BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?

Bukan Sebatas Istri Status (16)

Azzurra mengucek matanya. Ia tertidur di atas sofa. Penasaran dengan pesan dari Dara membuatnya menunggu Fatur pulang.

Namun, rasa dingin yang menusuk sampai ke tulang membuatnya terbangun.

" Jam dua pagi?," gumamnya.

Azzurra mengedarkan pandangannya. Suaminya belum pulang. Bahkan pesannya masih centang satu.

Azzurra hanya mendesah memandang layar ponselnya. Dengan tubuh lemas, ia melangkah ke kamarnya.

Satu jam berlalu, Fatur masuk ke dalam kamar. Ia melangkah ke kamar mandi sebelum ikut merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Deg

"Ra, kamu sakit?," Fatur membuka selimut yang menutupi wajah Azzurra.

"Hmm," gumam Azzurra.

Ia kembali menarik selimutnya dan menutupi seluruh tubuhnya. Dingin. Badannya menggigil.

Fatur mengambil termometer.

" Panasnya tinggi,"

Termometer di letakkan di atas nakas.

" Sebentar, ya," Fatur melabuhkan satu kecupan di kening azzurra sebelum keluar kamar.

Tidak lama Fatur kembali dengan baskom berisi air hangat dan handuk kecil.

Dengan telaten, ia mengompres Azzurra. Ia pun tertidur sambil terduduk di atas karpet tebal di samping ranjang.

Hingga terdengar adzan subuh berkumandang.

" Mau kemana?," tanya Fatur saat merasakan pergerakan Azzurra.

" Mau wudhu. Mau sholat," jawab Azzurra lirih. Suaranya sangat kecil.

" Kuat?,"

Azzurra hanya mengangguk.

Fatur pun membantu Azzurra. Ia bahkan membawakan mukena dan meletakkan di atas ranjang.

" Tunggu ya, mas wudhu dulu,"

Azzurra hanya mengangguk. Ia malas bersuara. Lemas.

Fatur pun memimpin sholat dengan Azzurra yang hanya shalat di atas ranjang. Tidak kuat kalau harus berdiri.

" Mas masak bubur dulu, ya. Kamu harus minum obat," Fatur melangkah ke luar kamar.

Lagi-lagi Azzurra hanya mengangguk. Ia kembali memejamkan matanya.

...******...

Fatur hanya menghela nafas saat melihat istrinya tertidur lelap. Ingin membangunkan tapi, tak tega. Akhirnya ia malah ikut merebahkan tubuhnya di samping sang istri.

Tubuh Fatur juga lelah karena sejak semalam tidak beristirahat dengan benar hingga keduanya terlelap.

" Eungggghhh,"

Azzurra melenguh saat matanya terbuka. Tubuhnya tak bisa di gerakkan dengan leluasa karena ada tangan yang memeluknya erat.

Deg

Azzurra merasakan aneh saat tangan suaminya menyentuh langsung perutnya tanpa ada penghalang.

Wajah Azzurra yang merah karena sakit, semakin merah karena malu. Ia dan sang suami tidur tanpa pakaian luar sama sekali. hanya pakaian yang menutupi bagian sensitif mereka saja yang tersisa.

" Mau kemana?," tanya Fatur dengan suara seraknya.

" Mau pakai baju. Malu," ucapnya.

Fatur tersadar dengan ulahnya tadi. Karena ingin cepat menurunkan suhu tubuh istrinya yang semakin tinggi, ia melakukan skin to skin.

" Sudah turun," Fatur langsung mengecek suhu tubuh Azzurra dengan termometer yang ia ambil di atas nakas.

" Tunggu," Fatur memakai pakaiannya sebelum akhirnya membantu Azzurra untuk memakai pakaiannya.

" Aku bisa sendiri, mas," tolak Azzurra malu.

" Mas bantu. Kamu masih lemas. Sudah ini makan bubur ya. Mas hangatkan dulu,"

Fatur tidak menerima penolakan. Ia tetap memakaikan pakaian yang ia bawa dari lemari.

Pakaian tidur istrinya sudah lembab karena keringat.

" Baik,"

Fatur keluar kamar dan tidak lama kemudian masuk membawa mangkuk berisi bubur dan menyuapi Azzurra sekalipun istrinya itu menolaknya.

" Minum obatnya,"

Azzurra menurut.

" Jangan tidur lagi, baru makan,"

" Iya,"

Fatur memakan sisa bubur yang tidak habis di makan Azzurra.

Azzurra hanya melihat itu tanpa melarang. Mereka sering melakukan hal serupa. Tanpa merasa jijik sedikitpun.

