Episode 9

Sinta melangkahkan kakinya sangat cepat karena dia ingin memaki orang yang telah membuat sahabat baiknya itu benjol.

"Hei! Orang gila. Apa maksud lo lempar kerikil ke temen gue. Lo fikir dong pake otak lo kalau itu bisa bahayain nyawa temen gue. Gimana kalau tadi yang kena bukan jidadnya dan malah kena matanya. Emang lo mau tanggung jawab." Bentak Sinta kepada orang yang masih asik tertawa sambil memegangi perutnya dan menundukan wajahnya karena terus tertawa.

Key yang dibentak pun mendonggakan kepalanya dan menatap Sinta dengan air mata yang keluar dari ujung matanya karena terus tertawa.  Key menghapus air matanya dengan jarinya.

Sinta sangat kagum dengan wajah tampan laki-laki yang telah membuat sahabatnya itu benjol. Dia tak henti-hentinya menatap wajah Key yang sangat tampan.

"Uwaahhh... akhirnya pangeranku datang." Ucap Sinta dalam hati, melupakan tujuan utamanya untuk memaki laki-laki yang ada dihadapannya.

Sementara itu Biola hanya bisa menatap jengah ke arah Laki-laki yang saat ini menjadi calon suaminya Sambil memegangi kepalanya yang benjol.

"Sorry sorry..... gue gak sengaja. Tapi lo tenang aja, gue pasti akan tanggung jawab sampai maut memisahkan kita." Ucap Key ngasal karena dia masih sangat puas melihat Biola benjol karena ulahnya. Sungguh rasa lelah dan sial nya karena harus mencari Biola terasa terbalaskan dengan melihat Biola benjol.

Perkataan Key barusan membuat Sinta kaget dan terbangun dari lamunannya. Sementara Biola malah bungkam sambil terkejut dengan ucapan Key entah apa yang dia fikirkan, tak ada yang tau. Meski Biola sendiri tak peduli dengan pernikahannya tapi perkataan Key barusan membuat hatinya sedikit meleleh setelah 15 tahun membeku. Walau dia sendiri tau itu hanyalah candaan dari Key tapi tetap saja Biola juga wanita, sedingin-dinginnya Biola kepada orang lain. Pasti suatu saat nanti hatinya akan luluh kepada salah satu orang yang dia anggap penting.

"Hei Beo, kalau punya hp tuh dipake bukannya dijadiin pajangan doang." Ucap Key kembali menghina Biola.

Sinta yang mendengar perkataan Key, jadi bingung dan menatap Key yang menatap Biola. Sunggu Sinta lupa dengan tujuan awalnya untuk memarahi Key.

"Eh.. dia bilang Beo? Siap Beo? Apa maksudnya burung Beo? Tapi disini kan gak ada burung Beo? Dan tadi dia bilang handphone? Emang burung Beo sekarang udah bawa handhpone ya?" Fikir Sinta yang entah kenapa jadi **** saat mendengar ucapan Key kepada Biola yang akan bertanggung jawab sampai maut memisahkan mereka.

"Tunggu tunggu... bukannya gue mau marah-marah karena sahabat baik gue dilempar batu kerikil? Yah walaupun dingin dia tetap sahabat baik gue." Gumam Sinta yang baru tersadar dan menatap marah ke arah Key. Sementara yang ditatap malah menatap Biola sambil tersenyum-senyum mengingat kejadian tadi yang menurutnya lucu.

"Tunggu, siapa yang lo sebut Beo?." Tanya Sinta yang sudah kembali normal walau hatinya tak sanggup menatap wajah tampan Key yang dapat meluluhkan hati seorang wanita. Tapi dia juga harus menegakan ke adilan untuk sahabat dinginnya itu. Walaupun dia sering dikacangin saat bercerita atau berbicara dengan Biola tapi apa boleh buat itulah resikonya memiliki sahabat yang sifatnya seperti patung es.

