Marahnya Pak Bos

Hari Senin pagi Zafran dan Zidan sudah sampai di kantor, para karyawan menyapanya dengan sopan namun cuma dijawab dangan anggukan. Erik yang pagi-pagi sudah ngobrol dengan salah satu karyawan langsung melihat sang bos, tahu bosnya lagi mode marah.

"Rik....ke ruangan saya sekarang!"

"Baik pak bos"

Begitu sampai di ruangan Erik langsung duduk didepan sang bos, tumpukan berkas yang dibawanya diletakkan di atas meja.

"Zaf, ini berkas pengerjaan rumah sakit itu, kita sudah keluar dana yang cukup besar lho. Kayaknya untuk mengejar pengerjaannya kita butuh dana yang lebih dari target anggaran, selain karena perbaikan kualitas juga butuh banyak tenaga tambahan, penambahan alat berat dan masih banyak lagi." Penjelasan Erik panjang lebar, maklum Erik sangat mengerti tentang bangunan, karena sebelum kerja kantoran dengan Zafran teman SMA nya dulu Erik pernah jadi kuli bangunan karena sulitnya cari pekerjaan walaupun dia seorang sarjana. Sampai akhirnya bertemu dengan Zafran dan diajak kerja dikantornya sebagai asisten pribadinya.

"Iya....jadi mumet sendiri gua, salah gua juga sih percaya begitu aja sama Nicco, padahal proyek sebelumnya juga pernah bermasalah, walaupun akhirnya beres juga. Gua pikir tu anak dah tobat, eh nggak tahunya makin menjadi".

"Terus enaknya kita apain tu anak, apa kita jadikan tumb*l bangunan aja ya...biar cepet kelar, uwong kok ra pokro babar blas.....". (Orang kok nggak ada benarnya sama sekali).

"Nggak usah bercanda ya Rik....gua bener-bener lagi mumet nih, masa iya harus nombok lagi, trus kamu benar sudah siap Dan terjun sendiri langsung untuk proyek ini?"

"InsyaAllah bang, nanti kalau ada masalah aku minta tolong ke Abang."

"Iya bagus deh, nanti kalau Nicco datang langsung kita eksekusi aja."

"Beh.....sadis bos...."

"Maksud gua, proyeknya dodol.... kita ambil, nggak usah peduli lagi, nggak ada toleransi lagi, kalau harus rugi biar saja lah....mau gimana lagi, yang penting kepercayaan pelanggan."

***

Nicco memasuki kantor Zafran dengan wajah lesu, mata merah seperti orang kurang tidur, didampingi asistennya yang bernama Yuda. Resepsionis langsung mengantarkan Nicco ke ruang meeting sesuai instruksi sang bos, karena Zafran, Zidan, dan Erik sudah menunggu di sana.

Tok.....tok...tok....

"Masuk..."

"Permisi pak, maaf ini pak Nicco sudah datang".

"Iya, terima kasih, Kamu boleh keluar".

"Baik pak"

"Silahkan duduk bapak Nicco Galaxi".

"Terima kasih." Nicco duduk diikuti oleh asistennya.

"Anda tahu kenapa anda saya panggil kemari?" Tanya Zafran penuh penekanan. Dan Nicco hanya diam tanpa menjawab.

BRAKKKKKK

Satu map dilempar ke atas meja dengan keras oleh Zafran membuat semua yang ada di ruangan itu kaget.

"Anda bisa kerja nggak? Apa yang anda lakukan selama lima bulan ini, kemana saja anda hah......? Tolong jelaskan semua ini, kenapa pembangunan rumah sakit itu mangkrak!"

"Saya minta maaf, saya akui saya salah, ini kelalaian saya, saya akan perbaiki dan akan saya selesaikan secepatnya".

"Anda pikir dengan minta maaf urusan bisa kelar, ini menyangkut nama baik perusahaan dan kepercayaan clien kami, apa anda bisa memulihkannya dengan meminta maaf?"

"Tolong beri saya waktu untuk menyelesaikan proyek ini". Nicco memohon dengan sopan.

