BSIS 8 Memblokir Nomor

Bukan Sebatas Istri Status (8)

Daisy berlari di lorong rumah sakit. Ia yang baru pulang sekolah langsung menuju rumah sakit saat pembantunya mengatakan bahwa Freya ditemukan tidak sadarkan diri di kamarnya.

Ya, maafkan kakak. Maaf. Batin Daisy.

Air matanya mengalir. Rasa bersalahnya tak bisa lagi ia sembunyikan.

Sedih atas keadaan sang adik dan marah atas keegoisannya sendiri.

Kalau terjadi sesuatu pada kamu, itu salah kakak. Salah kakak.

Flashback on

"Jangan terlalu dekat dengan Tante Zura, Ya. Dia orang lain. Kalau Tante Zura punya keluarga sendiri, kamu pasti akan di abaikan,"peringatan dari Daisy.

Daisy masih tidak terima jika Freya mulai melupakan Dara, ibu kandungnya. Sekalipun sang mommy sangat keterlaluan, namun hati kecilnya ternyata tidak bisa menerima jika ada orang lain yang menggantikan posisi sang mommy.

"Mami tidak seperti mommy. Buktinya, tetap sayang Yaya walaupun Yaya bukan siapa-siapanya. Keluarga Mami juga baik sama Yaya,"

Daisy mendengus.

Freya kemudian mulai asyik saling berbalas pesan dengan Azzura. Bahkan melakukan video call. Hal itu membuat Daisy semakin emosi.

Menjelang malam, saat Freya tertidur lelap,Daisy mengendap-endap masuk ke dalam kamar Freya. Ia memblokir nomor Azzura.

Paginya, Freya tampak murung.

" Kenapa?," tanya Fatur melihat Freya ogah-ogahan makan.

" Mami tidak bisa di hubungi. Padahal biasanya Mami bangunin Yaya untuk sholat subuh," Freya seperti kebanyakan anak lainnya. Hanya tahu menggunakan saja, tapi tidak tahu apa-apa.

Daisy yang mendengar itu hanya acuh tak acuh.

Hari-hari berikutnya Freya semakin murung. Bahkan saat Daisy mengajaknya bermain bersama, Freya malah menolak dan memilih tetap di kamar.

Fatur tidak bisa melakukan apapun. Apalagi, jadwal terapi Azzura tidak sepadat dulu. jadi, ia pun belum bertemu Azzura sama sekali.

Pagi itu, Freya hanya menatap hujan dari balik jendela kamarnya. Sesekali ia melihat ponselnya.

Tatapannya sendu. Apa Mami sudah punya keluarga baru? Mami mengabaikan ku seperti kata Kak Sisi?.

Freya tiba-tiba merasakan sesak di dadanya. Kepalanya pusing. Semua terasa berputar hingga pandangannya mulai gelap. Freya pingsan.

Ceklek

" Non, ayo ma..... Astaghfirullah Non Yaya!!!!,".Teriakan Bi Asih membuat Fatur yang saat itu ada di rumah langsung membawa Freya ke rumah sakit.

Flashback end

" Yaya bagaimana, Dad?,"

Nafas Daisy masih tersengal. Ia berlari karena khawatir dengan kondisi Freya.

" Sedang di periksa di dalam," jawab Fatur sedih.

Daisy merasa bersalah. Padahal, mereka selalu menjaga agar Freya tetap dalam kondisi hati yang senang. Namun, ia malah membuat Freya murung akhir-akhir ini.

" Dad, maaf...,"

Ucapan Daisy tergantung karena Fatur langsung berlari saat melihat seseorang. ucapan Daisy tidak ia dengar sama sekali.

" Dokter Bulan!! Tunggu!!,"

Langkah Bulan terhenti. Ia membalikkan badannya.

" Dokter Fatur, bukannya anda tidak ada praktek pagi ini?," Bulan heran .

Ia tadi bermaksud menemui Fatur, namun katanya Fatur jadwal sore.

" Iya. Sebenarnya Yaya sedang ada di IGD" jawab Dokter Fatur sendu.

" Ya Allah. Lalu bagaimana kondisinya sekarang?,"

"Masih di periksa,"

"Semoga tidak ada apa-apa ya,"

"Aamiin,"

"Bagaimana kalau kita duduk dulu disana. Ada yang ingin aku sampaikan soal pertanyaan kemarin,"

" Iya. Itu juga yang ingin aku tanyakan,"

Keduanya duduk di kursi yang ada di sana.

" Zura justru tidak bisa menghubungi nomor Yaya. Katanya nomornya di blokir,"

Deg

" Di blokir?," tanya Fatur terkejut. " Yaya tidak paham soal seperti itu. Jadi, tidak mungkin dia bisa memblokir kontak seseorang. Apalagi dia sangat menyayangi Zura. Bahkan menunggu pesan darinya,"

Fatur dan Bulan terdiam. Mereka punya pemikiran yang sama.

