Tanpa basa basi lagi, Adam segera membawa Mawar ke rumah sakit. Tentu saja dengan Bantuan Tuan Nalendra. Kepada siapa lagi yang bisa pria itu mintai tolong jika bukan Ayah dua anak tersebut.
Adam sempat berpikir ingin meminta bantuan bapaknya, Namun segera pria itu urungkan. Lalu bagaimana nanti jika sang ayah tahu tentang kelakuan bejatnya tadi malam? Mungkin ia akan di hajar detik itu juga.
Di dalam sebuah mobil mewah itu. Tuan Nalendra merangkap menjadi seorang supir sementara Adam tengah memangku Mawar yang masih belum sadarkan diri.
Mungkin karena wanita itu banyak mengeluarkan darah. Justru itu Mawar pingsan dan sudah dapat di tebak bahwa semua itu karena ulah Adam yang kalap dan tidak ingat waktu. Tapi bagaimana bisa ingat waktu, Sedangkan ia saja tidak sadar saat melakukannya.
Entah berapa kali Adam melakukannya ia benar-benar sangat lupa. Yang ia ingat hanya ketika tubuhnya panas tak terkira.
"Harusnya kau bersihkan dirimu dulu tadi.. Lihat, Kau terlihat berantakan sekali.." Protes Tuan Nalendra sembari fokus dengan kemudinya.
"Gak sempet bang... Aku terlalu panik, Berulang kali aku berusaha menyadarkan Mawar tapi sampai sekarang belum sadar juga.."Adam sudah sangat frustasi. Dalam hati ia berdoa semoga saja Mawar baik-baik saja. Andai terjadi sesuatu yang sangat fatal, Sudah di pastikan ia akan jadi pria yang berdosa di dunia ini. Rasa bersalah pasti akan menghantui.
Mobil yang di kendarai Tuan Nalendra akhirnya telah sampai di salah satu rumah sakit tempat dimana wanita yang biasa di panggil Mommy Alea itu bekerja dulunya. Sampai sekarangpun Mommy Alea masih sering datang ke rumah sakit tersebut hanya untuk sekedar membantu.
Adam segera menggendong Mawar dan meletakkan tubuh wanita cantik itu di atas brangkar. Beberapa perawat datang kemudian mendorong brangkar tersebut dan membawanya masuk ke ruang UGD.
"Maaf mas anda di larang masuk.."Ucap salah satu perawat pada Adam yang mendadak ingin masuk.
"Tenang..semua akan baik-baik saja.. Kita tunggu saja disini.. " Adam mengangguk mendengar ucapan Tuan Nalendra. Beruntung pria itu juga menginap di hotel tersebut, Jika tidak entah kepada siapa Adam harus meminta tolong.
"Bang..Boleh gak, Adam tanya sesuatu..?" Tanya Adam sedikit ragu karena tatapan Tuan Nalendra saat ini tidak seperti biasanya.
"Mau tanya apa?" Adam diam, Jujur ia sebenarnya ragu hendak bertanya tentang hal ini.. Tapi jika tidak di tanya ia sangat penasaran mengingat Adam belum pernah menikah, Terlebih selama ini ia tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita.
"Menurut yang aku dengar..Bukankah katanya jika seorang gadis baru pertama kali melakukan itu darahnya hanya sedikit..
"Lalu?
"Tapi Mawar darahnya banyak bang... "Seketika Tuan Nalendra menoleh ke arah Adam dengan tatapan tajam. Adam menelan salivanya melihat tatapan Tuan Nalendra yang terlihat menakutkan.
"Kenapa bisa kau sebrengsek ini Adam!!"Hardik Tuan Nalendra penuh emosi.
"Sumpah bang..Adam gak sadar apa yang telah Adam lakukan semalam..Yang Adam ingat Adam merasa ada yang aneh dalam diri Adam.." Tuan Nalendra menghela nafas panjang. Jika sudah begini entah siapa yang harus ia salahkan.
Adam merenggut kesucian Mawar dalam keadaan pengaruh obat dan bukan kehendak Adam sendiri. Tentu saja Adam bingung dan tak mengingat apapun.
"Bang..Adam harus bagaimana? Adam bingung..."Pria itu bangkit dari duduknya lalu duduk lagi dengan gelisah. Beberapa kali menggusar rambutnya yang sangat berantakan.
"Tanggung jawablah.. Jangan jadi pria yang pengecut. Nikahi Mawar.. Tidak kemungkinan setelah ini benih yang kau tabur akan tumbuh menjadi janin.."Setelah mengucapkan itu, Tuan Nalendra beranjak dan segera pergi darisana.
.
.
.
