BSIS 12 Berita Besar

Bukan Sebatas Istri Status (12)

" Dokter Fatur sudah menikah,"

" Serius?,"

"Iya, Yaya bikin status di aplikasi hijaunya," jelas salah satu suster yang punya kontak Yaya. Karena sering bertemu akhirnya mereka jadi cukup dekat.

" Aku pikir selama ini dia menduda karena gagal move on,"

" alah, mantan pengkhianat tidak mungkin masih ada di hati dokter Fatur kan? Kalau kita di posisi dokter Fatur juga pastinya ogah balik sama mantan,"

" Ah iya juga ya. Mana sama anak kandung sendiri teganya minta ampun,"

"Tapi, istrinya itu c@cat."

"Masa dokter Fatur milih perempuan seperti itu. Padahal yang lebih sempurna pasti kan banyak?,"

" Di goda mungkin," jawabnya asal.

" Coba lihat, mau ahu orangnya yang mana?,"

" Ini..."

" Ini sih pasien dokter Fatur. Dia sering aku lihat di rumah sakit. Beberapa kali juga main dengan Yaya,"

" Masa?,"

" Iya,"

" Berarti beneran dokter Fatur di goda," kesimpulan yang di ambil sebelah pihak.

Kabar pernikahan dokter Fatur menjadi topik trending di kalangan suster dan dokter di rumah sakit.

Ada yang senang, ada juga yang kecewa. Mereka bahkan ada yang menyayangkan karena istri dokter Fatur duduk di kursi roda.

" Jangan menilai seseorang dari luar saja." Ketus Bulan.

Awalnya ia tak peduli pernikahan sepupunya beredar luas. Tapi, saat mereka mulai merendahkan karena Azzura duduk di kursi roda ia tak suka.

" Maaf, Dok," para suster itu menunduk.

Bulan salah satu dokter yang mereka takuti. Karena tidak pernah takut pada apapun. selalu melaporkan jika ada kelalaian dari para tenaga medis disana.

" Kalian di bayar untuk bekerja. Bukan bergosip. Lagipula saya tidak suka jika kalian menyinggung sepupu saya,"

" Tapi, kami tidak menyinggung sepupu dokter"

" Istri dokter Fatur itu adalah sepupu saya,"

Mata mereka membulat. " Maaf,dok. Kami tidak tahu,'

Bulan hanya melengos pergi. Malas meladeni. Mereka pikir jika itu bukan saudara dokter bulan apa boleh di rendahkan seperti itu?

"Cih.. Kalau bukan karena backing nya kuat, aku tidak akan takut," ketus salah satu suster saat melihat Bulan sudah pergi.

" Kamu benar. Kalau bukan karena Dokter Hasan itu selalu membela dokter Bulan, kita lawan saja. Tapi, backingannya anak pemilik rumah sakit. Bisa-bisa kita di keluarkan dari sini,"

" Kamu benar,".

"Ekhemmm...."

Para suster tapi sibuk bergosip itu melihat ke belakang dengan perlahan. Matanya langsung membulat sempurna.

"Kalian pikir rumah sakit akan mengeluarkan seseorang hanya karena aku membenci orang itu. Aku tidak seperti itu. Kalaupun kalian di keluarkan itu karena kalian yang malah bergosip di jam kerja,"

"Ma . Maaf, dok,"

Wajah mereka pias. tidak mengetahui jika dokter yang mereka obrolkan ada di belakang mereka.

" Sudah. Kembali bekerja sana!!,"

"Baik,"

Mereka Langsung membubarkan diri.

"Jadi, Fatur sudah menikah lagi? Dan itu dengan sepupu Bulan? Ini berita besar," Hasan tersenyum melangkah pergi dari sana. "Pantas saja dia minta ganti jadwal hari ini," gumam Hasan.

...******...

" Dokter tidak ke rumah sakit?," tanya Azzura.

Mereka kembali ke kamar setelah sarapan pagi.

" Ada yang harus kita bicarakan dulu. Lagipula aku ke rumah sakitnya nanti,"

Azzura hanya mengangguk.

" Duduklah disini," Fatur menepuk sebelahnya. Fatur sedang duduk di tepi ranjang.

" Baik," jawab Azzura sedikit ragu," Ia pun berjalan menggunakan Kruk.

Jika di rumah, ia akan menggunakan Kruk untuk mempermudah aktivitasnya.

