Hari ini Bayu berencana untuk meminta bantuan kepada teman lamanya yang merupakan seorang pebisnis nomor satu diseluruh dunia yang bernama Raihan Kristian.
Bayu dan Raihan telah menjalin persahabatan sejak mereka berada di bangku SMP. Sampai saat ini pun mereka masih berteman baik meski jarang bertemu.
Bayu melangkahkan kakinya memasuki sebuah bangunan yang sangat besar dikotanya. Bayu langsung dipersilahkan masuk karena dia memang sudah membuat janji dengan Raihan jauh-jauh hari.
Setelah bertemu, mereka saling berpelukan ala-ala sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Lalu Bayu menceritakan tentang perusahannya yang hampir mengalami kebangkrutan.
Raihan mengangguk-ngangguk mengerti dan dia bersedia membantu temannya itu tapi dia teringat akan janji mereka dulu untuk menjodohkan anak-anak mereka agar mereka bisa menjadi satu keluarga.
Bayu sendiri hampir lupa kalau tidak di ingatkan oleh Raihan tentang hal perjodohan itu. Karena Bayu terus meratapi kesalahannya dulu kepada anak dari almarhum istri pertamanya ditambah dia sedang dipusingkan dengan keserakahan anak dan istri keduanya itu.
"Gimana Bay? aku sudah menantikan hal ini sejak lama. Apa lagi putraku sudah berusia 25 tahun dan itu usia matang bagi laki-laki untuk menikah. Kalau kamu gak maupun gak apa-apa aku akan tetap membantumu." Saran Raihan kepada Bayu.
Bayu terlihat sedang memikirkan ucapan Raihan. Entah apa yang sedang ia fikirkan yang jelas hanya dia, Author dan tuhan yang tau haha.. ehem maaf.
"Baiklah akan aku diskusikan kepada putri bungsuku dulu." Ucap Bayu setelah berfikir panjang dan itu berhasil membuat Raihan menyengitkan alisnya karena kenapa harus putri bungsunya bukannya dia punya dua putri fikir Raihan.
"Bay, bukannya kamu punya dua anak gadis. Kenapa kau tidak menyuruh mereka untuk memilih dan kenapa harus putri bungsumu? Apa putri sulungmu sudah memiliki calon?" Tanya Raihan dengan penuh tanda tanya dikepalanya.
Bayu hanya bisa menarik napasnya dalam dan membuangnya dengan kasar. Lalu menjawab pertanyaan Raihan.
"Kau tau sendiri aku bukan Ayah yang baik Rai. Aku selalu saja menyakiti Biola. Kau tau sendiri Rai, satu bulan sejak Biola dilahirkan dan juga kematian Viola karena melahirkan Biola, aku sudah menikah lagi karena desakan dari orang tua ku yang selau menginginkanku menikah dengan Mirna dan pada saat itu juga aku didesak oleh keluargaku untuk memiliki anak dengan Mirna. kalau tidak mereka akan mengancamku dengan menjauhkanku dari Biola yang waktu itu baru berusia satu bulan. Ditambah kejadian 15 tahun yang lalu, aku merasa aku memang bukan Ayah yang baik Rai. Bahkan setelah lulus SMA dia lebih memilih menetap di asrama dari pada dirumahnya sendiri." Ucap Bayu dengan raut wajah yang sedih.
Raihan cukup tersentuh dengan apa yang diceritakan Bayu. Tapi apa boleh buat nasi telah menjadi bubur, masalalu tidak akan pernah bisa terulang kembali.
"Terserah padamu saja Bay. Yang penting bagiku kita akan menjadi keluarga." Ucap Raihan mengalihkan topik agar sahabatnya itu tidak larut dalam kesedihan masalalu yang tak akan pernah bisa terulang kembali.
Bayu hanya tersenyum dan mengangguk menyetujui ucapan Raihan.
_____________________
Di kediaman Anggara, Bayu tengah membahas tentang perjodohan itu kepada istri dan anak bungsunya.
Mona yang mendengar dirinya akan dijodohkan langsung menolaknya. Dia tidak menerima perjodohan itu ditambah dia saat ini sudah memiliki seorang kekasih anak orang kaya jadi untuk apa dia menerima perjodohan dengan orang yang bahkan tak ia kenal.
"Tidak! Aku tidak mau menerima perjodohan ini. Ayah tau sendirikan aku memiliki pacar. Dan aku sangat mencintai Tama." Bentak Mona yang menolak perjodohannya.
"Putuskan saja laki-laki tidak bener itu. Pokonya Ayah gak mau tau kamu harus menerimanya titik." Bentak Bayu yang mulai emosi.
"Sayang, Tama itu laki-laki baik. Jadi lebih baik kita batalkan perjodohan Mona dengan anak temanmu itu. Lagian Tama sangat Kaya jadi aku yakin anak kita pasti akan bahagia dengannya nanti." Bujuk Mirna kepada Bayu yang membuat Bayu tambah emosi.
