Siang ini Key dipaksa oleh Mamanya untuk menjemput Biola di kampusnya, karena Mama Kania sangat ingin ngobrol-ngobrol dengan calon mantunya sekalian membahas soal acara resepsi pernikahan Key dan Biola.
Key benar-benar jengah dengan sikap Mamanya yang sangat antusias saat dia tau bahwa calon matunya adalah anak yang ia temui 15 tahun yang lalu.
Sesampainya di parkiran Universita, Key segera mengambil handphonenya untuk menghubungi Biola. Setelah sekian lama mencari kontak Biola untuk dihubungi, Key baru menyadari bahwa dia memang tidak memiliki kontak Biola.
"Sial, kenapa gue jadi bodoh kayak gini si." Gumam Key dalam hati sambil menepuk jidadnya karena menyadari kebodohannya sendiri.
Key pun dengan segera menghubungi Mamanya untuk menanyakan nomor handphone Biola. Mama Kania benar-benar tak habis fikir dengan putranya itu, yang sampai saat ini masih belum mendapatkan nomor handphone calon istrinya. Padahal 3 minggu lagi mereka akan menikah.
Key hanya bisa menerima omelan Mamanya lagi karena memang selama seminggu sejak acara lamaran itu, Key tidak pernah bertemu lagi dengan Biola dan dia juga tidak terlalu peduli dengan acara pernikahannya. Apa lagi sejak penghinatan Adista kepadanya beberapa hari yang lalu, yang membuat Key tidak peduli lagi akan rencananya untuk membatalkan rencana pernikahannya.
Setelah cukup lama mendengar omelan dari Mama tercintanya, Key akhirnya bisa mendapatkan kontak Biola. Dengan cepat Key menghubungi nomor itu tapi sang pemiliki nomor tidak mau mengangkatnya dan akhirnya Key pun terpaksa mengirim pesan kepada Biola.
"Ini gue Keynan. Gue tunggu lo diparkiran sekarang juga." Isi pesan Key sedikit mengancam.
Sementara Biola yang sedang berada diperpustakaan bersama Sinta yang merupakan teman satu-satunya Biola, tidak menyadari pesan dan panggilan masuk dari ponselnya karena Biola mengaktifkan mode senyap. Agar tidak mengganggu orang-orang yang ada diperpustakaan.
Key yang kesal menunggu Biola yang hampir setengah jam didalam mobilnya pun memutuskan untuk keluar dan mencari Biola.
Key membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobilnya dengan begitu gagahnya. Semua orang yang memang penasaran dengan mobil mewah yang parkir cukup lama dihalaman kampus mereka tapi orangnya tidak kunjung keluar pun penasaran dan bahkan ada yang menunggu untuk melihat sang pemilik mobil mewah itu keluar.
Mata orang-orang tiba-tiba saja tertuju kepada sang pemilik mobil mewah yang baru turun setelah setengah jam didalam mobil. Mata mereka tak berhenti berkedip terutama mahasiswi yang mengagumi wajah tampan Key dengan setelan kantornya yang melengkapi penampilan Key siang ini karena Key memang habis dari kantor Papanya dan tiba-tiba siangnya Mamanya menyuruh Key untuk menjemput Biola. Jadi mau gak mau Key harus menjemput Biola tanpa mengganti seragam kantornya karena ribet kalau harus ganti baju dulu.
Mona yang pada waktu itu baru datang karena ada kelas siang tak sengaja bertemu Key diparkiran kampus. Dia sangat mengagumi wajah tampan Key yang tak jauh dari nya saat ini.
"Gila tuh cowok, wajahnya ganteng banget. Kalau gini mah Tama kalah jauh beribu-ribu kali lipat dari cowok ini." Gumam Mona yang mengagumi wajah tampan Key, sambil membandingkan Key dengan Tama pacarnya.
Key terlihat celingak-celinguk mengamati sekitarnya. Siapa tau di sana ada Biola. Itulah fikir Key saat ini. Setelah sekian lama menatap sekeliling tapi yang dicaripun tak ada akhirnya dia putuskan untuk bertanya kepada seseorang.
Mona yang melihat Key seperti mencari seseorang pun segera menghampiri Key. Kan siapa tau bisa PDKT lalu entar bisa dijadiin selingkuhannya. Itulah fikir Mona saat ini yang menganggap Key sebagai ****** karena dia difikir cowoknya lah yang paling kaya dikotanya, jadi cowok lain hanya dia anggap mainan belaka. Dia hanya ingin memeras hartanya saja sama seperti Mamanya.
Mona dengan anggunnya berjalan menghampiri Key.
"Maaf mau cari siapa ya?." Tanya Mona dengan nada dibuat semenggoda mungkin untuk Key.
Key yang mendengar nada suara Mona, bukannya tertarik malah jijik melihat Mona yang dia fikir sama saja dengan mantan pacarnya yang berselingkuh. Yang entah sejak kapan Key jadi tidak terlalu memikirkan mantannya itu lagi. Mungkin karena terlalu jijiknya dia terhadap Adista yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri jadi lambat laun Key pun melupakan rasa cintanya kepada Adista.
