"Selamat Anniversary yang ke dua belas tahun Nak Nalendra..
Deg!
Mawar menghentikan pergerakannya, Suara itu? Suara yang sudah lama tidak Mawar dengar tapi Mawar masih dapat mengenalnya dengan baik..Dengan perlahan Mawar kembali membalikkan tubuhnya..
"A..ayah...
Seketika dadanya terasa sesak yang luar biasa. Disana, Di tempat dirinya tak jauh berdiri. Seorang pria paruh baya berdiri sembari mengucapkan selamat kepada sang Tuan rumah.
Usianya semakin bertambah, Namun tetap tak mengurangi kadar tampan dan tegas dalam diri pria itu. Di sampingnya seorang wanita cantik berhijab syar'i tampak anggun mendampingi pria paruh baya tersebut.
Tangan Mawar terkepal melihat pemandangan yang di depannya itu. Matanya mulai memerah dengan bulir-bulir bening terkumpul hendak keluar dari tempatnya. Mungkin hanya tinggal satu kedip pun, Bulir-bulir tersebut akan terjatuh dan mengalir di pipi mulusnya.
"Mawar..Kamu gapapa?" Suara Adam membubarkan lamunan wanita itu. Mawar segera memalingkan wajah berusaha menyembunyikan kesedihannya agar tidak di ketahui oleh Adam.
"Pak..saya permisi dulu ya.. mau ke toilet sebentar..."Pamitnya segera pergi dari sana. Mawar segera pergi dan tak mendengar teriakan Adam lagi.
Perlahan langkah mawar semakin menjauh. Air matanya sudah mengalir sejak tadi. Begitu sampai di toilet, Mawar segera masuk ke dalam dan mengunci pintunya.
Dengan nafas tak karuan, Mawar bersandar di pintu tersebut. Wanita itu menutup mulutnya agar suara Tangisnya yang pecah tidak terdengar oleh siapapun.
"Hiks..hiks..hiks..."Mawar tidak bisa menahan kesedihan dan Tangisnya lagi. Luka yang sempat sembuh itu kembali menganga ketika pria penghancur hidupnya dan sang ibu tiba-tiba muncul kembali. Dan yang lebih menyakitkan, Pria yang tak lain adalah ayah kandungnya itu merangkul mesra seorang wanita yang sudah dapat di tebak istri baru dari ayahnya. Wanita yang dengan tega merebut pria itu darinya.
"Aku datang bukan karena pulang... Tapi aku kesini datang hanya ingin mengucapkan kata cerai.. Jadi ingat ya Nisa! Mulai sekarang kau bukan lagi istriku!! Kita sudah tidak ada hubungan apapun...
Masih Mawar ingat ucapan ayahnya saat menceraikan ibunya tepat di hadapannya kala itu. Walaupun sudah Bertahun-tahun berlalu, Mana mungkin Mawar bisa melupakan begitu saja.
Sekarang mawar mengerti, Ayahnya pergi dan tak memberi kabar selama tiga tahun karena wanita itu. Dan karena wanita itu ayahnya berubah, Dan karena wanita itu juga ayahnya dengan tega meninggalkan ia dan ibunya serta menalak sang ibu, Dan karena wanita itu, Secara tidak langsung ibunya sakit dan akhirnya pergi untuk selamanya. Ya! semua karena wanita itu.
Dan karena mereka, Sebuah pengkhianatan yang mereka lakukan mawar menjadi anak yang harus berjuang seorang diri. Ia punya ayah tapi serasa anak yatim piatu.
"Ibu...Hiks..Mawar bertemu lagi dengannya bu.."Tubuh Mawar merosot ke bawah. mengingat itu hatinya sakit bukan main. Bahkan dapat di lihat bahwa semua yang menempel di tubuh pria itu barang mewah semua. Bukan pria yang hanya memakai kaos oblong dengan celana pendek serta jaring dan timba di tangan.
Mawar tersenyum getir, Disaat ayahnya hidup bahagia dengan semua kemewahan yang pria itu punya selama ini. Ia dan ibunya harus pontang panting bekerja demi bisa mendapatkan sesuap nasi. Tak peduli derasnya hujan dan terik matahari yang mereka tempuh asal bisa makan dan bisa hidup.
Drrrt...Drrrt..
Mawar terlonjak kaget ketika ponselnya berdering. Dengan segera Mawar meraih benda pipih itu dan melihat siapa yang tengah menghubunginya saat ini.
"Pak Adam.." Mawar menghapus air matanya kasar sebelum akhirnya mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Ha..halo pak...
"Mawar..kamu dimana? Saya nyariin kamu loh ini.." Mawar melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Matanya melotot menyadari bahwa ia sudah terlalu lama berada di dalam toilet..
"Mawar..kamu tidur?
"Ah iya pak..saya akan segera kesana.."Mawar segera bangkit, Ia bercermin dan menghapus sisa air matanya. Beruntung tadi mawar membawa sebagian make up nya jadi ia bisa kembali memoles wajahnya usai bersedih tadi.
Setelah sedikit memoles wajah dan merapikan pakaiannya. Mawar keluar dari toilet dan kembali menemui Adam di pesta yang masih berlangsung.
.
.
.
Seorang wanita cantik nan anggun datang ke pesta tersebut bersama sang ayah tercinta. Wanita yang memakai gaun mahal yang membalut tubuh indahnya itupun berjalan ke arah pelayan kemudian meraih minuman disana.
Wanita yang biasa di sapa Cindy itu melihat kesana kemari memerhatikan sekitar. Setelah aman, Perlahan Cindy mengambil botol sekecil ibu jari dari dalam tasnya kemudian memasukkan isi dari botol tersebut ke dalam minuman yang ia pegang sejak tadi.