"Kalian itu hanya memikirkan harta harta dan harta. Kapan kalian akan berubah hah! Asal kalian tau, karena ketamakan kalia, perusahaan keluarga Anggara saat ini sedang mengalami kerisis dan sebentar lagi bangkrut. Pokonya aku gak mau tau Mona harus menerima perjodohan ini." Bentak Bayu yang menumpahkan unek-uneknya selama ini kepada istri dan anak bungsunya itu.
"A_ apa bangkrut?" Ucap Mirna gagap seolah-olah dia sedang tertiban batu yang sangat besar karena mendengar pernyataan dari suaminya itu.
Bayu hanya duduk sambil menahan amarahnya yang menggebu-gebu. Sambil menyaksikan istri dan anak bungsunya yang kaget mendengar kata bangkrut.
"Sayang kamu lagi bercanda kan. Mana mungkin perusahaan sebesar itu bangkrut?" Tanya Mirna masih tak percaya. Sementara yang ditanya hanya diam karena dia tak mau berbicara yang akan membuatnya tambah kesel lagi.
"Gak! pokonya aku gak mau dijodohin." Tolak Mona masih kekeh dengan pendiriannya. Dan tak perduli dengan ucapan Ayahnya yang mengatakan bangkrut. Toh dia sudah punya pacar kaya yang akan menghidupinya kelas. Fikirnya.
Bayu ingin menimpali perkataan Mona tapi tiba-tiba saja pintu utama terbuka dan muncullah seorang gadis dengan postur tubuh tinggi, rambut panjang yang dikuncir dan memakai baju ala kadarnya tanpa memikirkan stail juga penampilannya yang tanpa make up apa pun tapi tetap terlihat cantik. Itulah Biola yang mengunjungi rumahnya untuk mengambil barang yang tertinggal dirumahnya.
Kedatangan Biola mampu membuat semua orang bungkam sambil terbengong-bengong menatapnya. Tapi Biola masa bodo dengan tiga orang yang sering membuat hidupnya menderita itu. Toh hatinya saat ini tak mengenal kasih sayang dan kasihan lagi. Yang dia kenal adalah rasa simbiosis mutualisme. Karena didunia ini memang tak ada yang geratis.
Biola berlalu meninggalkan ketiga orang itu yang menatapnya dengan bengong menuju kamarnya. Tapi ketika dia mau menaiki anak tangga, Mona mulai berkata dengan sedikit berteriak supaya Biola mendengarnya.
"Pokonya aku gak mau dijodohin. Anak Ayah kan bukan hanya aku aja, Biola juga anak Ayah. Apa lagi Biola itu anak tertua seharusnya Ayah menjodohkan anak teman Ayah itu dengan Biola bukan dengan ku." Sindir Mona sedikit berteriak kepada Biola, entah didengar Biola atau tidak karena dia tidak perduli dengan pertengkaran ketiga orang itu. Dan memilih melanjutkan langkahnya menuju tujuan utamanya datang kerumah ini.
Bayu terus menatap putri sulungnya itu sampai dia menghilang dibalik pintu kamarnya, lalu menatap kepada Mona dengan tatapan yang tegas dan menakutkan.
"Mau tak mau itu bukan pilihanmu! Satu hal yang perlu kamu tau 'kamu tak berhak menolak' camkan itu." Ancam Bayu yang berlalu ingin menghampiri putri sulungnya yang selama 3 tahun ini tak pernah ia lihat karena Biola tinggal di asrama dan tak pernah pulang.
Ini adalah kesempatan yang jarang-jarang dijumpai oleh Bayu, jadi dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin lagi hubungan Ayah dan Anak yang sudah retak.
Ketika Bayu ingin mengetuk pintu kamar Biola, Biola lebih dulu membukanya dan berlalu meninggalkan Ayahnya yang hendak menyapanya. Seolah-olah ditempat itu tidak ada orang sama sekali.
Bayu hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar melihat sikap dingin putrinya selama 15 tahun ini. Bahkan kalau pun Biola harus bicara itupun hanya beberapa patah kata dan itu pun harus hal penting saja dan jarang berbasa-basi.
Entah apa yang difikirkan Biola yang pasti dia tidak membenci Ayahnya tapi lebih tidak peduli dengan orang lain disekitarnya termasuk keluarganya bahkan Ayahnya sendiri yang selalu tidak bisa melindubginya dan lebih bersikap dingin kepada orang yang tidak memiliki kepentingan kepadanya.
_______________________
Terimakasih sudah mau berkunjung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
meE😊😊
aku suka nihh yg kek gnii
2022-09-04
0
Dhika Ahmad
biola
2022-08-26
0
lilisiana
cerita yg menarik
2021-07-12
0