Mata Panda

Pagi itu pak Mario dan bu Nilam sarapan bersama. Pak Mario sudah siap dengan pakaian kerjanya sementara Nicco belum keluar kamar.

"Ma, Nicco nggak sarapan?" Tanya pak Mario.

"Belum keluar kamar pa."

Di kamar Nicco baru bangun dan melihat jam di dinding sudah hampir jam tujuh. Nicco tersenyum melihat anaknya yang tengah tertidur pulas lalu menciumnya. Dia beranjak turun dari ranjang dengan pelan takut anaknya terbangun, lalu pergi ke luar kamar. Menuruni tangga rumah dengan langkah lesu. Rambutnya yang masih berantakan dan matanya merah serta kantung mata karena kurang tidur.

"Pa, hari ini Nicco izin nggak ke kantor." Kata Nicco setelah sampai di ruang makan dan bergabung duduk di kursi makan.

"Lah kamu kenapa kusut amat kayak sarung basah?" Tanya mamanya.

"Dia (Nicco junior) ngajak begadang semaleman ma." Dan BYURRRRRR

"Pak Adi menyemburkan nasi goreng yang tengah dikunyahnya.

HAHAHAHAHHAHA

"Baru satu malam Co, baru permualan rupamu wes koyok gombal amoh (Mukamu udah seperti pakaian robek), gimana kalau seminggu, sebulan, setahun, dan seterusnya?" Pak Adi menggoda Nicco.

"Please deh pa nggak usah ngeledek, Nicco beneran nggak kuat kerja, ngantuk!" Jawab Nicco malas.

"Kamu butuh bantuan baby sitter Co, nggak bisa jaga dia (Nicco junior) sendiri. Gimana kalau kamu tinggal kerja terus mama ada acara, bik Jum mana bisa ngurus bayi." Kata mama Nilam menjelaskan.

"Iya ma, mama yang cari ya!" Kata Nicco.

"Iya, nanti mama hubungi yayasan penyalur baby sitter, mama maunya milih yang sudah emak-emak, nggak mau yang masih muda."

"Kenapa ma, takut Nicco tergoda?" Tanya Nicco

"Iya, mama nggak mau seperti novel yang mama baca yang judulnya *Jatuh Cinta pada Baby Sitter Anakku*. Mama nggak mau kamu kayak gitu!"

"Ya enggak lah ma, cinta Nicco cuma buat Izzaz, jadi judul novelnya *Mengejar Cinta Ibu Dari Anakku*, itu kalau mama mau baca novelnya." kata Nicco membela diri.

"Ada-ada saja kalian, ya udah papa berangkat kerja, kalau hari ini nggak bisa ke kantor gapapa, urusannya ditunda besok aja." Kata pak Mario yang langsung berdiri berangkat kerja.

"Iya pa, Nicco mau lanjut tidur sama si boy." kata Nicco yang langsung berdiri menuju kamarnya.

Nicco membaringkan tubuhnya disamping anaknya. Tidur menghadap anaknya dan mengulurkan jari telunjuknya agar dipegang anaknya.

Nicco junior begitu nyenyak karena sudah minum susu sebelum tidur. Setelah satu jam bayi itu menangis, Nicco menggendongnya dan membawanya turun ke dapur.

"Bik....bik Jum, tolong siapkan air hangat aku mandiin anakku, di atas ya!"

"Den, wadahnya baskom aja ya, kan aden belum beli bak mandi bayi?" Kata bik Jum menjelaskan.

"Ah.... Iya kamu belum punya bak mandi ya boy, maafin papa ya. Sekarang mandinya pakai baskom dulu, nanti papa beliin deh bak mandinya yang bagus."

"Iya bik, nggak papa, ini dia udah gerah kayaknya, badannya lengket juga.

"Emang aden bisa mandiin bayi?"

"Insyaallah bisa bik, udah lihat tutorial di Youtube, nanti gantiin bajunya dibawah aja takut jatuh."

"Ya udah bibi siapin den."

Nicco memandikan anaknya sambil mengajak ngobrol anaknya. Tengah asik memandikan mamanya masuk.

"Kamu beneran bisa mandiin bayi Co, duh kasian banget cucu oma, masa mandinya di baskom?" Kata mama Nilam.

"Emergency ma, belum beli bak mandi bayi, kapan mama belanja keperluan bayi?" Tanya Nicco pada mamanya.

