Nicco Pulang ke Rumah

Dua mobil itu melaju menuju rumah orang tua Nicco, sesampainya di pos satpam rumah orang tua Nicco. Zafran membuka kaca, dan mengatakan tujuannya.

"Tolong sampaikan pada tuanmu, keluarga Wiguna ingin bertemu!"

"Baik pak, mohon tunggu sebentar." Kata satpam yang name tag nya Sutrisno itu sopan.

"Baik."

Lalu satpam itu lari menuju pintu utama rumah, masuk sebentar dan keluar lagi membuka pintu rumah lebar. Lalu lari menuju depan dan membuka pagar.

"Silahkan pak, tuan sudah menunggu." Kata satpam Trisno yang hanya di jawab anggukan kepala oleh Zafran. Lalu dua mobil itu masuk ke halaman rumah megah berpagar tinggi itu. Erik dan Johan memegang tangan Nicco, dan mendorongnya dari luar pintu, orang tua Nicco yang sudah menunggu di ruang tamu terkejut melihat putranya yang sudah babak belur tidak karuan.

"Nicco.......!" Mama Nilam memekik histeris menghambur memeluk Nicco. Tangisnya pecah tak dapat dibendung lagi, putranya yang tampan kini berubah mengerikan, mukanya bonyok tidak karuan.

"Mario Galaxi, tanya pada anak kesayanganmu apa yang dilakukan pada putri saya?" Bariton pak Adi setelah masuk rumah pak Mario.

"Nicco...." Suara pak Mario lirih hampir tak terdengar, lalu mendekat pada pak Adi.

"Tolong jelaskan ada apa ini, saya tidak mengerti, apa yang terjadi?" Tanya pak Mario.

"Putramu telah merenggut kesucian putriku, dan mengani***nya." Dan....

PLAKKKKKKK

Satu tamparan mendarat di pipi Nicco dari papanya sendiri sampai jatuh tersungkur di lantai.

"Papa.........!"

"Sudah ma jangan membelanya lagi, dia sudah keterlaluan, sudah di luar batas!"

"Nicco.....! Sekarang di depan orang tuamu akui semua perbuatanmu!"

"Saya khilaf om....tapi sungguh saya tidak menga***ya putri om dia jatuh dari tangga, tapi saya akan bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan."

"Dengar pak Mario saya masih berbaik hati pada anakmu, saya tidak akan memenjarakannya tapi kalian harus ingat tutup mulut, jangan sampai berita ini tersebar. Satu lagi, semua usaha kalian saya ambil alih, artinya kalian tidak boleh mengambil tender apapun tanpa persetujuan saya, semua harus atas ijin saya, mengerti?! Kalau sampai kalian melanggar saya tidak segan-segan menghancurkan kalian dan melempar kalian ke jalanan!" Kata pak Adi penuh penekanan.

"Baik pak.....saya akan patuhi ini semua, saya tahu kekurangajaran anak saya tidak dapat dimaafkan, dan saya ucapkan terima kasih, bapak bapak masih bermurah hati pada kami.

"Ya sudah, kami pamit, ingat saya tidak pernah main-main!"

"Iya pak, silahkan...." Ucap pak Mario sopan mengantarkan tamunya sampai depan rumah.

"Pa.....kita harus bawa Nicco ke rumah sakit, lukanya parah, takut infeksi." Kata bu Nilam khawatir pada putranya.

"Tidak perlu.....biar saja dia merasakan itu, biar tahu apa yang dirasakan putri pak Adi, itu juga belum seberapa, bagaimana kalau putri pak Adi sampai trauma? Bukan cuma lahir, batinnya juga tersiksa."

"Tapi pa......"

"Sudahlah ma......jangan membelanya terus, ini pelajaran buat dia biar dia bisa berfikir dan berubah, bukan selalu bikin ulah. Mama pikir sendiri bagaimana kalau kita berada di posisi mereka, mungkin papa akan melakukan lebih dari apa yang mereka lakukan. Masih untung dia tidak di masukkan penjara."

"Trisno ....... bawa Nicco ke kamarnya!" Perintah pak Mario kepada satpamnya.