Fatur yang penasaran ingin membuktikan kebenarannya. Ia pun mengeluarkan ponsel yang ada di sakunya. Ponsel Freya yang retak karena terjatuh saat Freya pingsan.

" Benar. Nomor Zura di blokir,"

Fatur membuka blokirannya. rentetan pesan dari Zura pun muncul.

" Kalau Begitu, aku kembali ya. Sebentar lagi ada pasien yang harus aku periksa. Hubungi saja Zura, dok. Zura khawatir karena tidak bisa menghubungi Yaya,"

Dokter Fatur mengangguk. Ia pun mengirim pesan pada Azzura dan mengatakan kondisi Freya saat ini.

...******...

Kondisi Freya masih lemah. Namun, ia sudah di pindahkan ke ruang rawat. Kalau saja terlambat, kondisi Freya bisa jauh lebih parah.

" Ikut Daddy sebentar. Ada yang ingin Daddy bicarakan," Daisy mengangguk. Ia mengikuti langkah Fatur.

" Ma, aku titip Yaya. Kalau ada apa-apa, cepat hubungi aku," pesan Fatur pada ibunya yang datang ke rumah sakit karena mendengar cucunya masuk rumah sakit lagi

" Kamu tenang saja."

Fatur menghela nafas. Ia menatap sang putri yang dari tadi menundukkan kepalanya.

" Ingin mengatakan sesuatu?,"

Daisy melihat ke arah ayahnya lalu menunduk kembali.

" Maaf. Sisi memblokir nomor Tante Zura," Daisy membuat pengakuan.

Fatur sudah menduga ini. Tapi, mendengar langsung pengakuan putri sulungnya, rasanya ia sangat kecewa.

" Kenapa?,"

" Karena Sisi tidak suka Yaya dekat dengan Tante Zura. Maaf," air matanya menetes. Ia menyesal.

" Kamu tahu perubahan adikmu selama ini kan? Kedekatannya dengan Tante Zura berdampak positif pada kesehatannya. Dia lebih semangat dan tidak lagi keluar masuk rumah sakit. Kondisinya stabil,"

" Iya, Sisi tahu. Maaf Sisi egois,"

Fatur memeluk sang putri dari samping. Ia paham, bagaimana pun Daisy pasti merasa tidak rela ada yang menggantikan sosok ibunya di hati Freya.

" Jadi, masih mau membenci Tante Zura?,"

Daisy menggelengkan kepalanya. "Kalau akhirnya Tante Zura benar-benar menggantikan posisi mommy di hati Yaya bahkan di hati Daddy sekalipun aku tidak apa-apa. Karena mommy tidak perduli pada Yaya. Dia hanya ingin bersama Daddy tapi, etao membenci Yaya,"

Fatur terkejut dengan ungkapan hati Daisy. Ia hanya tersenyum saja.

Mereka pun kembali ke ruang rawat Freya.

"Loh Mama mau kemana?," tanya Fatur heran saat berpapasan dengan ibunya di lorong rumah sakit.

" Mama mau ke kantin dulu,"

" Yaya dengan siapa?,"

" Tadi ada yang menjenguk. Namanya Azzura," Perempuan paruh baya itu mencoba mengingat nama gadis berkursi roda yang tadi datang.

" Zura? Sendiri?,"

" Tidak. Tapi, dengan seseorang juga. Dokter seperti kamu,"

" Mungkin Dokter Bulan,"

" Ya, sudah Mama ke kantin dulu,"

mereka pun berpisah dengan Daisy yang ikut dengan neneknya ke kantin rumah sakit.

" Kalau Mami punya keluarga sendiri, apa Mami akan melupakan Yaya?,"

Fatur mematung di depan pintu. Ia bisa mendengar ucapan Freya karena pintu sedikit terbuka.

" Tentu saja tidak. Kenapa Yaya berpikir seperti itu, hmm?,"

" Kak Sisi bilang, Mami akan melupakan Yaya kalau punya keluarga sendiri. Mami pasti akan sibuk dengan keluarga Mami,"

" Jangan pikirkan itu lagi ya," untuk masalah masa depan, Azzurra belum bisa menjanjikan.

" Janji dulu. Kalaupun Mami punya keluarga sendiri, Mami tidak akan membuang Yaya. Cuma Mami yang sayang Yaya..."

deg

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Suwati Wati

Suwati Wati

Tolong dong author ceritanya disambungin biar jelasa kalau baca

2025-02-01

0

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Ksian bgt y freya....udh mh emaknya durjana,glirn ada sseorng yg syng sm dia mlah kk'ny ga suka....
Huuffttt.....mga aja azzura jdoh sm dktr fatur...

