BSIS 18 Alasan Menikah

Bukan Sebatas Istri Status (18)

Azzurra pergi meninggalkan ruangan sang suami. Ia tak mau menguping. Biarlah ia pura-pura tidak tahu. Untuk sekedar menjaga hatinya.

Bagaimana pun, ini salah satu resiko menikahi duda yang berpisah karena perceraian. Kalau mantan menyesal, pasti jadi batu penghalang.

" Dengar baik-baik. Aku menikahinya bukan untuk aku jadikan baby sitter. Aku masih punya banyak uang untuk membayar orang tanpa harus mengorbankan hati seseorang dengan status istri di atas kertas,"

"..."

" Aku menikahinya karena murni aku ingin menjadikannya pendamping hidupku sampai akhir hayat ku. Menjadi ibu untuk anak-anakku yang bukan berasal dari rahimnya juga yang berasal dari rahimnya,"

Deg

" Aku hanya melakukan kesalahan satu kali. Lalu kamu langsung melupakanku begitu saja? kamu benar-benar sudah tidak mencintai ku?,"

" Hanya kamu bilang?,"

Fatur sampai geleng-geleng kepala. Pengkhianatan di anggap masalah sepele oleh Dara?

" Kesalahan yang kamu anggap sepele itu bahkan dilakukan tidak hanya sekali sekalipun hanya pada satu orang yang sama. Yang membuat Maslaah itu semakin besar adalah karena pasangan kamu untuk berkhianat adalah kakak ku," Geram Fatur.

Ia ikut sedih jika teringat bagaimana ibu yang telah membesarkannya tampak sedih dan kecewa pada putra pertamanya.

" Tur..."

" Sudahlah. Masalah ini tidak akan ada ujungnya. Pergilah..." usir Fatur tak ingin mantan istrinya masih ada di ruangannya.

...******...

Menjelang tengah malam, Fatur baru masuk ke ruang rawat Freya. Azzurra sudah tertidur di sofa.

Freya memang menginap di rumah sakit malam ini.

" Ra, bangun sebentar," usap Fatur lembut pada lengan Azzurra.

" Hah?," Kesadaran Azzurra belum terkumpul namun, ia bangun.

" Sini tidur lagi," Fatur menepuk pahanya.

" Hmm," Azzurra hanya bergumam sambil kembali merebahkan tubuhnya.

Tak butuh lama Azzurra kembali terlelap. Fatur hanya terkekeh melihat hal itu.

" Jika suatu hari Dara mengatakan hal tidak masuk akal. Percayalah pada mas, ya,"

Fatur tidak peduli jika ucapannya tidak di dengar Azzurra.

Obrolan tadi di ruangannya bersama Dara sedikitnya membuat ia khawatir. Apalagi perjalanan hubungan mereka sangat singkat. Terlalu singkat malah sampai keduanya menikah.

...******...

" Mami, Yaya sudah boleh pulang?,"

" Iya, sayang. Kata dokter Yaya sudah baikan. Tapi, kalau Yaya merasa sakit di bagian kepala atau badan Yaya, bilang ya," ucap Azzurra lembut.

Ceklek

Azzurra dan Freya melihat ke arah pintu. Azzurra pikir itu suaminya ternyata pikirannya salah.

" Yaya, sayang. Udah siap mau pulang kan?,"

Freya bungkam. Azzurra pun tak angkat bicara karena tidak mau di anggap lancang menjawab pertanyaan yang bukan di tujukan padanya.

" Ini tas yang harus di bawa kan? Ayo aku akan mengantar Yaya pulang," Dara mengalihkan pandanganya pada Azzurra.

" Sudah bicara dengan Mas Fatur,mbak?,"

" Aku ibunya. Kenapa harus minta izin Fatur segala?!," kesal Dara.

" Bagaimana pun secara hukum, Yaya adalah tanggung jawab Mas Fatur," jelas Azzurra singkat.

Ia sudah diberitahu posisi Freya. Dimana hak asuh di ambil alih oleh Fatur.

" Ya sudah, aku izin dulu," jawab Dara dengan ketus. Sadar jika Fatur tidak mungkin memberi Izin, Dara hanya pura-pura mengirim pesan.

" Fatur tidak membalas pesanku."

" Sebentar lagi mas Fatur kesini. " ucapan Azzurra membuat Dara tidak jadi mendekat ke arah Freya yang acuh tak acuh padanya.

