BSIS 3 Mami Zura

Bukan Sebatas Istri Status (3)

Fatur mendorong kursi roda Freya. Kembali ke kamar rawatnya. Pikirannya melayang pada sang mantan istri.

Hatinya tercubit saat Freya meminta orang lain untuk ia panggil Mami sementara ibu kandungnya sendiri tak pernah menunjukkan batang hidungnya semenjak Freya di lahirkan.

Flashback on

"Aku akan merawatnya. Jangan buang dia," tegas Fatur saat mendengar rencana Dara yang akan menggugurkan janin di dalam kandungannya. Padahal usianya kandungnya sudah cukup besar.

" Kamu tidak jadi menceraikan ku, Mas?," mata Dara berbinar. Ia pikir sang suami memaafkannya. Buktinya dia mau menerima janin yang ia kandung.

" Aku tetap pada pendirianku untuk menceraikan mu. Tapi, janin itu tidak bersalah. Ia hadir karena kesalahan kalian," Jelas Fatur dingin.

Rasa cinta pada sang istri menguap saat perselingkuhan itu terbongkar. Yang lebih menyakitkan, Dara berselingkuh dengan Erlangga, sang kakak.

Dara akhirnya tidak jadi menggugurkan janin yang ia kandung. Membiarkannya tumbuh dan berkembang hingga ia dilahirkan.

" Aku tidak ingin melihatnya. Bawa saja dia sekarang juga," tegas Dara saat Freya kecil baru di lahirkan.

" Dia masih membutuhkan ASI. kamu tega padanya?,"

Dara hanya memandang sinis Fatur. " Asal kita rujuk, aku akan mau memberikannya ASI,"

Beberapa saat lalu, setelah Dara melahirkan, Fatur memang menjatuhkan talak padanya.

" Aku pergi. Sisi akan ikut denganku. Kau bebas mengejar karirmu," Fatur hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah Dara.

Sementara Dara tak peduli. Ia tak akan mau melihat anak itu. Anak yang membuatnya berpisah dengan Fatur. Kalau saja dia tidak ketahuan hamil, perselingkuhannya dengan kakak iparnya tidak akan terungkap.

Flashback end

" Daddy marah?," tanya Freya sambil menundukkan kepalanya.

Tangan kecilnya meremas baju yang dia pakai.

" Kenapa marah?,"

" Karena Yaya manggil Tante Zura dengan sebutan Mami," cicit Freya dengan suara kecil.

Fatur berjongkok di hadapan Freya. Mereka hampir sampai di ruang rawat Freya.

" Tidak. Lakukan apapun yang kamu suka." Fatur sudah memutuskan untuk membiarkan saja apa yang diinginkan Freya.

Gadis kecilnya tak pernah mengenal sosok ibu dalam hidupnya. Keberadaan Oma ataupun tantenya dalam hidup Freya ternyata tidak bisa mengisi kekosongan itu.

" Daddy serius?," Freya mengangkat wajahnya. Matanya berbinar.

" Ya. Lagi pula, Mami Zura tidak keberatan bukan saat Yaya panggil Mami?,"

" Terimakasih, Dad. Sayang Daddy," Freya memeluk Fatur.

Ceklek

Pintu kamar rawat Freya terbuka dari dalam. Menampilkan sosok cantik yang masih memakai seragam sekolah.

" Kalian dari mana saja?," kesalnya.

Freya dan Fatur melihat ke sumber suara.

" Dari taman," jawab Freya

" Kamu sudah pulang? Di antar siapa ke sini?,"

" Mommy,"

Deg

...******...

" Kakak baru tahu, Yaya itu anaknya dokter Fatur," Kaivan mendorong kursi roda Azzura.

Ia terkejut saat kembali menemui Azzura setelah selesai menelpon ternyata mendapati dokter Fatur disana.

" Aku juga,"

" Kasihan anak itu. Merindukan ibunya sampai meminta untuk memanggilmu dengan sebutan Mami,"

" Ya. Aku juga kasihan. Karena itu aku membiarkannya. Entah apa dokter Fatur akan mengizinkan atau tidak. Harusnya aku tidak selancang itu kan? Membiarkan Yaya memanggilku dengan sebutan Mami," Azzura masih berpikir bahwa dokter Fatur marah. Karena ia tak mengatakan apapun sebelum pergi mengantarkan Freya ke ruang rawatnya.

