BSIS 15 Hanya Milikku

Bukan Sebatas Istri Status (15)

" Kaki kamu sudah lebih baik. Tidak ada masalah lagi. Namun, sekalipun keduanya sudah bisa dipakai untuk berjalan lagi, kamu tidak boleh memaksakan diri untuk berjalan lama. Karena belum pulih total," jelas Fatur pada Azzura.

Jika sebelumnya meja menjadi penengah saat Fatur menjelaskan kondisi kaki Azzura, semenjak menikah. Mereka malah duduk bersisian di taman rumah sakit sambil menjelaskan kondisi kaki Azzura.

" Berarti Minggu ini kita jadi pergi bulan madu kan?,"

Uhukkk

Azzura tersedak karena suaminya bertanya di saat ia sedang memakan buah yang ia bawa dari rumah.

" Minum dulu !," Fatur membantu Azzura minum.

" Mas bilang, kakiku masih belum bisa di pakai berjalan jauh."

" Memang iya. Lalu?," tanya nya Pura-pura tidak mengerti.

" Ya, nanti di sana kita tidak bisa menikmati liburan kita dong karena pergerakan aku terbatas. Kan jadi tidak bisa mengeksplorasi tempat wisatanya,"

Azzura sudah membayangkan ia akan berjalan-jalan di pantai menikmati matahari terbenam.

" Tujuan kita kesana kan memang untuk bulan madu. Artinya aktivitas kita akan lebih banyak di dalam kamar hotel,"

Uhukkk

Azzura kembali tersedak. Bahkan saat ia tidak makan apa-apa.

" Kamu tidak makan aja masih bisa tersedak?," ucapnya melihat wajah Azzura yang malah merotasi bola matanya.

Tidak sadarkan suaminya itu? Ucapannya membuat pikiran Azzurra traveling kemana-mana. Ingat, Azzura itu masih belum berpengalaman. Masih tersegel.

Tersegel? Benar. Fatur bilang ingin membuat malam pertama mereka berkesan. Jadi, ia membuat momen bulan madu itu.

" Ya, ucapan mas membuat aku tersedak. Tolong, aku masih gadis," guraunya.

Fatur malah terkekeh.

Azzura sampai tak berkedip setiap suaminya menunjukkan dua lesung pipinya itu. Pemandangan yang masih menjadi hal terindah yang ia lihat semenjak menikah dengan suaminya. Karena sebelumnya ia tak pernah tahu dokter cuek itu punya lesung pipi.

" Iya, tahu. Karena itu kamu harus siap-siap. Mas tidak yakin kamu masih punya tenaga untuk jalan-jalan kalau mas nanti buka puasa.

Lagipula, sudah cukup beberapa bulan ini mas harus puasa padahal tidur dengan wanita yang halal untuk mas ajak mendaki,"

Azzura memajukan bibirnya. Ada saja istilah yang digunakan oleh suaminya saat membahas masalah itu.

" Ya, siapa suruh mau menunggu kaki aku lebih baik. Padahal, kan aktivitasnya tidak harus sambil jalan-jalan." ucapnya. " Astaghfirullah. Ish, gara-gara mas nih. Pikiran aku malah ikut m3sum,"

" Haha. Kenapa kamu sangat menggemaskan. Bagaimana kalau kita pergi bulan madunya malam ini saja?,'

Pertanyaan asal Fatur itu mendapat tatapan horor Azzura. Ia sejujurnya tidak marah. Hanya menutupi kegugupannya saja. Artinya ia tinggal menghitung hari untuk melepaskan mahkota miliknya pada laki-laki yang bergelar sebagai suaminya itu.

" Sepupu kamu itu memang obat untuk Fatir ya. Sudah lama aku tidak pernah melihatnya tertawa bahagia seperti itu,"

Bulan hanya melirik sekilas pada Hasan. Namun, tidak berniat menimpali ucapannya.

Keduanya ternyata melihat Azzura dan Fatur dari Kejauhan.

" Hei, kapan kita seperti mereka juga?," tanya Hasan pada Bulan yang mulai melangkah meninggalkannya. Malas meladeni dokter senior itu.

" Lan, kok kamu malah pergi sih?," Hasan mensejajarkan langkah kakinya dengan Bulan.

" Maap, dokter Hasan. Kita tidak punya hubungan apapun. Jadi, tidak mungkin bisa seperti mereka berdua," jawab Bulan datar.

Entah Kenapa sejak sepupunya itu menikahi sahabat dari dokter di sebelahnya ini, ia seolah ditempeli terus. Dokter Hasan seperti ada dimana-mana.

" Nah, karena itu. Bagaimana kalau kita buat ada hubungan itu. Kapan kamu siap menerima aku melamar ke rumah mu?,"

" Maaf dok. Saya tidak berniat untuk menjalin hubungan dengan kekasih orang," jelas Bulan karena setahunya dokter Hasan sudah punya kekasih.