"Nanti siang kayaknya pagi mama mau cari baby sitter dulu."

"Ya udah deh terserah mama aja, habis ini Nicco mau lanjut tidur lagi sama si boy, ngantuk banget nih."

"Ya udah kamu tidur lagi aja, siapa tahu nanti malam diajak begadang lagi."

"Ma.......!" Nicco jengkel dengan kata-kata mamanya.

Setelah mandi dan minum susu, Nicco junior tidur lagi, Nicco ikut membaringkan tubuhnya disamping anaknya. Tak berselang lama ponselnya berbunyi, nama Zafran ada di layar.

"Halo Co, lo di mana? Gua tunggu di proyek bahas perubahan kemarin." kata Zafran lewat sambungan telepon.

"Gua nggak bisa hari ini, besok aja gimana?" Jawab Nicco.

"Heh! Pakai nawar, nggak bisa ini ada klien kita, kita harus selesaikan hari ini juga, makanya gua sekarang langung ke proyek ini. Makanya lo cepetan ke sini gua tunggu!" Sambungan dimatikan Zafran.

"Sial.....mau istirahat aja nggak bisa." Umpat Nicco yang langsung turun mencari mamanya untuk minta yg tolong menjaga bayinya. Untung saja mamanya belum pergi ke yayasan penyalur baby sitter.

Nicco menelfon Yuda untuk menjemputnya baru mandi dan bersiap.

***

Di proyek Zafran, Zidan dan Erik sudah sampai. Mereka menemui Alex untuk bertanya langsung perkembangan proyek

"Hai Lex, makin mengkilap aja lo, sampai gua bisa melihat bintang di wajah glowing lo siang hari gini, gimana ada masalah nggak?"

"Nggak ada...aman....! Jangan ngatain orang nanti turunan lo ngikut gua! bos Nicco nggak ke sisi pak bos Zafran?" tanya Alex pada Zafran.

"Lagi OTW mungkin." jawab Zafran singkat.

"Duh....alamat kena semprot lagi kalau dia kesini." Kata Alex mengomel.

"Lo takut sama bos lo tu, alah nggak usah takut semua rahasia dia lo yang pegang kok, bisa buat ngancem dia, lagian badan gede bertato, rambut gondrong gitu masa sama Nicco aja takut." kata Erik mengejek Alex."

"Gua bukannya takut ya, males aja tiap datang ngomel ini itu, jengkel gua bisa-bisa bukan cuma rambut gua yang gondrong, gigi gua juga ikut gondrong, perang mulut terus ma dia. Lagian rahasia dia apa yang gua pegang?" Tanya Alex pada Erik yang didengar Zafran dan Zidan.

"Ya rahasia cewek mana aja yang pernah dia tiduri, nah kalau dia galak ke elo tinggal lo buka aja aibnya biar dia nggak laku kawin ha....ha....ha....." Erik tertawa lebar.

"Heh, dia emang brengsek ya tapi nggak pernah niduri cewek selain adik bos lo tu." jawab Alex serius.

"Serius lo? " tanya Zidan.

"Iya dua rius malah, gua jamin dia tu culun bego urusan cewek." Kata Alex meyakinkan mereka.

"Lo nggak lagi disogok sama dia buat nutupi kebusukan dia kan?" kata Zafran tidak percaya.

"Nggak ada untungnya buat gua, dibayar juga enggak." kata Alex sewot.

Nicco datang dengan Yuda di sampingnya.Nicco nampak tak bersemangat.

"Lo kenapa Co, kucel banget kayak baju setahun nggak disetrika?" Tanya Zidan.

"Dia (Nicco junior) ngajak begadang semaleman, ngantuk banget gua. Kalau lo nggak maksa males gua datang." Jawan Nicco lesu.

"Sukurin.... makanya jangan songong, siapa suruh pamer foto, kena sendiri kan lo. Lagian nggak usah ngeluh anak lo tuh ya kayak elo, NGREPOTIN....tahu nggak?"

"Om durhaka ngatain ponakannya sendiri, bantu doa aja nanti gua bakal jadi adik ipar lo beneran, nanti lo rasain punya adek ipar yang nyebelin.

"Ipar? Sejak kapan gua jadi abang ipar lo?"

"Udah ah mau ngomongin kerjaan apa mau perang mulut? Gua pulang nih." Ancam Nicco.