" Menurut ku tidak. Dokter Fatur hanya terkejut karena Freya bisa semudah itu memanggil orang yang baru ia kenal dengan sebutan Mami. Itu saja,"

" Ya. Semoga saja." harap Azzura. " Apa Mbak Fira tidak masalah kakak sering mengunjungi ku?," seminggu yang lalu Kaivan datang. Minggu ini pun sama.

" Tidak. Bahkan kakak iparmu itu ingin ikut. Tapi, aku larang. Kandungannya masih awal, masih rentan,"

Azzura mengangguk membenarkan.

" Oh iya, Bang Ilham menelpon,"

" Menanyakan keberadaan ku lagi?,"

" Hmm,"

Kaivan mengangkat tubuh Azzura memasukkannya ke dalam mobil.

" Bagaimana menurutmu. Dia juga katanya ingin bertemu. Ingin minta maaf,"

Azzura melihat ke arah Kaivan yang baru menutup pintu mobil. Bersiap menjalankan mobilnya.

" Dia siapa?,"

Kaivan mencebik. Ia tak suka menyebut nama laki-laki itu.

" Abizar. Dia bilang ingin bertemu kamu,"

Azzura menghembuskan nafasnya. Ia melihat keluar jendela. Menatap langit biru yang cerah.

" Jangan beritahu mereka. Biarkan tetap seperti ini. Lagipula untuk apa menemui ku ?,"

" Katanya ingin minta maaf. Dia sudah tahu semuanya. Ia merasa bersalah,"

" Katakan saja aku sudah memaafkannya. Namun, tak ingin lagi bertemu dengannya,"

" Baiklah,"

Azzura tak mau lagi ada masalah kedepannya. Hafiza, perempuan itu tidak akan tinggal diam jika ia masih ada di sekitar mereka.

" Oh iya, apa kamu tidak berpikir untuk menjadi Mami sesungguhnya untuk Freya? Aku setuju kalau kamu dengan dokter Fatur." ucap Kaivan melirik Azzura yang mendelik padanya

Kaivan hanya tertawa dengan respon Azzura.

...******...

Suasana menjadi hening sejak Daisy, kakak Freya mengatakan pergi ke rumah sakit di antarkan Mommy nya.

Freya sedih. Kenapa ibunya tidak menjenguknya?

" Jangan sedih ya. Ada Daddy," Fatur mengusap kepala sang putri. Ia sangat membenci sikap pilih kasih Dara. Padahal keduanya adalah anak kandungnya.

" Mommy minta maaf karena tidak bisa menjenguk. Ada pemotretan," jelas Daisy berbohong.

Dara tidak mengatakan apapun saat ia mengajak menemui Freya. Ibunya itu hanya diam. Terlihat jelas keengganan di matanya.

" Tidak apa-apa. Pekerjaan Mommy lebih penting," jawab Freya mencoba berbesar hati.

karena aku tidak penting bagi Mommy. Batinnya.

Daisy semakin bersalah. Seharusnya ia ak menyinggung masalah mommy nya itu di hadapan Freya. Gadis berseragam SMP itu keceplosan. Padahal ia tahu hubungan Mommy dan adiknya tidak sedekat ia sang mommy. entah Kenapa.

" Sayang .." Fatur tidak suka melihat Freya bersedih.

" Dad,besok Yaya sudah pulang ke rumah. Yaya pasti kesepian dan tidak bisa bertemu Mami lagi. Nanti minta nomor ponsel Mami ya. Yaya mau nelpon," wajah Freya kembali ceria sengaja memotong ucapan ayahnya.

Hanya dengan mengingat Azzura ia sudah sangat bahagia seolah melupakan penolakan ibu kandungnya terhadapnya.

" Insya Allah. Nanti Daddy minta kan ya," Fatur langsung menyanggupi. Apapun yang bisa membuat Freya bahagia, akan ia lakukan.

" Mami siapa?," tanya Daisy. Jika itu sang mommy, tentu tidak perlu meminta nomor kan? Daddy nya sudah punya.

" Mami Yaya. Namanya Mami Zura," jelas Freya bahagia.

" Mami Zura?," Daisy memicingkan matanya ke arah sang ayah seolah meminta penjelasan.

" Sebenarnya itu pasien papi yang sedang melakukan terapi pada kakinya. Entah bagaimana ceritanya dia dan Yaya berkenalan sampai adikmu memanggilnya dengan sebutan Mami," Jelas Fatur.

" Kenapa Yaya panggil dia Mami?," Daisy jelas tak terima jika ada perempuan lain yang di panggil dengan sebutan Mami atau sejenisnya selain Sang Mommy.

