Malam menjelang. Di sebuah bangunan megah nan mewah bak istana Eropa. Seorang wanita berhijab syar'i sedang menata beberapa menu makanan di atas meja di bantu oleh beberapa pelayan di rumah tersebut.
Tak lama kemudian, Seorang pria paruh baya datang bersama seorang pria berusia sekitar dua puluh sembilan tahun duduk di kursi hendak memulai makan malam.
Sebagai seorang istri wanita paruh baya yang biasa di sapa Nyonya Malia itu melayani sang suami karena memang sudah kewajibannya.
Pria yang tak lain adalah Ardi itu menatap sang istri yang selama tiga hari ini bersikap dingin kepadanya. Setelah tanpa sengaja rahasia besarnya terbongkar, Malia dan putranya Arkana tampak bersikap berbeda.
"Malia..
"Iya mas kenapa?" Ardi menghela nafas panjang. "Kamu masih marah?.
"Menurutmu?
"Malia.. Maafin mas, Mas..
"Lebih baik kita makan malam dulu mas..Kita bisa bahas ini nanti.." Ucap Malia mengakhiri pembicaraan. Ardi mengangguk dan mulai menyantap makan malam nya.
Ardi mengunyah makanan enak di depannya dengan malas. Rasa sedap dan enak dari masakan sang istri terasa hambar dan tidak ada rasanya sama sekali.
Tak berlangsung lama, Acara makan malam pun telah selesai. Ardi menyusul sang istri yang kini sudah bersiap.
"Kamu mau kemana?
"Aku mau ke rumah sakit mas.. Mau nemenin papa.."Jawab Malia seraya meraih tasnya.
"Tapi ini sudah malam Lia...
"Mungkin aku akan menginap mas..Besok mas bisa menyusulku kesana.." Tak ingin berdebat dengan sang istri, Ardi pun merelakan Malia pergi. Pria itu mengikuti sang istri dari belakang hingga langkahnya terhenti ketika seorang pria asing masuk ke rumahnya.
"Nyonya.."Pria berbadan tinggi besar itu menunduk hormat ke arah sang Nyonya.
"Bagaimana..?" Tanya Malia kepada pria itu. Pria itu melirik Ardi yang kebingungan sejak tadi. "Katakan saja, Suamiku juga harus tahu.."Ujar Malia membuat Ardi semakin tidak mengerti.
"Tunggu, Sebenarnya ini ada apa? Sayang..Siapa pria ini? " Malia diam sejenak sebelum kemudian berkata..
"Pria ini adalah orang suruhanku mas...Aku nyuruh dia untuk mencari tahu keberadaan serta kabar dari istri dan anakmu..
Deg!
Ardi menatap Malia yang memalingkan wajahnya. Ia masih tidak menyangka jika sang istri bisa sejauh itu.
"Ayo sekarang katakan kabar apa yang kau dapat?" Tanya Malia lagi. Mumpung ada suaminya disini, Biarkan saja pria itu ikut mendengar.
"Begini Nyonya..Memang ada salah satu tetangga yang saat itu melihat Tuan datang.. Tapi Tuan datang hanya untuk menceraikan istrinya.. Dan menurut kabar yang saya dengar lagi. Setelah Tuan menceraikan dan meninggalkan istri dan anaknya. Wanita itu bekerja dengan di bantu oleh putrinya.. Setelah itu dua tahun kemudian istri Tuan sakit keras lalu meninggal. Sementara putrinya harus berjuang seorang diri.. "Penjelasan pria itu membuat dada Malia sesak, Begitupun dengan Ardi yang tidak menyangka bahwa wanita yang ia talak saat itu sudah tak ada lagi di dunia.
Malia menangis pilu. Sungguh ia baru tahu tentang ini.. Ia bahagia bisa memiliki suami baik, Perhatian penuh kasih sayang, Bisa menerima putranya dengan sepenuh hati. tanpa wanita itu sadari bahwa ada dua hati yang ia sakiti.
"Lalu kemana putrinya..? " Tanya Malia lagi seraya menghapus air matanya.
"Setelah lulus sekolah anak itu sempat kuliah lalu kemudian tidak ada yang tahu lagi dimana keberadaannya sampai sekarang.. Rumahnya saja sudah roboh Nyonya.."Malia tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.
"Mama!!" Arkana segera menahan tubuh sang mama lalu menuntun wanita itu agar duduk dengan tenang. Pria itu melirik Sang papa sambung yang masih tercengang dan mematung.
"Mama gapapa ma..? " Malia menggelengkan kepalanya, Wanita yang terkenal lemah lembut itu mengusap wajah sang putra. Air matanya luruh membasahi pipi. Ingatannya kembali berputar beberapa tahun yang lalu.
Dulu, Malia dan Arkana yang saat itu masih berusia dua belas tahun merasa hancur ketika mendengar sang suami, Ayah dari putranya itu meninggal karena kecelakaan pesawat. Namun ternyata tanpa ia ketahui, Bahwa masih ada yang lebih hancur dari mereka.