Tanpa menjawab pertanyaan Sinta, Key menarik tangan Biola yang sedari tadi bungkam dan menatap Key dengan tatapan dinginnya. Tapi tatapan dinginnya sepertinya mental saat diarahkan kearah Key. Karena cowok itu terlihat seperti sinar matahari yang dapat melelehkan dinginnya gunung es.

Sinta yang menyadari sahabatnya dibawa pergi dengan segera menarik tangan Biola yang satunya dan aksi tarik menarik patung es yang sedari tadi diam dan mengeluarkan aura dinginpun terjadi.

"Woy.. sahabat gue mau lo bawa kemana? Lo mau nyulik sahabat gue ya?." Bentak Sinta sambil menarik tangan Biola.

"Eh lo cewek barbar! Lepasin gak tangan si Beo dari tangan lo." Bentak Key yang sama-sama saling tarik menarik tangan Biola.

Bio-Bio... tangan ditarik-tarik bukannya ngomong sakit atau apa kek. Ini mah malah diem bae. Ngerasa jadi tambang kali ya.

"Beo-Beo! BIOLA inget tuh nama sahabat gue." Sentak Sinta yang tak terima sahabtnya disamakan dengan burung beo yang cerewet. Orang sahabatnya ini sedingin es dan secuek batu yang kalau diajak ngomong diem aja. Ya kalau mau membuat panggilan itu yang sesuai karakternya kek. Seperti teman-teman kampusnya memanggil Biola dengan julukan patung es, gunung es, batu bata, atau apalah yang sejenisnya. Saut Sinta dalam hati.

Biola yang sudah merasakan lelah dan sakit dikedua tangannya yang rasanya serasa mau putus itu. Akhirnya menghempaskan kedua tangan yang menarik-nariknya dan mulai angkat bicara.

"Ada apa lo kesini?" Tanya Biola to the point kepada Key. Pada saat tangan Key dan Sinta telah ia hempaskan.

"Disuruh Mama jemput lo!" Jawab Key sewot. Entah kenapa mendengar nada bicara Biola membuat moodnya jadi rusak.

"Ya udah ayo!" Ajak Biola yang lebih dulu keparkiran.

"Sialan ni cewek, gue udah nungguin dia setengah jam dimobil. Juga harus menghadapi mahasiswa-mahasiswi aneh plus gila di kampusnya untuk mencarinya. Eh.... dia nya malah begitu aja." Gerutu Key dalam hati sambil mengikuti Biola dari belakang dan meninggalkan Sinta yang bingung sendiri disana.

Sungguh ingin sekali Key mencekik leher Biola yang mulus itu. Tapi jika dia melakukannya maka dia akan pergi kesurga karena dibunuh oleh Mamanya sendiri.

"Bio... lo kok ikut sama orang gila itu?." Teriak Sinta yang mendapat tatapan tajam dari Key.

"Gue ijin ya!." Ucap Biola dari kejuhan dan Sinta hanya bisa meng 'iya' kan ucapan Biola karena Biola sudah jauh darinya.

Sungguh Sinta merasa aneh dengan apa yang terjadi. Ingin Bertanya tentang laki-laki itu kepada Biola sabatnya itu nanti setelah Biola pulang. Tapi dia juga takut dikacangin lagi oleh Biola. Sungguh ini lah resiko punya sahabat dingin plus cuek kayak Biola.

___________________

Sesampainya diparkiran, Biola dan Key langsung masuk mobil. Key pun tak henti-hentinya menggerutu dalam hati melihat sikap Biola yang benar-benar seperti sebuah batu.

Sunggu Key saat ini merasa dirinya sedang bersama sebuah patung es yang berbentuk manusia, bukan lagi bersama manusia. Bagai mana tidak, orang ketika dilempar kerikil oleh orang lain pastinya akan marah-marah kepada orang yang melemparnya. Tapi ini? Yang marah bukannya orang yang terkena batu malahan sahabatnya yang ada disampingnya. Dan dia malah bersikap cuek dan acuh. Apa dia tida merasakan sakit? Udah gitu nyusahin orang lagi.

Itulah gerutuan Key dalam hati dan masih banyak lagi yang tidak dapat author ungkapkan dengan kata-kata.

