Akhirnya setelah perdebatan yang cukup panjang itu, Key mau menerima perjodohannya dengan anak dari sahabat Papanya itu. Key hanya bisa pasrah karena dia tak ingin menyakiti hati kedua orang tuanya yang telah menyayanginya sejak kecil sampai saat ini.
"Benarkah Key? kamu mau menerima perjodohan ini?" Tanya Mama Kania antusias. Yah walau di hatinya dia sangat ingin menjodohkan putranya dengan gadis kecil yang ia temui 15 tahun yang lalu. Tapi apa boleh buat, sampai saat ini Mama Kania masih belum bisa menemukan calon mantu idamannya itu.
"Iya ma, aku mau dijodohkan. Tapi aku mau resepsi pernikahan yang sederhana dan tidak mengundang terlalu banyak orang juga tidak ada acara pertunangan." Ucap Key pasrah sambil memberikan syarat.
"Bodo amatlah yang penting 'iya' in aja untuk sekarang. Yang penting nanti aku harus cari cara supaya rencana perjodohan ini dibatalkan." Gumam Key dalam hati dengan percaya dirinya.
"Baiklah kalau begitu, Papa akan hubungi kabar baik ini kepada pak Bayu." Sambung Pak Raihan pasrah, yang penting baginya anaknya mau dijodohkan.
Pak Raihan pun mengabari kepada Pak Bayu bahwa putranya telah bersedia menjadi menantu pak Bayu. Pak Bayu yang mendengar itu merasa senang bukan main karena impiannya dulu telah terkabul yaitu menjadi satu keluarga dengan sahabat baiknya. Tapi dia sangat bingung karena Mona tidak mau menerima perjodohannya. Bahkan sekarang Mona lebih memilih menetap dikediaman Omanya karena ingin menghindari perjodohan itu. Ditambah lagi pak Raihan mengatakan bahwa dia akan datang malam ini untuk melamar putrinya. Karena menurutnya lebih cepat lebih baik.
Jujur Pak Bayu sangat prustasi dengan kelakuan istri dan anak bungsunya yang terus menerus membantah keinginannya dan hanya bisa menghambur-hamburkan uang.
____________________
Disisi lain setelah selesai kelas, Mona langsung menuju ke kamar asrama putri milik Biola di Universitas yang sama dengannya.
Mona langsung membuka pintu tanpa mengucapkan salam atau sekedar mengetuk pintu. Sontak saja sikap Mona itu membuat Sinta, teman sekamar Biola langsung memicingkan matanya menatap Mona jengah, kesel pokonya semua bercampur aduk.
"Ngapain lo kemari?." Tanya Sinta Sinis menatap Mona.
"Mana Biola?." tanya Mona yang langsung nyelonong masuk kedalam asrama dan mencari Biola dengan mengacak-ngacak isi kamar.
"Woyy... kalau nyari orang gak kaya gini juga kali caranya. Emang lo fikir Biola semut apa? sampai lo harus ngacak-ngacak lemari dan buku-buku gue dan Biola juga." Sentak Sinta yang mulai emosi melihat Mona mengacak-ngacak kamarnya.
"Ya udah kalau gitu lo bilang dimana Biola." Balas Mona sewot.
"Cih.. ngapain lo nyari Biola?" Tanya Sinta mengerutkan keningnya.
Saat Mona ingin membalas perkataan Sinta, tiba-tiba ponsel Sinta berbunyi dan dilihatnya satu pesan masuk dari Biola. Sungguh Sinta sangat terkejut dengan isi pesan dari Biola yang membuatnya bingung sendiri dibuatnya.
Karena bagai mana bisa Biola tau kalau Mona ada dikamarnya saat ini dan dari mana dia tau. Orang dia hanya punya teman Sinta seorang di Universitasnya.
"Nih!" Ucap Sinta menunjukan isi pesan dari Biola yang isinya juga membuat Mona kaget dan terheran-heran karena Mona tidak bilang kepada siapapun kalau dia akan keasrama Biola.