" Karena Mami Zura baik. Suka bercerita, membuatkan Yaya berbagai macam bentuk origami.

Yaya senang. Sekarang Yaya punya Mami sendiri. Mami Zura. Seperti Mommy Dara,mommy nya kak Sisi,"

Deg

Daisy dan Fatur saling pandang. Mungkinkah Freya tidak lagi menganggap Dara sebagai ibu kandungnya. Kini ia mulai menyerah mengharapkan kasih sayang sang ibu?

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

kok ada ibu modelan begitu ama anaknya kasian gak di anggep

2024-12-12

0

sherly

sherly

si dara manggil daddy, Daisy manggil papi...

2025-03-19

0

Uthie

Uthie

miris banget bacanya 😢

2024-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2 BSIS 2 Lembaran Baru
3 BSIS 3 Mami Zura
4 BSIS 4 Kebohongan
5 BSIS 5 The Best Single Dad
6 BSIS 6 Meminta izin
7 BSIS 7 Tidak Sayang?
8 BSIS 8 Memblokir Nomor
9 BSIS 9 Nazar
10 BSIS 10 Penolakan
11 BSIS 11 Langsung SAH?
12 BSIS 12 Berita Besar
13 BSIS 13 Memperjelas Status
14 BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15 BSIS 15 Hanya Milikku
16 BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17 BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18 BSIS 18 Alasan Menikah
19 BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20 BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21 BSIS 21 Masih Menyukainya?
22 BSIS 22 Saling Percaya
23 BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24 BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25 BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26 BSIS 26 Calon
27 BSIS 27 Obsesi
28 BSIS 28 Menentukan Pilihan
29 BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30 BSIS 30 Stalker?
31 BSIS 31 Curiga
32 BSIS 32 Rencana
33 BSIS 33 Berbuat Licik
34 BSIS 34 Cinta Pertama
35 BSIS 35 Menyerah
36 BSIS 36 Tes DNA
37 BSIS 37 Menerima Kenyataan
38 BSIS 38 Maafkan Papa
39 BSIS 39 Hasil Tes DNA
40 BSIS 40 Masa Lalu
41 Terimakasih
42 BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43 BSIS 42 Sedikit Berkorban
44 BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45 BSIS 44 Menyusun Rencana
46 BSIS 45 Obat Tidur
47 BSIS 47 Let's Play The Game
48 BSIS 48 Salah Sasaran
49 BSIS 49 Hanya Mirip
50 BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51 51 Jangan Tunggu Daddy
52 MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53 MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54 MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55 MDD 55 Saling Memaafkan
56 MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57 MDD 57 THE END
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2
BSIS 2 Lembaran Baru
3
BSIS 3 Mami Zura
4
BSIS 4 Kebohongan
5
BSIS 5 The Best Single Dad
6
BSIS 6 Meminta izin
7
BSIS 7 Tidak Sayang?
8
BSIS 8 Memblokir Nomor
9
BSIS 9 Nazar
10
BSIS 10 Penolakan
11
BSIS 11 Langsung SAH?
12
BSIS 12 Berita Besar
13
BSIS 13 Memperjelas Status
14
BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15
BSIS 15 Hanya Milikku
16
BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17
BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18
BSIS 18 Alasan Menikah
19
BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20
BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21
BSIS 21 Masih Menyukainya?
22
BSIS 22 Saling Percaya
23
BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24
BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25
BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26
BSIS 26 Calon
27
BSIS 27 Obsesi
28
BSIS 28 Menentukan Pilihan
29
BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30
BSIS 30 Stalker?
31
BSIS 31 Curiga
32
BSIS 32 Rencana
33
BSIS 33 Berbuat Licik
34
BSIS 34 Cinta Pertama
35
BSIS 35 Menyerah
36
BSIS 36 Tes DNA
37
BSIS 37 Menerima Kenyataan
38
BSIS 38 Maafkan Papa
39
BSIS 39 Hasil Tes DNA
40
BSIS 40 Masa Lalu
41
Terimakasih
42
BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43
BSIS 42 Sedikit Berkorban
44
BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45
BSIS 44 Menyusun Rencana
46
BSIS 45 Obat Tidur
47
BSIS 47 Let's Play The Game
48
BSIS 48 Salah Sasaran
49
BSIS 49 Hanya Mirip
50
BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51
51 Jangan Tunggu Daddy
52
MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53
MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54
MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55
MDD 55 Saling Memaafkan
56
MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57
MDD 57 THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!