Alex memasuki rumah utama keluarga Romanov dengan langkah tenang, meskipun di dalam hatinya ia merasa enggan. Sudah cukup lama ia tidak menginjakkan kaki di rumah ini, tempat yang penuh dengan kenangan pahit. Ny. Romanov, wanita yang mengasuhnya namun tidak pernah benar-benar menerima kehadirannya, menunggu di ruang tamu dengan senyuman hangat yang tampak tidak biasa.
“Alex, sayangku,” sambut Ny. Romanov dengan nada ramah, sesuatu yang jarang sekali Alex dengar.
Alex menatapnya dengan tatapan datar, ekspresinya sulit dibaca. “Ny. Romanov,” sapanya singkat tanpa basa-basi.
“Oh, jangan begitu formal, Alex. Kau tahu aku menganggapmu seperti anakku sendiri,” katanya sambil mendekat, seolah-olah ingin memberikan pelukan, tetapi Alex tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Gestur dingin Alex membuat Ny. Romanov menarik kembali tangannya dengan canggung.
Alex duduk di sofa, pandangannya menyapu ruangan yang tidak banyak berubah sejak terakhir kali ia datang. Ia tahu ada sesuatu di balik sikap manis Ny. Romanov. Wanita itu tidak pernah bersikap baik tanpa alasan tertentu.
“Kenapa aku dipanggil ke sini?” tanya Alex langsung, tanpa basa-basi.
Ny. Romanov tertawa kecil, berusaha menyembunyikan rasa tidak nyamannya. “Selalu to the point, ya? Tidak bisakah kita berbicara seperti keluarga untuk sekali saja?”
Alex tidak menjawab, hanya menatapnya tajam, membuat Ny. Romanov akhirnya menyerah pada sandiwaranya. Ia menghela napas dan duduk di sofa di hadapan Alex.
“Baiklah. Aku tidak akan bertele-tele,” katanya, suaranya berubah lebih serius. “Aku membutuhkan bantuanmu, Alex.”
“Bantuan?” Alex mengangkat alis, merasa heran. “Bantuan seperti apa yang bisa kau minta dari anak haram ini?”
Nada sinisnya membuat Ny. Romanov terdiam sejenak, tetapi ia segera menguasai dirinya. “Alex, aku tidak ingin membahas masa lalu. Aku membutuhkanmu untuk membantu menyelamatkan perusahaan keluarga.”
Alex tertawa kecil, tetapi tidak ada humor dalam suaranya. “Perusahaan keluarga? Maksudmu perusahaan yang kau dan Tuan Romanov usahakan tanpa melibatkan aku sama sekali?”
“Kondisinya berbeda sekarang,” kata Ny. Romanov dengan nada mendesak. “Perusahaan sedang mengalami krisis, dan kami membutuhkanmu untuk masuk dan mengambil alih beberapa proyek penting. Kau memiliki koneksi yang luar biasa dan kemampuan yang tidak bisa ditandingi.”
Alex menatapnya lama, mencerna setiap kata yang diucapkannya. Jadi, ini sebabnya dia bersikap baik, pikir Alex. Ada sedikit rasa pahit di hatinya, tetapi ia sudah terbiasa dengan tipu daya dan manipulasi.
“Dan apa yang aku dapatkan sebagai gantinya?” tanyanya akhirnya, nadanya penuh skeptis.
Ny. Romanov tampak terkejut dengan pertanyaannya. “Kau adalah bagian dari keluarga ini, Alex. Membantu keluarga adalah kewajibanmu.”
“Keluarga?” Alex tertawa lagi, lebih dingin kali ini. “Kau baru memanggilku keluarga ketika kau butuh sesuatu dariku.”
Ny. Romanov mencoba menjaga ketenangannya. “Aku tahu aku tidak selalu bersikap adil padamu, Alex. Tapi aku ingin memperbaiki hubungan kita. Ini kesempatan untuk membangun kembali kepercayaan.”
Alex bangkit dari tempat duduknya, tangannya dimasukkan ke dalam saku. “Aku akan memikirkan tawaranmu,” katanya singkat. “Tapi aku ingin kau tahu, aku tidak akan melibatkan diriku jika itu hanya untuk menyelamatkan reputasimu.”
“Alex—”
“Sampai jumpa, Ny. Romanov,” potong Alex, lalu berbalik dan berjalan keluar dari ruangan tanpa memberikan kesempatan wanita itu untuk berkata lebih banyak.
Dalam perjalanan kembali ke rumahnya, pikiran Alex dipenuhi dengan rasa frustrasi. Mereka hanya mencariku ketika mereka butuh sesuatu. Selalu seperti itu. Tetapi di sudut hatinya, ia tahu bahwa meskipun ia tidak ingin membantu, ia tidak akan bisa sepenuhnya mengabaikan permintaan itu. Bagaimanapun, ini adalah perusahaan yang pernah menjadi bagian dari hidupnya, meskipun penuh dengan luka.