" Angel itu mantan aku, Lan. Aku sudah tidak punya hubungan apapun dengannya," jelas Hasan ia tak akan mau melepaskan wanita yang sudah ia tandai untuk jadi miliknya.

Bulan berhenti dan mengerutkan keningnya. "Angel siapa?,"

" Oh bukan, Angel ya?,"

Hasan pikir orang yang Bulan maksud adalah Angel. Karena ia pernah bertemu Bulan saat sedang bersama Angel.

" Lalu siapa? Dengan Gita, Adel ataupun Mawar aku tak punya hubungan apapun. Mereka saja yang mengaku-ngaku. aku sudah putus sejak lama dengan mereka," Bulan semakin mendelik tak percaya dengan ucapan Hasan yang malah mengabsen mantan-mantannya.

" Sudah benar saya tidak meladeni dokter yang punya banyak pacar," kesal Bulan. Siapa yang mau punya Arjuna seorang buaya. Pacarnya banyak.

" Tolong, ralat. Bukan pacar, mereka hanya mantan,"

" Terserah," Bulan mendadak membelokkan arahnya hingga Hasan tidak lagi berjalan di sampingnya karena tidak tahu Bulan akan berbelok.

" Jangan pikir aku akan mundur. Aku sudah yakin dengan hatiku. Ingat, Bulan, kamu sudah aku tandai. Kamu milikku," Hasan tetap melanjutkan langkahnya. Tak lagi mngekoru Bulan.

...******...

" Mas langsung pergi ya. Kamu jangan nunggu mas pulang, langsung tidur saja," Fatur yang baru sampai rumah Lang bersiap-siap pergi lagi karena harus mendatangi sebuah acara.

" Memang mas pulangnya jam berapa?," tanya Azzura. Ia berjalan di samping suaminya mengantarkan sampai ke depan rumah. Anak-anak sedang menginap di rumah nenek Sukma.

" Jam sembilan paling. Tapi, jarak ke umah kan jauh. Mas tidak tahu berapa lama di perjalanan nanti,"

Azzura mengangguk.

" Mas juga sebenarnya tidak ingin datang. Tapi, beliau senior mas dulu di kampus. Beliau mengundang mas secara pribadi. Tidak enak kalau tidak datang,'

" Iya, tidak apa-apa kok. Sudah seharusnya mas mendatangi undangan beliau.'

" Hmm. Hati-hati di jalan," Azzura mencium tangan suaminya dengan takzim. Fatir pun mencium kening Azzura sebelum pamit pergi.

...******...

Azzura melihat jam di dinding. Sudah pukul sepuluh malam. Walaupun di larang,tetap saja Azzura ingin menunggu suaminya pulang.

Ia bahkan terus menatap ponselnya. Masih menimbang-nimbang untuk menghubungi suaminya atau tidak.

Hingga akhirnya ada panggilan masuk.

" Assalamu'alaikum, mas. Mas sudah sampai mana?," tanya Azzura langsung bertanya karena penasaran.

" Wa'alaikumsalam. Kamu belum tidur?," tebak Fatur. Karena panggilan pertama langsung di angkat

" Mana bisa tidur kalau mas belum pulang. Aku khawatir mas masih di luar jam segini," Fatur tersenyum. Perasaan menghangat setiap tahu istrinya menunggunya untuk pulang.

" Maaf. Mas akan pulang semakin larut. Ada panggilan darurat dari rumah sakit."

Azzura terdiam. Ia nampak kecewa. Namun, bagaimana lagi. Ini tanggung jawab suaminya yang seorang dokter.

" Oh, ya sudah. semoga semuanya cepat selesai,"

" Aamiin. Setelah mas tutup teleponnya langsung tidur ya."

" Iya .."

" Jangan iya, iya tapi malah tetap menunggu mas pulang," tegas Fatur yang tahu kebiasaan Azzura jika ia pulang larut.

" Iya, sayang,"

" apa? Coba ulangi?," Fatur terkejut karena Azzura jarang memanggilnya dengan sebutan itu.

" Tidak ada siaran ulang. Assalamu'alaikum,"

Azzura menutup telponnya karena jadi salah tingkah.

"Wa'alaikumsalam." jawab Fatur di sertai kekehan.

Tidak lama, sebuah pesan gambar masuk. Dari nomor baru.

Gambar suaminya yang satu meja dengan mantan istrinya.

Kamu tahu alasan Fatur tidak mengajakmu ke acara malam ini. Itu karena dia datang denganku. Bahkan saat ini dia sedang menemaniku di apartemen.

Deg

"Tidak mungkin," Azzura Langsung menelpon suaminya. Hatinya gusar.