Key sesekali mencuri-curi pandang kepada Biola yang ada disampingnya. Dia melihat benjol dikening Biola yang memang karena ulahnya tadi. Entah kenapa dia menjadi meras bersalah. Dan tiba-tiba dia teringat dengan tujuan utamanya untuk membawa Biola ke Mama tercintanya. Dan jika Mama tercintanya itu bertanya soal benjol yang ada di kening Biola, bisa-bisa dia kena omel dan kena pukul oleh Mamanya. Membayangkan nya saja sudah membuat Key merinding, apa lagi kalau sampai terjadi?. Sungguh Key tak ingin membayangkannya lagi.

Key pun menghentikan Mobilnya disebuah rumah sakit terbesar di kota itu. Biola yang merasa heran karena diturunkan di rumah sakitpun tetap diam. Yah itulah sifat Biola yang emang irit bicara. Toh nanti juga tau. Itulah fikir Biola saat ini.

Key keluar dari mobilnya dan berputar untuk membukakan pintu mobil Biola. Biola yang dibukakan pintu mobil pun memicingkan alisnya, merasa heran dengan perubahan sikap Key kepadanya. Tapi dia masa bodo dengan semua itu.

Key menarik tangan Biola dengan cara digandengnya masuk kedalam rumah sakit. Biola sangat terkejut pada saat Key tiba-tiba menggandengnya. Tapi dia tetap menurut dan mengikuti kemanapun Key menariknya.

Hingga tibalah saat ini Biola dirawat oleh seorang Dokter terbaik dirumah sakit itu. Biola benar-benar tak habis fikir dengan ulah calon suaminya itu yang langsung membawanya kerumah sakit besar hanya untuk mengobati benjolnya dan menyamarkan bekas luka itu agar tidak terlihat.

Sungguh Biola bisa menebak apa yang terjadi pada saat Key bilang kepad Dokter yang akan merawat Biola kalau dia harus mengobati Biola dan menyamarkan bekas benjol dan warna keungu-unguan akibat benjol itu dengan sedikit mengancam.

Pastinya ada udang dibalik bakwan, dengan apa yang dilakukan Key saat ini. Selesai mengobati Biola, Key langsung membawa Biola ke rumah utama keluarga Kristian.

Didalam perjalanan Key sedikit angkat bicara sambil sesekali melirik kening Biola yang saat ini sudah tidak terlihat lagi bekas benjol itu.

"Jangan beritahu Mama soal apa yang terjadi tadi siang dikampus." Ucap Key membuka suara.

"Yang mana?" Balas Biola pura-pura bodoh.

Key merasa geram mendengar perkataan Biola tapi dia tetap menjawabnya juga.

"Soal gue gak sengaja nendang batu kerikil dan batu kerikil itu kena kening lo." Jawab Key tanpa menatap Biola yang selalu membuatnya naik darah saat berbicara dengan manusia dingin dan pelit bicara itu.

"Disengaja?" Ulang Biola sambil tersenyum mengejek.

"Cih... orang dia seneng gitu. Dia bilang gak disengaja." Cibir Biola dalam hati sambil tersenyum sinis.

Sungguh Key ingin sekali mencekik wanita yang ada disampingnya ini pada saat melihat Biola tersenyum sinis sambil mengulang perkataan Key. Saking kesalnya dia jadi bungkam karena takut dapat penyakit jantung jika terus marah-marah.

__________________

Terima kasih sudah mau mampir.

Ikuti terus ya ceritanya 😄

Terpopuler

Comments

Dhika Ahmad

Dhika Ahmad

mantaplah poko na mah

2022-08-26

0

Dhika Ahmad

Dhika Ahmad

hahahaha

2022-08-26

0

Mis Nia

Mis Nia

seru seru seru.banget cerita nya

2022-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141 END
142 PENGUMUMAN
143 Extra Part 1
144 Extra part 2
145 Extra Part 3
146 Extra Part 4
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141 END
142
PENGUMUMAN
143
Extra Part 1
144
Extra part 2
145
Extra Part 3
146
Extra Part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!