Mawar sudah selesai di tangani oleh dokter. Dan benar saja jika wanita itu mengalami pendarahan akibat hubungan sek-sual yang telah Adam lakukan semalam. Dokter juga menyarankan agar Adam menahan dulu untuk tidak melakukannya sebelum Mawar benar-benar sembuh.
Adam mengiyakan saja, Mungkin dokter mengira bahwa Adam adalah suaminya. Maka dari itu semua yang telah terjadi Dokter sampaikan kepada putra pak Yusril tersebut.
Adam terkesiap ketika Mawar mulai membuka matanya. Mawar melihat sekeliling ruangan tersebut. Tubuhnya terasa sangat berat, Tulang belulangnya seakan patah. Terlebih di bagian intinya, Sepertinya wanita itu lupa apa yang telah terjadi semalam.
"Mawar...
Mawar menoleh dengan perlahan ke arah sumber suara itu. Matanya membola melihat siapa yang saat ini mendekat ke arahnya. Sekarang ia ingat kenapa tubuhnya sakit semua..
Seketika semua terlintas di otak Mawar tentang kejadian semalam yang telah menimpanya. Air matanya luruh Seketika, Dadanya terasa sesak yang teramat sangat dimana ia memohon agar Adam tidak melakukan itu. Bukannya di dengar Adam seakan tutup mata memaksanya hingga pria itu merenggut mahkota yang ia jaga selama ini. Sebuah mahkota yang akan Mawar berikan nanti kepada lelaki yang berhak terhadapnya nanti.
Jika sudah begini? Akankah ada lelaki yang mau dengannya sementara sekarang ia sudah kotor. Tidak ada Mawar yang suci, Yang ada hanya Mawar yang telah ternoda. Mawar terus menangis membuat Adam semakin merasa bersalah di buatnya.
"Mawar tenanglah.."Adam menyentuh tangan wanita yang sangat hancur dan terpukul itu. Namun Mawar mengelak, Ia tidak mau di sentuh oleh lelaki ini. Ia jijik, Sungguh jijik.
"Pergi...
"Mawar...
"Pergiii!!"Teriak Mawar. Wanita itu mengamuki Adam yang sedang berusaha menenangkannya. Mawar melempar semua yang ada di atas meja.
"Badjingan kau! Brengsek!! Pergi dari sini pergii!!!
"Mawar tenanglah.."Adam mendekap tubuh yang tengah hancur itu dan memeluk nya erat. Mawar mematung, Ada sesuatu yang aneh saat pria itu memeluknya. Tidak ada perlawanan, Hanya air mata yang terus mengalir hingga ke leher bahkan sampai membasahi pakaian Adam.
Setelah cukup lama, Adam mengurai pelukannya dan menatap lekat wanita yang mulai tenang secara perlahan itu. Di hapuslah air mata Mawar dengan ibu jarinya dengan penuh kelembutan.
"Maafkan aku Mawar..Maaf atas apa yang telah aku lakukan semalam.. Sungguh, Aku tidak sadar saat itu.. Sepertinya ada seseorang yang memang sengaja memasukan obat ke dalam minumanku..Aku mohon maafkan aku..."Mawar menatap tajam Adam. Apa katanya? Maaf? Hanya itu? Mudah sekali?
"Maaf Anda bilang? Semudah itukah? Apa dengan kata maaf semua yang anda ambil akan akan kembali begitu.. "Lirih Mawar hampir tidak terdengar. Adam Menggelengkan kepalanya..
"Tidak Mawar.. kau jangan salah paham dulu. Aku akan tanggung jawab atas semua yang telah terjadi semalam..Aku akan menebus semuanya" Jelas Adam berharap Mawar luluh.
"Tanggung jawab? Dengan cara apa?
"Aku akan menikahimu.."Jawab Adam tegas dan mantap.
"Menikahi? Maaf, Saya tidak mau di nikahi hanya karena rasa kasihan.." Sebagai seorang wanita yang memang hidup melas sejak remaja. Mawar sangat pantang di kasihani. Ia tidak mau Adam menikahi hanya karena rasa kasihan semata.
"Aku menikahi mu bukan karena rasa kasihan Mawar.. Aku tahu semalam memang sangat keterlaluan, Tapi aku bukan pria pecundang yang lepas dari tanggung jawab.. Mau tidak mau aku akan tetap menikahimu! Ingat! Jangan egois. Bisa saja setelah ini kau hamil anakku..
Deg!
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Evi Alvian
Nah gtu donk itu namanya lelaki sejati berani berbuat harus berani tanggung jawab.jalan satu"nya Adam menikahi mawar
2024-08-07
1
Viena Alfiatur Rohman
Tanggung jawab lebih baik..sperti kata adam tadi takut mawar hamil
2024-08-07
1
Erlangga❤
Ada bnernya yg di katakan adam Takut setelah ini mawar hamil kan bisa berabe
2024-08-07
1