BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)

Bukan Sebatas Istri Status (14)

" kenapa tidak bilang kalau alasan kamu minta ganti shift karena kamu sudah menikah?," cecar Hasan saat masuk ke ruangan Fatur.

" Tidak apa-apa. Lagian kamu tahu dari mana aku sudah menikah?," Fatur mengerutkan keningnya.

" Yaya. Dia meng-upload foto kamu saat menikah semalam dan kamu tahu, Tur? Beritanya sampai heboh. Semua membicarakanmu. Tidak menyangka dokter cuek ini akan menikah kembali,"

Fathur mencebik.

" memangnya ada yang salah?,"

" tidak .Hanya saja ini cukup mengejutkan karena kamu tidak terlihat dekat dengan perempuan mana pun,"

" tidak dekat bukan berarti tidak akan menikah lagi 'kan?!,"

" Ya,, ya,, ya,,. Yang jalur langit memang beda. Tidak perlu pacaran, langsung sat set dan halal," Fatur hanya menggelengkan kepalanya dengan Ucapan Hasan. " semoga yang ini langgeng ya. Apa lagi kalian tidak melalui tahap pacaran dulu,"

" Aamiin. Lagipula pacaran lama belum tentu langgeng kan?,"

" Ya. Seperti kamu dan Dara," seloroh Hasan.

Fatur tak menampik.

" Tapi, aku harap kamu bisa memperbaiki sikapmu. Jangan terlalu cuek lagi. Jangan sampai kisah lama terulang kembali. Tidak lucu kan jadi duda untuk yang kedua kali," Hasan tertawa.

" Zura tidak seperti Dara. Ia sangat menjaga pergaulannya dengan lawan jenis."

Jika dibandingkan keduanya bagai langit dan bumi. Berbeda jauh.

" Bukan hanya pengkhianatan yang membuat hubungan kalian kandas kan?,"

Fatur terdiam beberapa saat. Ia mencermati ucapan laki-laki yang tidak lain adalah sahabatnya.

...******...

" Mam, ini kita mau buat apa?,"

Azzura mengajak Freya yang mulai kini sudah resmi jadi anak sambungnya untuk ikut membuat kreasi dari bahan-bahan yang sudah ia persiapkan.

" Mulai hari ini, Yaya mau bantu Mami buat konten untuk sosial media Mami kan?,"

" Yang seperti di video yang suka Mami lihatin ke Yaya?,"

" Ya, seperti itu. Tapi, hanya tangan yang terlihat,"

Azzura menghindari untuk mengexplore wajah.

" Boleh, Mami,"

Freya semangat. Ia tak peduli akan terlihat wajahnya atau tidak. Selama kegiatan itu dilakukan dengan sang Mami.

Adanya Yaya sedikit mengobati kerinduanku untuk mengajar anak-anak. Batin Azzura.

Mereka pun tampak asyik membuat kerajinan dengan cat akrilik. Membuat lukisan indah yana mudah dilakukan anak seusia Freya.

" Lihat, ini tangan Yaya." Freya terkikik melihat hasil videonya. Tangannya lebih kecil dari sang Mami.

" Lukisannya bagus. Yaya hebat,"

" Alhamdulillah, Mami. Yaya suka. Yaya seperti sekolah TK," ucapnya membuat Azzurra tampak sendu.

Freya memang tidak di masukkan ke sekolah taman kanak-kanak karena kondisinya yang tidak stabil. Fatur sangat khawatir.

Akhirnya Fatur memanggil guru les. Namun, tidak efektif juga untuk tumbuh kembang Freya. Karena selalu berganti-ganti guru. Kebanyakan mereka masih muda dan selalu memanfaatkan keadaan untuk bisa menghubungi Fatur dengan alasan Freya.

" Tapi, tahun ini kan masuk ke SD. Sudah boleh sekolah kan?,"

" Sudah. Kata Daddy nanti mau belanja alat sekolah dengan Daddy. Tapi, karena sekarang ada Mami juga, kita belanja dengan Mami. Pasti seru belanja sekeluarga,"

Freya sudah membayangkan ia akan berbelanja dengan Fatur dan Azzura. Pasti menyenangkan.

" Kenapa tidak dengan Kak Sisi juga?"

" Kak Sisi suka belanja dengan Mommy," jawabnya singkat.

Azzura hanya ber oh ria.