2024-08-22

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

tuh daisy efek ke egoisan kamu sm taya,ternyata sifat daisy sm kaya momynya..kasian yaya smg aja azzira berjodoh sm dady nya yaya..dan biarkan mantan yg ya punya hati itu

2024-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2 BSIS 2 Lembaran Baru
3 BSIS 3 Mami Zura
4 BSIS 4 Kebohongan
5 BSIS 5 The Best Single Dad
6 BSIS 6 Meminta izin
7 BSIS 7 Tidak Sayang?
8 BSIS 8 Memblokir Nomor
9 BSIS 9 Nazar
10 BSIS 10 Penolakan
11 BSIS 11 Langsung SAH?
12 BSIS 12 Berita Besar
13 BSIS 13 Memperjelas Status
14 BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15 BSIS 15 Hanya Milikku
16 BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17 BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18 BSIS 18 Alasan Menikah
19 BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20 BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21 BSIS 21 Masih Menyukainya?
22 BSIS 22 Saling Percaya
23 BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24 BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25 BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26 BSIS 26 Calon
27 BSIS 27 Obsesi
28 BSIS 28 Menentukan Pilihan
29 BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30 BSIS 30 Stalker?
31 BSIS 31 Curiga
32 BSIS 32 Rencana
33 BSIS 33 Berbuat Licik
34 BSIS 34 Cinta Pertama
35 BSIS 35 Menyerah
36 BSIS 36 Tes DNA
37 BSIS 37 Menerima Kenyataan
38 BSIS 38 Maafkan Papa
39 BSIS 39 Hasil Tes DNA
40 BSIS 40 Masa Lalu
41 Terimakasih
42 BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43 BSIS 42 Sedikit Berkorban
44 BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45 BSIS 44 Menyusun Rencana
46 BSIS 45 Obat Tidur
47 BSIS 47 Let's Play The Game
48 BSIS 48 Salah Sasaran
49 BSIS 49 Hanya Mirip
50 BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51 51 Jangan Tunggu Daddy
52 MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53 MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54 MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55 MDD 55 Saling Memaafkan
56 MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57 MDD 57 THE END
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BSIS 1 Aku Ingin Pulang ( Revisi)
2
BSIS 2 Lembaran Baru
3
BSIS 3 Mami Zura
4
BSIS 4 Kebohongan
5
BSIS 5 The Best Single Dad
6
BSIS 6 Meminta izin
7
BSIS 7 Tidak Sayang?
8
BSIS 8 Memblokir Nomor
9
BSIS 9 Nazar
10
BSIS 10 Penolakan
11
BSIS 11 Langsung SAH?
12
BSIS 12 Berita Besar
13
BSIS 13 Memperjelas Status
14
BSIS 14 Memprovokasi ( Revisi)
15
BSIS 15 Hanya Milikku
16
BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
17
BSIS 17 Sebatas Istri Status?
18
BSIS 18 Alasan Menikah
19
BSIS 19 Melihat Dari Kejauhan
20
BSIS 20 Akhirnya Menemukanmu
21
BSIS 21 Masih Menyukainya?
22
BSIS 22 Saling Percaya
23
BSIS 23 Memaksa Untuk Memeriksa
24
BSIS 24 Haruskah Menerima Ajakan?
25
BSIS 25 Menyimpan Rahasia
26
BSIS 26 Calon
27
BSIS 27 Obsesi
28
BSIS 28 Menentukan Pilihan
29
BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
30
BSIS 30 Stalker?
31
BSIS 31 Curiga
32
BSIS 32 Rencana
33
BSIS 33 Berbuat Licik
34
BSIS 34 Cinta Pertama
35
BSIS 35 Menyerah
36
BSIS 36 Tes DNA
37
BSIS 37 Menerima Kenyataan
38
BSIS 38 Maafkan Papa
39
BSIS 39 Hasil Tes DNA
40
BSIS 40 Masa Lalu
41
Terimakasih
42
BSIS 41 Kejutan Di Rumah Sakit
43
BSIS 42 Sedikit Berkorban
44
BSIS 43 Melanjutkan Perjodohan
45
BSIS 44 Menyusun Rencana
46
BSIS 45 Obat Tidur
47
BSIS 47 Let's Play The Game
48
BSIS 48 Salah Sasaran
49
BSIS 49 Hanya Mirip
50
BSIS 50 Menunggu Kedatangan Ayahnya
51
51 Jangan Tunggu Daddy
52
MDD 52 Di Undang Ayah Mertua
53
MDD 53 Bukan Sekedar Ancaman
54
MDD 54 Akhir Cerita Mereka
55
MDD 55 Saling Memaafkan
56
MDD 56 Aku Tidak Salah Paham
57
MDD 57 THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!