"Apa-apan ni cewek? Udah muka penuh bedak kayak gitu, terus pake baju kurang bahan lagi. Ditambah kenapa tuh suara dibuat aneh kaya gitu. Dan tuh dadanya kenapa dimaju-majuin ke gue. Emang lo fikir gue bakal tergoda apa? Malahan itu semua membuat gue jijik melihat muka lo. Udah cukup Adista yang bikin gue buta akan menilai seseoran. Dan gue gak mau salah menilai orang lain lagi." Gumam Key dalam hati sambil menatap dingin ke arah Mona. Terus pergi dari hadapan Mona tanpa menjawab pertanyaan Mona.
Sontak Mona yang mendapat perlakuan seperti itu pun jadi kesal dan semakin ingin mendekati Key.
"Sial ni cowok, gue udah mau godain dia tapi dia nya malah menghindari gue. Lihat aja lo nanti." Gumam Mona dalam hati sambil menatap marah kearah Key yang pergi menjauh darinya.
Sungguh Mona saat ini sangat malu mendapat penolakkan dari Key. Apa lagi dia ditertawai oleh anak-anak kampus yang melihat Mona diacuhkan oleh Key.
"Hahaha.... makannya jadi cewek tuh jangan kegatelan." Cela salah satu mahasiswi yang menertawai Mona.
"Tau rasa lo! Makannya jangan sok cantik." Ejek mahasiswi lainnya yang ikut menghina Mona.
"Bunga kampus ditolak. Hahaha..." Balas mahasiswi lainnya yang ikut menertawai Mona dan masih banya lagi gunjingan dari mahasiswi disana yang selalu iri kepada Mona yang merupakan bunga kampus dikampusnya.
Kalau mahasiswa mah hanya bisa marah karena bunga kampus mereka mendekati cowok asing dan juga bernafas lega karena cowok asing itu tak menghiraukan bunga kampusnya.
Key tidak terlalu peduli dengan apa yang ditertawakan mahasiswi itu dia lebih memprioritaskan mencari Biola. Key menanyakan keberadaan Biola kepada salah satu mahasiswi tapi yang ada bukannya jawaban Key malah dikerumuni oleh para wanita yang ingin dipoto dengan wajah tampan Key yang seperti Oppa-oppa korea. Akhirnya Key pun kabur dari kerumunan wanita-wanita gila itu dan lebih bertanya kepada mahasiswa yang menurutnya tidak akan seperti cewek-cewek yang mengerumuninya.
Tapi dugaannya salah besar, mahasiswa itu memang benar tidak mengerumuninya untuk meminta poto seperti para mahasiswi. Tapi mereka lebih membenci wajah tampan Key yang membuat mereka iri dan kesal melihatnya. Jadi mereka lebih memilih mencibir Key dari pada menjawab pertanyaan Key.
Sungguh Key saat ini ingin sekali mengutuk Biola yang menyusahkannya untuk mencarinya dikampusnya yang besar itu, dengan mahasiswi dan mahasiswa yang aneh-aneh.
"Aaahhh... awas aja tuh cewek kalau udah jadi istri gue, gue bakal bikin hidup lo menderita berkali-kali lipat seperti yang gue rasain kali ini." Teriak Key dalam hati sambil menendang batu kerikil kesembarang arah. Dihalaman perpustakaan yang memang letaknya dekat taman kampus.
"Aawww..." pekik seorang wanita cukup keras yang baru saja keluar dari perpus karena kena kerikil yang ditendang oleh Key.
Key yang sadar bahwa kerikil yang ia tendang itu mengenai seorang wanita pun kaget dan mengarahkan pandanganya kearah seorang wanita yang sedang memegangi kepalanya yang benjol akibat ulah Key. Yang dibantu oleh sahabatnya yang keluar bebarengan dari perpustakaan sambil mencari orang yang melempari sahabatnya itu dengan batu kerikil.
Key yang melihatnya langsung tertawa terbahak-bahak. Sungguh dia sangat senang bukan main saat melihat kerikil yang ia tendang kena kepada orang yang sedang ia cacimaki didalam hatinya yang tak lain adalah Biola. Key bahkan tidak mementingkan lagi harga dirinya yang selama ini terkenal sangat cool dikalangan semua orang.
Key terus tertawa yang membuat semua orang melihat kearahnya dengan tatapan heran.
"Ya ampun sayang banget ganteng-ganteng tapi gila." Gumam seorang wanita yang melihat Key tertawa seperti orang gila. Jika saja Angga, Adi dan Kevin melihatnya, mungkin mereka juga akan merasa aneh dengan sahabatnya itu yang memang tak biasanya tertawa seperti orang gila.
Sinta dan Biola yang melihat Key tertawa pun jadi meyakini kalau yang melempar batu kerikil itu kepada Biola adalah Key.
Sinta yang tak terima sahabatnya diperlakukan seperti itu pun langsung menghampiri Key yang sedang asik tertawa di ikuti Biola dibelakangnya.
_____________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Dhika Ahmad
biola....hhh...baguslah..kalau begitu...!!
2022-08-26
0
bulan
tolong doh pikiran biola sampai terkecil tentang biola keluarkan thor atau jelaskan kepada ku
2021-06-28
2
Sity Herfa
seru
2020-11-05
3