" Mm, apa Daddy juga suka menemani Kak Sisi dan Mommy?,"

" Tidak. Daddy tidak suka,"

Ada perasaan lega di hati Azzura.

" Tapi, Mami belum tentu bisa pergi menemani Yaya. Mami belum bisa jalan-jalan seperti kebanyakan orang,"

" Tidak apa-apa. Pakai kursi roda juga bisa kan?,"

" Yaya tidak malu?," Azzura ingin tahu pendapat Freya jika ia berjalan dengannya yang masih ketergantungan kursi roda dan Kruk.

" Kenapa Yaya harus malu?. Yaya malah senang. Yaya punya Mami sekarang,"

...******...

" Kenapa tidak cerita kalau acara keluarga itu pernikahan Daddy mu?," tanya Dara.

Hari ini ia menjemput Sisi sepulang sekolah untuk menginap di tempatnya seperti janji Mereka.

Awalnya Dara ingin menjemput di rumah. Sekalian bertemu dengan istri baru mantan suaminya. Tapi, Sisi bilang ingin langsung di jemput di sekolah.

" Awalnya memang bukan pernikahan. Hanya lamaran saja. Tapi, kakek minta Daddy segera menikahi Mami jika Daddy serius," jelas Daisy mencoba tetap tenang.

Ia sudah dewasa untuk memahami apa yang terjadi.

" Ya, kenapa tidak cerita kalau Daddy akan melamar seseorang? Sebentar, kamu manggil dia Mami?," tanya Dara tak suka.

" Ya, karena Yaya sudah memanggil dengan sebutan Mami lebih dulu. Jadi, aku ikut saja. Lagipula,Mami Zura memang jadi Mami kami sekarang," jelas Daisy.

" Sisi, ingat ya cuma Mommy ibu kandung kamu," tegas Dara. Ia merasa posisinya mulai tergantikan.

" Mom, sampai kapanpun hanya mommy ibu kandung Sisi dan Yaya. Tapi, Mami Zura kini sudah menjadi istri Daddy, jadi Mami Zura juga jadi ibu kami sekarang,"

" Pokoknya Mommy tidak suka kamu dekat dengan istri baru Daddy mu."

Daisy hanya mendesah. Kenapa sang mommy tidak bisa seperti ibu sambungnya yang justru selalu mengingatkannya untuk bersikap baik pada ibu kandungnya.

Bagaimana pun, Mommy Dara adalah ibu kandung kalian. Mami tidak akan pernah bisa menggantikan posisinya.

Perkataan sang Mami saat ia berpamitan untuk menginap di tempat Mommy nya.

Mami juga berharap kamu bisa menerima Mami sebagai pendamping hidup Daddy mu sekaligus ibu sambung yang akan membantu mommy dan Daddy dalam membersamai kalian.

Azzura paham, posisinya hanya sebatas itu. Tidak lebih. Ia tidak akan menghasut agar anak-anak sambungnya lebih dekat padanya.

" Sisi kamu dengar kan apa kata Mommy?," Tegas Dara sambil melihat sang anak yang hanya membuang muka ke luar jendela.

" Ya, Sisi dengar apa yang Mommy bilang," jawabnya malas.

Daisy tidak bisa berjanji. Apalagi ia mulai merasa nyaman dengan keberadaan Mami Zura di rumahnya.

.

.

" Mam, wortelnya di potong seperti ini kan?," Freya memperlihatkan hasil potongannya.

" Ya, bagus. Sudah seperti itu," puji Azzurra.

Freya tampak senang mendapatkan pujian . Ia melakukan kembali tugasnya. Memotong wortel yang akan di jadikan sayur SOP.

Azzura mengeluarkan ponselnya. Ada sebuah pesan masuk.

Jangan senang dulu sudah bisa menikah dengan Fatur. Kamu pasti hanya dijadikan ibu untuk Yaya. Tidak lebih.

Kalau sampai saat ini kamu belum di sentuhnya, artinya Fatur tidak benar-benar menjadikanmu istri sesungguhnya.

Deg

Dua pesan chat yang ia yakin dikirim oleh mantan istri suaminya itu membuat pikiran Azzurra melanglang buana. Karena memang benar jika sampai detik ini, ia dan sang suami belum melakukan hal itu.

Apa benar seperti itu? Rasanya tidak mungkin. Batin Azzura

Ya, tidak mungkin. Mas Fathur sudah bilang kalau dia ingin menyentuhku saat aku sehat nanti. Bukan karena hal yang lain. Ya, pasti begitu.