" Semalam pulang jam berapa?," tanya Azzurra akhirnya. Ia penasaran.

" Jam tiga pagi,"

Berarti satu jam setelah aku kembali ke kamar. Batin Azzurra.

" Mas semalam pergi ke tempat acara dengan siapa?,"

" Sendiri. Tapi, di sana mas bertemu teman-teman kampus dulu."

Azzurra terdiam. Dara dan suaminya pun berasal dari kampus yang sama. Walaupun pilihan jurusan mereka berbeda. Itu yang pernah ia dengar dari ibu mertuanya.

" Bertemu mbak Dara juga?,"

Fatur melihat ke samping. Ia sudah ikut duduk di atas ranjang di samping istrinya.

" Ya. Dia ada di sana. Dia juga di undang karena kenal dengan pemilik acara,"

Azzurra manggut-manggut karena ia sudah bisa menebak.

" Mas dan Mbak Dara tidak sengaja bertemu di sana atau janjian?," tanya Azzurra. entah keberanian dari mana ia menanyakan hal itu.

" Bertemu di sana tentu saja. Mana mungkin janjian,"

" Ada apa? Apa yang kamu pikirkan tentang kami?," tanya Fatur. Sadar jika sang istri melamun.

...******...

Sementara itu, di depan halaman sekolah, Freya mengerutkan keningnya saat melihat sosok yang dulu ia rindukan. Namun, tidak dengan sekarang.

" Yaya, kamu tidak mau memeluk Mommy?," tanya Dara pada Freya yang hanya berdiam diri melihat ke arahnya.

Freya diam. Ia malah mengeratkan genggaman tangannya pada neneknya. Hari ini ia berangkat sekolah dari rumah sang nenek.

" Ada apa kamu menemui Yaya?," tanya Sukma, ibunda Fatur.

" Apa salah jika aku menemui anak kandung sendiri?," Dara menatap balik mata mantan ibu mertuanya. Ia tidak merasa terintimidasi sekalipun ada perasaan takut di hatinya.

" Jika kamu melakukan sejak dulu, mungkin aku tidak akan mempertanyakan ini. Tapi, ini bukan kebiasaan mu," Sukma tersenyum sinis.

" Aku hanya merindukan Yaya."

Apa Sukma percaya? Jawabannya tidak sama sekali. Aneh, karena sejak dilahirkan saja, Freya tak pernah di anggap sama sekali keberadaannya. Lalu saat ini kenapa tiba-tiba Dara datang dan ingin bertemu dengan Freya dengan alasan rindu.

Sukma membuka mulutnya. Ia menebak sesuatu.

" Rindu? Benarkah? Bukan karena ingin memanfaatkan Yaya agar bisa dekat dengan Fatur lagi?," tatapan menyelidik itu membuat Dara salah tingkah.

Sukma hanya terkekeh kecil. Tebakannya benar.

" Jangan ganggu lagi Fatur. Dia sudah menikah dengan wanita yang mau menerima Yaya. Wanita hebat yang bahkan tanpa harus mengandung dulu, dia sudah memiliki jiwa keibuan,"

Dara mendengus.

" Aku tahu kalau Fatur menikah hanya untuk mencarikan ibu untuk Yaya. Aku akui selama ini aku abai. Tapi, kini aku sadar. Aku akan menembus kesalahan ku," jawab Dara dengan yakin.

" Dengan cara apa kamu menebus semua kesalahanmu?," Sukma tak akan pernah menerima jika maksud dari ucapan Dara adalah kembali pada kehidupan anak dan kedua cucunya.

" Menjalankan peran ibu untuk anak-anakku tentunya."

" Lakukan saja. Itu memang tugasmu. Namun, hanya sebatas itu. Jangan pernah bermimpi untuk kembali menjadi menantu ku," tegas Sukma. Tidak ada kesempatan kedua untuk Dara.

Selain mengkhianati Fatur, dia juga telah membuat putra kandungnya yang tidak lain ayah kandung dari Freya itu membangkang padanya hanya demi membela wanita sepertinya.

" Anak-anak butuh keluarga yang lengkap. Mereka butuh orang tua kandungnya,"

Sukma terkekeh sinis.

" Lalu? Kamu mau apa?,"

" Aku mau menjadi istri Fatur lagi,"

Sukma menggelengkan kepalanya tidak percaya.

" Yaya cuma mau Mami Zura yang jadi istri Daddy." celetuk Freya membuat Sukma sadar jika di antara mereka ada sosok kecil yang harusnya tidak mendengarkan pembicaraan orang dewasa.

"Tapi, mommy ini ibu kandungmu, Yaya!," Dara tidak menyukai penolakan Freya.