"Maaf.......waktu anda sudah habis, adik saya akan mengambil alih tanggung jawab ini, dan untuk anda saya tekankan bahwa perusahaan kami tidak sudi lagi menjalin kerjasama dengan perusahaan anda dan juga saya minta pengembalian sebagian dana yang sudah saya keluarkan karena saya tidak mau menanggung kerugian yang terlalu besar, saya akan mengirim tim audit untuk mengaudit semua biaya yang sudah terpakai untuk proyek ini, dan asisten saya akan menghubungi anda untuk menyampaikan hasilnya untuk minta ganti rugi".

"Mohon maaf pak Zafran, anda tidak bisa memutus kerja sama ini secara sepihak, saya bisa menuntut anda".

"Silahkan.......kalau anda mau kehilangan lebih banyak uang, karena bisa saya pastikan bahwa anda tidak akan menang." Dan sekarang silahkan keluar dari kantor saya, saya tidak butuh anda lagi." Zafran mengusir Nicco dengan emosi yang meluap-luap.

Nicco dan Yuda keluar dari ruangan itu dengan dada yang bergemuruh penuh amarah, dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan kepada papanya nanti kalau papanya mengetahui masalah ini. Sudah pasti papanya akan sangat marah karena perusahaannya sudah menjalin kerja sama dengan keluarga Wiguna sejak lama dan harus berakhir ditangannya.

***

Malam itu Nicco melampiaskan kekesalannya dengan datang ke club malam bersama Alex temannya. Mereka minum minuman keras sampai mab*k, ditemani oleh beberapa perempuan malam.

Yuda tahu kalau sang bos akan datang ke club apalagi saat sedang ada masalah seperti ini, lalu ia datang ke club itu untuk mencari bosnya. benar saja Nicco sudah mabuk berat dengan keadaan yang sangat kacau, baju yang berantakan dan rambut acak-acakan. Yuda membawa Nicco keluar club dan mengantarnya pulang.

***

Sesampainya di rumah Nicco, Yuda memapah Nicco keluar dari mobil dan menekan bel rumah. Setelah itu pintu dibuka dan...

BUKKKKKKK

Satu bogem mentah dari papanya mengenai wajah Nicco hingga Nicco terlepas dari Yuda dan terhuyung sampai jatuh ke lantai. Pak Mario sudah mengetahui masalah yang terjadi di perusahaannya dari orang kepercayaannya.

"Puas kamu bisa mempermalukan orang tua, bisa menghancurkan orang tua hah?! Dimana otak kamu, apa kamu sudah bosan hidup enak, apa kamu lebih suka jadi kere hah?!" Pak Mario tak dapat menahan amarahnya sedangkan mama Nicco, Nilam Rahma hanya bisa menangis. Yuda hanya bisa mematung menyaksikan kemarahan pak Mario.

"Keluar dari rumah ini, dan jangan kembali sebelum kamu bisa merubah diri".

"Pah......cukup, jangan usir anak kita, kita perlu meluruskannya agar kembali jadi anak bener lagi, bukan malah mengusirnya".

"Sudah mah jangan membelanya, makin ngelunjak dia, biar dia belajar dan tahu bagaimana susahnya kehidupan di luar sana".

Mama Nicco mendekati Nicco dan membantunya berdiri.

"Ma.....maafin Nicco...Nicco pergi dulu ya ma".

Nicco keluar rumah dengan sempoyongan diikuti Yuda setelah berpamitan kepada mama Nicco. Yuda segera mengambil HP nya dan memesan taxi, karena tidak mungkin membawa mobil Nicco yang jelas-jelas sudah diusir dari rumahnya. Yuda membawa Nicco masuk taksi menuju ke apartemennya.

