bab.3 tak sengaja bertemu

jam telah menunjukkan pukul lima sore, Revan telah bersiap untuk pulang, setelah semua telah beres. Revan bergegas menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. ia juga berencana untuk mampir ke sebuah toko kue langganan istrinya.

tak ingin membuang waktu lagi Revan segera pergi menginjak pedal gas mobil dan meluncur ketoko yang dimaksudnya.

akhirnya Revan sudah sampai didepan toko kue, tokonya cukup terlihat besar dan toko kue langganan Alin terkenal dengan rasanya yang enak juga banyak berbagai macam kue dijual

Revan pun melangkah masuk dan mulai memesan kue kesukaan sang istri, sambil menunggu pesanannya Revan mencoba memainkan ponselnya, ia melihat ada beberapa pesan masuk dari teman-temannya dan juga istrinya.

ia mencoba membaca pesan dari sang istri terlebih dahulu

[mas, nanti pulangnya hati-hati ya, jangan kebut-kebutan] tak lupa emoji love di depannya

Revan tersenyum membaca pesan dari sang istri, pesan yang dikirim setengah jam yang lalu

[ iya sayangku ] balas Revan di tambahi dengan emoji love yang panjang

ia juga membuka pesan dari teman-temannya tapi tak direspon dengan Revan sebab merasa tak penting-penting banget

saat dia sedang asyik memainkan ponselnya tiba-tiba ada seseorang yang menepuk lembut bahunya, Revan terkejut dan menoleh

ketika dia menoleh lebih terkejut lagi siapa yang ada di depannya. wanita cantik nan sexy itu tersenyum manis didepan Revan.

"Lenna?" dengan wajah terkejut, namun segera mengontrol raut mukanya kembali menjadi tenang

"mas, disini juga? sama siapa nih.. Alin mana?" sambil mengedarkan pandangan berkeliling mencari keberadaan sang sahabat

"aku sendirian aja, dari kantor langsung mampir kesini"respon Revan sedikit tersenyum

"Oo aku kira sama Alin" ia menggangguk-nganggukkan kepala "berati sengaja dong mas mampir kesini" ucapnya lagi

" iya "respon Revan singkat, tapi dan matanya tak lepas dari wajah Lenna

mereka duduk tepat berhadap-hadapan dan itu membuat Revan leluasan memandangi Lenna.

tanpa sadar Revan terus memandangi Lenna, ia mulai terpesona dengan kecantikan Lenna. bibir tebal sexy itu di poles dengan lipstik merah

jika dia tak ingat sedang berada di tempat umum mungkin saat ini dia sudah menyerang Lenna dengan brutal, pandangan Revan mengarah pada buah dada Lenna yang tampak membusung

ada getar aneh yang di rasakan Revan terutama bagian bawahnya.

Lenna yang sadar sedang diperhatikan pun merasa senang, ia tak menyangka akan bertemu ditempat yang sama. pasalnya Lenna sebenarnya ada janji dengan pria kencannya

karena sang pria kencang belum muncul akhirnya dia iseng-iseng memesan kue untuk sekedar menghilangkan bosan.

Lenna mulai berpikir bagaimana cara mendekati Revan, tiba-tiba dia mendapatkan ide

" mas, aku boleh gak save no kamu "dengan penuh harap dia bisa mendapatkannya

Revan yang sedang memperhatikannya pun gugup " hah... u-untuk apa " mencoba mengendalikan raut wajahnya

" iya soalnya Alin tuh suka susah kalo dihubungi jadi aku pikir bisa hubungi dia lewat mas Revan aja "dengan pasang muka memelas agar Revan mau memberikannya

Revan berpikir sejenak lalu "ya udah deh sini handphonemu aku ketik nomorku" segera Revan mengetik nomor ponselnya " ini "

Lenna pun kegirangan, kalau bukan di tempat umum mungkin dia sudah melompat seperti anak kecil

akhirnya setelah menunggu kurang lebih lima belas menit pesanannya telah siap dan Revan segera mengambil "Duluan ya Len " pamitnya pada Lenna

Lenna hanya mengangguk karena saking bahagianya. pandangan matanya tak sedikit pun lepas dari punggung laki-laki tanpa itu.

Revan sendiri segera masuk mobil dan melajukannya sedikit lebih cepat agar cepat sampai. Revan sendiri senyum-senyum di balik kemudi. butuh waktu tiga puluh menit ia sampai di depan rumah. menekan tombol bell..