" Tapi, cuma Mami Zura yang sayang Yaya. Bukan Mommy,"

Deg

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Gak tau malu 😏😡

2024-10-15

0

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Trsrah lh mau ngmong apa,yg pst ga ada orng yg prcya lg sm situ....udh jd pngkhiant,abai k anknya yg lain... tba2 dtng mau mnebus kslhn ktanya....ccckkk......akl bulusnya udh ketebak.....

2024-09-06

0

millie ❣

millie ❣

Good Yaya hati anak kecil yg polos akan pasti akan berkata jujur ayo Azura loe bukan
wanita lemah kan??loe harus kroscek ama Fatur suami loe ttg foto yg dikirim Dara spy g salah paham jgn membuka peluang Dara menang donk pertahankan perkawinan loe Zura harus loe lawan 😎😎😎

2024-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2 BSIS 2 Lembaran Baru
3 BSIS 3 Mami Zura
4 BSIS 4 Kebohongan
5 BSIS 5 The Best Single Dad
6 BSIS 6 Meminta izin
7 BSIS 7 Tidak Sayang?
8 BSIS 8 Memblokir Nomor
9 BSIS 9 Nazar
10 BSIS 10 Penolakan
11 BSIS 11 Langsung SAH?
12 BSIS 12 Berita Besar
13 BSIS 13 Memperjelas Status
14 BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15 BSIS 15 Hanya Milikku
16 BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17 BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18 BSIS 18 Alasan Menikah
19 BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20 BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21 BSIS 21 Masih Menyukainya?
22 BSIS 22 Saling Percaya
23 BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24 BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25 BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26 BSIS 26 Calon
27 BSIS 27 Obsesi
28 BSIS 28 Menentukan Pilihan
29 BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30 BSIS 30 Stalker?
31 BSIS 31 Curiga
32 BSIS 32 Rencana
33 BSIS 33 Berbuat Licik
34 BSIS 34 Cinta Pertama
35 BSIS 35 Menyerah
36 BSIS 36 Tes DNA
37 BSIS 37 Menerima Kenyataan
38 BSIS 38 Maafkan Papa
39 BSIS 39 Hasil Tes DNA
40 BSIS 40 Masa Lalu
41 Terimakasih
42 BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43 BSIS 42 Sedikit Berkorban
44 BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45 BSIS 44 Menyusun Rencana
46 BSIS 45 Obat Tidur
47 BSIS 47 Let's Play The Game
48 BSIS 48 Salah Sasaran
49 BSIS 49 Hanya Mirip
50 BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51 51 Jangan Tunggu Daddy
52 MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53 MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54 MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55 MDD 55 Saling Memaafkan
56 MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57 MDD 57 THE END
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2
BSIS 2 Lembaran Baru
3
BSIS 3 Mami Zura
4
BSIS 4 Kebohongan
5
BSIS 5 The Best Single Dad
6
BSIS 6 Meminta izin
7
BSIS 7 Tidak Sayang?
8
BSIS 8 Memblokir Nomor
9
BSIS 9 Nazar
10
BSIS 10 Penolakan
11
BSIS 11 Langsung SAH?
12
BSIS 12 Berita Besar
13
BSIS 13 Memperjelas Status
14
BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15
BSIS 15 Hanya Milikku
16
BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17
BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18
BSIS 18 Alasan Menikah
19
BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20
BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21
BSIS 21 Masih Menyukainya?
22
BSIS 22 Saling Percaya
23
BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24
BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25
BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26
BSIS 26 Calon
27
BSIS 27 Obsesi
28
BSIS 28 Menentukan Pilihan
29
BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30
BSIS 30 Stalker?
31
BSIS 31 Curiga
32
BSIS 32 Rencana
33
BSIS 33 Berbuat Licik
34
BSIS 34 Cinta Pertama
35
BSIS 35 Menyerah
36
BSIS 36 Tes DNA
37
BSIS 37 Menerima Kenyataan
38
BSIS 38 Maafkan Papa
39
BSIS 39 Hasil Tes DNA
40
BSIS 40 Masa Lalu
41
Terimakasih
42
BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43
BSIS 42 Sedikit Berkorban
44
BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45
BSIS 44 Menyusun Rencana
46
BSIS 45 Obat Tidur
47
BSIS 47 Let's Play The Game
48
BSIS 48 Salah Sasaran
49
BSIS 49 Hanya Mirip
50
BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51
51 Jangan Tunggu Daddy
52
MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53
MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54
MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55
MDD 55 Saling Memaafkan
56
MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57
MDD 57 THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!