" Kamu mengadu aku akan mengantar Yaya pulang?,"

" Mas Fatur barusan kirim pesan, katanya ia melihat mbak Dara. Jadi, mas Fatur memastikan apa mbak Dara ada di sini atau tidak," jawab Azzurra tenang.

ceklek

Fatur masuk ke dalam ruang rawat Freya. Ia batu saja menyelesaikan administrasi.

" Ada apa lagi kamu datang kesini?" pertanyaan Fatur membuat Dara salah tingkah. Ia tadi sudah mengatakan pada Azzurra bahwa Fatur tidak membalas pesannya. Padahal Azzurra bisa menghubungi Fatur.

" Menjemput Freya. Apalagi?,"

" menjemput? memang mau kamu bawa kemana?," tanya Fatur lagi.

Ibunya sudah memperingatkan soal Dara. Tentang keinginannya untuk menebus kesalahannya dengan rencananya untuk menjadi istrinya lagi.

Rencana yang membuat Fatur harus ekstra hati-hati dengan segala tindakan Dara.

" Itu, .. Aku mau mengajaknya ke rumahku,"

" Yaya mau pulang sama Daddy dan Mami," jawab gadis kecil itu.

" Lihatlah, Yaya tidak mau,"

" Sayang, pulang ke rumah mommy ya? Kak Sisi nanti menyusul kita," Dara mencari peruntungan dengan nama Daisy. Berharap itu akan berhasil.

Freya menggelengkan kepalanya.

" Yaya tidak mau ke rumah Mommy," tegas Freya.

Sejak kejadian di depan sekolah, Freya menjadi ekstra waspada jika ada ibu kandungnya. Ia jadi takut.

"Sayang..." Dara menahan kekesalannya atas penolakan Freya padanya. Penolakan yang berulang kali ia dapatkan.

" Ayo bicara di luar," Fatur menjaga nada suaranya agar tidak membentak di hadapan Freya.

" Tapi..."

Sretttt

Fatur tidak menerima penolakan. Ia menarik tangan Dara sampai keduanya ada di luar ruangan.

" Jangan pernah memaksa Yaya. Kamu sudah menolak kehadirannya sejak ia masih dalam kandungan. Bahkan sesaat setelah lahir, kamu seolah membuangnya,"

Deg

Fatur tahu ucapannya cukup jahat. Tapi, ia sudah tidak tahu lagi harus bagaimana bersikap pada mantan istrinya itu.

Di dalam ruangan, Freya terus meminta agar Azzurra tidak membiarkannya di bawa oleh Dara.

" Dara takut. Mommy jahat," ucapnya membuat Azzurra memeluk putri sambung nya itu.

" Kalau Yaya tidak mau, Daddy pasti akan melarang mommy membawa Yaya," Azzurra mencoba menenangkan Freya.

" Mam, kalau Mami punya anak sendiri, apa mami jadi tidak sayang Yaya lagi?," tanyanya.

Ucapan Dara terus terngiang-ngiang.

" Siapa yang bilang?," Azzurra menundukkan tubuhnya. Ia tersenyum lembut.

" Mommy,"

" Yaya percaya Mami akan seperti apa yang mommy katakan?,"

Tanpa ragu Freya menggelengkan kepalanya.

Azzurra tersenyum dengan jawaban Freya.

" Walaupun nanti ada adik bayi, Mami akan tetap sayang Yaya dan Kak Sisi,"

Fatur masih diam di depan pintu. Ia mendengarkan obrolan istri dan anaknya.

" Ayo pulang!! Nenek dan Kak Sisi sudah menunggu di rumah. Nenek masak makanan kesukaan Yaya," ucap Fatur membuat Freya senang.

Fatur berjalan sambil menggendong Freya. Azzurra berjalan di samping keduanya.

" Dua hari lagi, aku sudah dapat cuti. Kita percepat rencana kita,"

Deg

Jantung Azzurra berdegup kencang. Ia paham kemana arah ucapan suaminya itu.

" Semoga bisa jadi langsung dapat dua. Rumah kita pasti akan ramai nantinya,"

Wajah Azzurra memerah. Jika Fatur membayangkan suasana rumahnya yang akan ramai dengan kehadiran anggota keluarga baru.

Sementara Azzurra membayangkan malam yang akan ia lewati nantinya.

Fatur melirik Azzurra karena tidak ada komentar apapun. Tapi, yang dilirik tampaknya sibuk dengan lamunannya sendiri.

Wajah Azzurra yang merona membuat Fatur tersenyum sendiri.