Lalu mereka membahas pekerjaan, klien menginginkan penambahan satu bangunan lagi jadi harus dibahas lagi letak bangunannya. Zafran menjelaskan pada Nicco karena pelaksananya Nicco.

Episodes
1 Prolog
2 Taman Kota
3 Hari Kelulusan
4 Proyek Mangkrak
5 Marahnya Pak Bos
6 Zizi Tidak Pulang
7 Pencarian Zizi yang Hilang
8 Suasana Panas
9 Titik Terang
10 Nicco Pulang ke Rumah
11 Kejadian di Hari Itu
12 Obsession
13 Niat Baik Nicco
14 Dunia Baru
15 Bumil
16 Mencari Kepastian
17 Nicco Junior
18 Menang Banyak
19 Papa Muda
20 Mata Panda
21 Gadis Lagi
22 Melanjutkan Hidup
23 Sendu & Pilu
24 Cucuku Sayang
25 Papa Posesif
26 PDKT
27 Beban Hidup
28 Jagoan Tampan
29 Kembali Pada-Mu
30 Tak Ingin Pulang
31 Galau
32 Lamaran
33 Hari Pernikahan
34 Pesta
35 Pangeran Tampan
36 Kucing-kucingan
37 Ternyata
38 Susah tapi Senang
39 Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40 Modus
41 Status Nggak Jelas
42 Jealousy Jealousy
43 Katakan Cinta
44 Jumpa Camer
45 Lamaran Paksa
46 Amarah
47 Kalah Lagi
48 Rayuan Tak Mempan
49 Trick
50 Hari Panjang Nicco
51 Menikah Jua
52 Bundaku Sayang
53 Haru
54 Pesta untuk Zizi
55 Tahan Dulu
56 Ingin
57 Ribut
58 Pepet Terus
59 Me Time
60 Ngamuk
61 Nikmat Dibalik Musibah
62 Kronologi
63 Clear
64 Morning Sickness
65 Ngidam
66 Rujak dan Dirujak
67 Mood Labil Bumil
68 Istri Pintar
69 Jatah Buat Kamu
70 Hadiah Kejutan
71 Jujur
72 Jalan Bareng
73 Bikin Gemes
74 Cuci Mata
75 Disemprot Mama
76 Luluh
77 Suami Idaman
78 Tenggelam
79 Mental Tempe
80 Jagoanku Ngambek
81 Berakhir Indah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Taman Kota
3
Hari Kelulusan
4
Proyek Mangkrak
5
Marahnya Pak Bos
6
Zizi Tidak Pulang
7
Pencarian Zizi yang Hilang
8
Suasana Panas
9
Titik Terang
10
Nicco Pulang ke Rumah
11
Kejadian di Hari Itu
12
Obsession
13
Niat Baik Nicco
14
Dunia Baru
15
Bumil
16
Mencari Kepastian
17
Nicco Junior
18
Menang Banyak
19
Papa Muda
20
Mata Panda
21
Gadis Lagi
22
Melanjutkan Hidup
23
Sendu & Pilu
24
Cucuku Sayang
25
Papa Posesif
26
PDKT
27
Beban Hidup
28
Jagoan Tampan
29
Kembali Pada-Mu
30
Tak Ingin Pulang
31
Galau
32
Lamaran
33
Hari Pernikahan
34
Pesta
35
Pangeran Tampan
36
Kucing-kucingan
37
Ternyata
38
Susah tapi Senang
39
Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40
Modus
41
Status Nggak Jelas
42
Jealousy Jealousy
43
Katakan Cinta
44
Jumpa Camer
45
Lamaran Paksa
46
Amarah
47
Kalah Lagi
48
Rayuan Tak Mempan
49
Trick
50
Hari Panjang Nicco
51
Menikah Jua
52
Bundaku Sayang
53
Haru
54
Pesta untuk Zizi
55
Tahan Dulu
56
Ingin
57
Ribut
58
Pepet Terus
59
Me Time
60
Ngamuk
61
Nikmat Dibalik Musibah
62
Kronologi
63
Clear
64
Morning Sickness
65
Ngidam
66
Rujak dan Dirujak
67
Mood Labil Bumil
68
Istri Pintar
69
Jatah Buat Kamu
70
Hadiah Kejutan
71
Jujur
72
Jalan Bareng
73
Bikin Gemes
74
Cuci Mata
75
Disemprot Mama
76
Luluh
77
Suami Idaman
78
Tenggelam
79
Mental Tempe
80
Jagoanku Ngambek
81
Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!