Azzurra berusaha berpikir positif agar tidak terprovokasi oleh ucapan Dara.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Mngkn lbh baik jjur sm suamimu y zura,apa lg udh tau gmn sftnya sng mntan...tkutnya mlh jd slh phm,trs hbungan yg bru htungn hri mlah jd jauh....

2024-09-01

0

millie ❣

millie ❣

loe harus berani zura loe bukan wanita lemah kan???? yg rela dibully ama Dara ibu g tau diri kek gt bila perlu tanyakan ama suami loe semua harus saling terbuka spy ga timbul salah paham 😌

2024-09-01

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2 BSIS 2 Lembaran Baru
3 BSIS 3 Mami Zura
4 BSIS 4 Kebohongan
5 BSIS 5 The Best Single Dad
6 BSIS 6 Meminta izin
7 BSIS 7 Tidak Sayang?
8 BSIS 8 Memblokir Nomor
9 BSIS 9 Nazar
10 BSIS 10 Penolakan
11 BSIS 11 Langsung SAH?
12 BSIS 12 Berita Besar
13 BSIS 13 Memperjelas Status
14 BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15 BSIS 15 Hanya Milikku
16 BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17 BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18 BSIS 18 Alasan Menikah
19 BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20 BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21 BSIS 21 Masih Menyukainya?
22 BSIS 22 Saling Percaya
23 BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24 BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25 BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26 BSIS 26 Calon
27 BSIS 27 Obsesi
28 BSIS 28 Menentukan Pilihan
29 BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30 BSIS 30 Stalker?
31 BSIS 31 Curiga
32 BSIS 32 Rencana
33 BSIS 33 Berbuat Licik
34 BSIS 34 Cinta Pertama
35 BSIS 35 Menyerah
36 BSIS 36 Tes DNA
37 BSIS 37 Menerima Kenyataan
38 BSIS 38 Maafkan Papa
39 BSIS 39 Hasil Tes DNA
40 BSIS 40 Masa Lalu
41 Terimakasih
42 BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43 BSIS 42 Sedikit Berkorban
44 BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45 BSIS 44 Menyusun Rencana
46 BSIS 45 Obat Tidur
47 BSIS 47 Let's Play The Game
48 BSIS 48 Salah Sasaran
49 BSIS 49 Hanya Mirip
50 BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51 51 Jangan Tunggu Daddy
52 MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53 MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54 MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55 MDD 55 Saling Memaafkan
56 MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57 MDD 57 THE END
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2
BSIS 2 Lembaran Baru
3
BSIS 3 Mami Zura
4
BSIS 4 Kebohongan
5
BSIS 5 The Best Single Dad
6
BSIS 6 Meminta izin
7
BSIS 7 Tidak Sayang?
8
BSIS 8 Memblokir Nomor
9
BSIS 9 Nazar
10
BSIS 10 Penolakan
11
BSIS 11 Langsung SAH?
12
BSIS 12 Berita Besar
13
BSIS 13 Memperjelas Status
14
BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15
BSIS 15 Hanya Milikku
16
BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17
BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18
BSIS 18 Alasan Menikah
19
BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20
BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21
BSIS 21 Masih Menyukainya?
22
BSIS 22 Saling Percaya
23
BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24
BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25
BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26
BSIS 26 Calon
27
BSIS 27 Obsesi
28
BSIS 28 Menentukan Pilihan
29
BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30
BSIS 30 Stalker?
31
BSIS 31 Curiga
32
BSIS 32 Rencana
33
BSIS 33 Berbuat Licik
34
BSIS 34 Cinta Pertama
35
BSIS 35 Menyerah
36
BSIS 36 Tes DNA
37
BSIS 37 Menerima Kenyataan
38
BSIS 38 Maafkan Papa
39
BSIS 39 Hasil Tes DNA
40
BSIS 40 Masa Lalu
41
Terimakasih
42
BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43
BSIS 42 Sedikit Berkorban
44
BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45
BSIS 44 Menyusun Rencana
46
BSIS 45 Obat Tidur
47
BSIS 47 Let's Play The Game
48
BSIS 48 Salah Sasaran
49
BSIS 49 Hanya Mirip
50
BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51
51 Jangan Tunggu Daddy
52
MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53
MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54
MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55
MDD 55 Saling Memaafkan
56
MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57
MDD 57 THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!