###

ding dong

Alin yang sedang duduk santai di depan televisi pun mendengar dan gegas membuka pintu, ketika pintu telah di buka munculah laki-laki tampan yang tak lain suaminya

"udah pulang mas" Alin langsung menghamburkan kedalam pelukkan sang suami dengan senang hati Revan membalas pelukkan istrinya

"kenapa? kangen ya" goda Revan " baru aja ditinggal seharian udah kangen aja nih"

tak ada respon dari Alin, ia makin erat memeluk suaminya dan mencium aroma tubuh sang suami, bagi Alin aroma tubuh suaminya bikin candu dan menenangkan.

"ayo sayang masuk, apa mau berpelukkan di depan pintu sampe pagi nih!?" ucap Revan tersenyum

Alin melepas peluk kannya dan menggandeng tangan sang suami kedalam

"ini mas bawain kue kesukaan kamu" sambil menyodorkan bingkisan kue

dengan senang Alin menerima bingkisan nya

"makasih ya mas" sambil mengecup pipi suaminya "ya udah sana kamu mandi, udah itu kita makan malam bareng" tangan Alin cekatan memindahkan kue-kue itu kedalam piring

"iya sayang" sambil mengusap lembut kepala istrinya lalu mengecup pipinya

gegas Revan melangkah menuju kamarnya.

####^^^

Di lain tempat seorang wanita cantik sedang asyik berjoget ria dengan seorang pria yang lumayan tampan. mereka sedang menikmati indahnya malam dengan mendatangi klub malam

mereka berpesta alkohol, sang wanita pun ikut mabuk dengan teman kencannya karena sudah merasa lelah keduanya pergi menuju hotel. laki-laki itu tak sepenuhnya mabuk karena dia tahu jika berkendara dengan pengaruh alkohol berbahaya

setelah sampai si pria memesan satu kamar hotel dan membawa si wanita sexy itu. ketika sudah sampai kedua anak manusia itu langsung ambruk dalam ranjang king size.

"uuhh... lelahnya, apa kita mau melakukannya sekarang fer" ucap Lenna

Ferdy teman kencan Lenna tak menjawab tapi tangan nakalnya sudah menggerayangi tubuh Lenna, Lenna pun menikmati sentuhan-sentuhan yang di berikan Ferdy.

tangan nakal Ferdy mulai menyusuri setiap inci tubuh Lenna

"aaaahhhh....."

desahan Lenna mewarnai ruang kamar hotel. tak butuh waktu lama keduanya sudah tanpa busana. malam itu mereka menyatu, erangan demi erangan pun saling bersahutan. desahan Lenna membuat Ferdy menggila dan tak puas hanya sekali.

siapa yang tak tergoda dengan bentuk tubuh Lenna yang sexy, Lenna juga pintar untuk urusan ranjang.

Lenna terus menggoyang-goyangkan tubuhnya di atas tubuh ferdy, Ferdy semakin bergairah.

Lenna pun tampak sangat menikmatinya, ia malah membayangkan jika yang sedang menyatu dengannya adalah Revan. ia sepertinya sudah menggilai Revan.

Lenna adalah seorang sekretaris dimana pemilik perusahaan ia bekerja menjalin kerjasama dengan perusahan tempat bekerja Revan.

karena pekerjaan itu Lenna sangat menjaga tubuhnya agar tetap bagus. ia tak ingin kalah dari sahabatnya sendiri. Lenna merasa tersaingi dalam segala hal.

Lenna terlahir dari keluarga yang cukup terpandang di kotanya, hidup serba mewah dan anak tunggal membuat dia tak ingin di kalahkan siapapun.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

Lenna sm Revan sm sm maniak kayaknya

2024-10-23

1

Talklesswinmore

Talklesswinmore

Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.