" Emm, kamu mau tinggal dimana setelah ini?," tanya dokter Fatur.

Semalam tidak sempat berbicara. Karena setelah Fatur di ajak sholat isya berjamaah di mushola yang ada, ia di tarik keluarga Azzura. Mereka mengobrol sampai Azzura yang menunggu di kamar ketiduran setelah sebelumnya pura-pura tidur.

Bingung mau apa jika berhadapan dengan dokter Fatur di kamarnya nanti.

" Terserah dokter saja. Aku ikut. Di manapun dokter mengajak aku tinggal, aku tidak keberatan karena aku sudah jadi istri dokter sekarang,"

Fatur menatap lembut Azzura. Ia tersenyum.

Sejak semalam, ia memperhatikan wajah cantik yang kini halal ia pandang. wajah yang kini berani menatapnya. Berbeda saat mereka belum menikah. Azzura pasti melihat ke bawah atau ke arah lain saat di ajak bicara.

" Pindah ke rumahku, bagaimana? Kita tinggal dengan Yaya dan Sisi, apa kamu tidak keberatan?,"

Azzura menggelengkan kepalanya. " Tentu saja tidak, dok,"

" Pindah besok saja ya? Kalau hari ini aku harus kerumah sakit,"

" Baik,dok,"

" Zura,bisakah kamu mengganti panggilan kamu itu? Aku memang Dokter, tapi kita suami istri sekarang,"

" Jadi, mau saya panggil apa?,"

Fatur terkekeh. Nampak sekali kalau Azzura memang sedikit kaku saat berinteraksi dengannya. Kadang manggil aku, kadang juga saya.

" Panggil dengan panggilan yang membuat kamu nyaman. Dan tolong jangan terlalu formal".

" Baik,"

Bagaimana pun, ini pertama kalinya dia berinteraksi sedekat ini dengan lawan jenis. Karena sebelumnya ia berinteraksi jika memang ada kepentingan saja. Juga tidak sedekat ini.

" Oh iya, ini," Fatur meletakkan kartu di tangan Azzura. " Karena kamu sekarang istriku, maka kamu yang akan mengatur keuangan kita,"

" Tapi, dok.. Eh, mas..." ucap Azzura meralat panggilannya. "Apa tidak sebaiknya mas buat kartu lain saja? Ini pasti kartu pribadi mas kan?,"

tidak mungkin kan Fatur sudah menyiapkan kartu lain untuk menafkahi Azzura sementara pernikahan mereka saja mendadak.

" Kenapa? Kamu tidak mau megang kartu ini langsung?,"

" Cukup buatkan aku kartu baru saja, mas. Dan mas kirim saja uang nafkah yang mas ingin berikan ke sana. Aku tidak mau memegang semua uang mas,"

Azzura hanya khawatir saja. entahlah ..

" Ya, sudah. Ini mas ambil lagi. Nanti mas buatkan yang baru." Fatur hanya ingin membuat Azzurra nyaman dulu.

Namun, kedepannya, ia akan membuat Azzurra mau menyimpan semua miliknya. Baginya, Azzura berhak tahu sebanyak apa harta yang ia punya.

" Oh iya, tolong siapkan saja. Data diri dan yang lainnya. Mas mau mengurus surat nikah kita,"

Kemarin baru akad, belum membuat buku nikah.

" Oh itu, ayah bilang biar ayah yang urus. Mas yang diminta memberikan berkas-berkas untuk kelengkapannya ke ayah secepatnya," jawab Azzura.

" Apa tidak merepotkan? Biar mas saja?,"

" Kalau soal itu, mas sendiri saja yang bilang. Aku sudah minta biar kita yang urus sendiri. Tapi, ayah bilang biar jadi urusan ayah. Kita terima beres saja,"

Ponsel Fatur berbunyi, Azzura sudah berniat pergi dari sana.

" Mau kemana?,'

" Mas mau angkat panggilan kan? takutnya aku ganggu kalau masih di sini," ucap Azzura saat melihat Fatur tidak kunjung mengangkat panggilan.

" Ini dari mommy nya anak-anak. Kamu istriku, kamu tidak menganggu sama sekali. Justru kamu harus tetap di sini, mas tidak mau ada kesalahpahaman. Jadi, duduklah disini,"

Fatur menarik Azzura agar kembali duduk. Bahkan kini mereka duduk tanpa celah sama sekali.