Isi pesan dari Biola untuk Sinta
"Sin, kalau Mona nyari in gue suruh aja dia ke Caffe dekat Kampus. Dan suruh dia berhenti mengacak-ngacak kamar kalau gak lo suruh satpam aja untuk ngusir dia."
Itulah isi pesan dari Biola yang membuat Mona maupun Sinta kaget.
"Wah bener-bener ni anak. Makin hari kelebihannya ini semakin akurat aja. Heran gue dah sama ni anak. Tapi pas ditanya siapa jodoh gue di masa depan dia gak mau jawab dasar aneh." Gumam Sinta dalam hati yang memang mengenal Biola sudah lama dan tau tentang kelebihan yang Biola miliki dalam meramal masa depan tapi Biola tidak memberi tau kemampuannya itu kepada keluarganya. Dan kemampuan Biola ini berhubngan erat dengan kejadian 15 tahun yang lalu dan perubahan sikap yang terjadi kepada Biola.
Mona yang telah membaca pesan dari Biola pun langsung pergi kesebuah Caffe dekat Kampus yang ditunjukkan oleh Biola. Disana Biola sedang duduk manis sambil menikmati secangkir kopi hangat yang telah ia pesan tadi.
Mona yang melihat keberadaan Biola pun langsung menghampirinya dan duduk saling berhadap-hadapan.
"Gue langsung aja karna gue udah muak liat muka lo!" Saut Mona dengan menghina Biola tapi Biola masa bodo dengan apa yang di ucapkan Mona.
"Gue ingin lo ngomong ke Ayah kalau lo mau ganti in gue untuk di jodohkan dengan anak temannya Ayah. Karena gue yakin Ayah gak akan nyuruh lo untuk nganti in gue jadi lo harus nyerahin diri lo sendiri untuk di jodohkan dengan anak temannya Ayah." Ucap Mona panjang lebar sambil menatap Biola serius tapi yang ditatap malah anteng menyeruput kopi angetnya itu.
"Hei! lo denger gak sih!" Bentak Mona yang mulai kesal dengan sikap Biola yang acuh. Sambil menggeprak meja.
"Terus?." Tanya Biola santai.
"Ya gue mau lo ganti in gue untuk di jodohkan dengan anak temannya Ayah." Jelas Mona mengulangi perkataannya.
"Gak ada yang lain?" Tanya Biola lagi yang sukses membuat Mona geram.
"Pokonya gue mau lo ngomong ke Ayah kalau lo mau ganti in gue yang dijodohkan dengan anak temannya itu. Dan kalau lo nolak maka...... " Ucap Mona terhenti karena memikirkan ancaman yang akan membuat Biola nurut tapi sayang Biola itu hatinya sudah sedingin es dan didalamnya tak ada rasa takut sama sekali apalagi emosi. Seolah-olah emosi nya telah ditarik kedalam laut sejak kejadian 15 tahun yang lalu.
"Maka?.." Tanya Biola mengulangi ucapan Mona sembari mengejek Mona yang sedang mencari-cari kelemahannya.
"Ahh... pokonya awas lo kalau lo gak ngomong ke Ayah kalau lo mau ganti in gue." Bentak Mona yang mulai malu karena memang Biola tidak memiliki kelemahan yang sangat menonjol baginya.
Biola pun langsung bangun dari duduknya setelah menegak habis kopinya dan mendekat ke arah Mona sambil menepuk bahu Mona dan berkata dengan penuh arti kepada Mona.
"Lo tenang aja, tanpa lo suruh juga gue dengan senang hati menerima perjodohan itu." Ucap Biola dingin di telinga Mona sambil tersenyum licik penuh arti dan berlalu meninggalkan Mona yang terbengong dengan perkataan Biola yang menerutnya tidak sesuai dengan apa yang dia fikirkan.
