Sesampainya ditoko perhiasan terbesar dikotanya. Key dan Biola segera menemui menejer dan desainer perhiasan ditoko perhiasan itu. Karena cincin kawin Key dan Biola dibuat oleh seorang disainer ternama dikotanya.
Biola mengamati cincin pernikahannya yang tampak indah dan cantik. Biola tak pernah menyangka kalau harga cincin pernihaannya sampai mencapai hargai miliaran. Tapi Biola tak ambil pusing dan hanya bisa menurut karena dia sangat malas untuk berbicara apalagi memperdebatkan cincin kawin.
Biola sendiri tak tau seberapa kayanya calon suaminya itu. Karena Biola menikah dengan Key bukan dasar cinta maupun harta. Dia hanya mengikuti ramalannya yang bisa melihat masa depan dan menuntutnya untuk mengikuti ramalannya itu. Karena kalau tidak yang ada hanyalah sial dan hidupnya tak akan lama jika dia tak menuruti setiap ramalan yang tiba-tiba datang padanya secara mendadak.
Sebenarnya kemampuan Biola untuk melihat masa depan itu lebih mirif seperti pirasat yang datang secara mendadak dan Biola sendiri tidak bisa memprediksikan atau meramal masa depan orang lain. Karena ramalannya datang secara sepihak dan itupun hanya menyangkut dirinya sendiri dan orang yang dia kenal.
Ramalan Biola terbagi menjadi dua bagian yaitu yang pertama bisa melihat gambaran masa depan yang tidak mengenakkan seperti kecelakan, kematian, kekacauan, pertengkaran dan kejadian tidak mengenakan lainnya. Dan yang kedua adalah yang Biola saat ini alami, yaitu ramalan untuk menentukan takdir seseorang dimasa depan dengan jalan yang harus mereka ambil dari ramalan itu. Jika mereka tidak mengikuti jalan yang telah diramalkan, maka yang ada hanyalah kecelakaan, penyesalan, kekecewaan, kesengsaraan bahkan sampai kematian. Ramalan Biola yang kedua itu seperti takdir dari kehidupan seseorang yang tidak bisa kita prediksi tapi sudah ditakdirkan seperti itu. Walaupun Biola sendiri tak tahu kehidupannya akan seperti apa jika mengikuti ramalannya tapi yang jelas dia merasa semua penderitaannya akan berakhir jika mengikuti ramalannya. Karena sejauh ini ramalannya tidak pernah merugikannya dan malah selalu menguntungkan.
"Gimana? apa kamu suka dengan model cincin pernikahan kita?. Kalau kamu gak suka kita bisa membuat atau memilih ulang cincin pernikahan kita yang baru." Ucap Key lembut dan menggunakan panggilan aku-kamu bukan lo-gue seperti yang biasanya dia ucapkan ditambah lagi dengan sebutan 'kita' yang membuat Biola merinding mendengarnya.
"Kenapa ni cowok? Gak biasanya ngomong lembut kaya gini. Bikin merinding aja." Gumam Biola dalam hati sambil menatap Key jengah.
"Kok diem aja? Jadi gimana ini, kamu suka yang ini atau enggak." Ucap Key dengan sabar sambil tersenyum terpaksa.
Biola yang melihat ekspresi Key jadi tersadar kenapa Key berkata lembut dan penuh dengan kesabaran seperti itu. Yang memang biasanya tak bernah ngomong halus dan selalu tak sabaran. Karena mereka sedang bersama orang lain dan mereka harus bersikap seromantis mungkin dihadapan orang lain karena mereka taunya Key dan Biola adalah pasangan.
"Aku suka kok yang ini." Jawab Biola ikut-ikutan main derama.
Key tersenyum mendengar ucapan Biola yang singkat padat dan jelas itu. Karena Biola mengerti apa maksud dari ucapannya kepada Biola.
"Ni cewek ternyata pinter juga." Puji Key dalam hati sambil tersenyum ke arah Biola.
___________________
Setelah memilih cincin pernikahan, mereka menuju tempat poto prewedding yang disana telah menunggu Mama Kania.
Yah dalam setiap peroses resepsi pernikahan Biola dan Key semuanya diatur oleh kelurga Kristian. Karena keluarga Anggara yang merupakan keluarga Biola tidak diperbolehkan ikut andil dalam acara resepsi pernikahan Biola. Karena dilarang keras oleh Oma Laras yang melarang anaknya Bayu untuk membiyayai resepsi pernikahan Biola atas hasutan dari Mirna dan Mona yang tidak ingin membuang-buang uang untuk resepsi pernikahan Biola. Mereka hanya berhak menghadiri acara resepsi dan melaksanakan ijab qobul saja.
Bayu sangat muak dan kesal karena dihari bersejarah putrinya, dia tidak bisa mengeluarkan uang sepeserpun untuk membiayai resepsi pernikahan putrinya. Ingin sekali dia membuat perusahaannya bangkrut karena percuma juga ia mencari uang selama ini tapi uang itu tidak bisa dia gunakan untuk membiayai resepsi pernikahan putrinya. Tapi untungnya besannya itu mengerti dan berhati besar ingin membiayai resepsi pernikahan sederhana putrinya yang atas dasar ke inginan dari kedua anaknya.
Sebenarnya pak Bayu sendiri diam-diam ingin mengirimkan uang untuk resepsi pernikahan putrinya. Tapi pak Raihan menolaknya karena dia sendiri sangat mampu untuk membiayai pernikahan anak dan calon mantunya. Pak Bayu sangat bersyukur mendapatkan besan sebaik kelurga Kristian. Yang dia fikirkan saat ini ialah bagai mana caranya agar meyakinkan dan menyadarkan Ibunya yang keras kepala itu bahwa Biola adalah cucu kandungnya dan menjauhkan hasutan Mirna kepada Ibunya yang selama berpuluh-puluh tahun ini telah dihasut oleh Mirna.
