan beberapa perusahan, salah satunya perusahaan milik Lenna bekerja.

ketika ia sedang sibuk mempersiapkan semua pintu diketuk dari luar

Tok ... Tok...

" ya masuk " jawab Revan

muncullah sosok wanita cantik " pak Revan sebentar lagi jadwal metting di mulai" katanya memberitahu

"Ok, saya segera kesana" jawab Revan melihat sekilas sang rekan kerja

tak lama Revan sudah melangkah menuju ruang meeting dengan gagahnya

ketika ia masuk para klien telah berkumpul dan tanpa ia sangka matanya melihat gadis cantik yang sedang menatapnya juga dengan muka yang sama terkejut

keduanya lantas melempar senyum, tak lama metting dimulai. sesekali Lenna maupun Revan saling curi pandang. terkadang mata mereka bertemu

setelah tiga jam berlalu meeting pun selesai, mereka saling mengobrol sebentar lalu keluar dengan urusan masing-masing

di ruang itu tersisalah Lenna dan juga Revan.

" Hay Len, gak sangka ya kamu kerja di perusahan pak Wiro" ia tampak berjalan mendekat

Lenna terkekeh " iya mas, aku seneng aja bisa ketemu mas Revan disini " jawabnya

"Gimana kalau kita kekantin bentar mas, bisa gak temenin aku" ajak Lenna

Revan tampak berfikir lalu mengangguk pelan "Ok, aku juga lagi pengen ngopi " jawab Revan yang sedikit gugup. ia pikir mengobrol dengan Lenna tak jadi masalah

setelah sampai mereka memiih duduk didepan jendela

"ternyata selain ganteng mas Revan ini juga cerdas banget ya " puji Lenna " pantes aja jadi orang penting di perusahaan " ucapnya lagi

pujian itu membuat Revan melambung ia tampak malu "ah enggak kok, ini berkat tim kita juga " Revan tak mengulum senyum malu

lama kelamaan mereka semakin akrab, tak ada lagi rasa canggung. keduanya tampak saling melontarkan candaan.

Revan merasa nyaman saat mengobrol dengan Lenna yang memang pandai merayu dan selalu memberi puji-pujian kecil

"kayaknya kita bisa kali ya pergi ngopi bareng" kata Revan

Lenna terkesima dengan ajakkan Revan, lalu tersenyum malu-malu

" bisa banget dong mas " jawab Lenna tampak bersemangat.

" kamu pulang sama siapa Len " tanya Revan

Lenna tampak berfikir "sendirian aja kok mas" ia pikir kapan lagi punya momen kayak gini

"ya udah ,nanti aku antar aja ya" tawar Revan. pandangannya tak lepas dari Lenna

dengan senang hati Lenna menggangguk-nganggukkan kepala. jika sekarang ia sendiri mungkin ia sudah melompat kegirangan

00

jam menujukkan pukul empat sore ,Revan memutuskan untuk pulang lebih awal. ia sudah berjanji untuk mengantar pulang Lenna. gegas ia melangkah keluar berjalan sedikit lebih cepat agar cepat sampai parkiran

begitu sampai ia masuk dalam mobil, lalu menginjak pedal gas, lalu melaju mengarah dimana Lenna bekerja.

siang tadi Lenna memutuskan untuk kembali kekantor sebentar hanya untuk menyerahkan berkas-berkas penting.

setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit Revan segera berhenti di depan sebuah pos satpam. ia memilih menunggu disana agar Lenna tak susah untuk melihatnya

Revan mengirim pesan singkat untuk Lenna

\[ Len ,aku udah sampai didepan kantormu \] begitulah pesan yang dikirim Revan

lima menit berselang, muncul pesan balasan dari Lenna

\[ Ok ,tunggu bentar ya mas ,aku siap-siap dulu \]

tanpa membalasnya lagi Revan menunggunya. tak lama sekitar lima belas menit ,orang yang di tunggu muncul juga.

dari kejauhan Revan melihat Lenna yang berjalan menghampirinya, mata Revan lekat memandang Lenna yang memakai pakaian ketat ,rok panjang seatas lutut dan kemeja lengan panjang sangat cocok untuk Lenna.

" maaf ya mas, nungguin lama "ketika sudah sampai didepan Revan

"enggak kok ,aku juga barusan juga sampainya" jawab Revan tersenyum " ayo pulang " ucapnya lagi

keduanya melangkah menuju mobil dan Revan membukakan pintu untuk Lenna

Lenna tersanjung dengan perlakuan manis Revan

"makasih ya mas" dengan wajah tersipu malu

mobil pun melaju meninggalin pelantaran halaman kantor, kecanggungan seketika muncul. karena ini baru pertama kalinya mereka duduk berdua.

jantung Lenna seolah berhenti ,seolah ia lupa bernafas.

"mas kita mampir makan dulu yuk" ajaknya tiba-tiba

Revan sedikit bimbang ,namun tak lama ia mengiyakan. ia pikir tak masalah makan bersua bersama sahabat istrinya

Terpopuler

Comments

R yuyun Saribanon

R yuyun Saribanon

laku2 bejat.. sekedar makan..tp meluangkan waktu utk ngantar perempuan jalang

2024-11-02

1

Soraya

Soraya

dua duanya gak bener kok

2024-10-23

1

Ma Em

Ma Em

Sudah mulai deh pelakor masuk dalam rumah tangganya Alina .