"Gue seneng si dia mau ganti in gue nerima perjodohan itu. Tapi kok hati gue gak enak ya. Terus tadi kenapa gue merinding pas denger suara dinginnya si Biola?" Batin Mona yang masih terbengong dan merinding ketakutan saat mendengar suara Biola yang sangat dingin dan menusuk bagi Mona.
___________________
Sementara itu Pak Bayu sedang dipusingkan dengan acara lamaran yang diusulkan oleh pak Raihan. Yaitu malam ini jam 20:00 malam. Sementara saat ini Mona dan istrinya itu sedang kabur ke kediaman Oma Laras demi menghindari perjodohan itu.
Pak Bayu rasanya ingin sekali membatalkan lamaran itu. Tapi apa boleh buat, rasa tak enaknya kepada keluarga Kristian sangat besar. Apa lagi keluarga Kristian telah membantunya keluar dari kebangkrutan.
Pak Bayu terus mengacak rambutnya prustasi, karena sekarang sudah menunjukan jam 20:00 malam. Waktu yang sudah dijanjikan oleh pak Raihan untuk melamar anak pak Bayu sebagai menantunya.
Tak lama bel pintu utama berbunyi dan itu berhasil membuat Bayu tambah pusing karena ia fikir yang datang adalah pak Raihan dan keluarganya.
Akhirnya pak Bayu mengambil keputusan sebijak-bijaknya dengan menceritakan keadaan yang sebenarnya kepada keluarga Kristian.
Dari kejauhan terlihat seorang pebantu sedang mempersilahkan keluarga Kristian untuk duduk diruang tamu dimana disana telah ada pak Bayu.
"Hai Bay, perkenalkan ini anak dan istriku." Ucap Raihan memperkenalkan anak dan istrinya.
Bayu hanya bisa tersenyum menatap Kania dan Key bergantian sambil menjabat tangan mereka bergantian.
"Oh ya Bay, dimana anak dan istrimu? Kenapa rumahmu terlihat sepi?" Tanya pak Raihan yang melihat kesekeliling rumah Bayu yang tampak sepi. Hanya ada pak Bayu dan dua orang pembantu rumah tangga dirumah itu.
"Haahh... Rai sebenarnya aku... ..." Ucap Bayu terhenti saat seorang gadis tinggi, berkulit putih, wajah yang mulus tanpa olesan make up dan rambut yang dikuncir menghampiri pak Bayu dan Keluarga Kristian.
"Maaf semuanya aku telat." Ucap gadis itu yang tak lain adalah Biola.
"Hah?? kenapa Biola ada disini?" Kata pak Bayu dalam hati sambil menatap putrinya dengan tatapan heran.
"Iya nak, tak apa-apa. Apa kamu yang bernama Mona?" Tanya Pak Raihan kepada Biola yang memang belum mengetahui rupa kedua putri sahabatnya itu.
"Bukan Om, nama saya Biola kakaknya Mona." Jelas Biola memperkenalkan diri.
Pak Raihan hanya bisa memicingkan matanya dan bertanya tanya dalam hati.
"Loh bukannya yang mau di jodohin itu putri bungsunya Bayu?" Tanya Pak Raihan dalam hati sambil menatap Pak Bayu yang sama bingungnya dengan pak Raihan.
Sementara Mama Kania terus menatap Biola dari atas sampai bawah. Mama Kania seperti pernah bertemu dengan gadis itu tapi dimana tepatnya Mama Kania sendiri lupa.
Kalau Key jangan ditanya lagi, dia dari tadi duduk anteng sambil nemainkan handphone nya tanpa menoleh kepada para orang tua ataupun Biola yang mengobrol dengan para orang tua.
________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
meE😊😊
wahh s biola pny klebihan mkin kerenn nihh.. cwe y ga gmpg d tindas.. mski akibat pnindasan d msa kcil y biola jd sdingin es tp kereenn
2022-09-04
2
Alanna Th
ada novel yg cewenya sdingin es, sayangnya hiatus tnp pmberitahuan 😱😥
2022-09-01
0
Mamax Garissa
lanjud
2022-08-28
0