Pria yang ia percaya dan berperan bak malaikat selama dua belas tahun ini ternyata tak ubahnya iblis yang tega meninggalkan istri dan anaknya.
"Sayang...Tadinya mama mau ke rumah sakit jenguk kakek kamu.. Tapi sepertinya gak jadi. Kamu bisa kan? Gantiin mana kesana.. Besok pagi Mama nyusul kok.."Arkana mengangguk mengiyakan permintaan sang Mama. Arkana melirik papanya yang sejak tadi diam membisu.
"Arkan titip Mama pa.."Ucap pria itu sebelum akhirnya pergi.
.
.
.
Pepatah pernah mengatakan bahwa sedalam-dalamnya mengubur bangkai pasti lama kelamaan akan tercium juga.
Itulah yang saat ini terjadi kepada Ardi. Ia menyembunyikan statusnya yang sudah beristri dan punya anak di depan keluarga baik dan terhormat ini. Hingga suatu hari, Ardi sedang pergi berbelanja dengan Malia di suatu pusat perbelanjaan..
"Ardy ya.."Sapa seorang pria pada Ardy kala itu. Ardy pun tertegun sejenak melihat siapa pria yang menyapanya itu.
"Kamu Ardi kan? "Tanya pria itu lagi.
Ardi tidak menjawab, Ia bingung harus menjawab apa. Tapi pria yang termasuk tetangga dekatnya dulu itupun tetap kekeuh.
"Maaf..Bapak mengenal suami saya?" Malia yang sejak tadi hanya diam dan memerhatikan ikut penasaran.
"Iya saya kenal.. Dia Ardy kan? Ardiansyah? Dan apa tadi? Suami? Dia suami anda nyonya?" Malia mengangguk polos karena memang tidak tahu.
"Sayang lebih baik kita pergi saja yuk.. Tidak perlu di dengarkan orang ini.."Ajak Ardi pada Malia agar pergi, tapi pria itu mencoba mencegahnya.
"Ardi tunggu! Jadi wanita ini istrimu? Tanya pria tersebut memaksa.
"Maaf kita tidak kenal.."Ardi berusaha untuk pergi namun ucapan pria itu mampu menghentikan langkahnya.
"Oh jadi gitu konsepnya kalo sudah kaya..lupa sama asal usulnya darimana.." Ucap pria itu lantang. Mendengar itu Ardi berbalik badan menatap pria itu.
"Apa maksudmu?
"Jadi karena kau sudah kaya kau lupa sama anak dan istrimu di kampung? Tega kau di... Atau karena wanita ini kau tega menceraikan Nisa? " Malia yang awalnya diam kini mulai perlahan paham.
"Mas, maksud pria ini apa? anak? Istri? Kamu..
"Sayang sudahlah..lebih baik kita pergi ..jangan dengarkan dia.."Ajak Ardi berusaha menghindar tapi Malia yang kadung penasaran enggan pergi.
"Maksud anda apa ya? Suami saya punya istri?" Tanya Malia dengan rasa penasarannya, Wanita itu bahkan mengangkat tangannya melarang Ardi untuk menyela.
"Ardi ini dulu tetangga saya..Dia ini sudah punya istri dan anak perempuan...Tiba-tiba dia ini pergi ke kota. Gak tahu setelah bekerja di kota istri sama anaknya gak di inget lagi.. Di telantarin. Sekarang saya tahu, Mungkin ini alasan dia pergi meninggalkan anak dan istrinya. ternyata karena sudah menemukan yang lebih kaya..makanya yang miskin di tinggal..
Sejak saat itulah Malia bertengkar hebat dengan Ardi. Malia yang memaksa Ardi agar mengakui, Sementara Ardi enggan mengakui..Hingga sebuah ancaman akhirnya membuat pria itu mengaku juga..
"Semua ini salahku mas..Salahku yang bisa jatuh hati padamu sehingga kita di jodohkan oleh papa tanpa mencari tahu asal usul kamu terlebih dahulu.."Isak Malia dalam Tangisnya. Ardi mendekat dan duduk di samping wanita itu. Di peluklah tubuh seorang wanita yang telah menjadi istrinya selama lima belas tahun ini.
"Maafkan aku Malia..Maafkan aku..Semua ini salahku, Bukan salahmu..
.
.
.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Evi Alvian
Kalo aku jadi malia pasti marah jg..teganya ninggalin keluarganya demi yg kaya..semoga nantinya malia bisa bertemu dengan mawar
2024-08-07
1
✮тιαɳα☘︎
Ini arkana yg sbenar'y mau dijebak sm cindy & mnjdi salah sasaran ke adam,
berarti arkana & mawar jdi saudara tiri ya
2024-08-07
1
Viena Alfiatur Rohman
Berati Malia ini wanita baik2 dong.. Emang dasar Ardinya aja yank kurang bersyukur.. Aku dukung kmu Malia. Cari Mawar..
2024-08-07
1