2024-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pelakor itu Sahabatku
2 bab 2. Tamu tak terduga
3 bab.3 tak sengaja bertemu
4 Bab.4 Kedatangan mama mertua
5 Bab.5 Malam bahagia bagi Alina
6 Bab.6 Bertemu Lenna
7 Bab.7
8 Bab.8 Mulai Mendekati Revan
9 Bab.9 Malam panas yang tak sengaja
10 Bab.10 Revan semakin Penasaran
11 Bab.11 Revan tersiksa
12 Bab.12 Merasa Aneh
13 Bab.13 Bertemu Mama Mertua
14 Bab.14 Makan Malam
15 Bab.15 Akal-akalan Lenna
16 Bab.16 Revan Mulai Nakal
17 Bab.17 Tergoda
18 Bab. 18 Alin mengajak Lenna menginap
19 Bab.19 Suara aneh
20 Bab. 20 hampir saja
21 Bab.21 Tidak pulang
22 Bab.22 Merasa bersalah
23 Bab.23 Siapa?
24 Bab.24 Alina kesepian
25 Bab.25 Revan membeli cincin
26 Bab.26 Senam Jantung
27 Bab.27 Mencairkan hati Alina
28 Bab.28 kalau hamil gimana
29 Bab. 29 Membeli Apartemen
30 Bab.30 Pertengkaran Pasangan suami istri
31 Bab.31 Lenna Hamil
32 Bab.32 pesan yang dikirim Lenna
33 Bab.33 Ŕencana Alina
34 Bab.34 Ketahuan
35 Bab. 35
36 Bab. 36 Revan kebingungan
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39 Fakta yang menyakitkan
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43 Rumit
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48 Sidang pertama
49 Bab.49 Lenna semakin menjadi-jadi
50 Bab.50 Pesan Yang dibaca Revan
51 Bab 51 Resmi bercerai
52 Bab 52 Pertemuan yang tidak sengaja
53 Bab 53 Upaya penculikkan
54 Bab.54 Masih selamat
55 Bab.55 Mulut pedas Mama Rita
56 Bab.56
57 Bab.57 Sebuah kebenaran
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60 Kiriman Video
61 Bab.61 Ancaman
62 Bab.62 Mendatangi Lenna kekantor
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65 sebuah rencana
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab.68
69 Bab. 69 tertangkap
70 Bab.70 Cibiran
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab. 79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83 Kecelakaan
84 Bab.84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab.87
88 Bab. 88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab. 93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab. 96 cidera
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab.103
104 Bab 104
105 Bab.105
106 Bab. 106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab.112
113 Bab.113
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pelakor itu Sahabatku
2
bab 2. Tamu tak terduga
3
bab.3 tak sengaja bertemu
4
Bab.4 Kedatangan mama mertua
5
Bab.5 Malam bahagia bagi Alina
6
Bab.6 Bertemu Lenna
7
Bab.7
8
Bab.8 Mulai Mendekati Revan
9
Bab.9 Malam panas yang tak sengaja
10
Bab.10 Revan semakin Penasaran
11
Bab.11 Revan tersiksa
12
Bab.12 Merasa Aneh
13
Bab.13 Bertemu Mama Mertua
14
Bab.14 Makan Malam
15
Bab.15 Akal-akalan Lenna
16
Bab.16 Revan Mulai Nakal
17
Bab.17 Tergoda
18
Bab. 18 Alin mengajak Lenna menginap
19
Bab.19 Suara aneh
20
Bab. 20 hampir saja
21
Bab.21 Tidak pulang
22
Bab.22 Merasa bersalah
23
Bab.23 Siapa?
24
Bab.24 Alina kesepian
25
Bab.25 Revan membeli cincin
26
Bab.26 Senam Jantung
27
Bab.27 Mencairkan hati Alina
28
Bab.28 kalau hamil gimana
29
Bab. 29 Membeli Apartemen
30
Bab.30 Pertengkaran Pasangan suami istri
31
Bab.31 Lenna Hamil
32
Bab.32 pesan yang dikirim Lenna
33
Bab.33 Ŕencana Alina
34
Bab.34 Ketahuan
35
Bab. 35
36
Bab. 36 Revan kebingungan
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39 Fakta yang menyakitkan
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43 Rumit
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48 Sidang pertama
49
Bab.49 Lenna semakin menjadi-jadi
50
Bab.50 Pesan Yang dibaca Revan
51
Bab 51 Resmi bercerai
52
Bab 52 Pertemuan yang tidak sengaja
53
Bab 53 Upaya penculikkan
54
Bab.54 Masih selamat
55
Bab.55 Mulut pedas Mama Rita
56
Bab.56
57
Bab.57 Sebuah kebenaran
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60 Kiriman Video
61
Bab.61 Ancaman
62
Bab.62 Mendatangi Lenna kekantor
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65 sebuah rencana
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab.68
69
Bab. 69 tertangkap
70
Bab.70 Cibiran
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab. 79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83 Kecelakaan
84
Bab.84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab.87
88
Bab. 88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab. 93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab. 96 cidera
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab.103
104
Bab 104
105
Bab.105
106
Bab. 106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab.112
113
Bab.113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!