_________________
Mama Kania menyambut putra dan calon matunya itu ditempat poto prewedding.
Biola dan Key yang baru sampai segera digiring kesebuah ruangan untuk dirias. Tak berapa lama Key keluar dengan setelan jas pengantinnya yang berwarna putih, yang membuat Key terlihat sangat tampan dengan setelannya itu.
Setelah Key keluar tak berapa lama dari itu, Biola juga keluar dengan balutan gaun putih yang membuat lekuk tubuh Biola terlihat sangat sexy dan cantik. Key dan Biola saling tatap satu sama lain, mengamati ketampanan dan kecantikan masing-masing. Mereka saling memuji dan terpana satu sama lain dengan diam.
Mama Kania yang mengamati Putra dan calon menantunya saling mengamati dan mengagumi masing-masing dalam diam pun mulai berdehem karena acara pemotretannya akan segera berlangsung.
"Ehemm...." Deheman Mama Kania yang membuat dua sejoli itu kaget dan tersadar dari lamunannya.
"Ayo! Acara pemotretannya akan berlangsung." Ajak Mama Kania yang diangguki oleh Key dan Biola dengan rasa canggung dan malu yang bercampur aduk.
Biola dan Key berpose sesuai dengan arahan sang potografer. Mereka disuruh berpose seintim mungkin, seperti menyuruh Key mencium kening dan tangan Biola, menggendong Biola ala bridal style, saling berpelukan, bergandengan tangan, dan masih banyak lagi kontak fisik yang harus mereka lakukan dalam pemotretan itu, yang membuat jantung Biola maupun Key tak berhenti berdetak kencang.
Selesai pemotretan, Biola dan Key menarik nafas lega. Karena mereka selalu tak tenang bila harus melakukan kontak fisik seperti itu.
"Oh ya sayang, nanti setelah mendekat hari pernikahan, kamu pindah ya kerumah Mama. Nanti biar Key pindah ke apatemennya." Ucap Mama Kania kepada Biola.
"Yahhh.. Mama kok gitu si." Gerutu Key yang akan diusir dari rumah.
Mama Kania hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah manja putranya itu. Padahal sebelumnya Mama Kania dan Pak Raihan telah memberitahu keadaan keluarga Biola yang tidak menganggapnya, kecuali Ayahnya seorang.
Mama Kania menaruh telunjuknya dibirirnya. Mengisyaratkan putranya itu untuk diam dan tidak banyak bicara.
"Ya udah kalau gitu." Ucap Key pasrah sambil mengerucutkan bibirnya beberapa centi. Sebenarnya Key sendiri merasa kasihan dengan Biola yang memiliki keluarga tapi seperti anak yatim piatu. Meski dia juga sering kesel dengan sikap cuek dan dinginnya Biola.
"Nah gitu dong, itu baru anak Mama." Ucap Mama Kania cekikikan sambil mencomot bibir putranya yang dimajukan beberapa centi itu, karena gemas.
Key hanya bisa menggerutu dan memekik kesakitan saat bibirnya ditarik oleh sang Mama tercinta.
Sementara Biola hanya bisa tersenyum menanggapi kelakuan anak dan Ibu itu. Yang menurutnya sudah biasa dan tidak heran lagi.
"Gimana sayang?" Tanya Mama Kania kepada Biola lagi. Saat Biola ingin menjawab tiba-tiba Key nyaut dan mencibir Mamanya itu.
"Cih.. sama dia aja panggilnya sayang sayang mulu. Eh.. pas sama anaknya aja panggilnya Key Key mulu. Gak ada sayang sayangnya sama anak." Gerutu Key kepada Mamanya yang saat ini ada disebelah Mamanya.
Mama Kania yang mendengar gerutuan putranya pun langsung menolehkan pandangannya ke arah Key.
"Ngomong apa tadi kamu?" Tanya Mama Kania dengan wajah penuh emosinya.
"Gak, ini cuacanya kok panas ya." Kilah Key sambil melihat langit-langit setudio pemotretan.
Mama Kania yang sudah tersulut emosi akhirnya terjadilah adegan Tom & Jerry yang membuat semua orang didalam studio itu tertawa terbahak-bahak. Sungguh Ibu dan anak ini memang tidak tau tempat untuk mencurahkan kasih sayang mereka masing-masing.
Setelah mendapat beberapa gamparan dan cubitan dari Mamanya, Key pun mengantar Biola ke asramanya.
"Cih.. berasa supir gue akhir-akhir ini." Gerutu Key yang sedang mengemudikan mobilnya sambil menyindir Biola yang memang sindiran Key mental dan tak dianggap oleh Biola. Seolah-olah semua omongan yang tak penting tak ia anggap.
"Bener-bener nih cewek, gak habis fikir gue kalau nanti harus menikah sama patung es kayak dia." Gerutu Key dalam hati sambil melirik Biola yang sedang asik menatap keluar kaca mobil.
Sungguh Key sepertinya sudah mengiklaskan pernikahannya yang atas dasar perjodohan itu. Terbukti dengan dia yang tidak berusaha untuk membatalkan perbikahannya.
____________________
Terima kasih mau mampir.
Jangan lupa tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Sri Sebayang
bapakbya an uv tolol masa ia g bs ngumpulin duit buat tanungan biola. kerjo cr duit kok bodoh kan bs invest bt ank tnpa ad yb tau hdehhh
2023-04-09
0
Spurwani Nci
mona bakalan iri
2022-10-21
0
Azzikra
🥰🥰🥰
2022-10-19
0