Mentari pagi yang hangat mulai menyinari permukaan bumi. seorang wanita cantikmasih bergelung dibalik selimut tebalnya.
"eemmmm..."
sang wanita mengerang dalam pelukkan sang suami, tangan sang suami melingkar diperut rampingnya seolah tak ingin jauh.
pagi ini Alina dan Revan sedang menikmati hari minggunya, kesempatan bagi keduanya untuk berduaan dan bermalas-malasan.
"mas geser dikit dong, aku mau kekamar mandi nih" mencoba memindahkan tangan dan menggeser tubuh suaminya
"hhmmmm.... jangan lama-lama sayang" dengan malas Revan bergeser
Alina bergegas melangkah menuju kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alam, setelah selesai ia keluar dan menghampiri sang suami kembali dan mencoba membangunkannya
"mas bangun" sambil menggoyangkan pelan tubuh Revan "Mas" ia juga menepuk-nepuk pelan pipi suami tampannya
Revan bangun dan meraih tangan sang istri lalu mengecupnya "kan ini libur sayang" dengan mata yang setengah terbuka.
tiba-tiba ia menarik pinggang Istrinya, Alin yang tak siap langsung jatuh dalam pelukkan Revan
" maasss " pekik Alin "ngagetin aja sih" sambil memukul pelan dada suaminya
Revan terkekeh pelan dibuatnya. ia sangat senang menggoda Alin. mereka berpelukkan dan Revan tak henti-hentinya mencium pipi, kening dan bibir sang istri
" mas aku mau mandi" Alin mencoba menghindar dan menjauhkan wajahnya
"nanti aja sayang, bareng mas mandinya, kan udah lama kita gak mandi bareng" rayu Revan
Alin mengulum senyum malu dengan ajakkan suaminya, dengan malu-malu ia mengangguk pelan. mendengar persetujuan istrinya Revan senang. ia punya niat terselubung sebelum mandi
ketika Revan ingin melancarkan aksinya dan meraba bagian bawah istrinya dengan cepat tangan Alin menghentikannya
" mas, aku lagi datang bulan ni" dengan wajah tanpa bersalah
Revan yang sudah mulai turn on seketika lemas dengan wajah kecewa
"yaahhhh... gagal deh, ritual pagi ini" dengan muka memelas
Alin terkekeh melihat tingkah suaminya "sabar dong mas, kan bisa nunggu?"
"lama sayang" ujar Revan sambil cemberut
Alin terkekeh geli "jadi mandi bareng gak nih?!"
"gak deh sayang, kamu duluan aja deh" mencoba tidur kembali dengan hati gondok.
Alin tertawa puas melihat suaminya lemes seketika.
Gegas Alina berjalan menuju kamar mandi dan langsung membersihkan diri. ia begitu menikmati setiap siraman air menyentuh kulit tubuhnya.
setelah mandi hampir tiga puluh menit akhirnya ia selesai dan melangkah menuju ruang ganti. setelah memakai baju ganti ia melihat sang suami masih tidur dalam posisi miring. ia tak berniat membangunkannya lagi
Alin berniat akan kedapur hanya untuk sekedar membuat teh hangat berserta teman-temannya
#####
DiLain tempat, di sebuah kamar hotel. seorang gadis cantik masih tertidur dalam dekapan seorang pria yang tidak begitu tampan tapi kaya
keduanya tampak kelelahan karena hampir semalaman mereka berdua adu mekanik
tak lama si pria yang tidak terlalu tampan itu bangun lebih dulu, ia seketika merenggangkan otot-ototnya yang akan lepas dari tempatnya.
ia mencoba mengingat dan menoleh kesamping. ia baru ingat semalaman ia begitu banyak menumpahkan sperma kedalam tubuh gadis cantik di sampingnya
ia tersenyum melihat wajah cantik itu, dan mengelus pelan pipinya lalu mengecup bibir si gadis.
tak sampai disana tangan kekar yang nakal itu mulai turun meraba dua gundukkan daging yang padat itu lalu meremas-remas dengan lembut.