Menyenangkan membuatnya tersipu malu. Apa ini maksud menyenangkan nya menikahi perawan? Aku bisa bermain-main dengannya. Membuatnya salah tingkah saja sudah sangat menyenangkan. Gumam Fatur dalam hati.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

kaylla salsabella

kaylla salsabella

bagus Fatur tegas sama dara

2024-09-10

0

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Msti gtu kl sma hama mh,jgn lmbek....yg nmanya slingkuh tu pnykit,ga bkln bsa smbuh...jd kl skrng mntan d ksih ksmptan,nnti pst bkln ky gt lg....jd skp fatur udh bnr,msti tgas sm sng mntan yg ga tau malu....

2024-09-09

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

semangqat fatur jangan biarkan si dara menghancurknrmh tangga kamu sm azzura

2024-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2 BSIS 2 Lembaran Baru
3 BSIS 3 Mami Zura
4 BSIS 4 Kebohongan
5 BSIS 5 The Best Single Dad
6 BSIS 6 Meminta izin
7 BSIS 7 Tidak Sayang?
8 BSIS 8 Memblokir Nomor
9 BSIS 9 Nazar
10 BSIS 10 Penolakan
11 BSIS 11 Langsung SAH?
12 BSIS 12 Berita Besar
13 BSIS 13 Memperjelas Status
14 BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15 BSIS 15 Hanya Milikku
16 BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17 BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18 BSIS 18 Alasan Menikah
19 BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20 BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21 BSIS 21 Masih Menyukainya?
22 BSIS 22 Saling Percaya
23 BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24 BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25 BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26 BSIS 26 Calon
27 BSIS 27 Obsesi
28 BSIS 28 Menentukan Pilihan
29 BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30 BSIS 30 Stalker?
31 BSIS 31 Curiga
32 BSIS 32 Rencana
33 BSIS 33 Berbuat Licik
34 BSIS 34 Cinta Pertama
35 BSIS 35 Menyerah
36 BSIS 36 Tes DNA
37 BSIS 37 Menerima Kenyataan
38 BSIS 38 Maafkan Papa
39 BSIS 39 Hasil Tes DNA
40 BSIS 40 Masa Lalu
41 Terimakasih
42 BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43 BSIS 42 Sedikit Berkorban
44 BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45 BSIS 44 Menyusun Rencana
46 BSIS 45 Obat Tidur
47 BSIS 47 Let's Play The Game
48 BSIS 48 Salah Sasaran
49 BSIS 49 Hanya Mirip
50 BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51 51 Jangan Tunggu Daddy
52 MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53 MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54 MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55 MDD 55 Saling Memaafkan
56 MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57 MDD 57 THE END
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2
BSIS 2 Lembaran Baru
3
BSIS 3 Mami Zura
4
BSIS 4 Kebohongan
5
BSIS 5 The Best Single Dad
6
BSIS 6 Meminta izin
7
BSIS 7 Tidak Sayang?
8
BSIS 8 Memblokir Nomor
9
BSIS 9 Nazar
10
BSIS 10 Penolakan
11
BSIS 11 Langsung SAH?
12
BSIS 12 Berita Besar
13
BSIS 13 Memperjelas Status
14
BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15
BSIS 15 Hanya Milikku
16
BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17
BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18
BSIS 18 Alasan Menikah
19
BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20
BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21
BSIS 21 Masih Menyukainya?
22
BSIS 22 Saling Percaya
23
BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24
BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25
BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26
BSIS 26 Calon
27
BSIS 27 Obsesi
28
BSIS 28 Menentukan Pilihan
29
BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30
BSIS 30 Stalker?
31
BSIS 31 Curiga
32
BSIS 32 Rencana
33
BSIS 33 Berbuat Licik
34
BSIS 34 Cinta Pertama
35
BSIS 35 Menyerah
36
BSIS 36 Tes DNA
37
BSIS 37 Menerima Kenyataan
38
BSIS 38 Maafkan Papa
39
BSIS 39 Hasil Tes DNA
40
BSIS 40 Masa Lalu
41
Terimakasih
42
BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43
BSIS 42 Sedikit Berkorban
44
BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45
BSIS 44 Menyusun Rencana
46
BSIS 45 Obat Tidur
47
BSIS 47 Let's Play The Game
48
BSIS 48 Salah Sasaran
49
BSIS 49 Hanya Mirip
50
BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51
51 Jangan Tunggu Daddy
52
MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53
MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54
MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55
MDD 55 Saling Memaafkan
56
MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57
MDD 57 THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!