Episodes
1 Prolog
2 Taman Kota
3 Hari Kelulusan
4 Proyek Mangkrak
5 Marahnya Pak Bos
6 Zizi Tidak Pulang
7 Pencarian Zizi yang Hilang
8 Suasana Panas
9 Titik Terang
10 Nicco Pulang ke Rumah
11 Kejadian di Hari Itu
12 Obsession
13 Niat Baik Nicco
14 Dunia Baru
15 Bumil
16 Mencari Kepastian
17 Nicco Junior
18 Menang Banyak
19 Papa Muda
20 Mata Panda
21 Gadis Lagi
22 Melanjutkan Hidup
23 Sendu & Pilu
24 Cucuku Sayang
25 Papa Posesif
26 PDKT
27 Beban Hidup
28 Jagoan Tampan
29 Kembali Pada-Mu
30 Tak Ingin Pulang
31 Galau
32 Lamaran
33 Hari Pernikahan
34 Pesta
35 Pangeran Tampan
36 Kucing-kucingan
37 Ternyata
38 Susah tapi Senang
39 Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40 Modus
41 Status Nggak Jelas
42 Jealousy Jealousy
43 Katakan Cinta
44 Jumpa Camer
45 Lamaran Paksa
46 Amarah
47 Kalah Lagi
48 Rayuan Tak Mempan
49 Trick
50 Hari Panjang Nicco
51 Menikah Jua
52 Bundaku Sayang
53 Haru
54 Pesta untuk Zizi
55 Tahan Dulu
56 Ingin
57 Ribut
58 Pepet Terus
59 Me Time
60 Ngamuk
61 Nikmat Dibalik Musibah
62 Kronologi
63 Clear
64 Morning Sickness
65 Ngidam
66 Rujak dan Dirujak
67 Mood Labil Bumil
68 Istri Pintar
69 Jatah Buat Kamu
70 Hadiah Kejutan
71 Jujur
72 Jalan Bareng
73 Bikin Gemes
74 Cuci Mata
75 Disemprot Mama
76 Luluh
77 Suami Idaman
78 Tenggelam
79 Mental Tempe
80 Jagoanku Ngambek
81 Berakhir Indah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Taman Kota
3
Hari Kelulusan
4
Proyek Mangkrak
5
Marahnya Pak Bos
6
Zizi Tidak Pulang
7
Pencarian Zizi yang Hilang
8
Suasana Panas
9
Titik Terang
10
Nicco Pulang ke Rumah
11
Kejadian di Hari Itu
12
Obsession
13
Niat Baik Nicco
14
Dunia Baru
15
Bumil
16
Mencari Kepastian
17
Nicco Junior
18
Menang Banyak
19
Papa Muda
20
Mata Panda
21
Gadis Lagi
22
Melanjutkan Hidup
23
Sendu & Pilu
24
Cucuku Sayang
25
Papa Posesif
26
PDKT
27
Beban Hidup
28
Jagoan Tampan
29
Kembali Pada-Mu
30
Tak Ingin Pulang
31
Galau
32
Lamaran
33
Hari Pernikahan
34
Pesta
35
Pangeran Tampan
36
Kucing-kucingan
37
Ternyata
38
Susah tapi Senang
39
Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40
Modus
41
Status Nggak Jelas
42
Jealousy Jealousy
43
Katakan Cinta
44
Jumpa Camer
45
Lamaran Paksa
46
Amarah
47
Kalah Lagi
48
Rayuan Tak Mempan
49
Trick
50
Hari Panjang Nicco
51
Menikah Jua
52
Bundaku Sayang
53
Haru
54
Pesta untuk Zizi
55
Tahan Dulu
56
Ingin
57
Ribut
58
Pepet Terus
59
Me Time
60
Ngamuk
61
Nikmat Dibalik Musibah
62
Kronologi
63
Clear
64
Morning Sickness
65
Ngidam
66
Rujak dan Dirujak
67
Mood Labil Bumil
68
Istri Pintar
69
Jatah Buat Kamu
70
Hadiah Kejutan
71
Jujur
72
Jalan Bareng
73
Bikin Gemes
74
Cuci Mata
75
Disemprot Mama
76
Luluh
77
Suami Idaman
78
Tenggelam
79
Mental Tempe
80
Jagoanku Ngambek
81
Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!