"Baik tuan...." Trisno membawa Nicco naik ke kamarnya dan bu Nilam masuk kamar karena marah pada suaminya.

Ada yang memperhatikan peristiwa ini dari dapur, bik Jum dari tadi mengintip dari dapur. Dan setelah keadaan sepi, melangkah keluar menuju almari tempat menyimpan kotak obat lalu membawanya ke kamar Nicco.

Tok.....tok....tok.....

"Den, bibik boleh masuk?"

"Masuk bik!" Jawab Nicco lirih dari dalam tapi masih dapat di dengar oleh bik Jum.

"Den.....sini bibi obati dulu lukanya,

"Den.....bibi boleh tanya?" Tanya bik Jum lembut, sambil membersihkan luka Nicco, bik Jum yang merawat Nicco dari kecil, setiap Nicco merajuk pasti pergi mengadu pada bik Jum.

"Tanya apa bik?"

"Benar aden melakukan itu semua?"

"Bik Jum percaya, saya sekejam itu?" Nicco balik bertanya pada bik Jum dan bik Jum hanya menggeleng.

"Aden anak yang baik dan pinter, tapi bibik kecewa sejak aden sering pulang malam dalam keadaan mabuk. Apa sih den enaknya mabuk? Kalau cuma bikin hidup bermasalah kenapa nggak ditinggalin? Nggak ada gunanya juga. Lebih baik mikirin masa depan, menikah, punya anak, mumpung bibik masih kuat momong bisa bantu jaga anak Aden."

"Ngomong apa sih bik.....nikah sama siapa coba?"

"Ya ngomong bener den, aden kan ganteng, pinter, kaya, masa nggak ada yang mau? Nanti kalau sudah nikah dan punya anak pasti hidup aden berubah, pasti lebih bahagia."

"Nggak tahu lah bik, hidupku sudah berantakan."

"Makanya Aden harus berubah, harus bangkit, ditata lagi biar nggak kacau. Sudah.... Baiknya aden mandi biar nggak lengket dan seger, sebentar bibik siapkan air hangat dan bibik buatkan bubur, setelah mandi baru diobati, makan terus istirahat." Kata bibik lalu beranjak pergi.

***

Keesokan harinya Nicco tidak keluar kamar seharian, badannya seperti remuk karena itu dia hanya tidur di kamar untuk makan bik Jum mengantarkan makanannya ke kamar.

Setelah pulang kerja Yuda datang ke rumah Nicco, karena waktu di kantor Yuda bertanya kepada pak Mario apa Nicco pulang ke rumah, karena sudah beberapa hari tidak pulang ke apartemennya, dan pak Mario mengatakan Nicco sedang sakit di rumah.Yuda datang berniat untuk menjenguk.

Dan setelah mengetuk pintu bik Jum menyuruh Yuda langsung menuju kamar Nicco.

Tok....tok...tok... "Nicco ini gua, gua boleh masuk nggak?"

"Masuk aja, pintunya nggak dikunci!"

"Ya Allah.... muka lo kenapa kok bisa bonyok kaya gitu?"

"Menurut lo kenapa, gua dapet jackpot?"

"Ya elah, beneran gua tanya ni?"

"Gua dihajar trio Wiguna sama dua asistennya." Jawab Nicco lemah sambil menghela nafas berat.

"Hah.....yang bener, kenapa bisa?"

"Mending lo keluar deh, daripada nambah gua emosi, balik Sono!" Usir Nicco jengkel.

"Ya elah....jangan emosi terus, nanti cepat tua, emang lo ada masalah apalagi sama mereka?"

"Gua nidurin adik mereka." Jawab Nicco nampak menyesal.

"SERIUS LO? LO YANG BEJER AJA?!"

"Udah deh Yud, kalau lo datang cuma mau ngehina gua, lo balik aja Sono!"

"Gua kaget banget sumpah.....berani banget lo mancing masalah sama mereka, gimana ceritanya?"

"Gua cerita pun lo mana percaya, semua orang nggak ada yang percaya sama gua, papa gua sendiri aja nggak percaya, jadi nggak ada gunanya gua cerita." Nicco menghela nafas berat.

Episodes
1 Prolog
2 Taman Kota
3 Hari Kelulusan
4 Proyek Mangkrak
5 Marahnya Pak Bos
6 Zizi Tidak Pulang
7 Pencarian Zizi yang Hilang
8 Suasana Panas
9 Titik Terang
10 Nicco Pulang ke Rumah
11 Kejadian di Hari Itu
12 Obsession
13 Niat Baik Nicco
14 Dunia Baru
15 Bumil
16 Mencari Kepastian
17 Nicco Junior
18 Menang Banyak
19 Papa Muda
20 Mata Panda
21 Gadis Lagi
22 Melanjutkan Hidup
23 Sendu & Pilu
24 Cucuku Sayang
25 Papa Posesif
26 PDKT
27 Beban Hidup
28 Jagoan Tampan
29 Kembali Pada-Mu
30 Tak Ingin Pulang
31 Galau
32 Lamaran
33 Hari Pernikahan
34 Pesta
35 Pangeran Tampan
36 Kucing-kucingan
37 Ternyata
38 Susah tapi Senang
39 Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40 Modus
41 Status Nggak Jelas
42 Jealousy Jealousy
43 Katakan Cinta
44 Jumpa Camer
45 Lamaran Paksa
46 Amarah
47 Kalah Lagi
48 Rayuan Tak Mempan
49 Trick
50 Hari Panjang Nicco
51 Menikah Jua
52 Bundaku Sayang
53 Haru
54 Pesta untuk Zizi
55 Tahan Dulu
56 Ingin
57 Ribut
58 Pepet Terus
59 Me Time
60 Ngamuk
61 Nikmat Dibalik Musibah
62 Kronologi
63 Clear
64 Morning Sickness
65 Ngidam
66 Rujak dan Dirujak
67 Mood Labil Bumil
68 Istri Pintar
69 Jatah Buat Kamu
70 Hadiah Kejutan
71 Jujur
72 Jalan Bareng
73 Bikin Gemes
74 Cuci Mata
75 Disemprot Mama
76 Luluh
77 Suami Idaman
78 Tenggelam
79 Mental Tempe
80 Jagoanku Ngambek
81 Berakhir Indah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Taman Kota
3
Hari Kelulusan
4
Proyek Mangkrak
5
Marahnya Pak Bos
6
Zizi Tidak Pulang
7
Pencarian Zizi yang Hilang
8
Suasana Panas
9
Titik Terang
10
Nicco Pulang ke Rumah
11
Kejadian di Hari Itu
12
Obsession
13
Niat Baik Nicco
14
Dunia Baru
15
Bumil
16
Mencari Kepastian
17
Nicco Junior
18
Menang Banyak
19
Papa Muda
20
Mata Panda
21
Gadis Lagi
22
Melanjutkan Hidup
23
Sendu & Pilu
24
Cucuku Sayang
25
Papa Posesif
26
PDKT
27
Beban Hidup
28
Jagoan Tampan
29
Kembali Pada-Mu
30
Tak Ingin Pulang
31
Galau
32
Lamaran
33
Hari Pernikahan
34
Pesta
35
Pangeran Tampan
36
Kucing-kucingan
37
Ternyata
38
Susah tapi Senang
39
Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40
Modus
41
Status Nggak Jelas
42
Jealousy Jealousy
43
Katakan Cinta
44
Jumpa Camer
45
Lamaran Paksa
46
Amarah
47
Kalah Lagi
48
Rayuan Tak Mempan
49
Trick
50
Hari Panjang Nicco
51
Menikah Jua
52
Bundaku Sayang
53
Haru
54
Pesta untuk Zizi
55
Tahan Dulu
56
Ingin
57
Ribut
58
Pepet Terus
59
Me Time
60
Ngamuk
61
Nikmat Dibalik Musibah
62
Kronologi
63
Clear
64
Morning Sickness
65
Ngidam
66
Rujak dan Dirujak
67
Mood Labil Bumil
68
Istri Pintar
69
Jatah Buat Kamu
70
Hadiah Kejutan
71
Jujur
72
Jalan Bareng
73
Bikin Gemes
74
Cuci Mata
75
Disemprot Mama
76
Luluh
77
Suami Idaman
78
Tenggelam
79
Mental Tempe
80
Jagoanku Ngambek
81
Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!