Ya, Allah. Jantungku. batin Azzura

Fatur tidak sadar bahwa tindakannya membuat Azzura salah tingkah.

" Halo, mas. Kamu menikah tanpa memberitahuku?," tanya Dara dengan kesal. Ia baru saja membuka ponselnya dan banyak yang menanyakan kebenaran pernikahan Fatur padanya.

" Iya ."

" Kenapa kalian tidak memberitahuku?

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

lha... siapa kamu..?

2025-03-27

0

Uthie

Uthie

sukurin 😏

2024-10-14

0

Rian Moontero

Rian Moontero

yuuk smangaat up thoor💪💪🤩

2024-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2 BSIS 2 Lembaran Baru
3 BSIS 3 Mami Zura
4 BSIS 4 Kebohongan
5 BSIS 5 The Best Single Dad
6 BSIS 6 Meminta izin
7 BSIS 7 Tidak Sayang?
8 BSIS 8 Memblokir Nomor
9 BSIS 9 Nazar
10 BSIS 10 Penolakan
11 BSIS 11 Langsung SAH?
12 BSIS 12 Berita Besar
13 BSIS 13 Memperjelas Status
14 BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15 BSIS 15 Hanya Milikku
16 BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17 BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18 BSIS 18 Alasan Menikah
19 BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20 BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21 BSIS 21 Masih Menyukainya?
22 BSIS 22 Saling Percaya
23 BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24 BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25 BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26 BSIS 26 Calon
27 BSIS 27 Obsesi
28 BSIS 28 Menentukan Pilihan
29 BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30 BSIS 30 Stalker?
31 BSIS 31 Curiga
32 BSIS 32 Rencana
33 BSIS 33 Berbuat Licik
34 BSIS 34 Cinta Pertama
35 BSIS 35 Menyerah
36 BSIS 36 Tes DNA
37 BSIS 37 Menerima Kenyataan
38 BSIS 38 Maafkan Papa
39 BSIS 39 Hasil Tes DNA
40 BSIS 40 Masa Lalu
41 Terimakasih
42 BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43 BSIS 42 Sedikit Berkorban
44 BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45 BSIS 44 Menyusun Rencana
46 BSIS 45 Obat Tidur
47 BSIS 47 Let's Play The Game
48 BSIS 48 Salah Sasaran
49 BSIS 49 Hanya Mirip
50 BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51 51 Jangan Tunggu Daddy
52 MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53 MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54 MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55 MDD 55 Saling Memaafkan
56 MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57 MDD 57 THE END
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2
BSIS 2 Lembaran Baru
3
BSIS 3 Mami Zura
4
BSIS 4 Kebohongan
5
BSIS 5 The Best Single Dad
6
BSIS 6 Meminta izin
7
BSIS 7 Tidak Sayang?
8
BSIS 8 Memblokir Nomor
9
BSIS 9 Nazar
10
BSIS 10 Penolakan
11
BSIS 11 Langsung SAH?
12
BSIS 12 Berita Besar
13
BSIS 13 Memperjelas Status
14
BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15
BSIS 15 Hanya Milikku
16
BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17
BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18
BSIS 18 Alasan Menikah
19
BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20
BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21
BSIS 21 Masih Menyukainya?
22
BSIS 22 Saling Percaya
23
BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24
BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25
BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26
BSIS 26 Calon
27
BSIS 27 Obsesi
28
BSIS 28 Menentukan Pilihan
29
BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30
BSIS 30 Stalker?
31
BSIS 31 Curiga
32
BSIS 32 Rencana
33
BSIS 33 Berbuat Licik
34
BSIS 34 Cinta Pertama
35
BSIS 35 Menyerah
36
BSIS 36 Tes DNA
37
BSIS 37 Menerima Kenyataan
38
BSIS 38 Maafkan Papa
39
BSIS 39 Hasil Tes DNA
40
BSIS 40 Masa Lalu
41
Terimakasih
42
BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43
BSIS 42 Sedikit Berkorban
44
BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45
BSIS 44 Menyusun Rencana
46
BSIS 45 Obat Tidur
47
BSIS 47 Let's Play The Game
48
BSIS 48 Salah Sasaran
49
BSIS 49 Hanya Mirip
50
BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51
51 Jangan Tunggu Daddy
52
MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53
MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54
MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55
MDD 55 Saling Memaafkan
56
MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57
MDD 57 THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!