Sesampainya di rumah, Alex mendapati Elena sedang duduk di ruang tamu, membaca buku. Ketika ia melihat Alex masuk, senyumnya muncul, tetapi segera pudar saat melihat ekspresi pria itu.
“Kau baik-baik saja?” tanya Elena dengan nada khawatir.
Alex hanya mengangguk, berjalan menuju dapur untuk menuangkan segelas air. Elena bangkit dari tempat duduknya, mengikutinya.
“Apa yang terjadi?” Elena bertanya lagi, kali ini lebih pelan, mencoba memberinya ruang untuk berbicara.
Alex memandangnya sejenak, kemudian berkata, “Ny. Romanov membutuhkan bantuanku. Perusahaan mereka sedang dalam masalah.”
Elena terdiam. Ia tahu hubungan Alex dengan keluarganya tidak pernah mudah. “Apa yang akan kau lakukan?” tanyanya hati-hati.
“Aku tidak tahu,” jawab Alex jujur. “Tapi satu hal yang pasti: aku tidak akan membiarkan mereka mempermainkanku lagi.”
***
Elena terdiam sejenak, mencoba memahami apa yang baru saja Alex katakan. Ia bisa merasakan amarah yang tersembunyi di balik nada dinginnya. “Kau terdengar seperti sudah membuat keputusan,” katanya akhirnya, menatap Alex dengan lembut.
Alex mengangguk perlahan. “Aku hanya akan membantu jika itu masuk akal, Elena. Aku tidak akan membiarkan diriku dimanfaatkan begitu saja. Selama bertahun-tahun, aku belajar bahwa mereka hanya peduli pada diri mereka sendiri.”
Elena mendekat, berdiri di sebelah Alex. “Tapi bukankah ada bagian dari dirimu yang peduli pada perusahaan itu? Maksudku, itu adalah bagian dari masa lalumu, dan bagaimanapun, kau pernah terlibat di dalamnya.”
Alex menghela napas panjang. “Mungkin, tapi itu tidak berarti aku harus menyerahkan segalanya untuk mereka. Mereka tidak pernah menghargai keberadaanku, Elena. Dan sekarang, mereka datang meminta bantuan hanya karena mereka terdesak.”
Elena mengangguk pelan, mencoba mencari kata-kata yang tepat. “Aku mengerti. Aku hanya berpikir... mungkin ini adalah kesempatan untuk menunjukkan pada mereka siapa dirimu sekarang. Kau bukan anak kecil yang bisa mereka kendalikan lagi, Alex. Kau adalah seseorang yang bisa membuat perbedaan—dengan caramu sendiri.”
Kata-kata itu membuat Alex terdiam. Ia memandang Elena, sedikit terkejut dengan pandangan wanita itu. “Kau benar-benar percaya aku bisa melakukan itu?” tanyanya, suaranya lebih lembut dari biasanya.
Elena tersenyum kecil. “Aku tahu kau bisa. Kau sudah membuktikan dirimu berkali-kali, Alex. Aku hanya ingin kau melakukannya untuk alasan yang benar, bukan untuk membalas dendam atau untuk memuaskan mereka.”
Alex menatap Elena cukup lama sebelum akhirnya mengangguk. “Mungkin kau benar. Aku harus memikirkannya lebih jauh.”
Malam itu, Alex duduk di ruang kerjanya, memikirkan kata-kata Elena. Ia tahu bahwa apa yang dikatakan Elena ada benarnya. Perusahaan Romanov, meskipun penuh dengan luka bagi dirinya, adalah sesuatu yang pernah ia pedulikan. Jika ia memutuskan untuk membantu, itu harus karena ia ingin melakukannya, bukan karena tekanan dari Ny. Romanov atau siapa pun.
Di sisi lain, Elena tidak bisa berhenti memikirkan percakapannya dengan Alex. Ia tahu pria itu sangat terluka oleh masa lalunya, tetapi ia juga bisa melihat bahwa Alex memiliki potensi untuk menjadi sesuatu yang lebih besar daripada apa yang dia yakini. Mungkin, hanya mungkin, ia bisa menjadi seseorang yang membantu Alex menemukan sisi itu dalam dirinya.
Keesokan harinya, Alex menerima panggilan dari sekretaris Ny. Romanov, yang memintanya untuk datang ke rapat keluarga. Alex setuju, tetapi kali ini, ia membawa Elena bersamanya.
“Kau yakin ingin aku ikut?” tanya Elena saat mereka masuk ke dalam mobil.
Alex mengangguk. “Kau mungkin tidak tahu ini, tapi kehadiranmu memberiku ketenangan. Selain itu, jika ini akan menjadi masalah besar, aku ingin ada seseorang di sisiku yang bisa aku percaya.”
Elena tersenyum kecil, hatinya hangat mendengar kata-kata Alex. Meskipun ia tahu hubungan mereka masih jauh dari sempurna, ia merasa ada kemajuan kecil dalam cara Alex membuka diri padanya. Dan itu sudah cukup untuk sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments