"Salah. Lo salah Di, namanya bukan Biola Anggara." Ucap Key tiba-tiba yang membuat Adi, Kevin dan Angga bingung dengan ucapan Key. Jelas mereka dengar sendiri kalau Biola menyebutkan namanya Biola Anggara.
Biola pun hanya bisa menyengitkan alisnya dan menatap heran ke arah suaminya itu.
"Salah dimananya coba? Orang itu memang nama gue." Gumam Biola didalam hati sambil menatap Key jengah.
"Lah terus siapa dong? Orang kita semua denger dia nyebut namanya Biola Anggara." Seru Kevin, membantu Adi bicara. Karena dari tadi Adi hanya diam sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Seolah-olah dia mengerti dengan apa yang ingin diucapkan Key.
"Bener- bener gak nyangka gue, kalau temen gue yang satu ini bakalan jadi bucin setelah menikah." Gumam Adi dalam hati sambil tak henti-hentinya tersenyum ke arah Key.
"Kalian harus ingat nama istri gue baik-baik. Namanya bukan lagi Biola Anggar tetapi Biola Kristian. Istri dari Keynan Kristian dan menantu keluarga Kristian. Nyonya Keynan Kristian." Tegas Keynan bangga sambil tersenyum manis menatap Biola.
Biola yang ditatap seperti itu tiba-tiba jantungnya berdebar tak karuan. Seolah-olah ada pesta kembang api didalam jantungnya yang membuatnya tersenyum memandang wajah Key.
"Kenapa jantung gue tiba-tiba berdebar saat mendengar ucapan Keynan tadi. Rasanya seperti ada pesta kembang api dihatiku. Dan entah kenapa gue gak bisa berhenti tersenyum saat mendengar perkataan Key. Oh tuhan perasaan apa ini sebenarnya. Apa aku memeiliki penyakit yang mematikan jika aku berdekatan dengannya. Tapi ramalanku tidak mengatakan aku dalam bahaya bila dekat dengan dia. Justru ramalanku mengatakan aku harus dekat dengannya. Sebenarnya perasaan apa ini?" Ucap Biola dalam hati, yang menyimpulkan perasaannya adalah sebuah penyakit, karena jantungnya tidak mau berhenti berdetak kencang jika dekat-dekat dengan Key. Dan Biola sendiri tak tau perasaan apa yang dia rasakan saat ini. Karena selama ini dia tak pernah memiliki emosi untuk merasakan perasaannya.
Key yang sadar mendapatkan senyuman dari Biolapun merasakan apa yang Biola rasakan, hingga membuat ketiga sahabatnya itu berdehem melihat kemesraan dua sejoli yang telah sah menjadi suami istri itu.
"Ehemmm.... kita masih ada diacara pernikahan. Kalian lanjut aja nanti malam sambil bikin ponakan buat kita." Lanjut Kevin yang membuat Biola dan Key tersadar dari lamunan mereka.
"Ya udah samawa ya bro. Inget bikin ponakan untuk kita. Terus ini hadiah pernikahan dari kita bertiga." Ucap Angga sambil mengulurkan kado yang ukurannya lumayan besar kepada Key.
Ucapan Angga dan Kevin sukses membuat Key dan Biola lagi-lagi malu dan pipi mereka memerah karena malu.
"Apa ni isinya? Kenapa segede ini? Jangan bilang isi nya bom lagi." Ucap Key bercanda supaya teman-temannya itu tak menyadari kalau pipinya lagi-lagi merona karena ucapan sahabat laknatnya itu.
"Sembarangan aja lo ngomong! Orang kita bikin hadiah ini susah payah." Gerutu Kevin kepada Key.
"Bikin? sejak kapan kalian bisa bikin sesuatu yang bermanfaat. Palingan kalian beli." Cibir Key yang membuat Kevin tersenyum karena salah dalam cara pengucapannya.
"Ya maksud kita gitu tapi bungkus kadonya aku yang bikin." Jawab Kevin nyengir kuda.
"Kita? Lo aja kali. Orang lo yang salah ngomong. Maen nyangkut-nyangkutin kita lagi." Balas Angga yang membuat Kevin kesal.
"Udah udah... kita pergi aja. Kasian para tamu yang lain dari tadi nungguin mau saliaman sama penganten tapi kita malah ngalangin." Peringat Adi yang menyadarkan Kevin dan Angga lalu mereka pun pergi dari hadapan Key dan Biola
_____________________
Biola saat ini sedang berada dikamar Keynan. karena acar resepsi pernikahannya telah usai.
Biola melihat kamar Keynan yang sangat besar, begitu juga dengan kamar mandi dan ruang ganti yang ada didalam kamar Key yang seperti toko baju. Karena terdapat bermacam-macam pakaian mahal milik Key, bahkan hampir semua pakaian Key didesaian oleh perancang ternama. Terlihat dari label baju yang mungkin belum pernah dipakai Key. Karena baju itu masih terbungkus rapih.
Biola sendiri sering menginap dirumah mewah milik keluarga Kristian sebelum menikah dengan Key, karena permintaan Mama Kania. Tapi dia hanya tinggal dikamar tamu bersama Mama Kania. Dan dia tak pernah memasuki kamar Key maupun kamar Mama Kania.
"Gila, kamar anaknya aja segede ini, apa lagi kamar Mama Kania dan Papa Raihan, pasti lebih besar dari ini. Gue aja kaget waktu lihat kamar tamu yang sangat besar pada waktu menginap dirumah ini waktu pertama kali datang kesini. Dan gue gak nyangka akan ada kamar lebih besar lagi dari pada kamar tamu dirumah ini." Gumam Biola dalam hati sambil melihat sekeliling kamar Keynan yang sangt luas dan besar.
Tiba-tiba Biola jadi terdiam dan menundukan wajahnya sambil memegangi dagunya. Seolah-olah dia sedang memikirkan sesuatu yang dia lupakan.
"Oh iya ya, gue kan mau cari baju gue yang kata Mama Kania sudah diletakan dikamar Key. Tapi kenapa gue malah keluar lagi dari ruang ganti." Gerutu Biola yang menyadari kebodohannya. Karena dia tadi keruang ganti untuk mengambil baju tidurnya dan pergi mandi sebelum Key datang ke kamarnya. Karena Key saat ini sedang mengobrol dengan keluarganya dibawah. Tapi setelah melihat isi ruang ganti milik Key membuat Biola terlupa akan tujuan utamanya. Malah dia jadi asik sendiri mengelilingi kamar Key yang besar.
Dengan cepat Biola melangkahkan kakinya keruang ganti dan mulai mencari-cari pakainnya. Tapi na'as nya Biola tidak menemukan satupun pakaiannya. Yang ada hanyalah baju Key dan baju wanita yang tampak mahal dan gaun sexy juga beberapa linggeria milik wanita yang entah itu milik siapa.
Biola tampak prustasi karena tidak menemukan pakaiannya diruang ganti milik Key yang katanya pakaiannya sudah dipindahkan kekamar Key.
Biola menatap gaun dan linggeria yang ada diruang ganti milik Key. Dia tampak bingung saat melihat baju wanita yang ada diruangan ganti milik suaminya itu.
"Ehh.. tunggu dulu. Kenapa diruang ganti milik Key bisa ada baju wanita. Apa baju-baju ini milik pacarnya? Tapi dari yang aku lihat semua baju-baju itu terlihat masih baru dan belum terpakai. Dan juga kalau memang ini baju-baju pacarnya, Mama Kania pasti akan marah besar kalau tau pacarn Key tinggal dirumahnya." Fikir Biola sambil mengamati baju-baju itu.
"Apa baju itu milik gue?" Tebak biola dalam hati sambil memicingkan matanya.
"Gak. Gue harus tanya dulu sama Key." Batin Biola sambil berjalan keluar dari ruang ganti. Dilihatnya Keynan sudah ada dikamarnya sedang duduk lesehan ditempat tidur dan menyandarkan kepalanya dikepala ranjang sambil main handphone.
Key yang baru menyadari istrinya itu masih memakai gaun pengantinnya dan belum mandi pun jadi bingung. Karena dia sudah meninggalkan Biola dikamarnya cukup lama. Dia juga berfikir kalau Biola saat ini sedang mandi dikamar mandi. Tapi nyatanya istrinya itu masih memakai pakaian pengantinnya dan menatap kearah Key dengan penuh tanya.
"Key baju gue lo taruh dimana?" Tanya Biola yang saat ini telah ada disampingnya.
Key nengerutkan Keningnya saat mendengar pertanyaan Biola.
"Bukannya pakaiannya sudah Mama taruh dikamarku. Tapi bagai mana bisa gak ada pakainnya dikamarku." Fikir Key sambil menatap Biola yang saat ini menunggu jawaban darinya.
"Bukannya Mama sudah memindahkan pakaianmu kemarku." Jawab Key yang kini telah berubah memanggil Biola dengan Sebutan Kamu-aku bukan lo-gue.
Biola yang mendengarnya jadi merinding tapi apa boleh buat saat ini dia ingin mandi dan mengganti pakaian pengantinnya yang sangat berat itu.
"Iya. Tapi gue gak lihat pakaian gue." Rengek Biola yang membuat Key menyeringai. Karena sejak tadi Biola bertanya dan menjawab perkataan Key tanpa ada nada dingin dan entah kemana hilangnya kecuekannya itu. Yang ada Key malah melihat Biola yang kebingungan dan kesusahan mencari pakaiannya karena sudah capek dan ingin segera mandi dan berganti pakaian. Ditambah dengan rengekan Biola yang membuatnya tambah gemas kepada Biola.
Sehingga membuatnya ingin mengerjai Biola agar terus berbicara dengannya. Sungguh Key sangat senang mendengar Biola bicara lebih panjang dari kata-kata yang pernah diucapakan Biola sebelumnya.
"Masa sih? Kamu mungkin salah lihat. Mama gak mungkin bohong sama kamu." Ucap Key memancing Biola untuk berbicara lagi dengannya.
"Gue gak salah lihat kok. Emang baju gue gak ada diruang ganti." Jelas Biola dengan nada merengeknya yang membuat hati Key senang dibuatnya.
"Ya udah kalau gitu aku bantu kamu cari baju kamu." Bujuk Key lembut sambil tersenyum dan mengelus pucuk kepala Biola gemas. Sungguh dia tak menyangka bisa melihat Biola yang kebingungan dan bertanya kepadanya dengan putus asa.
Sepertinya istrinya itu benar-benar sudah kecapekan jadi dia bertingkah tidak seperti biasanya.
Biola yang di elus kepalanya oleh Key pun langsung terdiam. Perasaan yang dia alami saat tadi siang langsung terulang kembali. Dia hanya bisa menunduk malu saat menyadari pipinya yang sudah merona seperti kepiting rebus.
___________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Mamax Garissa
Lo gue..aku kamu dan jadi kita. asek
2022-08-28
1
Dhika Ahmad
hadeeeuhhh , cepetan tembak napa key itu si biola......inget kevin cs sudah minta dibikinin ponakan....
2022-08-27
2
Siska Feranika
zzzzz
2021-01-07
0