Namun, panggilannya tidak tersambung. Ponsel Fatur di matikan oleh pemiliknya.

Dara hanya tertawa jahat setelah mengirimkan foto itu. Ia akan selalu membuat Azzurra tidak tenang karena menjadi istri Fatur.

" Fatur itu milikku. Hanya milikku," gumamnya.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Rsikonya gt kl nkah sm duda,kl ga anknya yg ngerecokin...pst mntan'ny....jd yg mst tgas dsni tu suaminya,trs istrinya jgn lngsng prcya gt aja....akhtrnya pst slh phm....

2024-09-03

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

zura kamu hrs pastikan sm fatir klu wa itu ga bener jd jangan percaya dulu,krn si ulat bulu ga pingin kamu bahagia sm fatir...ayo dr.hasan kamu hrs semangat buat dapetin bulan tp kamu jg hrs insyaf dr play boy kamu

2024-09-03

0

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

percaya sm dr fatur azura jgn termakan sm bualan si dara

untk dr hasan pepet trs dr bulan😁

2024-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2 BSIS 2 Lembaran Baru
3 BSIS 3 Mami Zura
4 BSIS 4 Kebohongan
5 BSIS 5 The Best Single Dad
6 BSIS 6 Meminta izin
7 BSIS 7 Tidak Sayang?
8 BSIS 8 Memblokir Nomor
9 BSIS 9 Nazar
10 BSIS 10 Penolakan
11 BSIS 11 Langsung SAH?
12 BSIS 12 Berita Besar
13 BSIS 13 Memperjelas Status
14 BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15 BSIS 15 Hanya Milikku
16 BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17 BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18 BSIS 18 Alasan Menikah
19 BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20 BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21 BSIS 21 Masih Menyukainya?
22 BSIS 22 Saling Percaya
23 BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24 BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25 BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26 BSIS 26 Calon
27 BSIS 27 Obsesi
28 BSIS 28 Menentukan Pilihan
29 BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30 BSIS 30 Stalker?
31 BSIS 31 Curiga
32 BSIS 32 Rencana
33 BSIS 33 Berbuat Licik
34 BSIS 34 Cinta Pertama
35 BSIS 35 Menyerah
36 BSIS 36 Tes DNA
37 BSIS 37 Menerima Kenyataan
38 BSIS 38 Maafkan Papa
39 BSIS 39 Hasil Tes DNA
40 BSIS 40 Masa Lalu
41 Terimakasih
42 BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43 BSIS 42 Sedikit Berkorban
44 BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45 BSIS 44 Menyusun Rencana
46 BSIS 45 Obat Tidur
47 BSIS 47 Let's Play The Game
48 BSIS 48 Salah Sasaran
49 BSIS 49 Hanya Mirip
50 BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51 51 Jangan Tunggu Daddy
52 MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53 MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54 MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55 MDD 55 Saling Memaafkan
56 MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57 MDD 57 THE END
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2
BSIS 2 Lembaran Baru
3
BSIS 3 Mami Zura
4
BSIS 4 Kebohongan
5
BSIS 5 The Best Single Dad
6
BSIS 6 Meminta izin
7
BSIS 7 Tidak Sayang?
8
BSIS 8 Memblokir Nomor
9
BSIS 9 Nazar
10
BSIS 10 Penolakan
11
BSIS 11 Langsung SAH?
12
BSIS 12 Berita Besar
13
BSIS 13 Memperjelas Status
14
BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15
BSIS 15 Hanya Milikku
16
BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17
BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18
BSIS 18 Alasan Menikah
19
BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20
BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21
BSIS 21 Masih Menyukainya?
22
BSIS 22 Saling Percaya
23
BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24
BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25
BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26
BSIS 26 Calon
27
BSIS 27 Obsesi
28
BSIS 28 Menentukan Pilihan
29
BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30
BSIS 30 Stalker?
31
BSIS 31 Curiga
32
BSIS 32 Rencana
33
BSIS 33 Berbuat Licik
34
BSIS 34 Cinta Pertama
35
BSIS 35 Menyerah
36
BSIS 36 Tes DNA
37
BSIS 37 Menerima Kenyataan
38
BSIS 38 Maafkan Papa
39
BSIS 39 Hasil Tes DNA
40
BSIS 40 Masa Lalu
41
Terimakasih
42
BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43
BSIS 42 Sedikit Berkorban
44
BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45
BSIS 44 Menyusun Rencana
46
BSIS 45 Obat Tidur
47
BSIS 47 Let's Play The Game
48
BSIS 48 Salah Sasaran
49
BSIS 49 Hanya Mirip
50
BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51
51 Jangan Tunggu Daddy
52
MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53
MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54
MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55
MDD 55 Saling Memaafkan
56
MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57
MDD 57 THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!