"Hey kamu.."Cindy memanggil seorang pelayan membuat pelayan pria itupun mendekat.
"Ada yang bisa saya bantu Nona..?"Tanya pelayan itu ramah dan sopan.
"Iya, begini..Kamu lihat pria itu kan?" Sang pelayan melihat ke arah pria tampan berjas Navi yang tengah mengobrol bersama rekannya yang lain.
"Nah, Kamu kesana dan berikan minuman ini..Tapi ingat, Harus dia yang menerimanya bukan orang lain..." Titah Cindy sembari memberikan pelayan pria itu sebuah tips.
"Terima kasih Nona..Saya akan laksanakan.." Pelayan itupun segera pergi dari hadapan Cindy dan mendekati pria tampan bernama Arkana itu.
"Permisi..Minumannya Tuan.." Tangan pria yang bernama Arkana itu terulur hendak meraih gelas yang berisikan minuman tersebut. Namun sebelum itu, Sang pelayan segera memberikan minuman yang di perintah Cindy tadi.
"Terima kasih..
"Sama-sama Tuan..
Merasa tugasnya telah selesai, Pelayan itu segera pergi darisana. Sementara Arkana masih berbincang dengan rekan yang lain dan belum meminum minuman itu sama sekali.
"Tuan Arkan, Apa anda sudah mengucapkan selamat untuk Tuan Nalendra?" Tanya rekan Arkana.
"Belum..Sejak tadi saya mencari-cari beliau. Tapi sepertinya beliau masih sibuk dengan tamu yang lain.." Ujar Arkana tersenyum simpul.
"Tuan Arkan, Itu dia Tuan Nalendra..Mari kita kesana.. Takut keduluan tamu yang lain..
"Ah iya..Mari.." Arkana meletakkan gelas minuman yang masih utuh tersebut di atas meja dan pergi dari tempat itu.
"Mawar kemana sih? Masa ke toilet lama banget.."Gumam Adam seorang diri. Pria itu berdiri di tempat Arkana berdiri tadi. Merasa haus, Adam meraih gelas yang di pegang Arkana tadi lalu meminumnya hingga minumannya tandas.
"Maaf pak saya lama..." Ucap Mawar dengan sedikit terburu-buru. Adam menghela nafas panjang menatap Mawar yang tampak ngos-ngosan.
"Kamu kemana aja sih..Dari tadi di toilet lama sekali..
"Maafin saya pak.."Cicit Mawar menunduk.
"Ya sudah ayo kita kesana.." Ajak Adam untuk menyapa para rekan yang lain. Baru saja satu langkah, Adam memegang kepalanya karena merasakan rasa pusing yang tiba-tiba.
"Pak..Pak Adam kenapa? Bapak baik-baik saja kan?" Tanya Mawar khawatir. Tubuh Adam limbung dengan segera Mawar membantu pria itu agar kembali berdiri dengan benar.
"Kepala saya mendadak pusing.." Adam memegang kepalanya yang mendadak pusing saat ini. Bukan hanya kepalanya, Adam juga tiba-tiba merasa ada yang aneh dalam dirinya. Rasa panas dan gelenyar aneh masuk ke dalam tubuhnya.
"Astaga..Aku kenapa?
Batin Adam bingung sendiri dengan apa yang terjadi pada dirinya. Apalagi ketika benda nya di bawah sana mendadak sesak.
"Ma..mawar.." Suara Adam terdengar berat dengan keringat sebiji jagung mulai menetes dari pelipisnya. Tapi Mawar tak menyadari hal itu sama sekali.
"Iya pak ada apa?
"Bawa saya pulang..."Ucapnya semakin tersiksa.
"Ba..baik pak..."Mawar pun meraih lengan Adam kemudian meletakkan nya di atas pundak. Dengan sekuat tenaga Mawar berusaha untuk menuntun pria itu.
"Loh Adam, Kamu kenapa?" Pertanyaan Nalendra tidak Adam jawab. Pria itu sedang berusaha menahan hasrat saat ini.
"Begini Tuan..Tadi pak Adam tiba-tiba merasa pusing jadi saya akan bawa pulang saja agar beliau bisa istirahat.."Ujar Mawar kepada Nalendra serta meminta izin agar pulang terlebih dahulu.
"Pusing? Daripada pulang dan jaraknya cukup sangat jauh.. Bagaimana kalau bawa ke kamar hotel saya.. Jika kalian memaksa pulang takut bahaya.."Usul Tuan Nalendra memberi solusi.
Mawar yang merasa Adam tidak baik-baik saja dan semakin parahpun mengiyakan solusi yang berikan Tuan Nalendra. Alhasil, Mawar menuntun Adam ke salah satu kamar hotel dengan di antar anak buah kepercayaan Tuan Nalendra.
"Ini kamarnya Nona.."Ujar pria itu.
"Terima kasih mbak.."Mawar membawa Adam masuk ke dalam. Begitu sampai di dalam, Wanita itu pun merebahkan tubuh tegap tersebut di atas tempat tidur.
Mawar menghela nafas dan hendak pergi darisana. Namun siapa sangka bahwa Adam tiba-tiba meraih dan mencengkram pergelangan tangannya lalu menarik tubuh wanita cantik tersebut.
"Pak Adam!! Pekik Mawar ketika tubuhnya menimpa tubuh Adam yang mendadak membuka matanya.
.
.
.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Okto Mulya D.
Adam nihhh, bukan minuman nya diembat saja..
2024-10-02
0
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
ladalahhh piye toh malah slah sasaran
2024-08-06
0
Evi Alvian
Waduh salah sasaran yg kena malah Adam..gimana nih nantinya?
2024-08-06
0