2024-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Pelakor itu Sahabatku
2 bab 2. Tamu tak terduga
3 bab.3 tak sengaja bertemu
4 Bab.4 Kedatangan mama mertua
5 Bab.5 Malam bahagia bagi Alina
6 Bab.6 Bertemu Lenna
7 Bab.7
8 Bab.8 Mulai Mendekati Revan
9 Bab.9 Malam panas yang tak sengaja
10 Bab.10 Revan semakin Penasaran
11 Bab.11 Revan tersiksa
12 Bab.12 Merasa Aneh
13 Bab.13 Bertemu Mama Mertua
14 Bab.14 Makan Malam
15 Bab.15 Akal-akalan Lenna
16 Bab.16 Revan Mulai Nakal
17 Bab.17 Tergoda
18 Bab. 18 Alin mengajak Lenna menginap
19 Bab.19 Suara aneh
20 Bab. 20 hampir saja
21 Bab.21 Tidak pulang
22 Bab.22 Merasa bersalah
23 Bab.23 Siapa?
24 Bab.24 Alina kesepian
25 Bab.25 Revan membeli cincin
26 Bab.26 Senam Jantung
27 Bab.27 Mencairkan hati Alina
28 Bab.28 kalau hamil gimana
29 Bab. 29 Membeli Apartemen
30 Bab.30 Pertengkaran Pasangan suami istri
31 Bab.31 Lenna Hamil
32 Bab.32 pesan yang dikirim Lenna
33 Bab.33 Ŕencana Alina
34 Bab.34 Ketahuan
35 Bab. 35
36 Bab. 36 Revan kebingungan
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39 Fakta yang menyakitkan
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43 Rumit
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48 Sidang pertama
49 Bab.49 Lenna semakin menjadi-jadi
50 Bab.50 Pesan Yang dibaca Revan
51 Bab 51 Resmi bercerai
52 Bab 52 Pertemuan yang tidak sengaja
53 Bab 53 Upaya penculikkan
54 Bab.54 Masih selamat
55 Bab.55 Mulut pedas Mama Rita
56 Bab.56
57 Bab.57 Sebuah kebenaran
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60 Kiriman Video
61 Bab.61 Ancaman
62 Bab.62 Mendatangi Lenna kekantor
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65 sebuah rencana
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab.68
69 Bab. 69 tertangkap
70 Bab.70 Cibiran
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab. 79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83 Kecelakaan
84 Bab.84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab.87
88 Bab. 88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab. 93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab. 96 cidera
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab.103
104 Bab 104
105 Bab.105
106 Bab. 106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab.112
113 Bab.113
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pelakor itu Sahabatku
2
bab 2. Tamu tak terduga
3
bab.3 tak sengaja bertemu
4
Bab.4 Kedatangan mama mertua
5
Bab.5 Malam bahagia bagi Alina
6
Bab.6 Bertemu Lenna
7
Bab.7
8
Bab.8 Mulai Mendekati Revan
9
Bab.9 Malam panas yang tak sengaja
10
Bab.10 Revan semakin Penasaran
11
Bab.11 Revan tersiksa
12
Bab.12 Merasa Aneh
13
Bab.13 Bertemu Mama Mertua
14
Bab.14 Makan Malam
15
Bab.15 Akal-akalan Lenna
16
Bab.16 Revan Mulai Nakal
17
Bab.17 Tergoda
18
Bab. 18 Alin mengajak Lenna menginap
19
Bab.19 Suara aneh
20
Bab. 20 hampir saja
21
Bab.21 Tidak pulang
22
Bab.22 Merasa bersalah
23
Bab.23 Siapa?
24
Bab.24 Alina kesepian
25
Bab.25 Revan membeli cincin
26
Bab.26 Senam Jantung
27
Bab.27 Mencairkan hati Alina
28
Bab.28 kalau hamil gimana
29
Bab. 29 Membeli Apartemen
30
Bab.30 Pertengkaran Pasangan suami istri
31
Bab.31 Lenna Hamil
32
Bab.32 pesan yang dikirim Lenna
33
Bab.33 Ŕencana Alina
34
Bab.34 Ketahuan
35
Bab. 35
36
Bab. 36 Revan kebingungan
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39 Fakta yang menyakitkan
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43 Rumit
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48 Sidang pertama
49
Bab.49 Lenna semakin menjadi-jadi
50
Bab.50 Pesan Yang dibaca Revan
51
Bab 51 Resmi bercerai
52
Bab 52 Pertemuan yang tidak sengaja
53
Bab 53 Upaya penculikkan
54
Bab.54 Masih selamat
55
Bab.55 Mulut pedas Mama Rita
56
Bab.56
57
Bab.57 Sebuah kebenaran
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60 Kiriman Video
61
Bab.61 Ancaman
62
Bab.62 Mendatangi Lenna kekantor
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65 sebuah rencana
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab.68
69
Bab. 69 tertangkap
70
Bab.70 Cibiran
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab. 79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83 Kecelakaan
84
Bab.84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab.87
88
Bab. 88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab. 93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab. 96 cidera
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab.103
104
Bab 104
105
Bab.105
106
Bab. 106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab.112
113
Bab.113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!