tak butuh waktu lama sang empunya gundukkan daging itu menggeliat bangun dan tangan nakal Ferdy masih belum berhenti
"Aaahhhh..... " Lenna melengguh nikmat dan menikamti setiap sentuhan tangan Ferdy
Ferdy makin gencar, tak hanya meremas ia juga memilin puting sang gadis lalu mengulumnya. sang gadis di buat kepayahan ulah pria yang tak begitu tampan itu
tanpa menunggu lebih lama lagi, dua anak manusia sudah saling menyatu untuk kesekian kalinya, suara desahan itu menggema saling bersahutan
"Aaahhhh..... lebih dalam Fer" racau Lenna, ia meremas apa saja yang ada didekatnya
"yaahhh sayang... kamu begitu nikmat" ucap Ferdy. dia begitu brutal menghentak-hentakkan bagian tubuh bawahnya
tak butuh waktu lama kedua sudah mencapai puncaknya
"Aaaahhhhhhh....." lenguhan panjang itu keluar bersamaa pertanda permainan usai. si pria ambruk di tubuh sang gadis. nafas keduanya tersengal-sengal seperti hampir lari maraton
dengan sisa-sisa tenaga Ferdy mencabut senjata tumpulnya dari gua lembah milik Lenna
keduanya masih mengatur nafas, setelah keadaan normal Lenna bangkit untuk kekamar mandi. ia berniat membersihkan diri. Ferdy sendiri memejamkan matanya meskipun tidak tidur
Lenna melangkah memasuki kamar mandi dan berendam sebentar. setelah sekian menit Lenna sudah selesai dengan acara mandinya.
setelah memakai pakaian semalam ia keluar dan melihat Ferdy masih pada posisinya.
"Fer aku mau pulang duluan" sambil memoleskan sedikit make up agar terlihat lebih segar
Ferdy membuka matanya "Ok ,makasih ya Len. servismu luar biasa banget" dengan senyum puasnya
Lenna masih sibuk dengan make up tanpa menoleh ia menjawab "itu semua gak gratis ya wir" sengitnya
Ferdy tertawa terbahak "iya-iya aku paham ,kirim nomor rekeningmu"
tanpa ba bi bu Lenna mengirimnya, notifikasi ponsel lenna berdenting. segera Lenna mengecek dan matanya seketika membulat karena melihat nominal yang di kirim pria yang tak terlalu tampan itu cukup banyak
"waoww... "hanya itu respon Lenna
Ferdy hanya tersenyum sinis, tanpa menunggu lama Lenna gegas pulang dan tak lupa mengecup bibir sang pria.
"thanks sayang" ucapnya Lenna sebelum benar-benar hilang di balik pintu. tujuan Lenna saat ini pulang lalu kesalon dan shopping tentunya
######
Ding... Dong....
suara bell rumah terus menerus berbunyi, pertanda sang tamu tak sabar. mbak yati sang asisten rumah tangga gegas berlari menuju pintu.
ketika pintu telah di buka muncul sosok wanita setengah baya dengan muka yang kesal
"kok lama banget sih buka pintunya?" omelnya "saya udah lama loh nunggunya"
dengan takut-takut mbak yati menjawab "maaf bu rita ,saya lagi di belakang" masih dengan menunduk ia menjawab
"kemana Alin sama Revan, kok sepi?" matanya berkeliling mengamati setiap inci rumah
"bu Alina sama pak Revan lagi santai di lantai atas bu"
"panggil" perintahnya "orang tua datang kok gak di sambut"omelnya lagi
dengan langkah seribu mbak yati menuju kelantai atas, tak butuh waktu lama ia mengetuk pintu kamar tuannya
tok.. tok..
"bu Alin, bu... di depan ada nyonya" ucap mbk yati
tak lama pintu terbuka, muncul wanita cantik de depannya dengan wajah terkejut. karena tak menyangka sang mertua datang kerumah tiba-tiba
"iya mbak, kami turun segera. jangan lupa bikin minum mbak" ucap Alin
"iya bu"
Alin gegas menghampiri sang suami yang sedang bermain game
"mas, mama dateng nih"dengan raut muka sesikit panik
Revan pun sama halnya dengan Alina yang terkejut "kapan ? kok gak ngabarin sih "ucapnya
ia tau apa yang akan terjadi kalau mamanya berkunjung kerumahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Pitri Nurhasanah
menarik
2024-09-03
0